Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada era yang modern ini, teknologi menjadi sesuatu yang benar-benar harus dimiliki
dan dimanfaatkan oleh setiap perusahaan yang ingin menjadi perusahaan terdepan dalam
suatu industri. Hal ini menyebabkan pengolahan sumber daya informasi menjadi sesuatu
yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan dan kesuksesan sebuah bisnis.
Salah satu perusahaan yang memanfaatkan teknologi adalah PT. Unilever Tbk. PT.
Unilever Tbk. mempunyai tiga bagian sistem informasi manajemen yang digunakan, yaitu
CRM (Customer Relationship Management/Manajemen Hubungan Pelanggan), IMC
(Integrated Marketing Communication/Komunikasi Pasar Terpadu), dan CSR (Output
Sistem Informasi Pemasaran).
Pada artikel ini, penulis akan mencoba menjelaskan tentang salah satu bagian dari
sistem informasi manajemen yang dimiliki oleh PT. Unilever Tbk., yaitu CRM (Customer
Relationship Management).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah PT. Unilever Tbk.
PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai
Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen,
notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie
dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di
Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche
Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli
1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang
dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan
diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman
dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan
diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
PT Unilever Indonesia Tbk mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar
Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.
2.2. Bagian-bagian Sistem Informasi Manajemen PT. Unilever
Sistem Informasi Manajemen pada PT. Unilever ada tiga bagian, yaitu:
2.2.1.
CRM diartikan sebagai satu kesatuan penjualan, pemasaran dan strategi pelayanan
yang mencegah terjadinya aktivitas pekerjaan yang tidak terkoordinasi antar bagian dengan
baik dan itu tergantung pada aksi aksi perusahaan yang terkoordinasi. CRM
berkonsentrasi pada apa yang dinilai oleh pelanggan, bukan pada apa yang perusahaan
ingin jual. Sasaran dari kerangka kerja bisnis CRM adalah menggunakan hubungan yang
ada untuk meningkatkan penghasilan, menggunakan informasi yang terintegrasi untuk
pelayanan yang baik, memperkenalkan konsisten, proses dan prosedur chanel yang
replicable.
Keuntungan penggunaan CRM pada PT. Unilever Tbk yaitu servis yang lebih cepat,
mengurangi harga, memperbesar keuntungan, mempunyai rasa memiliki, meningkatkan
koordinasi tim, tingkat kepuasan pelanggan menjadi lebih tinggi, meningkatkan loyalitas
pelanggan.
2.2.2 IMC (Intergrated Marketing Communication)
PT Unilever menggunakan strategi Komunikasi Pasar Terpadu atau Integrated
Marketing Communication (IMC). Strategi ini berupaya untuk memadukan dan
mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesan secara jelas,
konsisten, dan berpengaruh kuat terhadap perusahaan dan produknya.
IMC adalah konsep dari perencanaan komunikasi pemasaran yang memperkenalkan
nilai tambah dari rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai
disiplin komunikasi, contohnya periklanan umum, respon langsun, sales promotion, dan
Public Relations.
IMC dalam arti yang sederhana adalah proses dari pengelolaan customer relationships
atau hubungan pelanggan yang menggerakkan brand value.
IMC dalam arti yang spesifik adalah proses yang mempunyai fungsi bersilang dalam
menciptakan dan memelihara hubungan yang menguntungkan antara customer/pelanggan
dan stakeholder lain dengan mengontrol dan mempengaruhi secara strategis semua pesan
yang terkirim kepada kelompok ini serta menggerakkan dialog dengan maksud tertentu
kepada mereka.
Prinsip dasar dari IMC sendiri adalah komunikasi. IMC berusaha memaksimalkan
pesan positif dan meminimalkan pesan negative dari suatu produk dengan sasaran
menciptakan dan menyokong hubungan antar produk. IMC juga mempunyai hubungan
jangka panjang yaitu membangun dan memperkuat produk itu sendiri. Hubungan antar
produk yang positif akan menghasilkan laba dan meningkatkan nilai dari pemegang saham
perusahaan tersebut.
Banyak strategi yg digunakan perusahaan khususnya dibidang teknologi informasi
untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. PT unilever menjalankan Komunikasi pasar
PR dalam konsepsi IMC melakukan pekerjaan yang sangat luas dan beragam, tidak
hanya bertugas men-track opini publik saja, tetapi juga bertugas me-manage corporate
brand dan menjaga reputasinya.. Lalu MPR merupakan salah satu fungsi PR yang
digunakan sebagai media tanpa bayar untuk menyampaikan brand information guna
mempengaruhi calon customer atau customer secara positif. MPR sendiri lebih fokus
kepada customer atau calon customer dan melengkapi strategi marketing yang lain dengan
4 cara: (1) meningkatkan kredibilitas brand message; (2) menyampaikan message sesuai
targetnya berdasarkan aspek demografis, psikografis, etnik atau khalayak secara regional;
(3) mempengaruhi opinion leader atau trendsetter yang berpengaruh; (4) melibatkan
customer dan stakeholder lainnya pada event spesial.
4. Personal Selling
Personal Selling adalah komunikasi dua arah dimana seorang penjual menjelaskan
fitur dari suatu brand untuk kepentingan pembeli. Dalam Personal Selling, dilibatkan
komunikasi yang sifatnya tatap muka dan kegiatannya pada sekaramg ini terfokus pada
pemecahan masalah dan penciptaan nilai bagi customer (lebih dikenal sebagai partnership)
Dimensi dari partnership ini adalah, seorang salesperson harus memahami customer-nya
dengan baik. Personal selling sendiri merupakan bagian dari direct marketing, namun
perbedaan dasarnya adalah dalam personal selling, perusahaan yang dijembatani
salesperson berinteraksi secara tatap muka dengan customer.
5. Advertising
Advertising merupakan Suatu bentuk dari presentasi non-personal dan promosi
dari suatu ide, barang atau jasa yang tidak gratis (berbayar) dan dilakukan oleh sponsor
(perusahaan) yang teridentifikasi. Karakteristik dari iklan sendiri adalah bersifat nonpersonal, komunikasi satu arah, ada sponsor (khalayak yang peduli), dan bertujuan untuk
mengubah sikap dan perilaku. Biasanya advertising itu dipakai ketika suatu perusahaan
ingin mengubah customer dari unaware, menjadi aware terhadap suatu brand. Biaya untuk
advertising ini memang cukup besar bagi suatu perusahaan tetapi Unilever sangat
memperhatikan advertising yang akan digunakan karena hal ini akan membantu
perusahaan dalam pembentukan brand image.
6. Publicity
Publicity sendiri merupakan salah satu jasa yang disediakan oleh Public Relations
Firm maupun Advertising Agency. Publicity timbul untuk membantu menangkap perhatian
publik dan membedakan tiap-tiap perusahaan tersebut dari perusahaan-perusahaan lain
yang menjadi saingannya. Publicity dalam MPR berarti memeproleh penyebutan nama
merek di media massa dalam cara-cara yang berbeda, waktu dan tempat sesering mungkin
sehingga menjadi top-of mind awareness. Walaupun PR menawarkan kredibilitas yang
lebih besar dalam membangun publicity, namun advertsing dapat menawarkan awareness
dan kontrol yang lebih besar. Lalu untuk beberapa alasan, maka sejumlah perusahaan
menyampaikan pesan PR mereka lewat advertising.
7. Events/Sponsorship
Event marketing adalah situasi yang signifikan atau peristiwa promosional yang
mempunyai fokus utama untuk menangkap perhatian dan melibatkan customer dalam
event tersebut. Perusahaan dan organisasi-organisasi non-profit menggunakan events
dengan beberapa alasan, yaitu: untuk melibatkan sasaran khalayak, untuk mengasosiasikan
sebuah brand dengan aktivitas, gaya hidup atau orang-orang tertentu, untuk meraih sasaran
khalayak yang sulit dijangkau, untuk meningkatkan brand awareness dan untuk
menyediakan platform yang baik bagi brand publicity. Sponsorship adalah dukungan
finansial kepada suatu organisasi, orang, atau aktivitas yang dipertukarkan dengan
publisitas merek dan suatu hubungan. Sponsorship dapat membedakan sekaligus
meningkatkan nilai suatu merek. Beberapa pedoman yang digunakan oleh perusahaanperusahaan dalam memilih sponsorship: target khalayak, penguatan citra merek, dapat
diperpanjang, keterlibatan merek, biaya yang efektif dan sponsor lainnya. Unilever sering
sekali menjadi sponsor pada sebuah acara karena perusahaan telah memperhitungkan
dengan matang keuntungan yang akan diperoleh. Dengan menjadi sponsor pada salah satu
acara maka unilever dapat menaympaikan pesan dari brnad yang akan dipromosikan dan
meningkatkan brand awareness.
