Skenario 3
Konjungtiva bulbi tenang: merupakan membran yang berhubungan longgar
dengan jaringan di bawahya, menutupi sklera dan berlanjut ke anterior menutupi
bagian belakang kelopak tampak tidak ada kelainan.
Konjungtiva forniks : merupakan tempat peralihan konjungtiva tarsal dengan
konjungtiva bulbi.
Konjungtiva palpebra: lapisan mukosa yang terdapat di bagian dalam palpebrae.
Palbebra adalah kelopak mata yang merupakan bagian dari mata berfungsi sebagai
perlindungan bulbus okuli. Bagian luar berupa kulit dan bagian dalam berupa
konjungtiva pelpebrae.
Penyebab benjolan di kelopak mata dan mengapa benjolan bertambah besar dalam
2 minggu?
Kaitan usia, jenis kelamin, dengan keluhan pasien?
Interpretasi pemeriksaan mata pada pasien?
Terapi pendahuluan yang diberikan dokter? Mengapa pasien dirujuk?
Diagnosis banding, diagnosis, etiologi, patofisiologi, factor risiko, terpai, prognosis,
dan komplikasi dari keluhan pasien?
Pemeriksaan penunjang untuk benjolan di kelopak mata?
Macam-macam benjolan di kelopak mata?
Interpretasi pemeriksaan mata
Visus normal, tidak ada gangguan refraksi.
Kelopak ada bejolan. Mengacu pada beberapa diagnosis banding :
Kalazion merupakan peradangan granulomatosa kelenjar Meibom yang
tersumbat. Pada kalazion terjadi penyumbatan kelenjar Meibom dengan
infeksi ringan yang mengakibatkan peradangan kronis kelenjar tersebut.
Kalazion akan memberikan gejala adanya benjolan pada kelopak, tidak
hiperemi, tidak ada nyeri tekan, dan adanya pseudoptosis.Pseudoptosis, yaitu
turunnya palpebra superior akibat kelopak mata bengkak.
Hordeolum adalah infeksi akut pada kelenjar minyak di dalam kelopak mata
yang disebabkani tepi atau di bawah kelopak mata. Mata mungkin berair,
peka terhadap cahaya terang dan penderita merasa ada sesuatu di matanya.
Blefaritis menyebabkan kemerahan dan penebalan, bisa juga terbentuk sisik
dan keropeng atau luka terbuka yang dangkal pada kelopak mata.Blefaritis
bisa menyebabkan penderita merasa ada sesuatu di matanya.Mata dan
kelopak mata terasa gatal, panas dan menjadi merah.
Keganasan pada mata
Tumor mata berdasarkan letaknya dibagi menjadi tumor eksterna, intraocular, dan
retrobulbar. Tumor eksternal, yaitu tumor yang tumbuh di bagian luar mata seperti
tumor palpebra dan tumor konjungtiva. Tumor intraokuler, yaitu tumor yang tumbuh
di dalam bola mata. Tumor retrobulbar, yaitu tumor yang tumbuh di belakang bola
mata. Pada pasien ini, karena benjolan terlihat di kelopak matanya, bisa mengacu
pada kecurigaan tumor eksterna.
Konjungtiva bulbi tenang. Menyingkirkan knjungtivits karena pada konjungtivitis
yang sering kali merah adalah konjungtiva bulbi.
Kornea jernih. tidak ada kelainan pada kornea. Media refrakta normal. Berhub dngn
visus yang normal
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan secara medis adalah dasar pendiagnosaan kanker mata yang paling
penting, selain itu berfungsi untuk meningkatkan efektifitas pengobatan kanker
mata.
Pemeriksaan untuk mendiagnosa kanker mata yang utam, antara lain:
1. Pemeriksaan fundus: Dapat mendeteksi tumor intraokular
2. USG: Termasuk USG biasa dan USG berwarna, dapat membantu membantu
memahami struktur dalam mata, serta dapat mendeteksi ukuran dan ketebalan
tumor.
