Perkembangan Teknologi Informasi (TI) telah mengubah cara dan peta
bisnis dunia. Dengan meluasnya perdagangan global, tidak cukup bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) hanya dengan mengandalkan iklan dan selebaran untuk memajukan bisnis yang dijalankannya. Hal ini menuntut banyak Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk mengubah konsep dan mekanisme perdagangan yang ada menjadi sesuatu yang lebih menguntungkan, salah satu caranya dengan penggunaan Teknologi Informasi (TI). Penggunaan Teknologi Informasi pada kalangan Usaha Kecil Menengah di Indonesia masih rendah dibandingkan perusahaan-perusahaan besar. Menurut hasil studi lembaga riset Access Markets International (AMI) Partners, hanya 20% UKM di Indonesia yang memiliki komputer. Kurangnya pemahaman peran strategis yang dapat dimainkan oleh TI terkait dengan pendekatan baru pemasaran, berinteraksi dengan konsumen, dan bahkan pengembangan produk dan layanan diduga sebagai sebab rendahnya penggunaan TI oleh UKM di Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh AMI Partners terhadap UKM di Yogyakarta, alasan UKM yang belum menggunakan komputer adalah karena tidak merasa butuh (82,2%), dukungan finansial yang terbatas (41,1%), dan karena tidak memiliki keahlian untuk menggunakan (4,1%). Bentuk penggunaan TI untuk Usaha Kecil Menengah, salah satunya yaitu dengan menggunakan e-commerce. Konsep e-commerce ini sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan banyaknya aktifitas e-commerce yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Menurut data kominfo, jumlah pengguna teknologi informasi Indonesia sudah mencapai 93.4 juta pengguna pada tahun 2015 dari sebelumnya 88,1 juta pada tahun 2014. Sebanyak 77% pengguna teknologi informasi di gunakan untuk mencari informasi produk dan belanja online. Sebanyak 7,4 juta pengguna teknologi informasi adalah penjual online
Selain itu Usaha Kecil Menengah (UKM) juga perlu memanfaatkan
kecanggihan teknologi yang ada untuk menjual dan memperkenalkan produk mereka dengan menggunakan media internet, karena dengan begitu dapat meningkatkan daya beli produk dan meningkatkan penjualan serta dapat memperluas wilayah pasar. Usaha Kecil Menengah (UKM) Yoghurt di sekitar kampus Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Cinagara, Bogor merupakan sebuah badan usaha yang bergerak dalam bidang perdagangan. Produk yoghurt tersebut dihasilkan dengan memanfaatkan susu sapi dari peternak sapi yang bertempat di wilayah Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Cinagara Bogor. Sampai saat ini UKM Yoghurt di sekitar kampus STPP Cinagara hanya memiliki mekanisme transaksi secara manual, walau dirasa tidak menjadikan semua itu sebagai suatu kendala, perlu dilakukannya suatu perubahan mekanisme baru yaitu dengan memanfaatkan TI sehingga dapat memaksimalkan kinerja usaha. Selain itu sistem pemasaran produk UKM Yoghurt di sekitar kampus STPP Cinagara yang hanya bersifat pasif, yakni bersifat menunggu pembeli yang datang saja, menjadikan cakupan pemasaran hanya sebatas pada usaha tersebut. Mengingat banyaknya kelemahan yang ada, hal ini menjadi suatu kendala bagi usaha untuk menyampaikan info produk, pembelian produk, serta lambannya proses transaksi, sehingga pentingnya suatu perencanaan strategi penjualan yang tepat untuk kedepannya. Usaha Kecil Menengah Yoghurt di sekitar kampus STPP Cinagara perlu melakukan pembaharuan atau perbaikan terhadap strategi penjualannya yaitu dengan membuat sarana penjualan berbasiskan teknologi informasi yang nantinya diharapkan mampu memenuhi kebutuhan informasi bagi para pelanggan dan meningkatkan penjualan serta memperluas pangsa pasar. Meskipun Penggunaan Teknologi Informasi yang berkembang pesat dirasa dapat mengatasi masalah pada UKM Yoghurt di sekitar kampus STPP Cinagara, namun banyak faktor-faktor yang harus dipenuhi supaya Teknologi Informasi tersebut dapat digunakan. Ketersediaan fasilitas atau infrastruktur seperti komputer merupakan salah satu syarat yang harus terpenuhi. Pada tahun 2000 hanya 20% UKM di Indonesia yang memiliki komputer (Indiarti, 2007). Masih rendahnya
penggunaan TI pada kalangan UKM dibandingkan perusahaan-perusahaan besar
karena adanya hambatan seperti modal, keahlian, dan dukungan untuk penggunaan TI. Berdasarkan uraian diatas maka akan dicoba untuk mengangkat topik Analisis Tingkat Penggunaan Teknologi Informasi Pada Usaha Kecil Menengah Yoghurt Di Sekitar Kampus STPP Cinagara Bogor dengan harapan hasil penelitian ini dapat berguna dan membantu pihak usaha kecil menengah yoghurt di Kabupaten Cinagara untuk mengembangkan usahanya. 1.2 Identifikasi Masalah 1. Apakah penggunaan Teknologi Informasi dapat meningkatkan perkembangan Usaha Kecil Menengah Yoghurt di sekitar kampus STPP Cinagara Bogor? 2. Bagaimana Mekanisme Penggunaan Teknologi Informasi pada Usaha Kecil Menengah Yoghurt di sekitar kampus STPP Cinagara Bogor? 3. Seberapa besar tingkat penggunaan Teknologi Informasi pada Usaha Kecil Menengah Yoghurt di sekitar kampus STPP Cinagara Bogor?
1.3 Pembatasan Masalah
Agar penelitian dapat berjalan dengan lancar dan optimal, maka penelitian ini dibatasi pada poin tingkat penggunaan teknologi informasi pada Usaha Kecil Menengah Yoghurt di sekitar kampus STPP Cinagara Bogor 1.4 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah dapat diperoleh perumusan masalah pada penelitian ini, yaitu Seberapa besar tingkat penggunaan Teknologi Informasi Pada Usaha Kecil Menengah Yoghurt di sekitar kampus STPP Cinagara, Bogor?.
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penggunaan Teknologi Informasi pada Usaha Kecil Menengah Yoghurt di sekitar kampus STPP Cinagara, Bogor. 1.6 Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat, yaitu: 1. Bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) yoghurt di sekitar kampus STPP Cinagara dapat meningkatkan pemahaman tentang penggunaan Teknologi Informasi untuk mengembangkan usahanya. 2. Sebagai rujukan dan bahan informasi untuk penelitian selanjutnya yang sejenis.