Sebuah pekerjaan dievaluasi dengan melihat pengetahuan yang dibutuhkan
untuk melakukan pekerjaan (apakah praktis atau intelektual), jenis pemikiran yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang pekerjaan umum menghadapi, tanggung jawab (akuntabilitas) ditugaskan, dan lingkungan kerja di mana pekerjaan dilakukan. Hal ini mengacu pada pekerjaan, bukan individu atau faktor lain yang khusus untuk pemegang jabatan dan menyediakan mekanisme untuk memastikan rentang gaji yang akan diterima oleh pekerja didasarkan pada empat faktor, yaitu: Know-how, pemecahan masalah (problem solving), akuntabilitas (accountability), dan kondisi kerja (working condition). Pada model kompensasi ini, kami menggunakan Job compensation with HAYS FACTOR model untuk menentukan kompensasi yang didapatkan oleh pekerja dalam bidang pendidikan. Objek yang diambil adalah Politeknik Enjineriing Indorama (PEI) yang terletak di Kembangkuning-Jatiluhur, Purwakarta. Informasi rinci tentang faktor-faktor Hay adalah sebagai berikut: 1. Know-how Know-how merupakan jumlah total dari setiap jenis pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dan diperlukan untuk memenuhi kompetensi kinerja pekerjaan. Know-how memiliki tiga dimensi: a. Technical Know-How/Cognitive: Kedalaman dan luasnya pengetahuan teknis atau khusus yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. b. Management Breath/Managerial: Persyaratan untuk melakukan fungsifungsi manajerial, seperti perencanaan dan pengorganisasian staf atau memimpin dan mengendalikan sumber daya, untuk mencapai hasil organisasi dari waktu ke waktu. c. Human Relations Skills: Keterampilan interpersonal yang diperlukan untuk interaksi sukses dengan individu dan kelompok, di dalam dan di luar organisasi. 2. Pemecahan Masalah (Problem Solving) Didalam pemecahan masalah (problem solving), jumlah dan jenis pemikiran yang diperlukan dalam pekerjaan seperti analisis, penalaran, mengevaluasi, menciptakan dan menggunakan penilaian. Pemecahan masalah (Problem Solving) memiliki dua dimensi: 1. Berpikir Lingkungan: Konteksnya pekerjaan dan sejauh mana masalah dan solusi didefinisikan dan jumlah bantuan yang tersedia dalam lingkungan dari orang lain, pengalaman masa lalu, preseden, dll 2. Berpikir Tantangan: Tantangan pemikiran yang harus dilakukan; kebaruan dan kompleksitas pemikiran yang diperlukan. AKUNTABILITAS 'Akuntabilitas' adalah "tanggung jawab untuk membawa tentang hasil dan konsekuensinya. Efek yang diukur dari pekerjaan pada hasil akhir dalam organisasi." Ia memiliki tiga dimensi:
1. Kebebasan untuk Bertindak: Tingkat bimbingan dan kontrol pribadi, prosedural
atau sistematis dibangun ke pekerjaan. 2. Dampak: Tingkat dimana pekerjaan mempengaruhi atau membawa tentang hasil yang diharapkan dari unit atau fungsi sedang dipertimbangkan. 3. Besaran: Ukuran fungsi atau unit diukur dengan cara yang paling tepat. Dampak dan besarnya selalu dianggap bersama-sama; tidak memiliki makna dengan sendirinya. Dampaknya dianggap pertama dan kemudian ukuran organisasi yang dipengaruhi (memikirkan riak ketika batu menyentuh air ukuran riak semakin kecil (dampak) sebagai jarak dari riak akan lebih besar (magnitude). KONDISI KERJA 'Kondisi Kerja' mengukur lingkungan di mana pekerjaan dilakukan. Memiliki empat faktor yang terpisah: 1. Upaya Fisik: Tingkat aktivitas fisik, yang dapat menghasilkan fisik, stres atau kelelahan. 2. Lingkungan Fisik: The paparan faktor fisik dan lingkungan tidak dapat dihindari yang meningkatkan risiko kecelakaan, sakit atau ketidaknyamanan. 3. Perhatian Sensory: Penggunaan aktif dari indera (yaitu melihat, mendengar, mencium, merasakan, menyentuh) secara terkonsentrasi digunakan selama proses kerja. 4. Stres Mental: The paparan faktor yang melekat dalam proses kerja atau lingkungan, yang meningkatkan risiko hal-hal seperti ketegangan, kecemasan, dan gangguan terhadap kehidupan pribadi. Masing-masing dari empat dimensi ini diukur menurut durasi, intensitas dan frekuensi. Ini mengasumsikan bahwa prosedur yang tepat berada di tempat untuk meminimalkan bahaya