PEMBAHASAN
Pada Pemeriksaan Anamnesa dan juga Pemeriksaan Fisik diperolah hasil diagnosis
banding yaitu Faringitis dan Influenza disertai anemia. Selanjutnya, setelah diberikan data
penunjang maka diperoleh hasil diagnosis utama yaitu Influenza dengan diagnosis penyerta
anemia hipokrom mikrositer dan Ascariasis.
A. Diagnosis Utama
a. Influenza
Influenza ialah adalah penyakit infeksi saluran pernafasan yang
disebabkan oleh virus influenza yang mudah menular. Pada kasus ini
kemungkinan besar Virus Influenza yang menyerang ialah Virus Influenza C
yang umum ditemukan pada masyarakat. Virus influenza berasal dari famili
Orthomyxoviridae. Pada pasien umumnya akan ditemukan gejala ;
Deman dengan suhu badan antara 38-40oC
Hidung berair dan sakit tenggorokan disertai serik
Pusing, letih, lesu
Suhu badan yang meningkat
b. Patogenesis dan Patologi dari Influenza
Virus influenza menyebar dari orang melalui droplet udara atau
kontak dengan tangan atau permukaan yang terkontaminasi oleh virus.
Sejumlah kecil sel epitel saluran napas menjadi terinfeksi ketika partikel
virus yang tertumpuk berhasil menghindari pengeluaran oleh refleks bersin
ataupun batuk dan lolos dari netralisasi oleh antibody IgA spesifik yang
sudah ada atau inaktivasi oleh penghambat nonspesifik dalam secret mucus.
Virion progeni lalu segera dihasilkan dan menyebar ke sel yang berada
disekitarnya; siklus replikatif akan berulang di tempat ini. NA virus
menurunkan kekentalan lapisan tipis mucus dalam saluran napas, membuat
reseptor pada permukaan sel terpajang langsung dan memudahkan
penyebaran cairan yang megandung virus ke saluran napas lebih bawah.
Dalam waktu singkat banyak sel saluran napas menjadi terinfeksi lalu pada
akhirnya mati dan menimbulkan inflamasi pada saluran napas. Periode
5|Page
papil lidah. Pada kasus ini terlihat jelas adanya gejala-gejala dan tanda dari
anemia dan pada pemeriksaan penunjang terlihat jelas eritrosit dan Hb yang
kurang dari jumlah yang seharusnya dan pada pemeriksaan lanjutan
didapatkan Anemia Hipokrom Mikrositer. Anemia Hipokrom Mikrositer
ialah anemia defisiensi besi, sel-sel darah merah mengandung Hemoglobin
dalam jumlah yang kurang dari normal. Anemia defisiensi ini, karena
kekurangan faktor pematangan eritrosit bisa dikarenakan defisiensi zat besi,
asam folat, vitamin B12, protein, piridoksin, dan eritropoetin.
Etiologi
Kemungkinan besar pada pasien anak-anak ini berdasarkan data
hasil pemeriksaan fisik dimana terlihat adanya underweight, anak ini
mengalami kekurangan nutrisi atau malnutrisi yang bisa berhubungan
dengan adanya ascariasis pada pasien ini atau pemenuhan nutrisinya
yang bermasalah.
b. Ascariasis
Ascariasis ialah Infeksi cacing gelang atau Ascaris Lumbricoides , manusia
terinfeksi apabila secara tidak sengaja menelan telur stadium iniektif
bersama makanan atau minuman. Telur yang dibuahi, setelah mengalami
periode inkubasi di datam tanah selama kurang lebih 3 minggu, akan
menjadi telur infektif yang berisi embrio (larva). Telur akan mengalami
embrionasi pada lingkungan yang cocok (lembab dan terlindung dari sinar
matahari). Cacing dewasa jarang menimbulkan gejala akut, tetapi infeksi
kronis pada anak-anak dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan. Infeksi
berat menyebabkan sumbatan pada usus dan rasa sakit pada abdomen bagian
atas dengan intensitas bervariasi. Cacing dewasa dapat mengalami migrasi
ke saluran empedu, pankeas, mulut atau hidung. Pada awal migrasi larva
melalui paru-paru pada umumnya tidak menimbulkan gejala klinis, namun
pada infeksi berat dapat menyebabkan gejala batuk, sesak napas, muntah
darah, dan pneumonitis eosinofilik (Loeffler's syndrome).
