Anda di halaman 1dari 14

1

BAB I
PENDAHULUAN
A; Latar Belakang

Metode kualitatif berkembang mengikuti suatu dalil sebagai proses yang


tidak pernah berhenti (unfinished process). Ia berkembang dari proses pencarian
dan penangkapan makna yang diberikan oleh suatu realita dan fenomena sosial.
Seorang peneliti yang berkecimpung dalam penelitian kualitatif konvensional
sering mengalami proses sell and trade. Proses ini dapat difahami pada dua gejala.
Pertama, peneliti terlibat secara interaktif dengan subjek, dan berperan dalam
membentuk realitas baru. Demikian juga sebaliknya, realitas secara interaktif
memperkaya pengetahuan dan makna sosial seorang peneliti. Kedua, peneliti dan
subjek terlibat dalam proses pertukaran sehingga interaksi dapat berjalan. Hal
yang seringkali terjadi pada peneliti kualitatif adalah lepasnya kontrol untuk
menjaga sikap dan statusnya ketika ia terjun ke lapangan. Positioning seorang
peneliti kualitatif menjadi salah satu kunci keberhasilan untuk mendapatkan datadata yang otentik. Kerap terjadi hubungan unequal antara peneliti dengan realitas
yang ditelitinya. Tentu saja, hal ini dapat mengakibatkan bias dari data yang digali
bahkan proses interaksi berlangsung secara tidak wajar dan memuat struktur
hiden feodalism.
Meskipun tidak ada definisi yang baku, penelitian kualitatif dapat
dinyatakan sebagai kegiatan kegiatan terencana yang mencakup seperangkat
praktek penafsiran yang memungkinkan dunia responden dan informan dapat
dilihat (Denzin dan Lincoln, 2000). Pendekatan yang dilakukan bersifat
interpretatif dan naturalistik terhadap dunia sesuai dengan pandangan subyek
penelitian sendiri. Istilah kualitatif menunjukkan penekanan terhadap kualitas
entitas dan terhadap proses-proses dan makna-makna yang tidak diuji, atau diukur
secara ketat dari segi kuantitas, intensitas, atau frekuensi. Peneliti-peneliti
kualitatif memberi penekanan pada sifat bentukan sosial realitas, hubungan akrab
antara peneliti dan apa yang dikajinya, dan kendala-kendala situasional yang
menyertai penelitian.

B; Rumusan Masalah
1; Apa pengertian Metode Penelitian Kualitatif?
2; Apa dan bagaimana sifat-sifat dalam metode kualitatif?
3; Bagaimana penekanan proses atau langkah-langkah dalam metode kualitatif?

C; Tujuan
1; Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah metode kualitatif.
2; Untuk memahami pengertian metode penelitian kualitatif.
3; Untuk mengetahui dan memahami sifat-sifat dalam metode kualitatif.
4; Untuk mengetahui dan memahami proses penekanan pada metode kualitatif.

BAB II
PEMBAHASAN

A; Pengertian Metode Penelitian Kualitatif

Metode merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan,
sedangkan penelitian merupakan sarana untuk mencari kebenaran. Pada dasarnya
penelitian adalah upaya mengumpulkan data yang akan dianalisis.
Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai suatu proses yang mencoba untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam
interaksi

manusia

(Catherine

Marshal,

1995).

Poerwandari

(2007)

mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif menghasilkan dan mengolah data


yang sifatnya deskriptif, seperti transkip wawancara, catatan lapangan, gambar,
foto, rekaman video, dan lain sebagainya.
Definisi di atas menunjukkan beberapa kata kunci dalam penelitian
kualitatif, yaitu: proses, pemahaman, kompleksitas, interaksi, dan manusia. Proses
dalam melakukan penelitian merupakan penekanan dalam penelitian kualitatif
oleh karena itu dalam melaksanakan penelitian, peneliti lebih berfokus pada
proses dari pada hasil akhir. Proses yang dilakukan dalam penelitian ini
memerlukan waktu dan kondisi yang berubah-ubah maka definisi penelitian ini
akan berdampak pada desain penelitian dan cara-cara dalam melaksanakannnya
yang juga berubah-ubah atau bersifat fleksibel.

B; Sifat-sifat Khusus dalam Metode Kualitatif

Sembilan sifat khusus penelitian kualitatif ialah (Taylor dan Bogdan, 1984;
Patton, 1990; Denzin dan Lincoln, 1994; Lincoln dan Guba, 1985; Guba dan
Lincoln, 1994):
1; Penelitian kualitatif bersifat induktif.

