Anda di halaman 1dari 19

Selesai mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:

1.

memahami hubungan antara fisika

5.

dengan bidang lainnya,


2.

memberikan beberapa contoh

dan satuannya
6.

penggunaan fisika di bidang lain,


3.

memahami bahwa pengukuran suatu

4.

memahami sistem SI (Systme


International).

7.

besaran dibuat relatif terhadap baku


khusus,

mengetahui besaran-besaran turunan

memahami bahwa setiap pengukuran


memiliki ketakpastian,

8.

menyatakan persentase ketakpastian

mengetahui besaran-besaran pokok dan

dan angka berarti dari suatu

satuannya

pengukuran.

Besaran dan Pengukuran

A. Pendahuluan
Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam dan interaksi antara gejala-gejala alam
tersebut. Bidang kajian fisika meliputi: gerak, panas, bunyi, cahaya, fluida, kelistrikan dan
kemagnetan, relativitas, struktur atom, fisika materi terkondensasi, fisika nuklir, partikelpartikel elementer, dan fisika bintang.
Sebagai ilmu dasar, fisika memiliki kaitan erat dengan bidang-bidang lain. Pemahaman
fisika yang kuat akan sangat membantu memecahkan persoalan dalam bidang lain. Sebagai
contoh, dalam bidang sipil, pemahaman mengenai konsep mekanika, fluida, dan getaran
diperlukan untuk menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan gedung,
jembatan, jalan, dan waduk (bendungan).
Pemahaman fisika, terutama fisika radiasi (nuklir), diperlukan oleh seorang dokter yang
bergelut dengan pemanfaatan sifat radiasi nuklir untuk pengobatan atau pendeteksian lokasi
tertentu dalam tubuh. Pengetahuan tentang dosis serap radiasi sinar gamma berguna dalam
pengobatan tumor atau kanker. Demikian pula, pengetahuan tentang sifat-sifat radioisotop
tertentu berguna untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan penyakit seseorang
seperti penentuan lokasi penyempitan pembuluh darah dan diagnosis gagal ginjal.
Pada bidang kebumian dan teknologi mineral, pemahaman yang kuat mengenai teori
seismik, elektromagnetik, dan kelistrikan sangat membantu dalam menentukan atau
mendeteksi lokasi di bawah permukaan bumi yang mengandung bahan-bahan mineral dan
minyak bumi.
Ilmu fisika juga berkaitan dengan biologi. Pemahaman konsep gaya dan momen gaya,
misalnya, sangat membantu ahli biologi untuk mempelajari gaya-gaya pada otot, tulang, dan
sendi. Konsep elastisitas dan fraktur pada benda padat dapat digunakan untuk menganalisis
elastisitas dan kekuatan tulang. Konsep fisika tentang panas dan energi dapat digunakan
untuk mempelajari transfer energi dalam tubuh, dan lain-lain.

B. Besaran dan Satuan


Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, sedangkan satuan
adalah ukuran suatu besaran.

2 Besaran dan Pengukuran

Banyak besaran-besaran dalam fisika.

Akan

tetapi,

secara

umum,

besaran

dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Kedua kelompok
besaran itu dibahas pada paragraf berikut.

1.

Besaran Pokok dan Besaran Turunan

Besaran pokok adalah besaran yang satuannya ditetapkan terlebih dahulu dan tidak
bergantung pada besaran lain. Terdapat tujuh besaran pokok berdimensi, seperti ditampilkan
pada Tabel 1.1.
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari beberapa besaran pokok. Sebagai
contoh, volume sebuah balok adalah panjang lebar tinggi. Panjang, lebar, dan tinggi
adalah besaran pokok yang sama. Dengan kata lain, volume diturunkan dari tiga besaran
pokok yang sama, yakni panjang. Contoh lain adalah kelajuan, yakni jarak dibagi waktu.
Kelajuan diturunkan dari dua besaran pokok berbeda, yakni panjang (jarak) dan waktu.

Tabel 1.1 Tujuh besaran pokok dan satuannya.

