Dilla Nazara - Pendapatan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

NIM

: 15061186

Nama : Dilla Nazara


MK

: Akuntansi Sektor Publik

SOAL
1. Dalam PP No 71 tahun 2010 ada dua istilah pendapatan, sebutkan dan
jelaskan masing-masing.
2. Sebutkan klasifikasi pendapatan dalam sektor publik?
3. Kapan suatu pendapatan diakui?
4. Basis apa yang digunakan dalam pengakuan pendapatan di sektor
publik,jelaskan!
5. Bagaimana prosedur pencatatan pendapatan asli daerah!
JAWABAN
1. Pendapatan
a. Pendapatan-LO
- Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat/daerah yang
diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar
kembali.
- Pendapatan-LO yang diperoleh berdasarkan peraturan perundangundangan diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih
pendapatan.
- Pendapatan-LO yang diperoleh sebagai imbalan atas suatu
pelayanan yang telah selesai diberikan berdasarkan peraturan
perundang-undangan, diakui pada saat timbulnya hak untuk
menagih imbalan.
- Pendapatan-LO yang diakui pada saat direalisasi adalah hak yang
telah diterima oleh pemerintah tanpa terlebih dahulu adanya
penagihan.
- Pendapatan-LO diklasifikasikan menurut sumber pendapatan.
- Akuntasi pendaptan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan pendapatan bruto, dan tidak mencatat
jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran.
- Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LO bruto
(biaya) bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak
dapat di estimasi terlebih dahulu dikarenakan proses belum
selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan.
- Dalam hal badan layanan umum, pendapatan diakui dengan
mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai
badan layanan umum.
- Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas
pendapatan-LO pada periode penerimaan maupun pada periode
sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan.
- Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non
recurring) atas pendapatan-LO yang terjadi pada periode
penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang
pendapatan pada periode yang sama.
- Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non
recurring) atas pendapatan-LO yang terjadi pada periode
sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas pada periode
ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut.

b. Pendapatan-LRA
- Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas
Umum Negara/Daerah yang menambah Saldo Anggaran
Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan
yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar
kembali oleh pemerintah.
- Pendapatan-LRA diklasifikasikan menurut jenis pendapatan.
- Transfer masuk adalah penerimaan uang dari entitas pelaporan
lain, misalnya penerimaan dana perimbangan dari pemerintah
pusat dan dana bagi hasil dari pemerintah provinsi.
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
- Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LRA bruto
(biaya) bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak
dapat dianggarkan terlebih dahulu dikarenakan proses belum
selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan.
- Dalam hal badan layanan umum, pendapatan diakui dengan
mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai
badan layanan umum.
- Pengembalian yang sifatnya sistemik (normal) dan berulang
(recurring) atas penerimaan pendapatan-LRA pada periode
penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai
pengurang pendapatan-LRA.
- Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non
recurring) atas penerimaan pendapatan-LRA yang terjadi pada
periode penerimaan pendapatan-LRA dibukukan sebagai
pengurang pendapatan-LRA pada periode yang sama.
- Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non
recurring) atas penerimaan pendapatan-LRA yang terjadi pada
periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang Saldo
Anggaran Lebih pada periode ditemukannya koreksi dan
pengembalian tersebut. Akuntansi pendapatan-LRA disusun untuk
memenuhi kebutuhan pertanggungjawaban sesuai dengan
ketentuan dan untuk keperluan pengendalian bagi manajemen
pemerintah pusat dan daerah.
2. Klasifikasi pendapatan dalam sektor publik
Klasifikasi Pendapatan
Pendapatan Asli
Daerah

Pendapatan Dana
Perimbangan/Pendapa
tan Transfer

Lain-lain Pendapatan

Uraian
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan
Lain-lain PAD yang sah
Bagi hasil / DAU/ DAK
Pendapatan Transfer
Pemerintah Pusat
Pendapatan transfer
pemerintah lainnya
Pendapatan transfer
pemerintah daerah lainnya
Bantuan keuangan
Pendapatan Hibah

Kewenangan
SKPD / PPKD
SKPD
SKPD
SKPD
PPKD
PPKD
PPKD
PPKD
PPKD

Daerah yang Sah

Dana darurat
Pendapatan lainnya

PPKD
PPKD

3. Pengakuan pendapatan
a. Pendapatan-LO diakui pada saat:
Timbulnya hak atas pendapatan, kriteria ini dikenal juga dengan
earned; atau
Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya
ekonomi baik sudah diterima pembayaran secara tunai (realized).
b. Pendapatan-LRA diakui pada saat:
Diterima di rekening Kas Umum Daerah; atau
Diterima oleh SKPD; atau Diterima entitas lain di luar pemerintah
daerah atas nama BUD (entitas pelaporan).
4. Basis yang digunakan dalam pengakuan pendapatan di sektor publik
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan
pemerintah adalah basis akrual, untuk pengakuan pendapatan-LO, beban,
aset, kewajiban, dan ekuitas. Dalam hal peraturan perundangan
mewajibkan disajikannya laporan keuangan dengan basis kas, maka
entitas wajib menyajikan laporan demikian.
Basis akrual untuk LO berarti bahwa pendapatan diakui pada saat
hak untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum
diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas
pelaporan dan beban diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan
penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belum
dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau entitas
pelaporan. Pendapatan seperti bantuan pihak luar/asing dalam bentuk
jasa disajikan pula pada LO.
Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas,
maka LRA disusun berdasarkan basis kas, berarti bahwa pendapatan dan
penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas
Umum Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan; serta belanja, transfer
dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari
Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Namun demikian, bilamana
anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis akrual, maka LRA
disusun berdasarkan basis akrual.
Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan
ekuitas diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat
kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah,
tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
5. Prosedur pencatatan pendapatan asli daerah
a. Pajak Daerah (official assesment)
Ilustrasi:
Tanggal 19 Oktober 2016, PPKD menerbitkan SKP Daerah atas Pajak
Hotel Rachmaningtyas untuk bulan September sebesar Rp
15.000.000,00 maka fungsi akuntansi akan mencatat dengan jurnal:
Jurnal-LO
Nomor
Kode
Debit
Kredit
Tanggal
Uraian
Bukti
Rekening
(Rp)
(Rp)
19/10/20
SPPT
1.1.3.01.0 Piutang
15.000.0
16
6
pajak hotel
00
8.1.1.06.0 Pendapatan
15.000.0
1
pajak hotel00

LO
Pencatatan Saat diterima pembayaran
Ilustrasi:
Tanggal 21 Oktober 2016, berdasarkan ketetapan pajak, WP
melakukan pembayaran
Jurnal-LO
Nomor
Kode
Debit
Kredit
Tanggal
Uraian
Bukti
Rekening
(Rp)
(Rp)
1.1.1.01.0 Kas di kas
15.000.0
21/10/20 STS/TB
1
daerah
00
1.1.3.01.0 Piutang
15.000.0
16
P
6
pajak hotel
00

Jurnal-LRA
Tanggal

21/10/20
16

Nomor
Bukti
STS/TB
P

Kode
Rekening
0.0.0.00.0
0
4.1.1.06.0
1

Uraian
Perubahan
SAL
Pendapatan
pajak hotel
- LRA

Debit
(Rp)
15.000.0
00

Kredit
(Rp)

15.000.0
00

b. Hasil ekesekusi jaminan (official assesment)


Ilustrasi:
Tanggal 05 Nopember 2016, PPKD menerima uang jaminan dari
pihak ketiga bersamaan dengan pembayaran perizinan untuk
pemasangan iklan sebesar Rp 7.000.000,00.
Jurnal-LO
Nomor
Kode
Debit
Kredit
Tanggal
Uraian
Bukti
Rekening
(Rp)
(Rp)
1.1.1.01. Kas di kas
7.000.00
01
daerah
0
Utang
05/11/20
STS/TBP
2.1.1.08. jaminan
7.000.00
16
01
pemasanga
0
n iklan
Pencatatan saat eksekusi jaminan
Ilustrasi:
Tanggal 05 Desember 2016, pihak ketiga tidak menunaikan
kewajibannya, PPKD akan mengeksekusi yang jaminan yang
sebelumya telah disetorkan.
Jurnal-LO
Nomor
Kode
Debit
Kredit
Tanggal
Uraian
Bukti
Rekening
(Rp)
(Rp)
05/12/20
TBP
2.1.1.08.01 Utang
7.000.00
16
jaminan
0