Dalam penelitian kualitatif data yang bersifat khusus digunakan untuk


membangun konsep, wawasan dan pengertian baru yang bersifat lebih umum.
Sebaliknya penelitian kuantitatif bersifat deduktif. Hipotesis yang bersifat khusus

diturunkan dari teori yang bersifat umum dan data terutama digunakan untuk
menguji hipotesis tersebut.
2; Penelitian kualitatif bersifat naturalistik.

Peneliti kualitatif tidak memanipulasi ajang (setting) penelitian. Ia justru


berupaya memahami peristiwa atau gejala yang terjadi secara alami dalam
konteksnya yang juga alami. Karena itu interaksi peneliti dengan masyarakat
subyek penelitian harus bersifat alami, guna menghindari perubahan menyolok
pada masyarakat akibat kehadiran peneliti.
3; Penelitian kualitatif bersifat subyektif.

Peneliti kualitatif, melalui proses empati dan keterlibatan, menjalin interaksi


dua-arah dengan subyek penelitian. Melalui hubungan interaktif itu peneliti
mencoba memahami subyek-subyek penelitian dari sisi pandang subyek penelitian
sendiri, atau sebagaimana subyek subyek penelitian itu memahami dirinya sendiri.
4; Penelitian kualitatif bersifat holistik.

Dalam penelitian kualitatif realitas sosial dan manusia dilihat secara


menyeluruh pada segala aspeknya dalam konteks kesejarahan. Dengan demikian
ia bersifat kontekstual dan historis.
5; Penelitian kualitatif bersifat humanistik.

Dalam penelitian kualitatif manusia dipahami secara utuh sebagaimana


adanya. Peneliti mengenal orang per orang secara personal dan mengalami
pengalaman mereka dalam perjuangan hidup sehari-hari.
6; Penelitian kualitatif menegakkan prinsip kesetaraan.

Untuk

mengungkapkan

kebenaran,

maka

peneliti

kualitatif

harus

menangkap pandangan subyektif subyek penelitian. Untuk itu peneliti harus


mampu menghargaisubyek penelitian, ragam pandangan subyek penelitian, dan
ragam aspek penelitian. Dalam kaitan ini penelitian kualitatif mengakui
kesetaraan antara peneliti dan subyek penelitian, antara ragam pandangan para
subyek penelitian, dan antara ragam aspek kajian.
7; Penelitian kualitatif bersifat aposteriori.

Peneliti melihat setiap hal sebagaimana keadaan aslinya. Segala


keyakinan, pandangan, dan predisposisi peneliti dikesampingkan dulu.
8; Penelitian kualitatif bersifat fleksibel.

Metode penelitian kualitatif bersifat fleksibel dalam arti terbuka untuk


perubahan selama proses penelitian. Karena itu peneliti harus menjadi perajin
kreatif untuk menemukan metodologinya sendiri. Dalam hal ini memang ada
pedoman yang perlu diikuti, tetapi bukan aturan baku.
9; Penelitian kualitatif menegakkan prinsip validitas.

Penelitian kualitatif menekankan validitas (kesahihan) atau kesesuaian data


dengan apa yang dikatakan dan diperbuat orang dalam kenyataan. Karena itu,
peneliti kualitatif harus hidup akrab dengan dunia empiris. Melalui pengamatan di
lapangan peneliti memperoleh pengetahuan tentang kehidupan sosial langsung
dari tangan pertama.

C; Langkah-langkah Penelitian Kualitatif

1. Pemilihan dan Menganalisis Masalah


Penelitian kualitatif yang merubah masalah atau mengganti judul
penelitiannya setelah memasuki lapangan penelitian atau setelah selesai,
merupakan penelitian kualitatif yang lebih baik, karena ia di pandang mampu
melepaskan apa yang telah dipikirkan sebelumnya,

dan selanjutnya mampu

melihat fenomena secara lebih luas dan mendalam sesuai dengan apa yang terjadi
dan berkembang pada situasi sosial yang diteliti. (Sugiyono, 2007: 284).
Tujuan suatu penelitian adalah untuk memecahkan atau menemukan
jawaban terhadap suatu masalah. Oleh karena itu, pada setiap penelitian, langkah
pertama ialah menentukan atau memilih masalah yang akan diteliti. Pokok
masalah biasanya tercermin dalam judul atau topik suatu penelitian (Sanafiah
Faisal, 1995).