Panjang

Satuan (SI)
Nama
Lambang
meter
m

Massa

kilogram

Waktu

sekon

Kuat Arus Listrik

ampere

Suhu

kelvin

Intensitas Cahaya

kandela

cd

Jumlah Zat

mole

No.

Nama Besaran

kg

mol

Selain memiliki satuan yang diturunkan dari satuan besaran pokok, besaran turunan
juga ada yang memiliki nama satuan tersendiri. Beberapa contoh besaran turunan dan
satuannya ditampilkan pada Tabel 1.2.

Besaran dan Pengukuran

Tabel 1.2 Besaran turunan dan satuannya


No.

Satuan (SI)

Nama Besaran

Nama

2.

Lambang

Kecepatan

meter/sekon

m/s

Percepatan

meter/sekon2

m/s2

Momentum

kilogrammeter/sekon

Gaya

newton

Energi, Usaha

joule

Tekanan

pascal

Pa

Daya

watt

Frekuensi

hertz

Hz

kg m/s

Sistem Satuan

Satuan adalah ukuran suatu besaran. Pengukuran suatu besaran dibuat relatif terhadap
satuan. Sebagai contoh, satuan panjang dapat dinyatakan dalam inci, kaki, mil, centimeter,
kilometer, dan meter. Hasil pengukuran harus jelas disebutkan satuannya, misalnya 2,5 inci,
1 kaki, 3 mil, 5 m. Jika tidak disebutkan, informasi hasil pengukuran tersebut menjadi tidak
jelas.
Ada dua macam sistem satuan yang sering digunakan dalam ilmu fisika dan teknik,
yaitu sistem metrik dan sistem Inggris. Sistem metrik pertama kali digunakan di Perancis
dan terdiri dari dua bagian, yaitu MKS (meter-kilogram-sekon) dan cgs (centimeter-gramsekon). Sistem metrik MKS ditetapkan sebagai satuan sistem internasional (SI).

a.

Satuan panjang

Dalam satuan SI (sistem internasional), panjang dinyatakan dalam satuan meter. Definisi
meter telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan ini dilakukan untuk
mendapatkan definisi yang benar-benar akurat. Definisi-definisi tersebut sebagai berikut.

4 Besaran dan Pengukuran

1
kali jarak ekuator bumi ke kutub.
10 000 000

1790

: 1 meter =

1889

: 1 meter = jarak antara dua tanda pada batang logam platinum-iridium yang
disimpan di Internasional Bureau of Weight and Measures dekat Paris,
Prancis.

1960

: 1 meter = 1 650 763,73 kali panjang gelombang cahaya jingga tertentu yang
dipancarkan oleh gas kripton 86.

1983

: 1 meter = panjang lintasan yang ditempuh cahaya dalam vakum selama


1
sekon.
299 792 458

b.

Satuan waktu

Seperti halnya satuan panjang, satuan waktu pun mengalami perubahan. Definisi 1 sekon
sebagai berikut.
1
kali hari matahari rata-rata.
86 400

Sebelumnya

: 1 sekon

Sekarang

: 1 sekon = waktu yang diperlukan untuk 9 192 631 770 kali periode
radiasi yang dipancarkan atom cesium.

c.

Satuan massa

Satuan massa dinyatakan dalam kilogram. Definisi 1 kilogram sebagai berikut: 1 kg = massa
silinder platinum-iridium yang disimpan di Internasional Bureau of Weights and Measures
di dekat Paris, Prancis. Massa 1 kilogram standar disamakan dengan massa 1 liter air murni
pada suhu 4oC.

d.

Satuan kuat arus listrik

Kuat arus listrik dinyatakan dalam satuan ampere, disingkat A. Satu ampere didefinisikan
sebagai muatan listrik satu coulomb yang melewati suatu penampang dalam waktu satu
sekon. Secara sederhana ditulis, 1 A = 1 C/s.
Besaran dan Pengukuran

e.

