1. Menurut Hasibuan Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan
sumberdaya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.
2. Menurut GR Terry Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari (planning)
tindakan-tindakan perencanaan, (Organizing) pengorganisasian, (staffing) penataan staff
((actuating),) pengarahan, dan (Controlling) pengendalian yang dilakukan untuk menentukan
serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaat sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya
3. Menurut Harold Koontz dan Cyril ODonnel Manajemen adalah usaha mencapai suatu
tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manager mengadakan
koordinasi atas sejumlah aktivitas rangg lain yang meliputi (planning) perencanaan,
(Organizing)
(Controlling) pengendalian.
4. Menurut Andrew F. Sikula Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas
perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, (motivating)
pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi
dengan tujuan untuk mengorganisasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
sehinggga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.[1]
5. Sedangkan Sejumlah ahli lain memberikan Formulasi-Formulasi Alternatif tentang Fungsi
manajemen diantaranya oleh Gregg, Litchfield dan Campbell (dalam Campbell, 1966),
Gregg
mengemukakan
bahwa
fungsi
pokok
manajemen
itu
meliputi:
Decision
2. Husaini usman mendefinisikan manajemen pendidikan sebagai seni dan ilmu mengelola
sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Secara lebih singkat manajemen
pendidikan diartikan sebagai seni dalam mengelola sumber daya pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
3. Hadari Nawawi mengemukakan pendapat bahwa manajemen pendidikan adalah ilmu terapan
dalam bidang pendidikan yang merupakan rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses
pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara
berencana dan sistematis yang diselengggarakan dilingkungan tertentu, terutama berupa
lembaga pendidikan formal.
4. Djaman Satori memberikan pengertian manajemen pendidikan sebagai keseluruhan proses
kerja sama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materi yang tersedia dan sesuai
untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. [4]
Beberapa pengertian tersebut memberikan gambaran bahwa manajemen pendidikan
merupakan keseluruhan proses semua sumberdaya yang ada yang dikelola untuk mencapai
tujuan pendidikan secara efektif, efisien dan produktif.
Mahdi bin Ibrahim (l997:63) mengemukakan bahwa ada lima perkara penting untuk
diperhatikan
demi keberhasilan sebuah perencanaan, yaitu :
a. Ketelitian dan kejelasan dalam membentuk tujuan
b. Ketepatan waktu dengan tujuan yang hendak dicapai
c. Keterkaitan antara fase-fase operasional rencana dengan penanggung jawab operasional, agar
mereka
Islam
perencanaan itu meliputi :
a. Penentuan prioritas agar pelaksanaan pendidikan berjalan efektif, prioritas kebutuhan agar
melibatkanseluruh komponen yang terlibat dalam proses pendidikan, masyarakat dan bahkan
murid.
b. Penetapan tujuan sebagai garis pengarahan dan sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan dan
hasil pendidikan
c. Formulasi prosedur sebagai tahap-tahap rencana tindakan.
d. Penyerahan tanggung jawab kepada individu dan kelompok-kelompok kerja.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam Manajeman Pendidikan
Islam perencanaan merupakan kunci utama untuk menentukan aktivitas berikutnya. Tanpa
perencanaan yang matang aktivitas lainnya tidaklah akan berjalan dengan baik bahkan
mungkin akan gagal. Oleh karena itu buatlah perencanaan sematang mungkin agar menemui
kesuksesan yang memuaskan.