Untuk memulai suatu penelitian harus dimulai dengan masalah apa yang
akan diteliti, setelah masalah jelas maka peneliti dapat menentukan judul, bukan
di mulai dari judul, sementara masalah yang akan diteliti belum jelas. Oleh
karena itu, apabila peneliti ingin memulai dengan memilih atau merumuskan
masalah.
Bagaimana peneliti memilih atau merumuskan masalah. Secara umum, maslaah
penelitian dapat dipilih dengan mengajukan pertanyaan seperti berikut:
(1) Apakah masalah itu merupakan suatu yang baru, relatif belum diteliti oleh
orang lain?
(2) Apakah masalah itu mengundang rasa ingin tahu diri peneliti, maupun pihak
luar yang akan membaca atau memanfaatkan hasil penelitian itu?
(3) Apakah masalah yang dipilih berbeda dalam ruang lingkup ilmu yang
dipelajari?
(4) Apakah kemampuan dan latar belakang pendidikan peneliti mendukung
tujuan-tujuan itu?
(5) Apakah alat, materi, kondisi fisik psikologis dan metode yang dipakai
memungkinkan terlaksananya penelitian itu?
(6) Apakah penelitian tersebut mempunyai waktu yang cukup?
(7) Apakah tersedia dana penunjang bagi terlaksananya penelitian itu?
2. Melakukan Grand Tour
Melakukan survey pendahuluan (grand tuor) di lapangan merupakan
kegiatan utama bagi peneliti apabila ingin meneliti suatu masalah.

Survey

pendahuluan adalah digunakan untuk mencari informasi dari fenomena-fenomena


lapangan untuk menemukan data-data yang berhubungan dan mendukung masalah
penelitian perlu di teliti.

Adapun data tentang masalah yang di dapat dari Grand Teori berasal dari
pengamatan pendahuluan, wawancara yang berhubungan dengan masalah
penelitian seperti pernyataan orang-orang yang kompeten yang berhubungan
dengan masalah penelitian, serta dokumentasi hasil penelitian atau dokumen Yang
berhubungan dengan masalah Yang diteliti.
3. Menetapkan Fokus Penelitian
Dalam pandangan penelitian kualitatif,

gejala itu bersifat holistik

(menyeluruh, tidak dapat dipisah-pisahkan) sehingga peneliti kualitatif tidak akan


menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan judul atau variabel penelitian tetapi
keseluruhan situasi sosial atau setting penelitian yang meliputi aspek tempat
(Place, pelaku (actor) dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergi.
Seperti situasi sosial di dalam sebuah kelas adalah ruang kelas, guru-siswa,
interaksi proses pembelajaran. Karena terlalu luasnya masalah yang diteliti maka
dalam penelitian kuantitatif peneliti membatasi variabel penelitian melalui
pembatasan masalah, sedangkan dalam penelitian kualitatif disebut fokus
penelitian.
Di dalam penelitian kualitatif, fokus penelitian diperoleh peneliti melalui
kajian awal atau grand tour atau pengamatan awal, dari pengamatan awal di
lapangan peneliti dapat gambaran umum tentang fenomena-fenomena yang
berhubungan dengan masalah penelitian.
Ada beberapa alternatif untuk menetapkan fokus dalam penelitian kualitati,
yaitu:
a;

Menetapkan fokus pada permaslahan yang disarankan oleh informan.


Informan adalah orang-orang yang mempunyai relevansi dengan masalah
penelitian. Seperti penelitian dalamm lembaga pendidikan pendidikan yaitu,
rektor, dekan, dosen, kepala sekolah, guru siswa, komite sekolah, pakar
pendidikan dan bagainya.

b; Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu, kurikulum, proses


pembelajaran, sarana prasarana, sistem evaluasi, manajemen sekolah dan
sebagainya.
c; Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengenbangan iptek.
Temuan bererti sebelumnya belum pernah ada. Seperti, temuan dalam bidang
pendidikan, menemukan metode mengajar yang mudah dipahami dan
menyenangkan dalam proses pembelajaran.
d; Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori
yang telah ada. Penelitian ini bersifat pengembangan, yaitu ingin melengkapi
dan memperluas teori yang telah ada.
4. kajian Literatur/Teori
Dalam proses penelitian mengumpulkan sumber pustaka atau kajian literatur
merupakan keharusan dan mutlak ada dalam sebuahpenelitian ilmiah, hasil kajian
literatur dapat dijadikan masukan dan landasan dalam menjelaskan dan
merincikan masalah-masalah yang akan diteliti, telaah pustaka juga dapat
menjadikan landasan mendudukan masalah dalam latar belakang mengapa
masalah tersebut penting diteliti.
Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua pemneliti yang
ingin menjalakan penelitian kualitatif harus berbekal dengan teori. Teori dalam
penelitian kualitatif berfungsi sebagai bekal bisa memahami konteks sosial secara
lebih luas dan mendalam. Penelitian kualitatif yang profesional harus mampu
memahami dan menguasai teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang
teliti, namun dalam pelaksanaan penelitian peneliti kualitatif juga dituntut untuk
mampu melepaskan diri dari teori-teori ysng mrngikst prnrliti dan sebagai
panduan untuk enyusun instrumen penelitian.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen utama dalam
penelitian, peneliti kualitatif di tuntut untuk memiliki wawasan yang luas, baik
wawasan teoritis maupun wawasan yang terkait dengan konteks sosial yang
diteliti yang berupa nilai, budaya, keyakinan, hukum, adat-istiadat yang terjadi
berkembang pada konteks sosial tersebut. Peneliti kualitatif dituntut mampu
mengorganisasikan semua teori yang dibaca. Landasan teori yang dikemukakan

dalam latar belakang menunjukan seberapa jauh peneliti memiliki teori yang
berhubungan dengan maslah penelitian. Landasan teori yang di kemukakan dalam
penelitian kualitatif tidak merupakan harga mati, tetapi bersifat sementara. Peneliti
kualitatif dituntut untuk melakukan ground research, yaitu menemukan teori
berdasarkan data yang diperoleh di lapangan atau situasi sosial.
5. Penentuan Metodologi Penelitian
Penentuan metodologi penelitian merupakan strategi pemecahan masalah.
Posisi peneliti dalam penelitian kualitatif merupakan instrumen utama, metode
penelitian kualitatif tidak menuntut instrumen baku karena instrumen utama
dalam penelitian kualitatif adalah peneliti.
Pada tahap ini peneliti di tuntut untuk menentukan beberpa langkahlangkah, yaitu: (1) jenis, atau format penelitian yang digunakan, (2) setting
penelitian, (3) informan penelitian, (4) teknik pengumpulan data, (5) teknik
analisis data, dan (6) teknik pembahasan data.
6. Pengumpulan Data Penelitian
Masalah penelitian harus dijawab, tujuan penelitian yang ingin dicapai,
hanya bisa terwujud apabila data-data yang berhubungan dengan maslah-masalah
penelitian dikumpulkan. Pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian.
Pengumpulan data penelitian harus menggunakan alat ukur atau instrumen yang
harus dibuat dan dikembangkan oleh peneliti.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah.
Pengamatan langsung atau observasi tentang keadaan, suasana, peristiwa,
fenomena-fenomena. Tingkahlaku yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti.
b; Wawancara tertutup, terbuka, dan kombinasinya, dengan mewawancarai
responden-responden yang komponen dengan masalah penelitian.
c; Dokumentasi, dengan menghimpun, memeriksa, mencatat dokumen-dokumen
yang menjadi sumber data peneliti.
a;

7. Pengolahan Data dan Penafsiran Data (Analisis Data)

10

Pengolahan data merupakan langkah penelitian yang sangat penting karena


melalui pengolahan data peneliti dapat menemukan hasil atau jawaban dari
penelitian yang dilakukannya.
8. Pemeriksaan Keabsahan Data
Pemeriksaan keabsahan data digunakan sebagai klarifikasi temuan atau data
yang dinyatakan adalah valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan
peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Penelitian kualitatif dianggap absah apabila memiliki derajat kepercayaan. Hasil
penelitian kualitatif harus mengandung nilai kepercayaan dan peneliti harus
mampu mempertanggungjawabkan keabsahan data penelitian dapat ditelusuri
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam penelitian kualitatif.
9. Mendeskripsikan dan Membahas Hasil Penelitian
a. Mendeskripsikan Hasil Penelitian
Hasil temuan penelitian dalam sebuah penelitian ilmiah harus di
deskripsikan, supaya penelitian menghasikan temuan-temuan yang rasional,
sistematis dan empiris (ilmiah). Mendeskripsikan hasil penelitian kualitatif
dilakukan oleh oeneliti dengan menyerasikan hasil pengolahan data dengan
menyajikan informasi.
b. Membahas Hasil Penelitian
Hasil penelitian kualitatif perlu ditelaah dan dibahas dengan memberikan
porsi yang lebih besar kepada peneliti untuk membahas hasil penelitian melalui
keluasan pengetahuan rasional peneliti, yang bersumber dari teori, pengalaman,
keahlian peneliti.
10. Penyusunan Laporan Penelitian
Laporan penelitian merupakan alat pengkomunikasian peneliti terhadap apa
yang telah ia teliti, bagaimana ia meneliti, dan apa hasil penelitiannya. Adapun
laporan penelitian kualitatif harus dirancang dengan cara sistematis agar mudah

