Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KURA KURA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok dari Mata Kuliah Fisiologi
Hewan Air
Perikanan B / Kelompok 5
Ajrin Karim
230110150082
Angga Nugraha 230110150123 Ikhlas Nazarullah
230110150104
Della Fauzia K
230110150092
Dini Rismariyanti
230110150153
Fadhila Larasanti
230110150105 Sapin
230110150095
Gilang Kusuma M
230110150151
Haikal Munfaridzi
230110150143
UNIVERSITAS PADJADJARAN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT.,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah Fisiologi Hewan Air.
Sehubungan dengan tugas kelompok mata kuliah Fisiologi Hewan Air, kami
sebagai mahasiswa perikanan dituntut untuk menyusun sebuah makalah yang
berjudul Fisiologi Hewan Air Kura - Kura.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Hal ini
dikarenakan masih terbatasnya pengetahuan kami mengenai Fisiologi Hewan Air.
Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap
semoga makalah Fisiologi Hewan Air ini dapat memperkaya wawasan tentang
Fisiologi Hewan Air terhadap pembaca.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................
DAFTAR ISI........................................................................
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................
1.2 Tujuan...........................................................................
1.2 Manfaat.........................................................................
II
PEMBAHASAN
2.1 Kura Kura ...................................................................
2.2 Sistem Pernafasan Kura - Kura......................................
2.3 Peredaran Darah Kura - Kura.........................................
2.4 Sistem Pencernaan Kura - Kura.....................................
2.5 Sistem Osmoregulasi Kura - Kura..................................
2.6 Sistem Otot Kura - Kura.................................................
2.7 Sistem Saraf Kura - Kura................................................
2.8 Sistem Sensoris Kura - Kura.........................................
2.9 Sistem Endokrin Kura - Kura........................................
2.10 Sistem Reproduksi Kura - Kura..................................
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................
3.2 Saran.............................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kura-kura dan penyu adalah hewan bersisik berkaki empat yang termasuk
golongan reptil. Bangsa hewan yang disebut (ordo) Testudinata (atau Chelonians) ini
khas dan mudah dikenali dengan adanya rumah atau batok (bony shell) yang keras
dan kaku.
Batok kura-kura ini terdiri dari dua bagian. Bagian atas yang menutupi
punggung disebut karapas (carapace) dan bagian bawah (ventral, perut) disebut
plastron. Kemudian setiap bagiannya ini terdiri dari dua lapis. Lapis luar umumnya
berupa sisik-sisik besar dan keras, dan tersusun seperti genting; sementara lapis
bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung.
Perkecualian terdapat pada kelompok labi-labi (Trionychoidea) dan jenis penyu
belimbing, yang lapis luarnya tiada bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian
luar tempurung tulangnya.
1.2
Tujuan
a. Untuk mengetahui sistem sistem yang ada pada kura kura
b. Untuk mengetahui peredaran darah pada kura kura
c. Untuk mengetahui organ sensoris pada kura kura
1.3
Manfaat
Manfaat dari pembahasan mengenai Fisiologi Hewan Air Kura
Kura Kura
Kura-kura ditemukan di seluruh dunia dengan kura-kura yang paling terkenal
dari semua, Penyu raksasa Lonesome George yang tinggal di Kepulauan Galapagos
Ekuador dekat. Kura-kura, seperti sepupu air mereka, kura-kura, memiliki cangkang
keras yang melindungi tubuh mereka.
Temperung atas disebut karapas (bagian punggung cangkang atau kerangka
luar) dan bagian bawah disebut plastron (bagian hamper datar dari struktur
tempurung). Karapas dan plastron yang terhubung dengan apa yang disebut
jembatan.
Karapas dapat membantu menunjukan usia kura kura dengan jumlah
lingkaran konsentris, mirip dengan penampang pohon. Banyak kura kura dapat
menarik kembali kepala mereka, empat anggota badan mereka dan ekor ke
tempurung untuk perlindungan. Kura kura memilki paruh tapi tidak ada gigi dan
tidak ada telinga eksternal, hanya dua lubang kecil di sisi kepala. Kura kura dapat
bervariasi dalam ukuran dari beberapa sentimeter hingga dua meter. Kura kura
cenderung diurnal (aktif di siang hari) hewan dengan kecenderungan untuk
menjadikusam (hewan yang terutama aktif selama senja), tergantung pada suhu
lingkungan.