3. Uji refleks merah: Pemeriksaan ini dilakukan di dalam ruangan gelap, setelah
melakukan penyinaran pada mata, seharusnya akan terlihat fundus berwarna
orange kemerahan, yang adalah warna normal retina mata.
4. Pemeriksaan refleks cahaya kornea: Merupakan pemeriksaan melalui penyinaran
cahaya pada kornea, untuk mengamati posisi refleksi cahaya guna mendiagnosa
strabismus pada bayi yang baru lahir.
5. PET_CT: Sering digunakan untuk pemeriksaan penyebaran kanker mata. Hasil
pemeriksaan lebih unggul daripada pemeriksaan CT biasa, selain mempunyai
fungsi pemeriksaan CT, pemeriksaan ini juga dapat mendeteksi tumor primer,
membantu pemilihan metode pengobatan beserta prognosisnya.
6. CT-Scan dan MRI: Dapat membantu mendeteksi struktur abnormal dan distribusi
kalsium, CT-Scan juga dapat mendeteksi dan menentukan lokasi, ukuran, bentuk
tumor, dll, selain itu dapat menentukan apakah tumor merusak mata atau tidak,
apakah ada penebalan saraf optik, pemeriksaan tengkorak dapat mendeteksi
ada tidaknya metastase ke bagian otak, serta sisi ketiga tumor. Tentu saja,
dalam hal pemeriksaan jaringan lunak, MRI lebih akurat daripada CT, dengan
bantuan media kontras, ia dapat membedakan invasi tumor saraf optik, berbagai
orbital, dan intrakranial, dan dapat membantu kita menentukan rencana
pengobatan dengan lebih baik.
7. Biopsi: Biopsi bedah dapat mendeteksi kanker orbital, kelopak mata atau kanker
konjungtiva
Pemeriksaan Penunjang untuk Skenario
PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI dan KULTUR
Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan macam bakteri atau mikroorganisme
yang menginfeksi. Biasanya dilakukan pada gangguan mata akibat infeksi. Lalu
menemukan asal infeksi dan sensitivitasnya terhadap antibiotik sehingga bisa
digunakan untuk melakukan tatalaksana.
- PEMERIKSAAN LABORATORIUM. Karena 50% pasien dengan xanthelasma
mempunyai gangguan lipid, maka disarankan untuk pemeriksaan plasma lipid
juga HDL dan LDL. Xanthelasma biasanya dapat didiagnosa dengan jelas secara
klinis dan jarang kelainan lain memberi gambaran klinis sama. Jika ada
keraguan, eksisi bedah dan analisis patologi sebaiknya dilakukan.
- PEMERIKSAAN HISTOLOGI. Xanthelasma tersusun atas sel-sel xanthoma. Sel-sel
ini merupakan histiosit dengan deposit lemak intraseluler terutama dalam
retikuler dermis atas. Lipid utama yang disimpan pada hiperlipidemia dan
xanthelasma normolipid adalah kolesterol. Kebanyakan kolesterol ini adalah
yang teresterifikasi.
- PEMERIKSAAN HIDUNG BAGIAN DALAM. Jika dicurigai adanya obstruksi atau
kerusakan yang berhubungan dengan aliran airmata dapat dilakukan
Hordeolum adalah infeksi akut pada kelenjar minyak di dalam kelopak mata
yang disebabkani tepi atau di bawah kelopak mata. Mata mungkin berair, peka
terhadap cahaya terang dan penderita merasa ada sesuatu di matanya.
Blefaritis menyebabkan kemerahan dan penebalan, bisa juga terbentuk sisik dan
keropeng atau luka terbuka yang dangkal pada kelopak mata.Blefaritis bisa
menyebabkan penderita merasa ada sesuatu di matanya.Mata dan kelopak mata
terasa gatal, panas dan menjadi merah.
Keganasan pada mata.
