Anda di halaman 1dari 15

1.

sifat-sifat pemimpin menurut Ordway Tead


Kesadaran akan tujuan dan arah.
Artinya seorang pemimpin memiliki keyakinan yang teguh dan pemimpin tersebut tahu
kemana arah yang akan ditujunya dan didalam tujuan tersebut pemimpin memberikan
kemanfaatan bagi diri sendiri maupun bagi kelompok yang dipimpinnya serta berguna
untuk pemenuhan kebutuhan hidup bersama.
Ketegasan dalam mengambil keputusan
Artinya pemimpin harus dapat mengambil keputusan dengan secara tepat, tegas, dan
cepat. Tetapi pemimpin juga harus bertanggung jawab terhadap keputusan yang telah
diambilnya dan bisa memberikan keyakinan terhadap para anggotanya sehubungan
dengan keputusan dari pemimpin tersebut. Sehingga ketika pemimpin tersebut berani
bertanggung jawab secara tidak sadar, ia akan selalu dipatuhi oleh bawahannya.
Kepercayaan
Keberhasilan pemimpin itu selalu didukung oleh kepercayaan anak buahnya. Artinya
bawahannya harus percaya kepada atasannya bahwa mereka dipimpin dengan baik dan
diarahkan ke jalan yang benar serta dipengaruhi secara positif. Dan pemimpin juga harus
percaya kepada bawahannya terhadap apa yang mereka kerjakan terutama percaya
kepada keahlian yang mereka miliki. Dengan adanya saling kepercayaan, maka
pemimpin dan bawahannya dapat dengan mudah mencapai tujuan bersama.
Kecerdasan
Setiap pemimpin harus mempunyai kecerdasan dan kemampuan untuk melihat dan
memahami dengan baik. Misalany dalam sebuah perusahaan, terjadi sebuah masalah,
maka pemimpin harus mengetahui apa penyebab kejadian itu dan apa akibatnya jika
masalah tersebut dibiarkan. Dan pemimpin juga harus dengan cerdas mengetahui caracara untuk menyelesaikan masalah tersebut.
2. sifat-sifat pemimpin menurut George. R. Terry
Kejujuran
Setiap pemimpin harus mempunyi kejujuran, baik terhadap dirinya sendiri ataupun
terhadap bawahannya. Pemimpin harus dapat menepati janji , dapat di percaya dan tidak
pilih kasih terhadap bawahannya. Begitu juga dengan sebaliknya, bawahannya harus jujur
terhadap pemimpin nya dan juga harus dapat dipercaya.
Keterampilan berkomunikasi
Seorang pemimpin harus berani berbicara di muka umum, berani mengeluarkan
pendapat. Tetapi juga harus bisa menerima pendapat orang lain dan menanggapi
pendapat orang lain tersebut dengan bahasa yang bagus dan sopan. Pemimpin juga harus
pandai memahami maksud dari para anggotanya dan begitu juga dengan sebaliknya.
Kemampuan mengajar
Pemimpin mampu diharapkan menjadi guru dalam sebuah perusahaan untuk
mengembangkan pengetahuan serta keterampilan yang mereka miliki. Serta pemimpin

juga memberi pelajaran-pelajaran lewat pengalaman-pengalaman yang dialami oleh


pemimpin tersebut.
Objektif
Objektif artinya berdasar prasangka sendiri. Artinya di dalam diri seorang pemimpin
sudah ada prasangka yang tidak bagus. Sehingga seorang pemimpin harus mencari apa
yang akan terjadi di hari yang akan datang dan dapat mencari solusi terhadap apa yang
terjadi.