Satuan suhu

Suhu dinyatakan dalam satuan kelvin, disingkat K. Perubahan penetapan satuan suhu
sebagai berikut.
Sebelum 1954 : titik acuan suhu adalah titik lebur es pada harga 0 oC dan titik didih

air pada harga 100oC pada tekanan 76 cmHg.

1954

: titik lebur es pada tekanan 76 cm Hg menjadi 273,15 K dan titik


didih air pada tekanan 76 cmHg menjadi 373,15 K.

f.

Satuan intensitas cahaya

Intensitas cahaya dinyatakan dalam satuan kandela, disingkat cd. Satuan kandela
didefinisikan sebagai benda hitam seluas 1 m2 yang bersuhu 1773oC (titik lebur platina)
akan memancarkan cahaya dalam arah tegak lurus dengan kuat cahaya sebesar 6 10 5
kandela.

g.

Satuan jumlah zat

Jumlah zat dalam SI memiliki satuan mol. Satu mol zat terdiri dari 6,023 1023 partikel.
Bilangan 6,023 1023 disebut bilangan Avogadro.

C. Faktor Pengali dan Konversi Satuan


1.

Faktor Pengali

Dalam SI, faktor pengali dari sebuah besaran sama dengan besaran lainnya adalah sama.
Faktor pengali ini diberi nama dan lambang tertentu, seperti ditampilkan pada Tabel 1.3.
Faktor pengali dapat digunakan untuk sembarang satuan. Sebagai contoh: 1 kilogram =
3

10 gram, 1 kilometer = 103 meter, dan 1 megahertz = 106 hertz. Kita juga dapat menyatakan
1 000 lembar kertas dengan ungkapan 1 kilolembar, 1 000 buah dengan 1 kilobuah. Hanya
saja, kita tak biasa menyatakan seperti itu.

6 Besaran dan Pengukuran

Tabel 1.3 Faktor pengali dalam SI


Awalan

2.

Singkatan

Nilai

exa

1018

peta

1015

tera

1012

giga

109

mega

106

kilo

103

hekto

102

deka

10-1

centi

10-2

mili

10-3

mikro

10-6

nano

10-9

piko

10-12

femto

10-15

atto

10-18

Konversi Satuan

Setiap besaran yang diukur, misalnya panjang, kecepatan, dan arus listrik, terdiri dari angka
dan satuan. Satuan suatu besaran sering juga dinyatakan dalam beberapa macam satuan
sejenis. Sebagai contoh, kelajuan mobil tercatat 36 km/jam. Kelajuan ini dapat dinyatakan
dalam m/s. Dalam hal ini, ingat bahwa 1 km = 1 000 m dan 1 jam = 3 600 s maka
6

Besaran dan Pengukuran

Contoh 1.1
Ubah besaran berikut ke dalam satuan m/s.
(a) 36 km/jam
(b) 90 mil/jam
Diketahui 1 mil = 1,6 km.
Penyelesaian
(a) 1 km = 1 000 m dan 1 jam = 3 600 s maka

36 km/jam

m/s

(b) 1 mil = 1,6 km = 1 600 m dan 1 jam = 3 600 s maka

90 mil/jam =

= 40 m/s

D. Dimensi
Dimensi suatu besaran menunjukkan bagaimana cara besaran tersebut tersusun oleh besaranbesaran pokok. Dimensi masing-masing besaran pokok ditampilkan pada Tabel 1.4.

Tabel 1.4 Dimensi besaran pokok.


No.

8 Besaran dan Pengukuran

Nama Besaran

Dimensi

Panjang

Massa

Waktu

Kuat Arus Listrik

Suhu

Intensitas Cahaya

Jumlah Zat

Contoh 1.2
Percepatan suatu benda didefinisikan sebagai perubahan kecepatan tiap satuan waktu.
Tentukan satuan dan dimensinya!
Penyelesaian
Definisi percepatan tersebut secara matematis ditulis:

dengan a = percepatan, v

= perubahan kecepatan (m/s), dan t = selang waktu (s). Satuan percepatan adalah

atuan
atuan

atuan

Dimensinya adalah

LT1

LT 2

Contoh 1.3
Posisi suatu benda setiap saat dinyatakan oleh persamaan

, dengan s dalam

satuan meter dan t dalam satuan sekon. Tentukan satuan a dan b! Tentukan pula dimensi
keduanya!
Penyelesaian
Persamaan

akan benar jika setiap sukunya memiliki satuan yang sama.