Tumor mata berdasarkan letaknya dibagi menjadi tumor eksterna, intraocular, dan
retrobulbar. Tumor eksternal, yaitu tumor yang tumbuh di bagian luar mata seperti
tumor palpebra dan tumor konjungtiva. Tumor intraokuler, yaitu tumor yang tumbuh
di dalam bola mata. Tumor retrobulbar, yaitu tumor yang tumbuh di belakang bola
mata. Pada pasien ini, karena benjolan terlihat di kelopak matanya, bisa mengacu
pada kecurigaan tumor eksterna.
Trauma, iritan
Sengatan atau gigitan serangga
Infeksi bakteri, virus atau jamur.
Apapun yang mengiritasi mata juga dapat mengiritasi kelopak mata dan
menyebabkan pembengkakan (edema). Iritan yang paling sering ditemukan adalah
alergi, yang dapat menyebabkan salah satu atau kedua kelopak berkerut dan
bengkak.
Reaksi alergi bisa disebabkan oleh:
- obat yang masuk ke dalam mata seperti tetes mata
- obat lain atau kosmetik
- serbuk sari atau partikel lain di udara.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksan fisik. Terapi dengan
menghilangkan penyebab pembengkakan (Jika suatu benda asing (misalnya duri
serangga) tersangkut di dalam kelopak mata, harus segera diangkat).dan kompres
dingin bisa mengurangi pembengkakan. Jika penyebabnya alergi, untuk mengurangi
pembengkakan sebaiknya menghindari alergen (zat yang menyebabkan alergi).
Tumor mata
Tumor mata bisa terjadi di semua bagian mata yang mengalami pembelahan sel
abnormal dan kematian sel yang menurun. Berdasarkan posisinya, tumor mata
dikelompokkan sebagai berikut:
1 Tumor eksternal, yaitu tumor yang tumbuh di bagian luar mata seperti tumor
palpebra dan tumor konjungtiva
2 Tumor intraokuler, yaitu tumor yang tumbuh di dalam bola mata
3 Tumor retrobulbar, yaitu tumor yang tumbuh di belakang bola mata
TUMOR MATA
Jenis-jenis tumor mata
Tumor mata bisa terjadi di semua bagian mata yang mengalami pembelahan sel
abnormal dan kematian sel yang menurun. Berdasarkan posisinya, tumor mata
dikelompokkan sebagai berikut:
Tumor eksternal, yaitu tumor yang tumbuh di bagian luar mata seperti tumor
palpebra dan tumor konjungtiva
Tumor intraokuler, yaitu tumor yang tumbuh di dalam bola mata
Tumor retrobulbar, yaitu tumor yang tumbuh di belakang bola mata
Kalazion
- Kalazion merupakan peradangan granulomatosa kelenjar Meibom yang
tersumbat. Pada kalazion terjadi penyumbatan kelenjar Meibom dengan infeksi
ringan yang mengakibatkan peradangan kronis kelenjar tersebut. Kalazion akan
memberikan gejala adanya benjolan pada kelopak, tidak hiperemi, tidak ada
nyeri tekan, dan adanya pseudoptosis.
- Kelenjar preaurikuler tidak membesar. Kadang- kadang mengakibatkan
perubahan bentuk bola mata akibat tekanannya sehingga terjadi kelainan
refraksi pada mata tersebut.
- Pengobatan pada kalazion dengan melakukan kompres hangat, antibiotik
setempat dan sistemik. Untuk mengurangi gejala dilakukan eksklokleasi isi abses
dari dalamnya atau dilakukan ekstirpasi kalazion tersebut. Insisi dilakukan sama
seperti pada hordeolum interna. Bila tidak membaik bisa berkomplikasi menjadi
granuloma.
Tumor Kelopak Mata
- Tumor dan kanker bisa tumbuh di kelopak mata. Salah satu jennis tumor jinak
yang paling sering ditemukan di kelopak mata adalah xantelasma, yang
merupakan pertumbuhan mendatar berwarna putih-kuning, yang terdiri dari
lemak.