11

dipahami dan dicerna. Oleh karena itu penelitian harus menjelaskan dalam
laporanya dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
A; Latar Belakang
B; Fokus Masalah
C; Rumusan Masalah
D; Tujuan dan Manfaat Penelitian

Bab II Kajian Pustaka


A; Deskripsi Teori
B; Studi Relevan

Bab III Metodologi Penelitian


A; Jenis Penelitian
B; Setting Penelitian
C; Subjek Penelitian
D; Teknik Pengumpulan Data
E; Teknik Analisi Data
F; Teknik Keabsahan Data

Bab IV Hasil Penelitian dan pembahasan


A; Hasil Penelitian
B; Pembahasan

Bab V Penutup
A; Kesimpulan
B; Implikasi
C; Rekomendasi

Daftar Pustaka
Daftar Lampiran

12

BAB II
PENUTUP
A; Simpulan

Metode merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan,
sedangkan penelitian merupakan sarana untuk mencari kebenaran. Penelitian

13

kualitatif didefinisikan sebagai suatu proses yang mencoba untuk mendapatkan


pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi
manusia (Catherine Marshal, 1995).
Sembilan sifat khusus penelitian kualitatif ialah, Penelitian kualitatif bersifat
induktif, Penelitian kualitatif bersifat naturalistik, Penelitian kualitatif bersifat
subyektif, Penelitian kualitatif bersifat holistik, Penelitian kualitatif bersifat
humanistik, Penelitian kualitatif menegakkan prinsip kesetaraan, Penelitian
kualitatif bersifat aposteriori, Penelitian kualitatif bersifat fleksibel, dan Penelitian
kualitatif menegakkan prinsip validitas.
Adapun langkah-langkah dalam metode kualitatif yaitu, Pemilihan dan
Menganalisis Masalah, Melakukan Grand Tour, Menetapkan Fokus Penelitian,
kajian Literatur/Teori, Penentuan Metodologi Penelitian, Pengumpulan Data
Penelitian, Pengolahan Data dan Penafsiran Data (Analisis Data) Pemeriksaan
Keabsahan Data, Mendeskripsikan dan Membahas Hasil Penelitian, dan
Penyusunan Laporan Penelitian.
B; Saran

Dengan penggunaan metode kualitatif yang bersandar pada kaidah-kaidah


ilmiah, diharapkan ilmu sosial dalam hal ini sosiologi, menemukan jati dirinya
dalam

menangkap

orisinalitas,

ketepatan,

dan

membumi

atas

semesta

permasalahan sosial di bumi Indonesia. Dengan demikian, mencari relevansi dan


kontekstualisasi adalah penting sebagai orientasi ilmu sosial Indonesia ke depan.
Dengan strategi seperti ini diharapkan ilmu sosial Indonesia terutama sosiologi,
mampu berdiri sejajar dalam dialog peradaban dengan ilmu serupa yang
berkembang di belahan dunia lain termasuk Barat.

DAFTAR PUSTAKA

Ashakkori, Abbas & Charles Teddlie (eds). 2003. Handbook of Mixed Methods in
Social & Behavioral Research. Thousand Oaks, California: Sage Publ. Inc.

14

Dr. Iskandar, M.Pd. Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta : 2009, Gaung


Persada.
Gubrium, Jaber F and James A. Holstein, 1992. Qualitative Methods, dalam
Encyclopedia of

Sociology, Vol. 3. New York: Macmillan Publishing

Company.
Miles, MB dan AM Huberman. 1992, Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of
New Methods. Beverly Hills: SAGE.
Moleong, LJ. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Patton, MQ. 1990. Qualitative Evaluation Methods. Beverly Hills: SAGE.
Sitorus, MTF. 1998. Penelitian Kualitatif: Suatu Perkenalan. Bogor: Dokis.

Anda mungkin juga menyukai