Anda di halaman 1dari 2

10 Vaksin untuk Orang Dewasa

Siapa bilang imunisasi dan vaksinasi hanya buat balita? Orang dewasa pun masih
perlu divaksin untuk mencegah penyakit tertentu dan meningkatkan kekebalan
tubuhnya.
Ada beberapa vaksinasi yang tetap dibutuhkan hingga dewasa, yaitu:
1. Vaksin tetanus, diphtheria dan acellular pertussis (Td/Tdap)
Orang dewasa harus memenuhi dosis primer tetanus, terutama setelah mengalami
cedera apapun yang berhubungan dengan tetanus, seperti luka yang disebabkan
oleh karat atau kuku tua.
Wanita yang hamil juga bisa mendapatkan vaksinasi ini selama periode pasca
melahirkan.
2. Vaksin human papillomavirus (HPV)
Vaksinasi HPV direkomendasikan untuk semua wanita berusia di bawah 26 tahun
yang belum menyelesaikan vaksin. Idealnya, vaksin harus diberikan sebelum
potensi terkena HPV melalui aktivitas seksual.
Namun, wanita yang masih aktif secara seksual juga harus divaksinasi. Vaksinasi
kurang bermanfaat bagi wanita yang telah terinfeksi dengan satu atau lebih jenis
vaksin HPV.
3. Vaksin campak, gondok, rubella (measles, mumps, rubella atau MMR)
Orang dewasa yang lahir sebelum tahun 1957 dapat dianggap kebal terhadap
penyakit campak dan gondok. Namun, orang yang lahir selama atau setelah 1957
harus mendapatkan lebih dari satu dosis MMR kecuali jika memiliki kontraindikasi
medis.
Wanita yang tidak memiliki imunitas tinggi, harus menerima vaksin MMR setelah
selesai proses persalinan dan sebelum pulang dari fasilitas layanan kesehatan.
4. Vaksin varicella
Semua orang dewasa tanpa bukti kekebalan terhadap varicella harus menerima dua
dosis vaksin varicella antigen tunggal.
Vaksin ini terutama diberikan pada orang yang berisiko tinggi untuk penyakit yang
parah (misalnya tenaga kesehatan) dan orang yang berisiko tinggi terhadap
paparan dan penularan penyakit (misalnya guru, karyawan penitipan anak,
mahasiswa dan wisatawan internasional).
5. Vaksin influenza
Untuk orang dewasa yang menderita masalah jantung, paru-paru atau kondisi yang

membahayakan fungsi pernafasan, serta wanita yang sedang hamil, maka selama
musim flu mungkin berisiko dan harus mendapatkan vaksinasi influenza. Penghuni
rumah jompo dan perawatan jangka panjang lainnya juga harus menerima
pengobatan.
6. Vaksin pneumococcal polysaccharide
Orang dewasa yang didiagnosis dengan penyakit paru-paru kronis (termasuk asma),
penyakit kardiovaskuler kronis, diabetes mellitus, penyakit hati kronis, alkoholisme
kronis, gagal ginjal kronis, kondisi imunosupresif dan HIV harus menerima vaksinasi
Pneumococcal polysaccharide.
7. Vaksin hepatitis A
Orang dengan penyakit hati kronis atau yang menerima faktor pembekuan
konsentrat, serta pria homoseksual dan pengguna narkoba akan meningkatkan
risiko tertular hepatitis A. Orang-orang tersebut harus mendapat vaksinasi hepatitis
A.
8. Vaksin hepatitis B
Vaksin hepatitis B harus diberikan pada orang yang berada pada risiko tinggi untuk
hepatitis B, seperti orang dengan penyakit ginjal stadium akhir, pasien hemodialisis,
orang sedang dalam pengobatan untuk penyakit menular seksual (PMS), infeksi HIV,
penyakit hati kronis, pengguna obat ilegal, kaum pria homoseksual dan orang
dengan lebih dari satu mitra seksual dalam enam bulan sebelumnya.
9. Vaksin meningitis
Orang dewasa dengan asplenia (limpa abnormal yang berhubungan dengan
beberapa risiko infeksi serius), mahasiswa tinggal di asrama dan wisatawan
internasional berisiko tinggi terkena meningitis. Vaksinasi meningitis bahkan
diwajibkan oleh pemerintah Arab Saudi untuk semua tamu ke Mekah selama musim
haji tahunan.
10. Vaksin herpes zoster
Vaksin zoster dianjurkan untuk orang dewasa berusia di bawah 60 tahun terlepas
dari apakah pernah tertular herpes zoster sebelumnya. Orang-orang dengan kondisi
medis yang kronis juga dapat divaksinasi kecuali ada kontraindikasi atau
pencegahan untuk kondisinya.

Anda mungkin juga menyukai