- Xantelasma tidak perlu dibuang kecuali jika penderita merasa penampilannya
terganggu. Xantelasma bisa menunjukkan adanya peningkatan kadar kolesterol
(terutama pada orang muda). Kanker jenis karsinoma sel skuamosa dan
karsinoma sel basal uga bisa tumbuh pada kelopak mata. Jika setelah beberapa
minggu suatu pertumbuhan di kelopak mata tidak menghilang, maka dilakukan
biopsi dan biasanya dilakukan pembedahan untuk mengangkatnya.
Dakriosistitis (Infeksi Kantong Air Mata)
Dakriosistitis adalah suatu infeksi pada kantong air mata (sakus lakrimalis).
PENYEBAB
Dakriosistitis biasanya terjadi akibat penyumbatan pada duktus nasolakrimalis
(saluran yang mengalirkan air mata ke hidung).
GEJALA
Infeksi menyebabkan nyeri di daerah sekitar kantong air mata yang tampak merah
dan membengkak. Mata menjadi merah dan berair serta mengeluarkan nanah.
Jika kantong air mata ditekan secara perlahan, akan keluar nanah dari lubang di
sudut mata sebelah dalam (dekat hidung).
Penderita juga mengalami demam. Jika infeksi yang ringan atau berulang
berlangsung lama maka sebagian besar gejala mungkin menghilang hanya
pembengkakan ringan yang menetap. Kadang infeksi menyebabkan tertahannya air
mata di dalam kantong air mata sehingga terbentuk kantong yang berisi cairan
(mukokel di bawah kulit. Infeksi berulang bisa menyebabkan penebalan dan
kemerahan diatas kantong air mata. Bisa terbentuk kantong nanah (abses) yang
kemudian pecah dan mengeluarkan nanahnya.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
PENGOBATAN
Infeksi diobati dengan antibiotik per-oral (melalui mulut) atau intravena (melalui
pembuluh darah). Daerah kantong air mata juga boleh dikompres hangat.Jika
terbentuk abses, dilakukan pembedahan untuk membuka dan membuang
ektropion merupakan bawaan lahir akibat pembentukan kelopak mata yang tidak
sempurna.
GEJALA
Entropion adalah suatu keadaan dimana kelopak dan bulu mata bagian bawah
membalik ke dalam ke arah bola mata.
Ektropion adalah suatu keadaan dimana kelopak dan bulu mata bagian bawah
membalik
ke
arah
luar.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan kelopak mata.
PENGOBATAN
Entropion dan ektropion harus diperbaiki melalui pembedahan sebelum gesekan
kelopak dan bulu mata menyebabkan kerusakan kornea. Pembedahan biasanya
dilakukan dengan bius lokal dan penderita tidak perlu dirawat. Dilakukan
pengencangan kelopak mata. Setelah pembedahan, mata ditutup selama 24 jam
dan diberi salep antibiotik selama sekitar 1 minggu.
Blefaritis
Blefaritis adalah suatu peradangan pada kelopak mata. Blefaritis ditandai dengan
pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar di dekat kelopak mata yang
merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam keadaan normal
ditemukan di kulit.
PENYEBAB
Terdapat 2 jenis blefaritis:
- Blefaritis anterior : mengenai kelopak mata bagian luar depan (tempat
melekatnya bulu mata). Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus dan
ketombe pada kulit kepala.
- Blefaritis posterior ; mengenai kelopak mata bagian dalam (bagian kelopak
mata yang lembab, yang bersentuhan dengan mata). Penyebabnya adalah
kelainan pada kelenjar minyak. 2 penyakit kulit yang bisa menyebabkan
blefaritis posterior adalah rosasea dan ketombe pada kulit kepala (dermatitis
seboreik).
- Alergi atau infestasi kutu pada bulu mata juga bisa menyebabkan blefaritis.