8. Interactive Marketing
Interactive marketing disini lebih tertuju kepada bagaimana suatu perusahaan
mampu atau tidak berkomunikasi dengan customer-nya atau mampu memberikan solusi
yang baik, yang terkait dengan penggunaan produk. Dalam hal ini interactive marketing
juga terkait dengan customer relationship management. Unilever sebagai salah perusahaan
yang menguasai beberapa pasar mampu mempertahankan posisinya selama beberapa tahun
2.2.3
CSR
CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang
dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk
tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.
Contoh tanggung jawab yang dilakukan, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa
untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan
untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak,
khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut.
Manfaat dari CSR;
1.
2.
3.
4.
5.
Perusahaan
6. Membuka Akses untuk Investasi dan Pembiayaan bagi Perusahaan
Pengaruh
2.3.1.
Manfaat dari penggunaan CRM PT. Unilever
1. CRM memungkinkan sebuah perusahaan untuk mengidentifikasi serta berfokus
pada para pelanggan terbaik mereka, yaitu mereka yang paling menguntungkan
bagi perusahaan, agar mereka dapat dipertahankan sebagi pelanggan seumur hidup
untuk layanan yang lebih besar dan menguntungkan.
2. CRM juga dapat menelusuri saat ketika pelanggan menghubungi perusahaan,
darimana pun titik hubungannya.
3. Sistem CRM juga memungkinkan perusahaan untuk memberi pengalaman yang
konsisten dan layanan serta dukungan superior bagi pelanggan, di semua titik
kontak yang dipilih oleh pelanggan.
2.3.2.
Aktivitas utama dari konsep CRM
1. Membangun database pelanggan yang kuat
Database pelanggan yang kuat merupakan kunci utama pelaksanaan CRM. Ada banyak
alasan mengapa perusahaan perlu membangun database pelanggan yang kuat. Pertama,
database pelaggan adalah salah satu aset utama perusahaan, yang juga dapat dihitung
performanya sebagaimana performa finansial yang lain. Kedua, database pelanggan dapat
dijadikan ukuran tentang nilai perusahaan sekarang dan kemungkinan performanya di masa
mendatang.
uses. Usage
2.3.3.
CRM Operasional dikenal sebagai front office perusahaan, aplikasi ini berperan
dalam interaksi dengan pelanggan. CRM Operasional mencakup proses otomatisasi yang
terintegrasi dari keseluruhan proses bisnis, seperti otomatisasi pemasaran, penjualan, dan
pelayanan. Salah satu penerapan CRM yang termasuk dalam kategori operasional CRM
adalah dalam bentuk aplikasi web. Melalui web, suatu perusahaan dapat memberikan
pelayanan kepada pelanggan. Beberapa contoh pelayanan yang diberikan melalui web,
diantaranya:
a. Menyediakan pencarian produk. Pelanggan sering kali mengalami kesulitan dalam
mencari produk yang mereka inginkan, karena itu diperlukan fasilitas search
b. Menyediakan produk atau pelayanan gratis, sesuatu yang dapat menarik pelanggan
untuk mengunjungi web adalah tersedianya produk atau pelayanan gratis
c. Menyediakan pelayanan atau informasi tentang penggunaan produk
d. Menyediakan pemesanan on line
e. Menyediakan fasilitas informasi status pemesanan
2. CRM Analitik
CRM Analitik dikenal sebagai back office perusahaan. Aplikasi CRM ini berperan
dalam memahami kebutuhan pelanggan. CRM Analitik berperan dalam melaksanakan
analisis pelanggan dan pasar, seperti analisis trend pasar dan analisis perilaku pelanggan.
Data yang digunakan pada CRM Analitik adalah data yang berasal dari CRM Operasional.