Anda di halaman 1dari 2

Kontribusiku Bagi Indonesia

Nama saya Ahmad, alumni Sastra Inggris Universitas Hasanuddin. Berkat bantuan dari
pemerintah, saya dapat menyelesaikan studi dalam masa 3 tahun 8 bulan dengan predikat
Cumlaude. Selama kuliah, saya juga bergabung dan belajar dalam lembaga kemahasiswaan,
lembaga dakwah, maupun lembaga yang mengembangkan minat menulis saya.

Di dalam kampus, saya pernah menjabat di Perhimpunan Mahasiswa Sastra Inggris


(PERISAI) sebagai anggota divisi Kemahasiswaan, lalu tahun selanjutnya menjadi koordinator.
Saya dan tim membantu permasalahan akademik mahasiswa, misalnya jika ada masalah pada
portal pengisian KRS online mahasiswa, memfasilitasi kelas tambahan untuk mahasiswa baru,
dan membantu proses advokasi mahasiswa yang terancam drop out. Di lembaga kemahasiswaan
ini saya banyak belajar tentang kepemimpinan, manajemen waktu, problem solving dan tentu
belajar bersabar ketika dituntut untuk segera menyelesaikan masalah yang ada.

Selepas kepengurusan di jurusan, saya diamanahakan sebagai pengurus lembaga dakwah


mahasiswa Al-Aqsho, khususnya dalam bidang syiar: membuat buletin jumatan sekali dalam dua
pekan sepanjang satu periode kepengurusan. Suatu tantangan tersendiri untuk membuat buletin
dakwah yang menarik di tengah era digital, namun di sini saya belajar bagaimana berdakwah
melalui tulisan seperti yang Imam Al Ghazali lakukan. Saya tetap semangat menulis buletin
meski di tengah kesibukan bergelut dengan skripsi.

Sehubungan ketertarikan saya dalam menulis yang sejak SMA mulai menulis di blog
pribadi, saat kuliah pun saya pun bergabung di Forum Lingkar Pena (FLP). Organisasi yang telah
mengajarkan banyak hal tentang kepenulisan, keorganisasian, dan keislaman. Tiga tahun
menjabat di ranting Unhas; awalnya sebagai anggota divisi Dana dan Usaha, koordinator
Kaderisasi, hingga dewan penasihat. Lalu di tingkat kepengurusan cabang, saya diberi
kepercayaan sebagai sekretaris hingga sekarang. Karena organisasi ini pula, Alhamdulillah
beberapa karya saya bisa diterbitkan di media lokal maupun nasional, termasuk pengalamanpengalaman ketika terjun di masyarakat.

Ketika melaksanakan kegiatan bakti sosial PERISAI di Dusun Sabang, Desa Bonto
Bahari, Kabupaten Maros, timbul perasaan bahagia, terharu, juga sedih melihat antusias anakanak kecil yang diantar oleh orang tuanya ke masjid untuk belajar bahasa Inggris. Meskipun
tinggal di daerah terpencil dengan fasilitas minim, mereka memiliki semangat besar dalam
belajar. Kemudian, saat kegiatan KKN tahun 2014 di Korong Durian Kadok, sebuah kampung

kecil di Padang Pariaman, Sumatera Barat. Hampir setiap sore mengunjungi PAUD sebagai
tempat pertemuan lalu mengajari anak-anak SD-SMP bahasa Inggris. Sebaliknya, mereka dengan
senangnya mengajari saya bahasa Minang. Saya bahkan belajar Tari Piring dari tokoh
masyarakat. Tidak ingin membiarkan kebahagiaan ini berlalu begitu saja, saya pun menulis
liputan feature mengenai kedua kegiatan sosial ini, mengirim ke media, dan Alhamdulillah
diterbitkan. Meski hal sederhana, tapi semoga bisa menginspirasi bagi siapa pun yang
membacanya.

Saya percaya bahwa ilmu bisa diikat melalui dua hal. Pertama, melalui tulisan seperti
sabda Rasulullah, Ikatlah ilmu dengan tulisan sehingga saya masih menulis di media lokal
maupun nasional baik berupa cerpen, esai, maupun apresiasi sastra. Kedua, melalui pengajaran,
Ada yang pernah mengatakan bahwa ilmu baru bisa dikatakan ilmu jika diajarkan kepada orang
lain. Saya mencoba membagikan ilmu yang telah saya peroleh melalui sekolah menulis FLP
yang diadakan oleh ranting-ranting kampus di Makassar. Memberikan mereka semangat untuk
terus belajar dan berjuang menulis, ataupun mengisi kelas sastra. Selain itu, saya terus berusaha
mentransformasikan ilmu yang telah saya peroleh kepada siswa-siswa yang saya ajar hingga
sekarang di kelas bahasa Inggris dan bahasa Indonesia pada sebuah lembaga kursus dan kelas
writing process pada sebuah yayasan SMP-SMA.

Berangkat dari latar belakang pendidikan Sastra Inggris yang mengajarkan teori dan
kritik sastra dan keikutsertaan dalam organisasi kepenulisan yang mengajarkan untuk menulis
sastra, memotivasi saya untuk melanjutkan studi dengan mengambil konsentrasi Modern
Literature and Creative Writing di University of Leicester sehingga dapat meningkatkan
kemampuan saya secara teoritis maupun praktek menulis dalam bidang sastra serta dalam bahasa
Inggris.

Setelah menyelesaikan studi, saya akan kembali ke Indonesia-negara yang memiliki


matahari sehangat orang-orangnya, mengabdi di almamater tercinta Universitas Hasanuddin
sebagai tenaga pendidik yang ahli dalam bidang sastra, dan menjadi penulis sekaligus kritikus
sastra yang memberikan apresiasi terhadap karya anak bangsa, bukan hanya di komunitas saya,
tapi kepada bangsa Indonesia secara umum demi mencapai kesusastraan Indonesia yang lebih
maju. Saya sadar bahwa pendidikan itu tidak mudah dan tidak murah, sehingga jika diberi
kesempatan melanjutkan studi program magister dengan bantuan beasiswa LPDP jalur Afrimasi,
saya akan belajar dengan sungguh-sungguh hingga kelak dapat memberikan kontribusi terbaik
untuk negeri ini.

Anda mungkin juga menyukai