Judul
Judul
Jurnal
Tahun
penulis
Tanggal
Tapian Nadenggan
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
2014
Dewi Agustina, Hariyadi dan Saharuddin
1 Juli 2014
Latar Belakang
Metode Penelitian
Hasil dan
NKT.
Kondisi Umum Perusahaan
pembahasan
Judul
Jurnal
Tahun
penulis
GASIFIKASI-PIROLISIS
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
2015
Johanis R. Pangalaa, Armansyah H. Tambunanb, Hariadi
Tanggal
Latar Belakang
Tujuan penelitian
1994).
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kompor gasifikasipirolisis yang dapat menghasilkan biochar dan energi dengan cara
yang efisien dan ramah
Metode Penelitian
Hasil dan
model.
Desain awal kompor dilakukan beberapa perbaikan untuk mencapai
pembahasan
setelah pirolisis yang terbakar adalah zat terbang yang dihasilkan dari
ruang pirolisis. Pada saat suhu di ruang pirolisis mencapai seratus
derajat Celsius atau lebih maka yang pertama-tama terjadi adalah
pengeringan yaitu kadar air keluar dari bahan biomassa. Selama
rentang ini gas yang keluar dari ruang pirolisis belum terbakar karena
mengandung sebagian besar uap air. Setelah pengeringan maka
biomassa yang terdiri dari tiga komponen utama; hemiselulosa,
selulosa dan ligin mulai terurai. Penelitian sebelumnya terkait
penguraian biomassa dengan komponen-komponen tersebut
mengunakan suhu yang berbeda-beda diperoleh bahwa hemiselulosa
terurai pada suhu antara 200-260 (Park 2008), sementara selulosa
Kesimpulan
Judul
Jurnal
Tahun
penulis
Tanggal
Latar Belakang
Metode Penelitian
Analisis Data
Bogor
Analisis sifat-sifat kimia dan logam berat tanah dilakukan sesudah
deskriptif.
Berdasarkan kriteria kesuburan tanah, kandungan P tersedia dalam
pembahasan
dibandingkan kontrol.
Dalam hal ini pengaruh bahan humat tertutupi oleh pengaruh kompos
terhadap KTK. Pemberian kompos juga meningkatkan basa dalam
tanah secara signifikan,
khususnya pada Ca, Mg, K dan Na. Berdasarkan kriteria kesuburan
tanah, semua perlakuan termasuk kategori rendah. Hardjowigeno
(2010) menjelaskan
bahwa KTK yang rendah dapat disebabkan oleh dominasi kation
asam, Al, dan H. Tinggi rendahnya KTK tergantung pada kadar dan
macam klei, kadar
bahan organik dan senyawa-senyawa organik penyusun bahan
organik. Semakin tinggi kadar klei dan kadar bahan organik, maka
nilai KTK semakin tinggi (Huang
dan Schnitzer 1997).
Pada parameter kation basa tanah yang dipertukarkan (Ca, Mg, K dan
Na) menunjukkan bahwa perlakuan bahan humat dan kompos secara
keseluruhan belum memperlihatkan perubahan yang berarti dalam
meningkatkan kation basa tanah yang dipertukarkan terutama pada
unsur Mg, K, dan Na.
Namun pada unsur Ca dapat dipertukarkan menunjukkan bahwa
perlakuan kompos saja serta kombinasi bahan humat dan kompos
dapat
meningkatkan kandungan Ca dipertukarkan lebih tinggi dibandingkan
perlakuan bahan humat saja dan kontrol. Berdasarkan kriteria
kesuburan tanah menunjukkan bahwa kandungan Mg-dd termasuk
kategori sangat tinggi. Sedangkan kandungan Ca-dd, K-dd dan Na-dd
pada semua perlakuan masih berada dalam kategori sangat rendah.
Hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa perlakuan kompos yang
berpengaruh nyata terhadap peningkatan tinggi tanaman
dibandingkan bahan humat.
Diameter batang
Hasil Analisis ANOVA menunjukkan bahwa perlakuan kompos
perlakuan H0P2
1. Pemberian kompos serta kombinasi bahan humat dan kompos
dapat meningkatkan N-total, P, KTK, Kejenuhan basa dan
kation basa tanah yang dipertukarkan (Ca-dd, Mg-dd, K-dd,
dan Na-dd).
2. Pengujian logam berat tanah dengan perlakuan kompos,
bahan humat dan kombinasinya mampu menurunkan logam
berat Cr. Sedangkan logam berat Ni menurun dengan
pemberian bahan humat.
Judul
Jurnal
Tahun
penulis
Tanggal
Latar Belakang
Metode Penelitian
Analisis Data
Pertanian Bogor.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi literatur dan
wawancara berupa studi literatur yang diperoleh dari instansi-instansi
terkait Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan Pusat Statistik
(BPS), Pertamina, Dinas Peternakan dan Perikanan, serta pustaka
lainnya yang terkait dalam pengembangan hutan kota. Observasi
lapang dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik lapang yang
Hasil dan
pembahasan
Judul
Jurnal
Tahun
penulis
Tanggal
Latar Belakang
Tujuan penelitian
Metode Penelitian
di masa mendatang.
Penelitian dilakukan di kawasan industri Jababeka (KIJA) yang
berlokasi di Cikarang Kabupaten Bekasi. Penelitian dilakukan selama
4 bulan, yaitu dari bulan
Januari 2015 sampai dengan April 2015. Data yang dikumpulkan
Analisis Data
Hasil dan
model.
Data kondisi pengelolaan lingkungan KIJA dari tahun 2008 sampai
pembahasan
kawasan industri dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2014 secara
umum menunjukkan peningkatan, meskipun secara masing-masing
dimensi mengalami kinerja fluktuasi naik turun. Menurut Kavanagh
dan Pitcher (2004), nilai skor pada diagram layang adalah 0 untuk
buruk dan 100 untuk baik. Menurut Fauzy dan Anna (2005), nilai
indeksm termasuk kategori tidak keberlanjutan / buruk (< 25.00),
kurang berkelanjutan (25.001-50.00), cukup berkelanjutan (50.0175.00), dan sangat berkelanjutan/baik (75.01-100.00).
Menurut Byl et al. (2001), pemetaan nilai skor hasil analisis
prospektif disajikan dalam bagan tingkat pengaruh terhadap
ketergantungan dengan skor 0 sampai dengan 3 berdasarkan
tingkatnya.
Hasil analisis prospektif ini dibandingkan dengan hasil penelitian
Napitupulu (2009) mengenai Model Kebijakan Pengelolaan
berkelanjutan pada PT Kawasan Berikat Nusantara Jakarta yang
menghasilkan empat faktor kunci yang yaitu a) teknologi limbah cair,
b) partisipasi pengusaha dalam pengelolaan lingkungan,
c) ketersediaan sarana dan prasarana pengelolaan limbah padat, d)
penggunaan bahan kimia dalam proses produksi. Dalam hal ini ada
empat faktor kunci yang
sesuai yaitu meliputi (1) implementasi dan (2) alokasi dana terkait
konservasi air, serta (3) teknolog dan (4) implementasi pengelolaan
Kesimpulan
limbah B3/kimia.
Kompor gasifikasi-pirolisis hasil desain dapat menghasilkan energi
untuk memasak (seperti kompor ICS lainnya) dan biochar dengan
input berbagai bahan
biomassa. Produksi biochar dengan kompor ini tidak menghasilkan
asap (minimal) dan pembuatan biochar dapat dilakukan dalam waktu
yang singkat (kurang dari
satu jam) dengan berbagai biomassa.