Pendidikan Adalah Perjuangan
Pendidikan Adalah Perjuangan
remaja yang sudah bebas, narkoba merajalela dan bahkan perilaku murid-murid
sekolah yang sudah sangat berani memukul gurunya sendiri. Sungguh hal tersebut
sangat mencoreng bagi dunia pendidikan di Indonesia dan menjadi tugas yang sangat
berat bukan hanya bagi pemerintah tetapi juga bagi semua rakyat Indonesia.
Jika dilihat dari cita-cita bangsa Indonesia dalam penggalan alinea kedua Pembukaan
UUD 1945, bagaimanakah dunia pendidikan Indonesia tercermin dalam cita-cita
tersebut?
Yang pertama adalah merdeka. Merdeka artinya bebas, bebas dalam memperoleh hakhak sebagai masyarakat. Salah satunya bebas memperoleh hak dalam pendidikan.
Namun jika kita rasakan biaya pendidikan dari tahun ke tahun terasa kian mahal dan
hampir tak terjangkau bagi rakyat miskin. Misalnya saja pada jenjang pendidikan
tinggi, sejumlah perguruan tinggi negeri berubah menjadi badan hukum milik negara
atau PTN BH.
kemerdekaannya. Hal tersebut ditandai dengan masih belum terbuka dan meratanya
akses pendidikan bagi masyarakat untuk mengenyam pendidikan yang layak.
Beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah demi membuka akses pendidikan
diantaranya yaitu program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), beragam model
beasiswa dan Kartu Indonesia Pintar. Namun hal tersebut belum mampu untuk
mengatasi pemerataan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia dan bahkan programprogram tersebut disalahgunakan oleh oknum-oknum yang berkepentingan.
Dan yang terakhir adalah adil dan makmur. Kata adil dan makmur dalam dunia
pendidikan di Indonesia nampaknya sangat sulit dicari. Hal tersebut dikarenakan
tidak meratanya pendidikan di Indonesia dan kurang makmurnya masyarakat di
Indonesia sehingga mereka terjerat dalam kemiskinan. Data Badan Pusat Statistik dan
Pusat Data Statistik Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
menyebutkan ada 4,9 juta anak yang tidak tercangkup pendidikan. Mereka tercabut
dari pendidikan karena kemiskinan, tinggal di daerah yang secara geografis sulit dan
mereka terpaksa bekerja (dikutip dari Kompas, 11 Februari 2015). Dari data tersebut
kita dapat melihat bagaimana ketimpangan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Kita
bandingkan saja bagaimana infrastruktur antara sekolah yang berada di pelosok dan
sekolah yang berada di kota-kota besar. Sangat jauh sekali perbandingannya dimana
di kota-kota besar akses menuju sekolah dapat ditempuh dengan sangat mudah dan
mulus sedangkan di daerah terpencil untuk menuju ke sekolah saja harus berenang
menyebrangi sungai-sungai dan berkilo-kilo meter jauhnya. Selain itu kurang
meratanya jumlah guru antara perkotaan dan didaerah menjadi sebuah ketimpangan
dan ketidakadilan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Berbagai macam upaya telah
dilakukan oleh pemerintah seperti melalui program SM3T dan Indonesia Mengajar.
Namun hal tersebut masih dirasa belum cukup.
Dari bahasan tersebut jelaslah kehidupan dunia pendidikan di Indonesia masih jauh
dari kata sempurna, ditambah lagi dengan adanya degradasi moral menambah beban
bagi dunia pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu harus kita perjuangkan
semaksimal mungkin. Jangan sampai berpuluh tahun atau bahkan ratusan tahun
Indonesia merdeka, tetapi masih ada saja rakyatnya yang belum menikmati
pendidikan. Dengan demikian hal tersebut bukan hanya tugas para guru atau
pemerintah saja, tetapi tugas bagi kita semua yang selayaknya memperjuangkan
pendidikan.