8.1.4.12.02

pemasan
gan iklan
Hasil
eksekusi
jaminan
-LO

7.000.00
0

Jurnal-LRA
Tanggal

Nomor
Bukti

Kode
Rekening
0.0.0.00.00

05/12/20
16

TBP
8.1.4.12.02

Uraian
Perubaha
n SAL
Hasil
eksekusi
jaminan
-LO

Debit
(Rp)
7.000.00
0

Kredit
(Rp)

7.000.00
0

c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan


Ilustrasi:
Tanggal 04 Februari 2016, PPKD menerima hasil Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) tentang pembagian deviden untuk
Pemerintah Daerah sebesar Rp 350.000.000,00.
Jurnal-LO
Nomo
Kode
Debit
Kredit
Tanggal
r
Uraian
Rekening
(Rp)
(Rp)
Bukti
Piutang
1.1.3.03.
350.000.
bagian laba
03
000
- swasta
Bagian laba
04/02/20
yang
RUPS
16
8.1.3.03. dibagikan ke
350.000.
01
Pemda atas
000
Penyertaan
Modal -LO
Pencatatan saat penerimaan deviden
Ilustrasi:
Tangal 28 Februari 2016, PPKD menerima nota kredit dari bank
untuk pembayaran deviden pemerintah daerah.
Jurnal-LO
Nomo
Kode
Kredit
Tanggal
r
Uraian
Debit (Rp)
Rekening
(Rp)
Bukti
1.1.1.01. Kas di kas
350.000.00
01
daerah
0
Piutang
28/02/20 Nota
350.000.
16
Kredit 1.1.3.03. bagian
03
laba 000
swasta
Jurnal-LRA

Tanggal

28/02/20
16

Nomor
Bukti

Nota
kredit

Kode
Rekening
0.0.0.00.
00

4.1.3.03.
01

Uraian
Perubahan
SAL
Bagian
laba yang
dibagikan
ke Pemda
atas
penyertaan
Modal LRA

Debit
(Rp)
350.000.
000

Kredit
(Rp)

350.000.
000

d. Tuntutan ganti kerugian


Ilustrasi:
Tanggal 24 Nopember 2016, telah dilakukan sidang terkait dengan
adanya kerugian daerah. Berdasarkan hasil sidang tersebut,
diterbitkan SK pembebanan/SKP2K/SKTJM untuk ganti kerugian
daerah sebesar Rp 30.000.000,00 yang akan dibayar setiap bulan
selama 12 bulan setiap tanggal 24.

Jurnal-LO
Tanggal

Nomo
r
Bukti

Kode
Rekening

Uraian

Debit (Rp)

Kredit
(Rp)

Tagihan
tuntutan
1.5.1.02.
ganti
30.000.000
02
kerugian
daerah
Pendapatan
24/11/20
tuntutan
SK
16
ganti
8.1.4.05. kerugian
30.000.0
01
daerah
00
terhadap
bedahara LO
Pencatatan Saat penerimaan angsuran TGR
Ilustrasi:
Tanggal 24 Desember 2016, bendahara PPKD menerima nota kredit
bank sebesar Rp 2.500.000,00 untuk angsuran kerugian dari PNS
atas tuntutan ganti kerugian daerah.
Jurnal-LO

Tanggal

Nomo
r
Bukti

Kode
Rekening

1.1.4.04.
02
24/12/20
16

Nota
Kredit
1.5.1.02.
02

Tanggal

Nomor
Bukti

Kode
Rekening
1.1.1.01.
01

Uraian
Bagian
lancar TGR
terhadap
Pegawai
Negeri
bukan
Bendahara
Tagihan
tuntutan
ganti
kerugian
daerah
Uraian

Kas di kas
daerah
Bagian
lancar TGR
24/12/20
Nota
terhadap
1.1.4.04.
16
kredit
Pegawai
02
Negeri
bukan
bendahara
Pencatatan saat penerimaan TGR
Jurnal LRA
Nomor
Kode
Tanggal
Uraian
Bukti
Rekening
0.0.0.00. Perubahan
00
SAL
Pendapata
n tuntutan
24/12/20
Nota
4.1.4.05.
ganti
16
kredit
01
kerugian
daerah LRA

Debit (Rp)

Kredit
(Rp)

2.500.000

2.500.00
0

Debit
(Rp)
2.500.00
0

Kredit
(Rp)

2.500.00
0

Debit
(Rp)
2.500.00
0

Kredit
(Rp)

2.500.00
0

Anda mungkin juga menyukai