Etiologi
7|Page
a. Rubor
Rubor atau kemerahan merupakan hal pertama yang terlihat di daerah yang
mengalami peradangan. Saat reaksi peradangan timbul, terjadi pelebaran
arteriola yang mensuplai darah ke daerah peradangan dengan tujuan
membawa leukosit(khususnya Neutrofil untuk peradangan akut) melawan
benda asing berupa virus/bakteri . Dengan demikian, lebih banyak darah
mengalir ke mikrosirkulasi lokal dan kapiler meregang dengan cepat terisi
penuh dengan darah. Keadaan ini disebut hiperemia atau kongesti,
menyebabkan warna merah lokal karena peradangan akut. Timbulnya
hyperemia pada permulaan reaksi peradangan diatur oleh tubuh baik secara
neurogenik maupun secara kimia, melalui pengeluaran zat seperti histamin.
b. Kalor
Kalor atau panas terjadi bersamaan dengan kemerahan dari reaksi
peradangan yang hanya terjadi pada permukaan tubuh, yang dalam keadaan
normal lebih dingin dari 37 C yaitu suhu di dalam tubuh. Daerah
peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnya sebab darah
yang disalurkan tubuh kepermukaan daerah yang terkena lebih banyak
daripada yang disalurkan kedaerah normal. Fenomena panas lokal ini tidak
terlihat pada daerah-daerah yang terkena radang jauh di dalam tubuh, karena
jaringan-jaringan tersebut sudah mempunyai suhu inti 37C,hyperemia lokal
tidak menimbulkan perubahan.
c. Dolor
Dolor atau rasa sakit, dari reaksi peradangan dapat dihasilkan dengan
berbagai cara. Perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion tertentu
dapat merangsang ujung-ujung saraf. Pengeluaran zat seperti histamin atau
zat bioaktif lainnya dapat merangsang saraf. Rasa sakit disebabkan pula oleh
tekanan yang meninggi akibat pembengkakan jaringan yang meradang.
Pembengkakan jaringan yang meradang mengakibatkan peningkatan
tekanan lokal yang tanpa diragukan lagi dapat menimbulkan rasa sakit.
d. Tumor
Pembengkakan sebagian disebabkan hiperemi dan sebagian besar
ditimbulkan oleh pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke
9|Page
10 | P a g e
pasien.
b. Terapi
Influenza
Pada penyakit flu biasa, pengobatan tidak di perlukan. Karena virus flu biasa
mempunyai waktu yang terbatas dalam mengifeksi manusia. Biasanya hanya
berlangsung selama 3 atau 5 hari saja setelah itu virus akan mati dengan
sendirinya. Yang di perlukan adalah obat-obatan untuk mengatasi gejala
penyakit yang di timbulkannya sebagai contoh ialah ;
Paracetamol
Paracetamol adalah jenis obat yang termasuk kelompok analgesik
atauperedarasasakit.Obatinidipakaiuntukmeredakanrasasakit
ringan hingga menengah. Obat ini juga bisa dipakai untuk
menurunkan demam. Dianjurkan untuk mengonsumsi paracetamol
sebanyak500mghingga1gramtiap46jamsekali.Paracetamol
mengurangirasasakitdengancaramengurangiproduksizatdalam
tubuhyangdisebutprostaglandin.Prostaglandinadalahunsuryang
dilepaskan tubuh sebagai reaksi terhadap rasa sakit. Paracetamol
menghalangiproduksiprostaglandin,sehinggatubuhmenjaditidak
terlalu fokus pada rasa sakit. Paracetamol juga bekerja dengan
memengaruhi bagian otak yang berfungsi mengendalikan suhu
tubuh.