Karena s dalam satuan meter, at dan bt2 masing-masing harus dalam satuan meter pula
sehingga diperoleh
(a)

[satuan at] = [satuan s]


[satuan a] [satuan t] = [satuan s]

[satuan a] = [satuan s] : [satuan t] = m : s = m/s.


[satuan bt2] = [satuan s]

(b)

[satuan b] [satuan t2] = [satuan s]


[satuan b] = [satuan s] : [satuan t2] = m : s2 = m/s2.
Jadi, a bersatuan m/s, b bersatuan m/s2, dan dari satuannya, kita dapatkan dimensi a dan
b masing-masing adalah

LT 1 dan

LT 2 .

Besaran dan Pengukuran

E. Angka Penting dan Notasi Ilmiah


1.

Angka Penting

Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, termasuk angka
terakhir yang ditaksir atau diragukan. Banyaknya angka penting menunjukkan derajat
ketelitian suatu hasil pengukuran. Yang termasuk angka penting sebagai berikut.
(1) Angka bukan nol.
(2) Angka nol yang berada di antara dua angka bukan nol.
(3) Angka nol di belakang angka bukan nol.
Jumlah angka penting dari hasil kali, hasil bagi, hasil pertambahan, dan hasil
pengurangan sama dengan jumlah angka penting tersedikit dari bilangan-bilangan yang
dioperasikan.

2.

Notasi Ilmiah

Notasi ilmiah berguna untuk menjelaskan seberapa banyak angka penting yang dinyatakan.
Sebagai contoh apakah 36 900 terdiri dari 3, 4, atau 5 angka penting? Jika 3 angka berarti,
ditulis 3,69 104 dan jika 4 angka berarti, ditulis 3,690 104. Bilangan 104 disebut orde.

Contoh 1.4
Tentukan jumlah angka penting pada bilangan berikut!
(a) 0,0050

(b) 0,201

(c) 1,0041

Penyelesaian
Termasuk angka penting adalah angka bukan nol, angka nol yang berada di antara dua
angka bukan nol, dan angka nol di belakang angka bukan nol. Sesuai aturan ini maka
(a) 0,0050 2 angka penting, yaitu 5 dan 0 (angka 50)
(b) 0,201

3 angka penting, yaitu 2, 0, dan 1(angka 201)

(c) 1,0043 5 angka penting, yaitu 1, 0, 0, 4, dan 3

10 Besaran dan Pengukuran

Contoh 1.5
Tentukan hasil operasi berikut sesuai dengan aturan angka penting!
(a) 11,3 6,8

(b)

(c) 3,6 0,57

Penyelesaian
Menurut aturan angka penting, jumlah angka penting dari hasil kali, hasil bagi, hasil

tambah, dan hasil kurang sama dengan jumlah angka penting tersedikit dari bilanganbilangan yang dioperasikan.
(a)

(2 angka penting) karena 6,8 terdiri dari 2 angka


penting (6 dan 8).

(b)

(2 angka penting) karena 2,0 terdiri dari 2 angka


penting (2 dan 0). Demikian pula 3,0 terdiri dari 2 angka penting (3 dan 0).

(c)

(2 angka penting) karena 3,6 dan 0,57 memiliki 2


angka penting (3 dan 6, dan 5 dan 7).

F. Pengukuran; Alat Ukur


Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran yang sudah baku. Alat
yang digunakan untuk mengukur disebut alat ukur. Berikut adalah beberapa alat ukur dasar.

1.

Alat ukur panjang

Termasuk alat ukur panjang di antaranya adalah mistar ukur, jangka sorong, dan mikrometer
ulir/sekrup.

a.

