Dalam kesempatan ini penulis mengajak merefleksikan peran santri dalam mengamalkan
ilmunya untuk selalu memberikan service kemanfaatan di tengah masyarakat baik dalam era
Kemerdekaan maupun dalam menjaga Kemerdekaan yang sebenarya. Pesantren yang
notabenenya merupakan lembaga pendidikan asli bercorak nusantara. Budaya pesantren yang
erat kaitannya dengan kegiatan keagamaan adalah representatif kelestarian nilai-nilai kearifan
lokal (wisdom lokal) yang dapat mereduksi pemikiran masyarakat khususnya generasi muda
untuk selalu membentengi budaya nusantara dari masuknya nilai-nilai budaya dan agresi
pemikiran luar yang berupaya menggeser budaya dan kebiasaan masyarakat demi misi
kepentingan penjajahan (hidden mission) di sektor pengaruh paradigma berfikir, ekonomi dan
peluang penjajahan yang lain.
Pesantren adalah tameng yang mampu membentengi upaya konstruktif dari kaum orientalis. .
Santri seyogyanya peka terhadap isu-isu yang berkembang di tengah-tengah masyarakat
Pesantren adalah jawaban dari milyaran persoalan dan kebutuhan masyarakan atas dasar
tuntutan perkembangan zaman.
Santri adalah katarsis bagi jiwa masyarakat yang semakin keruh, dari pesantren seharusnya
mata air kearifan bisa ditimba guna memenuhi dahaga peradapan yang semakin gersang.
Pesantren adalah oase yang menyejukkan di tengah gencarnya pergeseran budaya sosial dan
ekonomi masyarakat. Dari sumber mata air yang jernih, dari kesejukan udara pesantren yang
murni, dan dari tanah pesantren yang subur kita berharap negeri ini kembali makmur, menjadi
negeri yang baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur.
Puisi Santri
Beribu-ribu jengkal langkah telah aku tempuhi
Demi menapaki jejakmu wahai Sang Kyai
Hawa kejujuranmu, Ketulusanmu terekspresikan jelas
Dalam setiap prilaku dan tutur katamu
Disatu sisi jiwamu memang terisolasi
Tapi disisi lain, kau tetap tegar berdiri
Berpengang teguh pada tali Ilahi
Santri kau adalah bagian dari
tumbuh kembangnya negri ini
Sungguh sebagai santri aku tiada malu,
Apalagi gengsi karna Aku adalah Santri Sejati