Ascariasis
Padapenyakitcacingansangatperludiberikanobatobatantihelminkarena
pada kondisi parah dapat mengobstruksi usus sehingga tidak dapat
melakukan konstipasi dan dalam kasus tertentu harus melakukan operasi
untukmengeluarkannya,beberapaobatantihelminyangdigunakanialah;
Albendazole(Albenza):400mgsingledose
Albendazole adalah kelompok obat antelmintik yang berfungsi
mengatasiinfeksiyangdisebabkanolehcacing,seperticacingpita
babi, cacing tambang, cacing cambuk, Cacing gelang/Ascaris
11 | P a g e
kehabisanenergidanmati.
Mebendazole(Vermox):200mgperoral,3hari
Mebendazoleadalahobatyangdigunakanuntukmengobatiinfeksi
yang disebabkan oleh cacing kremi, Cacing gelang, cacing pita,
cacingtambang,dancacingcambukdengancaramelumpuhkandan
membunuhcacingyangmenginfeksisaluranpencernaan.Carakerja
obat ini adalah mencegah cacing menyerap gula yang merupakan
sumber makanannya. Efek mebendazole dalam membunuh cacing
akan memakan proses beberapa hari. Meski mebendazole ampuh
membasmicacingdewasa,namuntidakakanberpengaruhpadatelur
cacing.Olehkarenanyapentingmencegahterjadiinfeksikembali.
Anemia Hipokrom Mikrositer
Anemia ini sendiri seperti pada pembahasan sebelum ialah anemia
dikarenakan defisiensi dari zat-zat tertentu sehingga terjadi imatur dari
eritrosit sendiri lalu untuk terapi pada anemia ini disarankan mengonsumsi
makanan dengan kandungan zat besi yang lumayan tinggi juga folat, B12,
dan zat-zat yang meningkatkan maturisasi dari eritrosit.
c. KIE(Komunikasi,Informasi,Edukasi)
SetelahdanSebelummelakukanpengobatanatauterapipentingseorangdokter
menjelaskanefekyangakantimbuldaninstruksiyanglengkapkepadapasien.
Padakasusiniadabeberapahalyangperluditekankankepadapasienagartidak
terulangsikluscacingan,influenza,danjugamengobatianemiayangdialami
olehpasien.Sarankepadapasienyaitu;
Banyak makan makanan yang mengandung zat besi memicu
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Jadi pada Pasien anak-anak datang dengan keluhan utama tidak enak badan sejak 2
hari yang lalu berdasarkan Data Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik yang dilakukan,
ditambahkan data penunjang bahwa pasien terkena Influenza dengan gejala seperti
Tenggorokan serik dan tampak merah, hidung berair, dan mulai berdeham. Infeksi virus
influenza yang berpengaruh terhadap tubuh menimbulkan efek inflamasi yaitu Rubor,
Kalor, Dolor, dan Tumor. Berdasarkan data-data anamnesa, pemeriksaan fisik dan juga
pemeriksaan penunjang pasien juga terdiagnosis Anemia Hipokrom Mikrositer dan
Ascariasis dimana untuk Anemia terlihat dari jumlah eritrosit dan Hb serta bentuk dari
eritrosit tersebut menunjukan indikasi mikrositer hal ini sendiri disebabkan oleh malnutrisi
dari pasien terlihat dari data TB dan BB dimana menunjukkan underweight. Sedangkan
Ascariasis terlihat dari pemeriksaan Feses pada pasien dimana hasil menunjukkan bahwa
terlihat telur Ascaris Lumbricoides pada feses pasien kemungkinan besar karena kurangnya
higenitas dari makanan yg dikonsumsi dan juga higenitas dari pasien sendiri untuk menjaga
kebersihan.
Terapinya sendiri secara farmakoterapi cukup menggunakan obat anti helmin untuk
mengobati ascariasisnya dan untuk anemianya cukup pemberian nutrisi secukupnya agar
13 | P a g e
proses pembentukan eritrosit dapat lebih sempurna dan kadar eritrosit dapat bertambah.
Influenza sendiri tidak terlalu perlu diobati dengan obat hanya perlu diredakan gejalanya
dengan obat-obat simtomatik. Untuk KIE pasien dijelaskan efek obat dan instruksinya
sejelas mungkin kemudian pasien disarankan lebih meningkatkan nutrisi seperti zat besi
dan juga pemenuhan gizi lainnya serta menjaga higenitas.
14 | P a g e