Mistar ukur

Pada umumnya, ada dua skala pada mistar ukur, yaitu skala utama dan skala terkecil. Skala
utama dinyatakan dalam satuan centimeter (cm) dan skala terkecil dinyatakan dalam satuan
Besaran dan Pengukuran

11

milimeter (mm), seperti diperlihatkan pada Gambar 1.1. Jadi, dalam satu skala utama (1
cm), terdapat 10 skala terkecil, masing-masing berjarak 1 mm. Ketelitian mistar ukur adalah
0,5 mm atau 0,05 cm, yakni setengah dari nilai skala terkecilnya.

Gambar 1.1 Skala pada mistar ukur.

b.

Jangka sorong

Jangka sorong umumnya digunakan untuk mengukur diameter dan kedalaman. Bagianbagian pada jangka sorong adalah rahang pengukur diameter dalam, rahang pengukur
diameter luar, rahang pengukur kedalaman, skala utama, dan skala nonius, seperti
diperlihatkan pada Gambar 1.2. Rahang pengukur diameter dalam digunakan ketika
mengukur bagian diameter bagian dalam dari sebuah tabung atau panjang sisi dalam sebuah
kubus. Rahang pengukur diameter luar digunakan, misalnya, ketika mengukur diameter luar
tabung atau bola. Sementara itu, pengukur kedalaman digunakan untuk mengukur
kedalaman, misalnya, sebuah lubang.

Gambar 1.2 Jangka sorong.

Skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm, terbagi ke dalam 10 skala.
Setiap skala nonius panjangnya 0,9 mm. Nilai skala terkecil pada jangka sorong merupakan
selisih antara panjang 1 skala utama dan 1 skala nonius, yakni 1 mm 0,9 mm = 0,1 mm
atau 0,01 cm. Ketelitian jangka sorong sama dengan setengah dari nilai skala terkecilnya,
yakni 0,01 mm = 0,05 mm atau 0,005 cm.

12 Besaran dan Pengukuran

c.

Mikrometer ulir/sekrup

Mikrometer ulir terdiri dari beberapa bagian, yaitu landasan, poros, selubung dalam,
selubung luar, roda bergerigi, kunci poros, dan bingkai. Bagian-bagian ini dapat dilihat pada
Gambar 1.3.

Gambar 1.3 Mikrometer sekrup.

Skala utama terdapat pada selubung dalam, sedangkan skala noniusnya terdapat pada
selubung luar. Nilai skala terkecil pada skala utama adalah 1 mm. Skala nonius terdiri dari
50 skala dan ketika diputar satu putaran ia akan menempuh jarak sepanjang 0,5 mm pada
skala utama. Dengan kata lain, 1 skala nonius =

0,5
mm = 0,01 mm. Ini menunjukkan
50

bahwa ketelitian mikrometer ulir adalah 0,01 mm = 0,005 mm atau 0,0005 cm.

Contoh 1.6
Berapakah hasil pembacaan jangka sorong pada gambar berikut?

Penyelesaian
Pada gambar tersebut, angka nol skala nonius (bawah) terletak setelah angka 2,2 cm
skala utama (atas). Perhatikan bahwa skala nonius yang berimpit (satu garis) dengan
skala utama adalah 4. Angka 4 ini tinggal disimpan tepat di belakang angka 2,2. Dengan
demikian, hasil pembacaannya adalah 2,24 cm.

Besaran dan Pengukuran

13

Contoh 1.7
Tentukan hasil pembacaan mikrometer sekrup pada gambar berikut!

Penyelesaian
Ujung selubung luar terletak setelah angka 13 mm pada skala utama. Skala nonius (pada
selubung luar) yang berimpit dengan garis mendatar pada skala utama adalah angka 30.
Angka ini berarti 30/100 = 0,3. Dengan menambahkan angka ini pada bacaan skala
utama, diperoleh 13 + 0,3 = 13,3 mm. Jadi, hasil pembacaan mikrometer sekrup tersebut
adalah 13,3 mm.

2.

