Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BOTANI FARMASI
MORFOLOGI DAN ANATOMI DAUN
OLEH :
MUH. MAHDUN SIDDIQ
VIKHA ANANDA ISLAMI
BELLA C. I. P. W.K
NURUNNISA
RINDAYANI
SASMITA
PERONIKA
FEBI MANI
HARDIWIRANTI
FATMAWATI
ANNA MARIA
AMALIA. K
ANDI HAMKA
HARDIYANTI
15.01.092
15.01.137
15.01.118
15.01.084
15.01.134
15.01.082
15.01.140
15.01.087
15.01. 096
15.01.094
15.01.081
15.01.261
15.01.272
15.01.241
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari
batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai
penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun
merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan
hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus
memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya
menjadi energi kimia.
Secara anatomis pada dasarnya susunan daun sama dengan
susunan akar, batang yaitu terdiri dari epidermis, parenkim, dan berkas
pembuluh.
Pada morfologi daun mempunyai banyak dikotil dan sebagian
monokotil bersifat dorsiventral, yaitu memiliki permukaan atas (adaxial)
dan bawah (abaxial) yang berbeda secara morfologis.
Anatomi tumbuhan atau fitoanatomi merupakan analogi dari
anatomi manusia atau hewan. Walaupun secara prinsip kajian yang
dilakukan adalah melihat keseluruhan fisik sebagai bagian-bagian yang
secara
fungsional
berbeda,
anatomi
tumbuhan
menggunakan
stimata daun nangka, daun jagung, daun bambu dan daun kamboja lalu
diberi keterangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Teori Umum
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan
pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun.
Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat
pada bagian lain pada tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat
duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-bgiku (nodus)
batang dan tempat di atas daun yang merupakan sudut antara
batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis
melebar, kaya akan suatu zat wama hiju yang dinamakan kiorofil,
organ
fotosintesis
dan
pernafasan,
juga
tempat
sebgai
alat
berlangsungnya
peristiwa
perkembangbiakan
secara
untuk
menempel
pada
anggur
dan
mentimun
(Benyamin,2011).
Daun mengatur kadar air dengan membuka dan meunutup
stomata, Jika keadaan kering, air akan keluar dari sel penjaga yang
terdapat di samping stomata dan stomata menutup, sedangkan bila
keadaan lembap atau basah, air akan masuk ke dalam sel penjaga
para
(Hevea
brasiliensis
MueIl,)
dan
lain-lain
lagi
(Eddyman,2012).
Bentuk daun sangat bervariasi,namun pada umumnya terdiri
dari suatu helai daun (blade) yang pipih dan tangkai daun yang
disebut petiole yang menyambyngkan daun dengan buku batang.
Daun tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda dalam hal susunan
tulang daun utamanya. Sebagian besar monokotil tulang daun utam
parallel (sejajar) yang menjalar sepanjang helaian daun. Sebaliknya
daun tumbuhan dikotil umunya memiliki banyak percabangan pada
tulang daun utama. Karena morfologi daun sangat bervariasi
diantara spesies tumbuhan ( Cambel,2002).
jumlah
lapisan,
bentuk,
struktur,
susunan
stomata,
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub-divisi
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
: angiospermae
: dicotyledonae
: morales
: moraccae
: Artocarpus
: A. heterophyllus Lamk.
BAB III
METODE KERJA
III.1. Alat dan Bahan
III.1.1. Alat
Adapun alat yang digunakan adalah gelas objek dan
gelas penutup, mikroskop, pipet dan silet
III.1.2. Bahan
Adapun bahan yang gunakan adalah daun nangka,
daun jagung, daun bambu, daun kamboja, daun jarak pagar,
daun teratai, daun kembang sepatu, daun bunga pukul 4,
daun pinus, daun pepaya, daun kapuk randu, daun kelor, daun
jeruk nipis, daun pegagan, daun semanggi, daun lidah buaya,
daun keladi, daun sirsak, daun tapak liman, daun pisang, daun
kelapa, daun sirih, daun kiejibeling, daun cocor bebek, daun
singkong, aquadest dan kloral hidrat.
III.2. Cara Kerja
A. Pengamatan Morfologi Daun
1. Disiapakan alat dan bahan.
2. Diamati masing-masing kelengkapan bagian, bentuk daun,
ujung daun, pangkal daun, tepi daun, susunan daun, susunan
tulang daun, daging daun dan permukaan dari sampel yang
telah ditentukan.
3. Gambarkan hasil pengamatan dan beri keterangan.
bagian-bagiannya,
hasil
pengamatan
di
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHSAN
IV.1. HASIL
NO
GAMBAR
KET
Nangka Melintang
pada perbesaran 40
Bujur Kamboja
Jagung Melintang
Kamboja Melintang
5.
Bambu Melintang
6.
Stomata jagung
Stomata Kamboja
Stomata Nangka
Stomata Bambu
10
Nangka Bujur
11
Bambu Lintang
IV.2. Pembahasan
Pada praktikum digunakan empat (4) macam daun yaitu
daun nangka (Artacapus integra Merr), daun jagung (Zea mays),
daun
bambu
(Bamusa
sp)
dan
daun
kamboja
(Plumiera
dengan
pangkal
menyempit
sedikit,
daun
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Pada daun dapat dilihat bentuk, tepi, tulang rusuk secara
morfologi. Sedangkan pada pengamatan anatomi penampakan
epidermis, mesofil dan pembuluh angkut tidak nampak.
V.2. Saran
Untuk
praktikan,
agar
sebelum
praktikum
supaya
DAFTAR PUSTAKA
Cambel, 2002, Biologi, Grafindo: Jakarta
Dalimartha Setiawan.Dr : 2006 . Atlas Tumbuhan Obat Indonesia jilid 4 .
puspa swara : Jakarta (p : 100).
Farial Eddyman dkk, 2012, Biologi Farmasi, UNHAS: Makassar.
Laktan benyamin, 2011, Dasar-dasar fisiologi Tumbuhan, Graffindo
Persada: Jakarta,
Kimball W.john :
LAPORAN PRAKTIKUM
BOTANI FARMASI
MORFOLOGI DAN ANATOMI DAUN
OLEH :
RAHAYU SAMALO
FADHILAH RAMADANI
MONICA BALOL
FITRIANI
RIANTI SAMPEKUA
SITTI FAUZIAH
MULIANA
WULANDARI PRATIWI
WIWIN SAIYA
fungsional
berbeda,
anatomi
tumbuhan
menggunakan