A. Perencanaan (Planning)
1. Pengertian perencanaan
Perencanaan adalah sebuah proses perdana ketika hendak melakukan pekerjaan baik
dalam bentuk pemikiran maupun kerangka kerja agar tujuan yang hendak dicapai
mendapatkan hasil yang optimal. Demikian pula halnya dalam pendidikan Islam perencanaan
harus dijadikan langkah pertama yang benar-benar diperhatikan oleh para manajer dan para
pengelola pendidikan Islam. Sebab perencanaan merupakan bagian penting dari sebuah
kesuksesan, kesalahan dalam menentukan perencanaan pendidikan Islam akan berakibat
sangat patal bagi keberlangsungan pendidikan Islam. Bahkan Allah memberikan arahan
kepada setiap orang yang beriman untuk mendesain sebuah rencana apa yang akan dilakukan
dikemudian hari, sebagaimana Firman-Nya dalam Al Quran Surat Al Hasyr : 18 yang
berbunyi :
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah
kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
sebagai berikut :
Perencanaan selalu berorientasi ke masa depan
Perencanaan merupakan suatu yang sengaja di lahirkan dan bukan kebetulansebagai hasil
dari pemikiran yangmatangdan cerdas yang bersumber dari hasil eksplorasi sebelumnya;
Perencanaan memerlukan tindakan baik oleh individu maupun organisasi yang
melaksanakanya, Dan;
- Perencanaan harus bermakna
Berdasarkan Uraian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa sebagai berikut :
Keberhasilan pelaksanaan suatu kegiatan sangat di tentukan oleh baik buruknya suatu
perencanaanperncanaan harus mampu meramalkan kejadian-kejadian di masa yang akan
-
datang berdasarkan kenyataan objektif yang ada pada masa sekarang dan masa lalu.
Perencanaan harus di arahkan kepada tercapainya suatu tujuan
Perencanaan harus memikirkan anggaran kebijakan prosedur, metode dan criteria-kriteria
untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
2. Sumber-Sumber Perencanaan
Perencanaan di buat berdasarkan beberapa sumber Antara lain :
a.
Kebijaksanaan pucuk pimpinan (policy top management), Bahwa perencanaan itu sering kali
berasal dari badan-badan ataupun orang-orang yang berhak mempunyai wewenang untuk
3. Kategori perencanaan
a.
Standar pengawasan
kwantitasnya
Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kwalitas pekerjaan
Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan
waktu.
Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan
Menyerasikan dan memadukan berbagai sub kegiatan
Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal di temui
Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
Yang namanya Rencana selalu mengandung ide, gagasan, konsep dan mimpi (gambaran)
tentang masa depan yang di tuangkan dalam bentuk suatu desain perencanaan.
Pendekatan langkah-langkah, proses dan prinsip perencanaan
Menurut Ackoff, sebagaimana di kutip Fellows,et al. (2002:29) terdapat tiga sifat
perencanaan yaitu:
1. perencanaan adalah suatu yang di lakukan sebelum mengambil tindakan, bahwa pengambil
keputusan bersifat antisipatif;
2. perencanaan di perlukan, manakala keadaan masa depan yang diinginkan melibatkan
3.
Mengambil keputusan
Menyusun rencana kegiatan
Aspek perencanaan
datang
Kegiatan yang mengidentifikasi sumber-sumber yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan
Merupakan kegiatan mempersiapkan sejumlah alternative.
Prinsip-prinsip perencanaan
a.
Teori radical
Teori ini menekankan pentingnya kebebasan lembaga atau organisasi local untuk melakukan
perencanaan sendiri, dengan maksud agar dengan cepat mengubah keadaan lembaga supaya
e.
Teori incremental
Teori ini berpegang pada kemampuan lembaga dan performa para personalianya. Teori ini
berhati-hati sekali terhadap ruang lingkup obyek yang akan di tanganinya.
Manusia (human factor) berupa unsure manusia yang bekerja sama ada pimpinan dan ada
yang si pimpin dan seterusnya.
b. Sasaran
c.
d.
Pekerjaan dan wewenang sesuai dengan peran dan kedudukanya yang di susun dalam
pembagian tugas
e.
Teknologi, yaitu berupa hubungan manusia yang satu dengan yanglain sehungga tercipta
organisasi
f.