Alat ukur waktu; Stopwatch

Lamanya suatu peristiwa berlangsung dapat diukur oleh stopwatch. Skala utama pada
stopwatch dinyatakan dalam sekon, sedangkan skala terkecilnya adalah milisekon. Panjang
satu skala pada skala utama terdiri dari 10 bagian skala terkecil. Dengan kata lain, nilai skala
terkecil pada stopwatch adalah 0,1 sekon. Ketelitiannya adalah 0,1 sekon = 0,05 sekon.

(a)

(b)

Gambar 1.4 Stopwatch: (a) analog dan (b) digital.

3.

Alat ukur massa: Neraca

Neraca atau timbangan adalah alat untuk mengukur massa suatu benda. Terdapat bermacammacam neraca di antaranya neraca lengan, neraca ohaus, dan neraca digital.

14 Besaran dan Pengukuran

(a)

(b)

(c)

Gambar 1.5 Alat ukur massa: (a) neraca lengan, (b) neraca ohaus, dan (c) neraca digital.

G. Melaporkan Hasil Pengukuran; Ketidakpastian


Ilmu fisika disebut juga ilmu pengukuran. Pengukuran yang tepat merupakan bagian berarti
dari fisika. Akan tetapi, tidak satupun pengukuran yang hasilnya benar-benar tepat. Setiap
pengukuran selalu ada ketidakpastian. Besar angka ketidakpastian bergantung pada alat ukur
yang digunakan. Untuk menyatakan ketepatan hasil pengukuran, biasanya ditulis sebagai
berikut.

x xo x

(1.1)

dengan x0 adalah nilai rata-rata hasil pengukuran dan x adalah nilai ketidakpastiannya.
Ketidakpastian

sering

dinyatakan

persen.

Secara

matematis,

persentase

ketidakpastian dinyatakan oleh

KTP

x
100%
xo

(1.2)

dengan KTP adalah ketidakpastian.

Contoh 1.8
Panjang sebuah tongkat adalah 4, , cm. (a) Apa artinya? (b) Tentukan persentase
nilai ketidakpastiannya!
Penyelesaian
(a) Hasil pengukuran panjang 4, ,

cm menunjukkan bahwa panjang tongkat

tersebut berkisar antara 3,9 cm dan 4,1 cm.

Besaran dan Pengukuran

15

(b) Hasil pengukuran panjang 4, ,

cm menunjukkan bahwa panjang tongkat

tersebut berkisar antara 3,9 cm dan 4,1 cm.


(c) Dari informasi panjang, diperoleh xo = 4,0 dan x = 0,1. Persentase
ketidakpastiannya adalah

,
4,

2,5%

Penulisan hasil pengukurannya dinyatakan sebagai 4,0 cm 2,5%.

H. Pengukuran Tunggal dan Pengukuran Berulang


1.

Pengukuran Tunggal

Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan satu kali. Pengukuran tunggal
dilakukan ketika data yang diperoleh memiliki ketelitian yang dianggap cukup. Ketelitian
hasil pengukuran tunggal sama dengan ketelitian alat ukur yang digunakan.

2.

Pengukuran Berulang

Hasil pengukuran panjang suatu benda dapat berbeda-beda jika dilakukan berulang-ulang.
Laporan hasil pengukurannya berupa rata-rata hasil pengukuran dengan ketidakpastian sama
dengan standar deviasinya. Pengukuran berulang dilakukan untuk memeroleh hasil
pengukuran dengan ketelitian tinggi.
Hasil akhir dari pengukuran berulang adalah rata-rata dari seluruh pengukuran yang
dilakukan. Misalnya, hasil pengukuran panjang sebuah batang sebanyak N kali adalah x1, x2,
x3, , xN. Nilai rata-ratanya adalah

x1 x2 x3 ... x N
1
xi
N
N

dengan x = nilai rata-rata dan xi = data tunggal ke-i ( i = 1, 2, 3, , N).