2.2 Sistem Pernafasan Kura Kura
Paru-paru terletak pada punggung dalam kura - kura di sepanjang karapasnya
dan letaknya juga tepat di atas isi perut atau organ dalam lainnya. Tidak seperti
2
veterbrata lainnya, bentuk kura - kura yang unik ini mencegah mereka bernafas
dengan menggunakan gerakan rongga dada. Dan sebagai gantinya, kura-kura darat
bernafas memakai kombinasi cara dimana hewan lainnya berfungsi hanya sebagian
kecil dalam proses sistem pernafasan. Prinsip dalam gerakan ini adalah lengan dan
otot dalam. Inilah salah satu alasan kenapa kenapa kura-kura walaupun tempurungnya
retak parah masih dapat bernafas tanpa ada halangan yang terlihat. Salah satu organ
penting pernafasan lainnya adalah gerakan tulang hyoid pada dasar lidah. Gerakan ini
menyebabkan naik turunnya pada kulit leher dan tenggorokan, membuat perubahan
tekanan waktu di darat. Ini tidak seefektif pada sebagian kura-kura air, karena tekanan
luar dari air mengurangi fungsi ini. Tetapi mereka tetap menggunakan gerakan hyoid
untuk mengeluarkan atau memasukan air dari hidung untuk membantu mencium
lokasi makanan dan pada saat kawin dalam air. Beberapa jenis seperti kura-kura
bertempurung lunak dapat mengambil oksigen dari air yang dihirup kemulut dan
tenggorokan.
Pada kura-kura air, ada hubungan antara jumlah udara dalam kantung panjang
dan cairan disimpan dalam kandung kemih dan kantung kloaka. Kura-kura
mengaturnya untuk mengatur keapungan keposisi yang diinginkan. Jika jenis aquatic
terkena radang paru-paru, kemampuan mereka untuk berenang atau menyelam
dengan aman langsung terpengaruh. Mereka terlihat sering istirahat pada satu sisi
atau menggunakan waktu yang tidak yang biasanya diatas air secara terus menerus.
Radang paru-paru adalah masalah utama bagi semua kura-kura darat dan
kura-kura air dan dapat terjadi. Relatif dengan ukuran badannya paru-paru reptilian
lebih besar dari pada dalam total volumennya dari pada paru-paru mamalia tetapi
lebih kecil luas permukaan yang berfungsi. Mereka juga tidak memiliki cilia yang
efektif sehingga mereka tidak dapat batuk. Efek ini membuatnya sangat sulit untuk
mengeluarkan ingus (muscus) atau benda asing lainnya. Dan akibatnya, meskipun
radang paru-paru yang ringan pun dapat menjadi parah dengan cepat sekali. Oleh
sebab itu jangan pernah menyepelekan gejala-gejala pernafasan pada kura-kura
seperti megap-megap, pernafasan mulut terbuka dan tidak dapat berenang secara
normal pada jenis aquatik atau ingus keluar dari hidung atau mulut.
membawa CO2 dari seluruh tubuh. Pada saat masuk ke paru-paru, darah yang
mengandung kadar CO2 itu akan dibuang dan seketika juga CO2 akan berganti
dengan O2 yang berguna bagi tubuh reptil. Lalu darah yang mengandung oksigen
tersebut, akan masuk ke jantung menuju serambi kiri. Sistem peredaran darah inilah
yang menyebabkan sistem peredaran darah reptil dijuluki dengan sistem peredaran
darah ganda. Disebut demikian karena peredaran darah pada hewan reptil akan masuk
ke jantung lebih dari 1 kali yaitu ada 2 kali. Selain itu reptil juga dikenal memiliki
peredaran darah yang tertutup. Peredaran darah reptil secara garis besar terbagi
menjadi peredaran darah besar (panjang) dan peredaran darah kecil (pendek).
Peredaran Darah Reptil
1) Peredaran darah kecil atau pendek
Jenis peredaran ini yaitu peredaran yang mengangkut darah mulai dari
jantung, masuk kedalam paru-paru, lalu masuk lagi ke jantung. CO2 yang berasal dari
bilik sebelah kanan akan menuju masuk ke paru-paru melalui pembuluh darah arteri
pulmonalis. Didalam paru-paru, alveolus akan bekerja dengan cepat mengganti atau
menukar karbondioksida (CO2) menjadi okesigen (O2). Setelah itu darah akan
menuju ke serambi yang ada pada kiri jantung melalui pembuluh darah vena
pulmonalis.
2) Peredaran darah besar atau panjang
Peredaran darah ini dimulai dari saat darah yang kaya O2 yang berasal dari
bilik kiri jantung dialirkan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah.Oksigen ini akan
diserap oleh sel-sel tubuh reptil dan O2 akan segera berubah menjadi karbondioksida.
Darah yang sudah berubah menjadi CO2 ini akan diangkut kembali ke jantung
(serambi kanan) melalui pembuluh darah vena.
Secara garis besar sistem peredaran darah golongan reptil dibagi menjadi tiga
pola. Kura-kura merupakan contoh hewan reptil yang masuk dalam pola peeredaran
darah squamata.
6
darah yang bercampur antara darah yang sedikit oksigen dengan darah yang banyak
oksigen.