1. prinsip kepemimpinan menurut Stephen R Covey


1. Seorang yang belajar seumur hidup
Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah.Contohnya, belajar melalui
membaca, menulis, observasi, dan mendengar.Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang
buruk sebagai sumber belajar. Sehinnga dengan belajar dari pengalaman kita menjadi
mengetahui yang mana harus dipelajari dan yang mana tidak pantas lagi dipelajari. Sehingga
seorang pemimpin tidaka akan jatuh pada kesalahan yang sama.
2. Berorientasi pada pelayanan
Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip
melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama.Dalam memberi pelayanan, pemimpin
seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik. Artinya pemimpin menjadi pelayan
kepada bawahannya, tetapi arti pelayan di sini bukan dia yang harus memberi makan
bawahannya, tetapi pemimpin menjadi pelayan artinya pemimpin tersebut memberikan
pengetahuan yang dia miliki kepada bawahannya.
3. Membawa energi yang positif
Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan
pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi
positif untuk membangun hubungan baik.Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk
jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Dan pemimpin juga harus percaya kepada

orang lain terutama kepada bawahannya. Kepercayaan juga harus diikuti dengan adanya
kepedulian, sehingga para bawahan dapat bertahan dan melakukan pekerjaannya dengan baik.
2. Prinsip kepemimpinan menurut Ki Hajar Dewantara
1.Ing ngarsa sung tulada. Artinya, di depan memberi teladan. Pemimpin harus menjadi contoh
bagi anak buahnya. Misalnya bagaimana melaksanakan tugas dengan baik, bagaimana
bertanggung jawab dan seorang pemimpin juga harus berani mengambil resiko. Tetapi hal
tersebut harus dilakukan terlebih dahulu oleh pemimpin, sehinggadengan tidak sadar anggotanya
akan meniru pemimpinnya bagaimana cara bertanggung jawab dan bagaimana cara
melaksanakan tugas dengan baik.

2.Ing madya mangun karsa. Artinya di tengah membangun kehendak atau niat.Pemimpin harus
berjuang bersama anak buah. Pemimpin dan bawahannya harus memiliki rasa kerjasama dan ada
rasa saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga dengan adanya kerjasama tersebut maka
dalam suatu organisasi akan tercipta rasa kebersamaan terutama dalam mewujudkan tujuantujuan organisasi.

3.Tut wuri handayani.Artinya, dari belakang memberikan dorongan.Ada saatnya pemimpin


membiarkan anak buah melakukan sendiri. Pemimpin memberikan motivasi yang baik kepada
bawahannya sehingga bawahannya menjadi semangat dalam mengerjakan tugas, dan ada saat
nya juga pemimpin itu sibuk mengerjakan hal yang lain, sehingga pemimpin membiarkan
bawahannya bekerja sendiri tetapi tidak mengerjakannya secara suka-suka atau bebas.

Model kepemimpinan menurut para ahli.


1. Model kepemimpinan demokratis menurut William J Jeddin
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien
kepada para pengikutnya.Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau
mendengarkan nasihat dan sugesti bawahan.Seorang pemimpin yang berdemokratis dihormati
dan disegani bukan ditakuti karena perilaku pemimpin demokratis dalam kehidupan
organisasional mendorong pada bawahannya menumbuh kembangkan daya inovasi dan
kreativitasnya.
Artinya pemimpin juga harus menghargai bawahannya, menghargai setiap pendapat atau
masukan serta nasihat yang diberikan oleh bawahannya. Tetapi nasihat yang diberikan oleh
bawahannya harus berhubungan dan dapat membangun tujuan yang akan dicapai dalam sebuah
organisasi. Pemimpin tidak boleh keras kepala, tidak boleh berpikir bahwa hanya pendapat dia
yang benar.
2. Model kepemimpinan otoritas menurut Terry
Menurut Terry (dalam Siswanto 2006:158) pemimpin yang bertipe otoriter biasanya bekerja
secara sungguh-sungguh, teliti dan cermat.Dimana pemimpin bekerja menurut peraturan
kebijakan yang berlaku, meskipun sedikit kaku dan segala intrusinya harus dipatuhi oleh para
bawahan. Para bawahan tidak berhak untuk mengomentari apa yang dilakukan oleh seorang
pemimpin karena pemimpin menganggap bahwa dialah yang bertindak sebagai pengemudi yang
akan bertanggung jawab atas segala kompleksitas organisasi.
Artinya pemimpin bekerja sesuai dengan peraturan yang ada dan apa yang dikerjakan oleh
pemimpin tidak boleh dikomentari oleh bawahannya. Pemimpin dalam model ini berifat keras
kepala, tidak mau menerima pendapat orang lain serta bersifat tertutup, dan berpikir apa yang
dikerjakannya sudah benar dan tidak membutuhkan lagi kritikan orang lain termasuk
bawahannya.

Defenisis teori kepemimpinan


1. teori kepemimpinan menurut George R Terry
Teori orokratis
Kepemimpinan menurut teori ini didasarkan atas perintah-perintah, paksaan, dan
tindakan-tindakan yang arbitrer. Ia melakukan pengawasan yang ketat, agar semua
pekerjaan berlangsung secara efisien. Artinya pemimpin dalam teori ini selalu
memberikan perintah secara paksaan dan berusaha supaya tugasnya cepat selesai tetapi
tidak memperdulikan apakah tugas tersebut sudah benar atau belum, atau dapat diartikan
tidak bekerja secara efektif.
Teori psikologi
Teori ini menyatakan bahwa fungsi seorang pemimpin adalah memunculkan dan
mengembangkan sistem motivasi terbaik, untuk merangsang kesediaan bekerja dari para
pengikut dan anak buah. Artinya pemimpin mengarahkan bawahannya supaya mau
bekerja melalui motivasi yang diberikan oleh pemimpin tersebut untuk mencapai tujuantujuan pribadi.
Teori sosiologis
Teori ini menyatkan bahwa kepemimpinan dianggap sebagai usaha-usaha untuk
melancarkan antar-relasi dalam organisasi dan sebagai usaha untuk menyelesaikan setiap
konflik organisatoris antara para pengikutnya, agar tercapai kerjasama yang baik. Artinya
jika dalam organisasi tersebut tredapat konflik atau masalah-masalah maka pemimpin
harus bisa menyeesaikan masalah terebut dan mencari apa penyebab terjadinya konflik
tersebut, sehingga dengan begitu akan tercapai kerjasama yang baik.
Teoi suportif
Menurut teori ini, para pengikut harus berusaha sekuat mungkin dan bekerja dengan
sepenuh gairah sedang pemimpin akan membimbing dengan sebaik-baiknya melalui
policy tertentu. Artinya pemimpin membimbing dengan sebaik-baiknya misalnya
pemimpin menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan sehingga anggotanya dapat
bekerja dengan semangat dan tidak pernah mengeluh.
Teori Laissez Faire
Kepemimpinan Laissez faire ditampilkan oleh seorang tokoh ketua dewan yang
sebenarnya tidak becus mengurus dan dia menyerahkan semua tanggung jawab serta
pekerjaan kepada bawahan atau kepada semua anggotanya.
Artinya pemimpin dalam teori inipemimpin yang tidak bertanggung jawab dan pemimpin
yang tidak pernah memberi kepedulian maupun perhatian kepada bwahannya, sehingga
ketika pemimpin tersebut bersifat tak peduli maka bawahannya juga akan bersikap tak
peduli terhadap pekerjaan yang dilakukannya, bersikap acuh-tak acuh dan bahkan mereka

berpikir mungkin lebih baik tidak bekerja. Sehingga bawahannya menjadi terbiasa dan
tidak bisa di kontrol lagi.
Teori kelakuan pribadi
Kepemimpinan jenis ini akan muncul berdasarkan kualitas-kulitas pribadi atau pola-pola
kelakuan para pemimpinnya. Teori ini menyatakan bahwa seorang pemimpin itu selalu
berkelakuan kurang lebih lama, yaitu ia tidak melakukan tindakan-tindakan yang identik
sama dalam setiap situasi yang dihadapi.
Artinya pemimpin mempunyai bakat dan kemampuan dalam menghadapi kondisi dan
situasi dan memiliki keinginan dalam memecahkan permasalahan yang timbul melalui
cara-cara yang matang dan dipertimbangkan terlebih dahulu, apakah cara yang dilakukan
sudah benar atau bahkan menambah permasalahan lagi.
Teori sifat-sifat orang besar
Pemimpin dalam teori ini diharapkan memiliki inteligensi yang tinggi, banyak inisiatif,
energik, punya kedewasaan emosional, memiliki daya persuasif dan keterampilan
komunikatif, memiliki kepercayaan diri, peka, kreatif, mau memberikan partisipasi sosial
yang tinggi
Artinya pemimpin dalam teori ini bersifat seperti orang-orang yang besar, memiliki
kecerdasan yang tinggi yang mampu membuat para bawahannya betah dalam
melaksanakan pekerjaan dan selalu merasa tenang, dan tidak pernah merasa bosan. Dan
pemimpin dalam teori ini juga mampu memberikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya
kepada bawahannya dan berbagi pengalaman yang sudah pernah dialami oleh pemimpin
tersebut.
Teori situasi
Teori ini menjelaskan, bahwa harus terdapat daya lenting yang tinggi pada pemimpin
untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan situasi, lingkungan sekitar dan zamannya.
Pemimpin harus bersifat multi-dimensional serba bisa dan serba terampil, agar ia mampu
melibatkan diri dan menyesuaikan diri terhadap masyarakat dan dunia bisnis yang cepat
berubah.
Artinya setiap hari pasti terjadi perubahan, sehingga di dalam perubahan tersebut
pemimpin dapat menyesuaikan diri dan melibatkan diri dan di dalam perubahan itu
pemimpin tidak langsung menerima perubahan itu dengan begitu saja tetapi pemimpin
juga harus melakukan penyarimham terhadapa perubahan yang terjadi tersebut.
Teori humanistik/ populastik
Kepemimpinan dalam teori ini memperhatikan hati nurani rakyat dengan segenap
harapan, kebutuhan, dan kemampuannya. Memiliki interaksi yang akrab dan harmonis
untuk menggalang persatuan dan kesatuan serta hidup damai bersama-sama.
Artinya pemimpin harus mengerti apa yang diharapkan oleh masyarakat, kebutuhan apa
yang belum tercukupi dan harus mampu memahami kemampuan yang dimilikinya.
Pemimpin juga mampu melakukan interaksi atau hubungan yang akrab dan harmonis
melalui bagaimana cara pemimpin tersebut memberikan partisipasi dan kerjasama yang
baik dan pemimpin mampu memberikan humor kepada bwahannya sehingga dengan cara
tersebut dapat tercipta rasa kebersamaan, rasa damai dan rasa kenyamanan.

2. Teori kepemimpinan menurut sarwono


Teori Keseimbangan
Teori ini mengatakan bahwa dalam diri seorang pemimpin haruslah terdapat berbagai
kemampuan dan sifat yang saling mengimbangi. Seorang pemimpin haruslah agresif tetapi juga
penuh pertimbangan, ia harus keras tetapi juga harus dapat mengerti persaan orang lain dan
seterusnya.
Artinya teori pemimpin dalam teori ini memberikan keseimbangan antara dia dengan
bawahannya, sehingga dengan memberikan keseimbangan tersebut dapat menjalin kerjasama
yang bagus. Seorang pemimpin harus berbicara keras dan tegas, tetapi juga harus mengerti
perasaan orang lain khususnya bawahannya. Misalnya jika seorang angota tidak menjalankan
tugasnya dengan baik, dalam hal tersebut pemimpin tidak boleh memarahai atau memaki-maki
anggota tersebut, karena pemimpin harus menjaga perasaan bawahannya.

Pemusatan Energi Psikis


Menurut teori ini, seorang pemimpin adalah orang biasa, dengan kelemahan-kelemahan dan
tidak mempunyai bakat yang istimewa. Tetapi orang ini mau bekerja keras dan memusatkan
seluruh energinya kepada suatu bidang kemampuan tertentu, sehingga dalam bidang itu ia
mengunggulu orang-orang lain.
Artinya pemimpin dalam teori ini tidak mempunyai keistimewaan dan sangat lemah, tetapi dia
selalu bekerja keras, karena pemimpin tersebut ingin mengarahkan bakatnya ke dalam satu
bidang saja, sehingga dia mengarahkan anggota nya untuk bekerja dalam satu bidang tersebut.

Teori Bakat Khusus


Berbeda dengan pemusatan energi psikis yang diuraikan di atas, teori ini justru menekankan
pentingnya faktor bakat. Teori ini mengatakan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin berkat

kemampuankemampuannya yang khusus yang sudah merupakan bakatnya.

Tentunya

kemampuan khusus ini harus sesuai dengan keadaan kelompok disekitarnya, sehingga kelompok
tersebut mau menganggapnya sebagai pemimpin.Juga orang yang berbakat ini harus melatih dan
mengembangkan bakatnya itu. Kalau kedua syarat itu tidak dipenuhi, maka orang yang
bersangkutan tidak akan menjadi pemimpin.
Artinya sebelum dia menjadi pemimpin dia sudah mempunyai bakat atau kemampuan. Sehingga
ketika dia sudah menjadi pemimpin maka dia sudah bisa membimbing anggotanya melalui bakat
dan kemampuan yang dimilikinya, tetapi kemampuan tersebut harus sesuai dengan anggotanya
sehingga mereka dapat melihat bahwa dia memang sangat pantas menjadi seorang pemimpin.

Pemahaman Tiba-Tiba
Menurut teori ini, seorang menjadi pemimpin karena tiba-tiba ia melihat hubungan antara dua
atau beberapa hal yang tadinya tidak dilihat oleh orang lain, sedangkan hubungan itu penting
sekali artinya untuk memecahkan suatu masalah yang sedang dihadapi oleh kelompok
bersangkutan.
Artinya pemimpin dalam teori ini peka terhadap hal-hal yang kecil dan bahkan tidak dipedulikan
oleh orang lain. Tetapi karena dia seorang pemimpin, maka dia dapat mengambil hal-hal kecil
tersebut menjadi solusi untuk memcahkan masalah yang sedang terjadi.

Teori Kemampuan diantara Ketidakmampuan


Teori ini dirangsang oleh kompensasinya Alfred Adler yang mengatakan bahwa sesuatu yang
lemah atau yang kurang akan dikompensir (ditutup atau diatasi) oleh sesuatu yang kuat. Alam
pun mengatur dirinya seperti itu.Diantara kelompok yang orang-orangnya tidak mempunyai
kemampuan atau kepandaian apa-apa, lahirlah seorang jenius atau yang berbakat untuk
memimpin kelompok itu.
Artinya di dalam sebuah organisasi pasti memiliki kelemahan dan kekurangan, dan kelemahan
dan kekurangan tersebut akan diatasi oleh seorang pemimpin, karena di dalam kelompok tadi
yang belum mempunyai pemimpin, mereka tidak mempunyai kemampuan atau kepandaian yang
lebih seperti seorang pemimpin.

Teori Konjungtur
Konjungtur berarti gabungan beberapa faktor yang bermacam-macam, yang muncul pada waktu
yang sama. Kepemimpinan menurut teori ini disebabkan oleh karena adanya pengaruh dari
berbagai macam faktor tersebut. Faktor-faktor itu adalah:
1. Kemampuan khusus yang dimiliki oleh pemimpin, baik kemampuan yang dibawa sejak
lahir (bakat, pembawaan), maupun kemampuan yang didapat berkat latihan-latihan atau
pemusatan energi psikisnya.
2. Adanya problem atau krisis yang dialalmi oleh kelompok yang memerlukan kemampuan
khusus di atas untuk memecahkannya.
3. Adanya kesempatan bagi pemimpin itu untuk membuktikan kemampuannya atau
mengamalkannya dalam memecahkan masalah atau krisis yang sedang dihadapi
kelompok.
Artinya pemimpin dalam teori ini muncul akibat adanya masalah yang dialami oleh keolompokkelompoknya, sehingga anggota kelompok tersebut membutuhkan seorang yang mempunyai
kemampuan lebih untuk memecahkan masalah yang sedang terjadi. Tetapi sebelum dia menjadi
pemimpin dia sudah mempunyai kemampuan khusus baik kemampuan sejak lahir maupun
kemampuan yang di dapatnya dari hasil latihan-latihan atau proses-proses yang sudah
dijalaninya.

Teori Proses Kelompok

Teori ini berpendapat bahwa kepemimpinan semata-mata ditentukan oleh proses yang terjadi
dalam kelompok, yaitu hasil interaksi antara anggota kelompok. Seseorang akan muncul sebagai
pemimpin begitu saja, sesuai dengan apa yang terjadi dalam interaksi antar anggota kelompok
itu. Karena itu dalam kelompok dapat terjadi lebih dari satu pemimpin, masing-masing
memimpin dalam bidangnya sendiri.
Artinya pemimpin dalam kelompok ini dapat dipilih dari dalam kelompok itu sendiri. Para
anggota melihat bagaimana cara bekerja nya, bagaimana cara berinteraksi dengan orang lain dan
hal-hal yang berkaitan dengan seorang pemimpin. Sehingga ketika anggota kelompok melihat
ada orang yang pantas menjadi seorang pemimpin, maka mereka bisa saja mengangkatnya
menjadi seorang pemimpin. di dalam kelompok tersebut dapat terjadi lebih dari satu pemimpin
tetapi pemimpin itu memimpin dalam bidang-bidangnya sendiri.

1. Gaya-gaya kepemimpinan menurut Dale


Birokratis
Satu gaya yang ditandai dengan keterikatan yang terus-menerus kepada aturan-aturan organisasi.
Gaya ini menganggap bahwa kesulitan-kesulitan akan dapat diatasi bila setiap orang mematuhi
peraturan. Keputusan-keputusan dibuat berdasarkan prosedur-prosedur baku. Pemimpinnya
adalah seorang diplomat dan tahu bagaimana memakai sebagian besar peraturan untuk membuat
orang-orang melaksanakan tugasnya. Kompromi merupakan suatu jalan hidup karena untuk
membuat satu keputusan diterima oleh mayoritas, orang sering harus mengalah kepada yang lain.

Pemimpin yang birokratis percaya bahwa setiap orang dapat setuju dengan cara yang terbaik
dalam mengerjakan segala sesuatu dan bahwa ada suatu sistem di luar hubungan antarmanusia
yang dapat dipakai sebagai pedoman. Dalam hal ini pedoman tersebut adalah peraturanperaturan dan tata cara. Dengan peraturan yang telah ada pemimpin tersebut memberikan suatu
rambu-rambu tersendiri.
Permisif (serba membolehkan)
Di sini keinginannya adalah membuat setiap orang dalam kelompok tersebut puas.Membuat
orang-orang tetap senang adalah aturan mainnya. Gaya ini menganggap bahwa bila orang-orang
merasa puas dengan diri mereka sendiri dan orang lain, maka organisasi tersebut akan berfungsi
dan dengan demikian, pekerjaan akan bisa diselesaikan. Koordinasi sering dikorbankan dalam
gaya ini.

Pemimpin yang permisif ingin agar setiap orang (termasuk pemimpin itu sendiri) merasa senang.
Stres internal dianggap sebagai suatu hal yang buruk bagi organisasi
Artinya pemimpin dalam gaya ini memberikan kesenangan dalam melaksanakan tugas, sehingga
tugas-tugas yang ingin di kerjakan tidak terasa akan cepat selesai. Pemimpin dalam gaya ini bisa
memberikan motivasi-motivasi atau humor-humor bagi bawhannya, sehingga ketika
melaksankan tugas tidak mudah bosan.
Laissez-faire
Laissez-faire berasal dari bahasa Perancis yang sejatinya menunjuk pada doktrin ekonomi yang
menganut paham tanpa campur tangan pemerintah dibidang perniagaan; sementara dalam praktik
kepemimpinan, pemimpin mengarahkan orang-orang yang dipimpinnya untuk melakukan apa
saja yang mereka kehendaki. Ini sama sekali bukanlah kepemimpinan. Gaya ini membiarkan
segala sesuatunya berjalan dengan sendirinya.Pemimpin hanya melaksanakan fungsi
pemeliharaan saja.Misalnya, seorang pendeta mungkin hanya namanya saja ketua dari organisasi
tersebut dan hanya menangani urusan khotbah, sementara yang lainnya mengerjakan segala
pernik mengenai bagaimana organisasi tersebut harus beroperasi.Gaya ini kadang-kadang
dipakai oleh pemimpin yang sering bepergian atau yang hanya bertugas sementara.

Artinya Pemimpin laissez-faire menganggap bahwa organisasinya berjalan sedemikian baiknya


sehingga pemimpin tidak perlu turut campur, atau menganggap bahwa organisasi tersebut tidak
membutuhkan pusat kepemimpinan.
2. gaya kepemimpinan menurut Sarwono

1. Kepemimpinana dapat terjadi langsung atau tak langsung. Kepemimpinan langsung


adalah kepemimpinan yang datang dari diri pribadi pemimpin itu sendiri. Adanya
pemimpin ditengah kelompok-kelompoknya secara fisiklah yang paling penting.
Kepemimpinan tidak langsung adalah kepemimpinan yang terjadi melalui hasil karya
pemimpin yang bersangkutan. Jadi secara fisik pemimpin tidak perlu berada ditengahtengah kelompok, tetapi wibawanya diakui melalui, misalnya karya-karya tulisannya.
2. Kepemimpinan dapat bersifat konservatif, yaitu kalau memperjuangkan hal-hal dari masa
lalu dan bisa pula bersifat liberal, yaitu kalau memperjuangkan hal-hal baru dan
perubahan sosial.
3. Kepemimpinan dapat bersifat sosial, mental atau eksekutif. Kepemimpinan sosial terjadi
melalui aktivitas sosial pemimpin; kepemimpinan mental terjadi melalui gagasan-gagasan
yang datang yang datang ari pemimpin; sedangkan kepemimpinan eksekutif terjadi baik
melalui aktivitas maupun melalui gagasan.
4. Kepemimpinan dapat bersifat otokratis, paternalistis atau
demokratis. Pemimpin otakratis adalah pemimpin yang selalu dominan, mau
memaksakan kehendaknya sendiri saja, tukang memerintah dan sedikit sekali meminta
pendapat pengikutnya. Pemimpin paternalistik adalah pemimpin yang bersifat seperti
ayah. Ia membimbing, memberi nasihat, menunjukkan jalan yang baik. Jenis ini adalah
jenis antara, yaitu jenis yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinan oto kratis maupun
demokratis. Pemimpin yang demokratis pemimpin yang meruakan katalisator dari
berbagai pendapat yang ada diantara, pengikut-pengikutnya. Ia selalu meminta pendapat
pengikutnya sebelum memutuskan sesuatu.
5. Kepemimpinan partisan adalah kepemimpinan yang memihak.Ia pro sesuatu dan anti pro
sesuatu yang lain. Pertimbangannya dalam memihak ini adalah kepentingan
kelompoknya. Karena memihak itu ia menjadi pendebat, berbicara banyak, propagandis,
dan mati-matian mempertahankan pendapatnya. Disamping itu ada pula pemimpin yang
ilmiah. Sikapnya tenang, penuh pertimbangan dan memihak hanya kepada kebenaran
yang obyektif. Ia tidak peduli kepada siapa yang dibela atau ditentangnya, misalkan ia
yakin dengan alasan-alasan yang kuat bahwa yang dibelanya adalaah kebenaran.

1. tugas manajer menurut Atmosudidjo


a.

Menentukan segala apa yang harus dicapai atau diselesaikan (the setting of objectives)
artinya manajer menentukan tujuan yang akan dicapai dalam organisasi tersebut dan
mencari permasalahan apa yang harus diselesaikan, supaya organisasi tersebut dapat
berjalan dengan baik.

b.

Memimpin segala aktivitas dan segala sesuatunya untuk menyeleng-garakan pencapaiannya


(leading the activities towards accomplish-ments)

artinya manajer menjadi pemimpin dalam melaksanakan segala aktivitas, tetapi


maksudnya di sini manajer bukan hanya mengatur anggotanya tetapi ikut juga
melaksanakn tugasnya sebagai manajer.
c.

Membuat segala sesuatunya tercapai sesuai dengan apa yang telah ditentukan sebelumnya
(securing results according to predetermind objectives standards).
Artinya manajer membuat cara bagaimana segala sesuatunya itu dapat tercapai, sehingga
tujuan-tujuan yang ingin dicapai tersebut dapat terbukti hasilnya dan dapat dibuktikan.
2. Tugas manajer menurut Drucher

a.

Menetapkan sasaran.
Artinya ia menentukan apa yang akan dijadikan sasaran, apa tujuan seharusnya dalam tiap-tiap
bidang sasaran dan apa yang harus dilakukan dan mengadakan sasaran secara efektif.

b. Mengorganisasi
artinya manajer menganalisis kegiatan, menggolong-golongkan pekerjaan dan memecah-mecah
kegiatan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
c.

Memberi motivasi dan berkomunikasi


artinya manajer tidak hanya memberika pekerjaan, tetapi manajer juga harus bisa memotivasi
anggotanya supaya tetap memiliki semangat dalam melaksanakan tugas dan menjalin hubungan
yang baik antara manajer dengan karyawannya.

d. Pengukuran
artinya manajer menentukan ukuran dan beberapa factor yang baik untuk karya perusahaan atau
untuk setiap orang yang ada dalam perusahaan
e.

Mengembangkan orang termasuk dirinya.


Artinya manajer bisa mengembangkan potensi yang dimiliki oleh bawahannya, melalui potensi
yang dimilikinya dan manajer tersebut selalu melatih potensi-potensi dalam dirinya supaya bisa
dikembangkan kepada bawahannya.

1. Fungsi manajer menurut Hendry Fayol


1). Planning atau perencanaan
merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi
kebijaksanaan proyek program prosedur metode sistem anggaran dan standar yang dibutuhkan
utk mencapai tujuan.
Artinya manajer memberikan perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan yang sudah
direncanakan tersebut. Sehingga tidak terjadi kesalahn yang berulang-ulang
2). Organizing atau pengorganisasian

Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yg dibutuhkan utk mencapai


tujuan organisasi.

Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yg akan dapat
membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan.

Penugasan tanggung jawab tertentu

Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan


tugasnya.
Artinya mengembangkan organisasi melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
Memberikan tanggung jawab dan hal-hal yang berhubungan dengan organisasi.

3). Staffing
Staffing atau penyusunan personalia adl penarikan (recruitment) latihan dan pengembangan serta
penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yg menguntungkan
dan produktif.
Artinya manajer memberikan pekerjaan atau menempatkan karyawan sesuai dengan bakat yang
dimiliki oleh masing-masing bawahannya.
4). Leading atau fungsi pengarahan
adalah bagaimana membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yg diinginkan dan
harus mereka lakukan.
Artinya memberikan pengarahan kepada karyawan supaya melaksanakan tugas nya masingmasing dengan baik, sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan ceapat.

5). Controlling atau pengawasan


adalah penemuan dan penerapan cara dan alat untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan
sesuai dengan yg telah ditetapkan.
Artinya manajer melakukan pengawasan terhadap pekerjaan karyawan-karyawannya, apakah
mereka bekerja sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.

2. Fungsi manajer menurut George Terry


Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan
langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti
mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan matang-matang apa saja yang
menjadi kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksuud
untuk mencapai tujuan.
Pengorganisasian (organization) yaitu sebagai cara untuk mengumpulkan orangorang dan menempatkan mereka menurut kemampuan dan keahliannya dalam
pekerjaan yang sudah direncanakan.
Penggerakan (actuating) yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan sesuai
dengan pembagian kerja masing-masing serta menggerakan seluruh sumber daya
yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan
sesuai rencana dan bisa memcapai tujuan.
Pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini
sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi penggunaan sumber daya
dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang
melenceng dari rencana.

Anda mungkin juga menyukai