Ketelitian hasil pengukuran berulang adalah standar deviasi, yaitu

16 Besaran dan Pengukuran

(1.3)

(x x)

Sx

(1.4)

N 1

dengan Sx adalah standar deviasi.

Contoh 1.9
Hasil pengukuran panjang sebuah pensil sebagai berikut: 15,0; 15,1; 14,9; 14,9; dan
15,2 dalam satuan cm. (a) Berapakah panjang rata-rata pensil tersebut? (b) Tentukan
standar deviasinya. (c) Tuliskan laporan hasil pengukurannya!
Penyelesaian
Diketahui n = 5 (terdapat 5 buah data).
(a)

Panjang rata-rata pensil


5

(b)

=1

5, + 5, + 4,9 + 4,9 + 5,2

5, 2 c

Agar lebih sederhana, standar deviasi dapat dicari melalui cara tabulasi berikut.
i

15,0

15,02

0,02

0,0004

15,1

15,02

0,08

0,0064

14,9

15,02

0,12

0,0144

14,9

15,02

0,12

0,0144

15,2

15,02

0,18

0,0324

0,0680

Dengan demikian, standar deviasinya adalah


2
, 68
,

5
Laporan hasil pengukurannya ditulis sebagai berikut.

(c)

5, 2 ,

Besaran dan Pengukuran

17

Soal-Soal

1.

2.

3.

4.

Apa yang dimaksud dengan besaran

EK 32 kT , dengan k = konstanta dan

pokok? Tuliskan 7 besaran pokok

T = suhu gas. Energi kinetik sebuah

berikut satuannya!

molekul juga memenuhi persamaan

Mengapa kecepatan disebut besaran

EK 12 mv 2 , dengan m = massa

turunan? Berapa buah besaran pokok

molekul dan v = besar kecepatan

penyusun kecepatan? Tuliskan besaran

molekul. Tentukan satuan dan dimensi

pokok penyusunnya!

dari konstanta k!

Nyatakan besaran berikut dalam satuan

6.

Sebuah lingkaran memiliki jari-jari

sistem internasional (SI)!

2,04 cm. Tentukan (a) keliling dan (b)

(a)

54 km/menit.

luas

(b)

90 km/jam.

hasilnya sesuai dengan aturan angka

(c)

72 mil/jam.

penting!

(d)

20 mm2

(e)

12,5 liter/menit

7.

lingkaran

tersebut!

Nyatakan

Tentukan hasil pembacaan jangka


sorong berikut!

Tuliskan rumus dimensi dari besaran-

besaran berikut!
(a) kecepatan

(perpindahan

cm

tiap

(b) percepatan (perubahan kecepatan


tiap satuan waktu)
(c) momentum

(perkalian

8.

1
0

satuan waktu)
Diameter

sebuah

kelereng

menggunakan mikrometer. Hasilnya


antara

massa dan kecepatan)

diperlihatkan pada gambar berikut.


Berapakah diameter kelereng?

(d) gaya (perubahan momentum tiap


25

satuan waktu)
(e) usaha (perkalian antara gaya dan

Energi
molekul

5
20

perpindahan)
5.

mm

kinetik

rata-rata

gas

dinyatakan

18 Besaran dan Pengukuran

diukur

sebuah
oleh

15

9.

Hasil pengukuran diameter kelereng

tombol start dan stop. Berapa persen

menggunakan

ketidakpastiannya jika hasilnya (a) 5 s,

mikrometer

sekrup

adalah 2,03 2%. Berapakah nilai


ketidakpastiannya? Apa artinya hasil
tersebut?

11. Data panjang sebuah tongkat, yang


diukur 6 kali, sebagai berikut: 15,01;

10. Selang waktu yang diukur stopwatch


biasanya

(b) 50 s, dan (c) 5 menit?

memiliki

ketidakpastian

sekitar setengah sekon akibat waktu

14,99; 14,95; 15,05; 15,02; dan 14,98.


Tuliskan laporan hasil pengukuran
tersebut!

reaksi manusia pada saat menekan

Besaran dan Pengukuran

19

Anda mungkin juga menyukai