GEJALA
Blefaritis menyebabkan kemerahan dan penebalan, bisa juga terbentuk sisik dan
keropeng atau luka terbuka yang dangkal pada kelopak mata. Blefaritis bisa
menyebabkan penderita merasa ada sesuatu di matanya. Mata dan kelopak mata
terasa gatal, panas dan menjadi merah. Bisa terjadi pembengkakan kelopak mata
dan beberapa helai bulu mata rontok. Mata menjadi merah, berair dan peka
terhadap cahaya terang.
Bisa terbentuk keropeng yang melekat erat pada tepi kelopak mata; jika keropeng
dilepaskan, bisa terjadi perdarahan. Selama tidur, sekresi mata mengering sehingga
ketika bangun kelopak mata sukar dibuka.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan kelopak mata.
PENGOBATAN
Pengobatan utama adalah membersihkan pinggiran kelopak mata untuk
mengangkat minyak yang merupakan makanan bagi bakteri. Bisa digunakan sampo
bayi atau pembersih khusus.
Untuk membantu membasmi bakteri kadang
diberikan salep antibiotik (misalnya eritromisin atau sulfacetamide) atau antibiotik
per-oral (misalnya tetracycline). Jika terdapat dermatitis seboroik, harus diobati. Jika
terdapat kutu, bisa dihilangkan dengan mengoleskan jeli petroleum pada dasar bulu
mata.
Dakriostenosis
Dakriostenosis adalah penyumbatan duktus nasolakrimalis (saluran yang
mengalirkan air mata ke hidung).
PENYEBAB
Dalam keadaan normal, air mata dari permukaan mata dialirkan ke dalam hidung
melalui duktus nasolakrimalis. Jika saluran ini tersumbat, air mata akan menumpuk
dan mengalir secara berlebihan ke pipi.
Penyumbatan duktus nasolakrimalis (dakriostenosis) bisa terjadi akibat:
- Gangguan perkembangan sistem nasolakrimalis pada saat lahir
- Infeksi hidung menahun
- Infeksi mata yang berat atau berulang
- Patah tulang (fraktur) hidung atau wajah
Tumor. Penyumbatan bisa bersifat parsial (sebagian) atau total.
GEJALA
Penyumbatan karena tidak sempurnanya sistem nasolakrimalis biasanya
menyebabkan pengaliran air mata yang berlebihan ke pipi (epifora) dari salah satu
ataupun kedua mata (lebih jarang) pada bayi berumur 3-12 minggu. Penyumbatan
ini biasanya akan menghilang dengan sendirinya pada usia 6 bulan, sejalan dengan
perkembangan sistem nasolakrimalis.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan penunjang lainnya adalah:
- Pemeriksaan hidung bagian dalam
- Pewarnaan mata dengan zat fluoresensi untuk menilai pengaliran air mata
- Sinar X khusus untuk menilai duktus nasolakrimalis.
PENGOBATAN
Jika penyumbatannya parsial, bisa dilakukan pemijatan pada daerah kantong air
mata sebanyak beberapa kali/hari. Jika terjadi peradangan pada konjungtiva
(konjungtivitis) diberikan obat tetes mata yang mengandung antibiotik.
Jika penyumbatan tetap terjadi biasanya saluran harus dibuka dengan bantuan
jarum kecil yang dimasukkan melalui lubang saluran di sudut kelopak mata. Pada
penderita dewasa dilakukan pembedahan untuk membuka kembali saluran air mata
(dakriosistorinostomi).
PENCEGAHAN
Pengobatan yang adekuat terhadap infeksi hidung dan mata bisa mengurangi resiko
terjadinya dakriostenosis.
Pembengkakan Kelopak Mata
Apapun yang mengiritasi mata juga dapat mengiritasi kelopak mata dan
menyebabkan pembengkakan (edema).
PENYEBAB
Iritan yang paling sering ditemukan adalah alergi, yang dapat menyebabkan salah
satu atau kedua kelopak berkerut dan bengkak.
Reaksi alergi bisa disebabkan oleh:
- obat yang masuk ke dalam mata seperti tetes mata
- obat lain atau kosmetik
- serbuk sari atau partikel lain di udara.