Angin semilir mulai terasa Ku tatap langit berwarna jingga Ku usap deraian air mata Siapakah aku? Tak banyak yang tau Dan tak juga aku.. Aku hanyalah si gendut yang galak Entah aku harus malu Atau merasa bangga dengan ukuran tubuhku Aku tak seindah litium Tak secantik natrium Akupun tak semenawan kalium Aku ingin serupawan rubidium Atau aku ingin seelok cesium Aku ingin dikenal, tak terabaikan Aku ingin stabil, tak membahayakan Aku ingin tak tempramental, tak menyeramkan Aku ini keluarga alkali yang tak terakui Aku terisolasi Aku sendiri
Kesendirianku
Di ufuk timur, berteman
matahari senja Angin semilir mulai terasa Ku tatap langit berwarna jingga Ku usap deraian air mata Siapakah aku? Tak banyak yang tau Dan tak juga aku.. Aku hanyalah si gendut yang galak Entah aku harus malu Atau merasa bangga dengan ukuran tubuhku Aku tak seindah litium Tak secantik natrium Akupun tak semenawan kalium Aku ingin serupawan rubidium Atau aku ingin seelok cesium Aku ingin dikenal, tak terabaikan Aku ingin stabil, tak membahayakan Aku ingin tak tempramental, tak menyeramkan Aku ini keluarga alkali yang tak terakui Aku terisolasi Aku sendiri
Tersadar didalam sepiku
tak tahu siapa aku tak banyak yang tahu siapa aku Aku selalu tak terakui akulah si fransium.. golongan satu A Akuilah aku wahai saudaraku Tak akan terulang lagi Semuaaa kesalahanku yang pernah menyakitimu Tanpamu tiada berarti Tak mampu lagi berdiri Cahaya kasihmu menuntunku Kembali dalam dekapan tanganmu Terima kasih cinta untuk segalanya Kau berikan lagi kesempatan itu Tak akan terulang lagi Semuaaa kesalahanku yang pernah menyakitimu Ouuwwww... Ouuwwww... Terima kasih cinta untuk segalanya Kau berikan lagi kesempatan itu Tak akan terulang lagi Semuaaa kesalahanku oouuwww Kesalahanku yang pernah menyakitimu