3. Prinsip-prinsip pengorganisasian
Adalah kebenaran-kebenaran yang menjadi pegangan atau pedoman dalam melakukan
tindakan pengorganisasian
Siagin(1990) menyebutkan ada lima belas prinsip organisasi yakni
1. Kejelasan tujuan yang ingin di capai
2. Pemahaman tujuan oleh para anggota organisasi
3. Penerimaan tujuan oleh para anggota organisasi
4. Proses organisasi
Tahap-tahap atau langkah-langkah manajemen dalam membentuk kegiatan pada proses
pengorganisian sensiri meliputi :
a. Sasaran
b. Penetuan kegiatan-kegiatan
c. Pengelompokan kegiatan-kegiatan
d. Pendelegasian wewnang
e. Rentang kendali
f. Perincian peranan perorangan
g. Type organisasi
h. Bagian organisasi
5. Teori organisasi
Terdapat dua pendekatan yang di ajukan untuk memandang organisasi;
Pendekatan klasik yang di dasarkan pada teori mesinkedua pendekatan yang di dasarkan
pada hubungan manusiwi.
Pendekatan organisasi yang di dasarkan pada teori mesin di atas dikririk oleh pendekatan
organisasi yang mendasarkan pada hubungan manusiawi. Bahwa onderdil mesin mudah di
dapat dan diganti. Tetapi personal organisasi walaupun mudah di dapat kita tidak dapat
menguasai sepenuhnya agar dapat berfungsi dengan tepat sesungai dengan perincian kita.
hubungan antar manusia menekankan pentingnya memperhitungkan aspek menusia
secara utuh dalam merancang suatu struktur organisasi.[7]
BAB III
Kesimpulan
Secara etimologi (B.english) merupakan terjemahan langsung dari kata management
yang berarti pengelolaan, ketata laksanaan, atau tata pimpinan. Sementara dalam kamus
Inggris Indonesia karangan John M. Echols dan Hasan Shadily (1995 : 372) management
berasal dari akar kata to manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola,
dan memperlakukan.
Dalam perspektif yang lebih luas, manajemen adalah suatu proses pengaturan, dan
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki organisasi melalui kerjasama para anggota untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dalam perspektif ini ada sejumlah
unsur pokok yang membentuk kegiatan manajemen, yaitu : unsure manusia (men), barangbarang (materials), mesin (machines) metode (methods), uang (money) dan pasar (market).
Keenam unsur ini memiliki fungsi masing-masing dan saling berinteraksi dalam mencapai
tujuan organisasi terutama proses pencapain tujuan secara efektif dan efisien.
Sedangkan pengertian dari manajemen pendidikan itu sendiri merupakan gabungan
dari dua kata yaitu manajemen dan pendidikan. Secara sederhana manajemen pendidikan
dapat diartikan sebagai manajemen yang dipraktikan dalam dunia pendidikan dengan
spesifikasi dan ciri-ciri khas yang ada dalam penddikan.
Perencanaan adalah sebuah proses perdana ketika hendak melakukan pekerjaan baik
dalam bentuk pemikiran maupun kerangka kerja agar tujuan yang hendak dicapai
mendapatkan hasil yang optimal.
Pengertian Pengorganisasian
Amtu
Onisimus,
2011
manajemen
pendidikan
di
era
otonomi
daerah,
Bandung:ALVABETA.
Kamus ilmiyah
Ara Hidayat dan Imam Machali, 2010 Pengelolaan Pendidikan, Bandung: Pustaka Educa.
http://stainjayapuratarbiyah.blogspot.com/2012/09/pengertian-dan-fungsi-fungsimanajemen.html
[1] Fatah Syukur Manajemen Pendidikan, (Semarang:PT.Pustaka Rizki Putra,2011) hlm. 7-8
[2] Marno,dan Triyatno supriyatno, manajemen dan kepemimpinan pendidikan islam (Bandung: Refika Aditama,2008), Hlm,
11.
3. Drs. Syafaruddin, Mpd, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Ciputat Press, 2005) hlm. 42-43
4. Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, (Bandung: Pustaka Educa, 2010) hlm. 5-6
[5] http://stainjayapuratarbiyah.blogspot.com/2012/09/pengertian-dan-fungsi-fungsimanajemen.html
[6] Marno,dan Triyatno supriyatno, manajemen dan kepemimpinan pendidikan islam (Bandung:
Refika Aditama,2008), Hlm, 11.
Mengenai Saya
Alvien Al-laitsyi
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2012 (1)
o November (1)