10
10
11
Kura-kura merupakan hewan dari kelas Reptilia. Otot aksial dari hewan
reptile menunjukkan adanya spesialisasi untuk setiap fungsi gerak tubuh karena
gerakannya lebih rumit dari kelas yang lebih rendah yaitu kelas Amphibia. Hewan
amfibi seperti katak jika berada di darat hanya bisa melakukan gerakan secara
melompat dan tidak bisa bergerak mundur, dimana rangka dan otot kakinya hanya
bisa mengatur gerakan seperti mendorong. Hewan reptile sudah bisa melakukan
gerakan berjalan maju dan mundur, serta gerakan kompleks lainnya. Otot-otot kulit,
kepala, leher, dan kaki tumbuh dengan baik. Segmentasi otot jelas pada kolum
navertebralis dan rusuk (Sonic, 2008). Jaringan otot tungkai pada reptile
menunjukkan variasi bergantung pada tipe gerakkanya. Gerakan otot kurang
berkembang di bagian badan dikarenakan adanya tempurung karapaks dan plastron,
hanya pada bagian leher dan keempat kakinya otot tersebut berkembang dengan baik
karena gerakannya tidak dibatasi tempurung.
11
12
kejadian
dilakukan
dan
perubahan
melalui
alat
indra
di
sekitar,
(
fungsi
komunikasi)
b. Mengendalikan
tanggapan
atau
reaksi
terhadap
Saraf pusat
Saraf pusat adalah bagian dari sistem saraf yang bertugas
13
Saraf tepi
Merupakan susunan saraf yang tersebar di luar susunan saraf
Bersifat
majemuk
misalnya
saraf
muka
dan
saraf
perantau / kembara.
b. 31 pasang urat saraf sumsum tulang belakang (spinal)
-
14
berfungsi
membawa
impuls
saraf
14
15
tulang
belakang
neuron
15
motorik
efektor
16
Indra Penglihatan :
Baik kura-kura maupun memiliki penglihatan yang baik dan dapat membedakan
warna. Mereka biasanya tertarik dengan makanan berwarna hijau, merah, dan
kuning.mata, memiliki kelenjar lakrimal yang berfungsi untuk melindungi kornea
atau lensa dari kekeringan ketika berada di darat. Pada mata juga terdapat membran
niktitan yang berfungsi untuk melindungi mata pada saat berenang di air, membran
ini terletak di sudut anterior mata.
Indra Pendengaran :
Kura-kura dapat mendengarkan suara namun kurang begitu baik, Telinga,
memiliki lubang pendengar luar dengan membran timpani pada bagian dalamnya,
dilanjutkan dengan telinga tengah dan telinga dalam. Bagian telinga dalam dengan
rongga mulut terdapat saluran penghubung yang disebut saluran eustacheus.
Indra Peraba :
Kura-kura maupun penyu memiliki saraf yang tersebar di permukaan tempurung
mereka. Berarti, mereka dapat merasakan apapun yang menyentuh mereka.
16
17
steroid,
2. Ektoderm dan endoderm mensekresi hormon-hormon gugus protein dan
derivat protein (asam amino).
Fungsi hormon:
a. metabolisme
b. reproduksi
c. pertumbuhan
d. sekresi
e. mengatur aktivitas
Hormon :
17
18
pangcreatik hormone,
thyroid hormone.
2. Derivat protein / asam amino. Misal : neurohypophyse hormone, adrenal
medula hormone, thyroid hormone.
3. Steroid, Misal : adrenocortico hormone, ovarian hormone, testicular hormone.
Ciri-ciri hormon :
1. Hormon diproduksi dan di sekresike dalam darah oleh sel kelenjar endokrin
dalam jumlah sedikit.
2. Hormon diangkut oleh darah menuju sel target/ Jaringan target.
3. Hormon mengadakan interaksi dengan receptor khusus yang terdapat di sel
target.
4. Hormon mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus.
5. Hormon berpengaruh tidak hanya terdapat pada satu sel target, tetapi dapat
juga mempengaruh beberapa sel target yang berlainan.
18
19
second messenger.
3. Second messenger mengubah fungsi sel sesuai dengan pesan khusus yang di
misikan oleh hormon
19
20
20
21
bantuan panas matahari. Dalam waktu sekitar dua bulan, telur yang tersimpan dalam
pasir itu akan menetas.
Yang unik, jenis kelamin anak kura-kura yang akan lahir salah satunya
ditentukan oleh suhu pasir tempat telur-telur itu tersimpan. Pada kebanyakan jenis
kura-kura, suhu di atas rata-rata umumnya akan menghasilkan hewan betina.
Sebaliknya, suhu di bawah rata-rata cenderung menghasilkan banyak hewan jantan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kura-kura ditemukan di seluruh dunia dengan kura-kura yang paling terkenal dari
semua, Penyu raksasa Lonesome George yang tinggal di Kepulauan Galapagos
Ekuador dekat.
