Anda di halaman 1dari 1

http://nandajpmr.blogspot.co.id/2014/12/makalah-enzimologi-aspirin-asam-asetil.

html
Cara kerja aspirin sebagai obat antinyeri (senyawa analgesik)
Menurut kajian John Vane, aspirin menghambat pembentukan hormon dalam tubuh
yang dikenal sebagai prostaglandins. Siklooksigenase, sejenis enzim yang terlibat dalam
pembentukan prostaglandins dan tromboksan, terhenti tak berbalik apabila aspirin mengasetil
enzim tersebut. Enzim ada dalam dua bentuk (isoform) , yaitu siklooksigenase-1 (COX-1) dan
siklooksigenase-2 (COX-2). COX-1 merupakan enzim konstitutif yang mengkatalisis
pembentukan prostonoid regulatoris pada berbagai jaringan, terutama pada selaput lendir
saluran pencernaan, ginjal, platelet dan epitel pembuluh darah. COX-2 tidak konstitutif tetapi
dapat diinduksi, seperti bila ada stimulasi radang mitogenesis atau onkogenesis terbentuk
prostonoid yang merupakan mediator radang.
Prostaglandins ialah hormon yang dihasilkan di dalam tubuh dan mempunyai efek
pelbagai di dalam tubuh termasuk proses penghantaran rangsangan sakit ke otak dan
pemodulatan

termostat

hipotalamus.

Tromboksan

pula

bertanggungjawab

dalam

pengagregatan platlet. Serangan jantung disebabkan oleh penggumpalan darah dan


rangsangan sakit menuju ke otak. Oleh itu, pengurangan gumpalan darah dan rangsangan
sakit ini disebabkan konsumsi aspirin pada kadar yang sedikit dianggap baik dari segi
pengobatan. Namun, efeknya darah lambat membeku menyebabkan pendarahan berlebihan
bisa Terjadi. Oleh itu, mereka yang akan menjalani pembedahan atau mempunyai masalah
pendarahan tidak diperbolehkan mengonsumsi aspirin.
Aspirin bekerja mengasetilasi enzim siklooksigenase dan menghambat pembentukan
enzim cyclic endoperoxides. Aspirin juga menghambat sintesa tromboksan A-2 (TXA-2) di
dalarn trombosit, sehingga akhirnya menghambat agregasi trombosit. Aspirin menginaktivasi
enzim-enzim pada trombosit tersebut secara permanen. Penghambatan inilah yang mempakan
cara kerja aspirin dalam pencegahan stroke dan TIA (Transient Ischemic Attack). Pada
endotel pembuluh darah, aspirin juga menghambat pembentukan prostasiklin. Hal ini
membantu mengurangi agregasi trombosit pada pembuluh darah yang rusak.
Penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa aspirin dapat menurunkan resiko
terjadinya stroke, infark jantung non fatal dan kematian akibat penyakit vaskular pada pria
dan wanita yang telah pernah mengalami TIA atau stroke sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai