Pada dasarnya, pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang ataupun
modal sendiri. Instrumen-instrumen keuangan yang diperjualbelikan di pasar modal seperti
saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan (derivatif)
seperti opsi (put atau call).
Di dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pengertian pasar modal
dijelaskan dengan lebih spesifik sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran
Umum dan Perdagangan Efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan Efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Pengertian pasar
modal berdasarkan keputusan presiden No. 52 tahun 1976 tentang pasar modal menyebutkan
bahwa pasar modal adalah Bursa Efek seperti yang dimaksud dalam undang-undang No. 15
tahun 1952. menurut undang-undang tersebut, bursa adalah gedung atau ruangan yang
ditetapkan sebagai kantor dan tempat kegiatan perdagangan efek, sedangkan surat berharga
yang dikategorikan efek adalah saham, obligasi serta surat bukti lainnya yang lazim dikenal
sebagai efek.
modal perusahaan. Dengan kata lain, untuk menurunkan biaya modal, perusahaan mungkin
suatu saat perlu menambah modal sendiri. Pasar modal
memungkinkan perusahaan
1.
4.
5.
Pasar sekunder adalah penjualan efek setelah penjualan pada pasar perdana berakhir. Pada
pasar sekunder ini harga efek ditentukan berdasarkan kurs efek tersebut. Naik turunnya kurs
suatu efek ditentukan oleh daya tarik menarik antara permintaan dan penawaran efek
tersebut. Bagi efek yang dapat memenuhi syarat listing dapat menjual efeknya di dalam bursa
efek, sedangkan bagi efek yang tidak memenuhi syarat listing dapat menjual efeknya di luar
bursa efek.
Bursa paralel merupakan pelengkap bursa efek yang ada. Bagi perusahaan yang menerbitkan
efek yang akan menjual efeknya melalui bursa dapat dilakukan melalui bursa paralel. Bursa
paralel diselenggarakan oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE).
Perkembangan Pasar Modal di Indonesia
Pasar Modal Indonesia telah ada sejak zaman Hindia Belanda, tepatnya pada tanggal 14
Desember 1912 di Batavia, namun perkembangannya mengalami masa pasang surut akibat
berbagai faktor, mulai dari Perang Dunia I dan II hingga perpindahan kekuasaan dari
pemerintah kolonial kepada Pemerintah Republik Indonesia (RI). Selanjutnya, pihak
Pemerintah RI melakukan pembentukan ulang Pasar Modal Indonesia melalui UndangUndang Darurat No. 13 tahun 1951 yang kemudian dipertegas oleh Undang-Undang
Republik Indonesia No.15 tahun 1952.
Dalam 2 dasawarsa selanjutnya, perkembangan Pasar Modal Indonesia mengalami stagnasi
sehubungan dengan dihentikannya kegiatan Pasar Modal sepanjang dekade 1960-an hingga
akhir pertengahan 1970-an. Pada tahun 1977, Pemerintah mengaktifkan kembali Pasar Modal
Indonesia dengan ditandai go public-nya PT Semen Cibinong. Namun, dunia Pasar Modal
Indonesia baru benar-benar mengalami perkembangan pada sekitar akhir dekade 1980-an,
yang antara lain ditandai dengan pendirian PT Bursa Efek Surabaya (BES) pada tahun 1989
dan swastanisasi PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tahun 1992.
Penetapan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal juga semakin
mengukuhkan peran BEJ dan BES sebagai bagian dari Self Regulatory Organization (SRO)
Pasar Modal Indonesia. Sejak itu, BEJ tumbuh pesat berkat sejumlah pencapaian di bidang
teknologi perdagangan, antara lain dengan komputerisasi perdagangan melalui sistem Jakarta
Automated Trading System (JATS) di tahun 1995, perdagangan tanpa warkat di tahun 2000
dan Remote Trading System pada tahun 2002. Sementara itu, BES mengembangkan pasar
obligasi dan derivatif.
Tahun 2007 menjadi titik penting dalam sejarah perkembangan Pasar Modal Indonesia.
Dengan persetujuan para pemegang saham kedua bursa, BES digabungkan ke dalam BEJ
yang kemudian menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan tujuan meningkatkan peran
pasar modal dalam perekonomian Indonesia. Pada tahun 2008, Pasar Modal Indonesia
terkena imbas krisis keuangan dunia. IHSG, yang sempat menyentuh titik tertinggi 2.830,26
pada tanggal 9 Januari 2008, terperosok jatuh hingga 1.111,39 pada tanggal 28 Oktober 2008
sebelum ditutup pada level 1.355,41 pada akhir tahun 2008. Kemerosotan tersebut dipulihkan
kembali dengan pertumbuhan 86,98% pada tahun 2009 dan 46,13% pada tahun 2010.
Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai
berikut:
[Desember
1912]
[1914
1918]
[1925
1942]
[Awal tahun
1939]
[1942
1952]
[1956]
[1956
1977]
[10 Agustus
1977]
[1977
1987]
[1987]
[1988
1990]
[2
Juni
1988]
[Desember
1988]
[16
Juni
1989]
[13
1992]
[22
Mei
1995]
[10
November
1995]
Januari 1996
[1995]
[2000]
[2007]
[02
Maret
2009]
Pada taahun 1976 ketika pasar modal Indonesia diaktifkan kembali pemerintah membentuk
Badan Pelaksana Pasar Modal. Menurut Keppres No.52/1976, bapepam bertugas :
Mengadakan penilaian terhadap perusahaan-perusahaan yang akan menjual sahamsahamnya melalui Pasar Modal apakah telah memenuhi persyaratan yang ditentukan
Pada awal berdiri, selain sebagai penyelenggara, Bapepam juga merupakan pembina dan
pengawas pasar modal. Namun akhirnya dualisme yang ada Bapepam ditiadakan pada tahun
1990 dengan keluarnya Keppres No. 53/1990 dan SK Menkeu No. 1548/1990. Keluarnya
Keppres 53 tentang Pasar Modal dan SK Menkeu No. 1548 tahun 1990 itu menandai era baru
bagi perkembangan pasar modal. Dualisme fungsi Bapepam dihapus, sehingga lembaga ini
dapat memfokuskan diri pada pengawasan pembinaan pasar modal. Dengan fungsi ini,
Bapepam diharapkan dapat mewujudkan tujuan penciptaan kegiatan pasar modal yang teratur
wajar, efisien, serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.
Fungsi Bapepam-LK
Bapepam dan Lembaga Keuangan mempunyai tugas membina, mengatur, dan mengawasi
sehari-hari kegiatan pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan
standardisasi teknis di bidang lembaga keuangan, sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Bapepam dan Lembaga Keuangan menyelenggarakan
fungsi sebagai berikut :
1. Penyusunan peraturan di bidang pasar modal;
2. Penegakan peraturan di bidang pasar modal;
3. Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha,
persetujuan, pendaftaran dari Badan dan pihak lain yang bergerak di pasar
modal;
4. Penetapan
prinsip-prinsip
Perusahaan Publik;
keterbukaan
perusahaan
bagi
Emiten
dan
5. Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi oleh
Bursa Efek, Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian;
6. Penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal;
7. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang lembaga keuangan;
8. Pelaksanaan kebijakan di bidang lembaga keuangan, sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku;
9. Perumusan standar, norma, pedoman kriteria dan prosedur di bidang lembaga
keuangan;
10. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang lembaga keuangan;
11. Pelaksanaan tata usaha Badan.
Mengawasi aturan main yang sudah dijalankan dari forum stabilitas keuangan.
Pengawasan bank keluar dari otoritas BI sebagai bank sentral dan dipegang oleh
lembaga baru.
Menciptakan satu otoritas yang lebih kuat dengan memiliki sumber daya manusia dan
ahli yang mencukupi.
Perizinan untuk pendirian bank, pembukaan kantor bank, anggaran dasar, rencana
kerja, kepemilikan, kepengurusan dan sumber daya manusia, merger, konsolidasi dan
akuisisi bank, serta pencabutan izin usaha bank; dan
Kegiatan usaha bank, antara lain sumber dana, penyediaan dana, produk hibridasi, dan
aktivitas di bidang jasa;
Manajemen risiko;
4. Pemeriksaan bank.
Untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai wewenang:
Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter pada Lembaga
Jasa Keuangan;
Menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
1. Izin usaha;
2. Izin orang perseorangan;
Seorang anggota Ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan anggota Dewan
Gubernur Bank Indonesia; dan
Anggota Dewan Komisioner dari huruf a sampai dengan huruf g dipilih oleh Dewan
Perwakilan Rakyat berdasarkan calon anggota yang diusulkan oleh Presiden
PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN MASYARAKAT
Memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat atas karakteristik sektor jasa
keuangan, layanan, dan produknya;
Tindakan lain yang dianggap perlu sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan di sektor jasa keuangan.
HUBUNGAN KELEMBAGAAN
Dalam melaksanakan tugasnya, OJK berkoordinasi dengan Bank Indonesia dalam membuat
peraturan pengawasan di bidang Perbankan antara lain:
Kebijakan penerimaan dana dari luar negeri, penerimaan dana valuta asing, dan
pinjaman komersial luar negeri;
Penentuan institusi bank yang masuk kategori systemically important bank; dan
Untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, dibentuk Forum Koordinasi Stabilitas Sistem
Keuangan dengan anggota terdiri atas:
KETENTUAN PERALIHAN
Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan
kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga
Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ke OJK.
Sejak tanggal 31 Desember 2013, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan
kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan beralih dari Bank Indonesia ke OJK.
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku:
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3467) dan peraturan pelaksanaannya;
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3472) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Tahun 1992 Nomor 7 tentang
Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 182, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3790) dan peraturan pelaksanaannya;
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3477) dan peraturan pelaksanaannya;
4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3608) dan peraturan pelaksanaannya;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4962) dan
peraturan pelaksanaannya;
Dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti berdasarkan
Undang-Undang ini. Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan yakni pada
tanggal 22 November 2011.
System Perdagangan di BEI
Transaksi perdagangan di BEI menggunakan order market system dan system lelang
kontiniu. Dengan sistem lelang kontinyu harga transaksi ditentukanoleh penawaran dan
permintaan dari investor. Harga saham ditawar dengan kelipatan nilai tertentu yang disebut
dengan fraksi.
Umumnya transaksi di bursa bukan transaksi tunai. Pembayaran dan penyarahan di atur pada
hari kelima setelah transaksi terjadi. PT BEI merupakan perusahaan swasta yang
menyediakan jasa fasilitas perdagangan sekuritas. Salah stu penghasilannaya adalah komisi
dari broker akibat terjadinya transaksi.
Sistem Perdagangan Sekuritas pada BEJ
1.
Traditional underwriting
Investment banker membeli semua sekuritas baru perusahaan dan menjualnya kepada public.
Risiko tidak laku ditanggung investment banker
2.
Investment banker menawarkan/menjualkan saham baru kepada publik, apabila tidak laku
perusahaan yang mengeluarkan sekuritas tsb yang menanggung risikonya
3.
Shelf Registration
Perusahaan mendaftarkan jumlah sekuritas kemudian menjual sekuritas tsb dalam kondisi
yang menguntungkan pada dua tahun atau lebih yang akan datang
Instrumen Pasar Modal
Saham
Definisi dari Saham
Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan
pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan.
Jenis Saham adalah:
Saham Biasa, merupakan jenis efek yang paling sering dipergunakan oleh emiten untuk
memperoleh dana dari masyarakat dan juga merupakan jenis yang paling populer di Pasar
Modal. Jenis ini memiliki karakteristik seperti:
-
Pemegang Saham.
Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan kepada
masyarakat.
atau harga obligasi akan turun, karena para investor cenderung untuk menanamkan uangnya
di Bank.
Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan adalah Corporate Bond, sementara obligasi yang
diterbitkan oleh pemerintah disebut Government Bond. Adapula Municipal Bond, yang
merupakan obligasi yang diterbitkan pemerintah daerah untuk membiayai proyek tertentu di
daerah. Sebelum melakukan investasi pada obligasi, disarankan bagi para investor untuk
memperhatikan peringkat obligasi, yaitu metode penilaian akan kemungkinan gagal bayar
pada obligasi. Saat ini terdapat 2 perusahaan pemeringkat efek, yaitu, PT. PEFINDO, and PT.
Kasnic Duff & Phelps Credit Rating Indonesia, yang kegiatan usahanya adalah menganalisa
kekuatan posisi keuangan dari perusahaan penerbit obligasi. Peringkat yang ditetapkan
berkisar dari AAA (sangat istimewa atau superior) sampai D (gagal bayar). (Lihat penjelasan
pada Bab IV tentang: Peringkat Efek).
Obligasi Konversi adalah obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham biasa pada harga
tertentu. Bagi emiten obligasi konversi merupakan daya tarik yang ditujukan kepada para
investor untuk meningkatkan penjualan obligasi.
Derivatif
Derivatif merupakan bentuk turunan dari sekuritas utama yang ada, dalam hal ini saham.
Derivatif yang banyak dikenal diIndonesia barulah warrant dan right
1. Warrant merupakan hak untuk membeli sebuah saham pada harga yang telah
ditetapkan pada waktu yang telah ditetapkan pula. Misalkan Warrant I- PT. XYZ,
jatuh tempo pada November 2002, dengan exercise price Rp 1000. Artinya jika anda
memiliki Warrant I-PT.XYZ, maka anda berhak untuk membeli satu saham biasa
Indah Kiat pada bulan November 2002 pada harga Rp 1000. Warrant biasanya
dikeluarkan oleh perusahaan sebagai 'pemanis' buat investor ketika mereka
mengeluarkan saham.
2. Right. Mirip dengan warrant, right juga merupakan hak untuk membeli saham pada
harga tertentu pada waktu yang telah ditetapkan. Right diberikan pada pemegang
saham lama yang berhak untuk mendapatkan tambahan saham baru yang dikeluarkan
perusahaan pada second offering. Beda dengan warrant masa perdagangan right
sangat singkat, berkisar antara 1-2 minggu saja.
Contoh: PT. XYZ mengeluarkan saham baru lewat mekanisme Right Issue atau
disebut juga second offering untuk mengembangkan usahanya. Setiap pemilik 9
saham lama berhak mendapat 2 saham baru dengan harga exercise Rp 950. Hak untuk
membeli saham baru inilah yang dinamakan Right. Jika pemegang saham lama tidak
mau membeli tambahan saham baru tadi, ia bisa menjual sebagian atau semua Right
yang ia miliki di pasar pada periode diperdagangkan Jika memang mau menambah
kepemilikannya, maka ia bisa mendapatkan saham baru PT. XYZ pada harga Rp 950.
Harga warrant dan right yang wajar adalah harga pasar saham dikurangi harga exercise. Jika
harga pasar warrant atau right lebih besar dari harga wajarnya, berarti ada premium yang
dibayarkan.
Penyelesaian Transaksi
Setelah transaksi perdagangan terjadi di lantai bursa, pekerjaan yang panjang di belakang
bursa masih menunggu setelahnya. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan administrasi,
pembayaran dan penerbitan sertifikat kepemilikan. Proses penyelesaian pekerjaan-pekerjaan
ini disebut juga dengan kliring. Pada bulan Januari 1994 dengan menggunakan lima buah
saham yang paling likuid di BEJ, telah berhasil mencoba system penyelesaian saham kliring
untuk pertama kalinya. System ini adalah system netting yaitu system yang dapat menghitung
penghasilan netto dari dana dan efek terhadap seluruh transaksi yang dilakukan oleh anggota
bursa pada satu hari kerja bursa. Dengan system ini pemindah tanganan suatu sekuritas tidak
harus
selalu
dibuatkan
sertifikatnya,
akan
tetapi
cukup
dicatat
dan
dilakukan