Sistem Pernafasan Kura Kura
Paru-paru terletak pada punggung dalam kura - kura di sepanjang karapasnya
dan letaknya juga tepat di atas isi perut atau organ dalam lainnya. Tidak seperti
veterbrata lainnya, bentuk kura - kura yang unik ini mencegah mereka bernafas
dengan menggunakan gerakan rongga dada. Dan sebagai gantinya, kura-kura darat
bernafas memakai kombinasi cara dimana hewan lainnya berfungsi hanya sebagian
kecil dalam proses sistem pernafasan. Prinsip dalam gerakan ini adalah lengan dan
otot dalam. Inilah salah satu alasan kenapa kenapa kura-kura walaupun tempurungnya
21
21
retak parah masih dapat bernafas tanpa ada halangan yang terlihat. Salah satu organ
penting pernafasan lainnya adalah gerakan tulang hyoid pada dasar lidah.
Peredaran Darah Kura Kura
Sistem peredaran darah pada jenis reptil ini yaitu sistem peredaran darah
tertutup dan berdarah ganda. Biasanya hewan yang masuk kategori reptilia ini
mempunyai 2 serambi (atrium) dan 2 bilik (ventricel). 2 serambi yaitu serambi kiri
dan serambi kanan. Sedangkan 2 bilik yaitu bilik kanan dan bilik kiri. Antara bilik
kiri dan bilik kanan memiliki sekat yang tidak sempurna, sehingga situasi ini
menyebabkan darah yang ada dibilik kiri dan bilik kanan dapat bercampur satu sama
lain.
Sistem Pencernaan Kura Kura
Sistem pencernaan pada Kura - kura terdiri atas saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Kura kura terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaannya terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus
dan kloaka. Dan kelenjar pencernaannya terdiri atas kelenjar ludah, pancreas dan hati.
5. Kerongkongan (esophagus) merupakan saluran di belakang rongga mulut
yang menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. Di dalam
esophagus tidak terjadi proses pencernaan
6. Lambung (ventrikulus) merupakan tempat penampungan makanan dan
pencernaan makanan berupa saluran pencernaan yang membesar dibelakang
esophagus. Disini makanan baru mengalami proses pencernaan. Pada bagian
fundus pylorus makanan dicerna secara mekanik dan kimia.
7. Intestinum terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus.
Dalam usus halus terjadi proses penyerapan dan sisanya menuju ke rectum,
kemudian diteruskan ke kloaka untuk dibuang. Ukuran usus disesuaikan
dengan bentuk tubuhnya.
8. Kelenjar pencernaan, terdiri atas hati dan pancreas. Empedu yang dihasilkan
oleh hati ditampung di dalam kantong yang disebut vesica fellea. Hati tediri
dari dua lobus yaitu sinister dan dexter yang berwarna coklat kemerahan.
21
22
Kantong empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pancreas pada reptile
terletak diantara lambung dan duodenum. Pancreas berbentuk pipih dan
berwarna kekuning-kuningan
Sistem Otot Kura Kura
Kura-kura termasuk hewan vertebrata (bertulang belakang) berkaki
empat, sehingga memiliki sistem otot seperti hewan vertebrata berkaki empat
pada umumnya. Memiliki otot lurik yang melekat pada kerangka dan
berfungsi untuk mengatur pergerakan tubuh secara sadar (voluntary),
memiliki otot polos yang terdapat pada pembuluh darah, jantung, sistem
pencernaan, sistem pernapasan, dan pengatur kinerja organ dalam lainnya
yang bekerja dibawah pengaruh saraf tidak sadar (involuntary).
Kura-kura merupakan hewan dari kelas Reptilia. Otot aksial dari hewan
reptile menunjukkan adanya spesialisasi untuk setiap fungsi gerak tubuh
karena gerakannya lebih rumit dari kelas yang lebih rendah yaitu kelas
Amphibia.
3.2 Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun dan kami
sangat menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan maka
kritik
dan
saran
yang
membangun
demi
perbaikan
dan
22
23
DAFTAR PUSTAKA
Sukiya. 2005. Biologi Vertebrata. UM Press: Malang
Wikimedia. 2015. SistemOtot. https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_otot
(Diakses pada tanggal 8 Oktober 2016)
http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-kura-kura/
http://kliksma.com/2014/08/pengertian-dan-karakteristik-kura-kura.html
Brotowijoyo.DjarubitoMukayat. 1994. ZoologiDasar. Bandung: Erlangga
Kurniati, M.Pd. Tutidkk. 2009. Zoologi Vertebrata. Bandung. UIN SGDBandung
23
Munawarah,
laily.
2016
Alat
indra
reptil
(http://documents.tips/documents/reptilliappt.html ) diakses pada tanggal 9 oktober
2016