Anda di halaman 1dari 9

PORTOFOLIO MEDIS

MALARIA VIVAX
Nama Peserta :
Nama Wahana :
Topik

: Infeksi Malaria

Tanggal kasus :
Nama Pasien : Ny. WL

No.RM :

Tanggal Presentasi :

Pendamping :

Tempat Presentasi :
Obyektif Presentasi :
Keilmuan

Keterampilan

Penyegaran

Tinjauan pustaka

Diagnostik
Neonatus

Manajemen
Bayi
Anak

Masalah
Remaja

Istimewa
Dewasa

Lansia

Bumil

Deskripsi : OS, perempuan, usia 54 tahun dengan keluhan demam sejak 3 hari SMRS.
Tujuan : Memahami diagnosis dan penatalaksanaan pada pasien infeksi malaria
Bahan bahasan

TinjauanPustaka

Riset

Kasus

Audit

Cara membahas

Diskusi

Presentasi&diskusi

E-mail

Pos

Data Pasien

Nama : Ny.WL

No. Registrasi :

Alamat :
Nama RS :

Alamat :

Data utama untuk bahan diskusi


1

Diagnosis/ GambaranKlinis :
Anamnesis:
Riwayat penyakit saat ini :
OS, perempuan, 54 tahun mengeluh demam sejak 3 hari SMRS, keluhan disertai dengan
badan menggigil. OS memiliki riwayat perjalanan ke daerah papua 2 minggu yang lalu.
OS juga mengalami sakit kepala (+), nyeri pada sendi-sendi kaki dan tangan (+), lemah
dan lesu. Keluhan disertai dengan makan dan minum yang sedikit. Nyeri ulu hati (+),
batuk (+), mual (+), muntah (+), BAK (N), BAB (N).

Pemeriksaan Fisik:
1

Vital Sign :
Keadaan umum

: Tampak Sakit Sedang

Kesadaran

: E4V5M6

Tekanan darah

: 140/70 mmHg

Nadi

: 80x/menit, reguler

Respirasi

: 20x/menit, reguler

Suhu aksila

: 39 C

SpO2

: 98 %

Status General
Mata

: Anemis (+) Ikterus (-)

THT

: Dalam Batas Normal

Leher

: Peningkatan JVP (-) Pembesaran KGB (-)

Thorax

: Cor : BJ I-II reguler (N), murmur (-), gallop (-)


Pulmo : SN vesikuler +/+, Rh-/-, Whz -/-

Abdomen : Soepel, Distensi (-) Bising Usus (+), NT (+) epigastrium

Ekstremitas : Edema (-) Akral hangat (+)


Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap
Pemeriksaan
WBC
LYM
LYM %
Gran
Gran%
HGB
MCH
MCHC
RBC
MCV
HCT
PLT
MPV

Hasil
6.9
1.3
18.9
4.8
69.8
12.4
28.3
34.2
4.38
82.7
36.3
136
7.8

Normal
5.0 - 11.0
0.5 5.0
15.0 50.0
1.2 8.0
35.0 80.0
12.0 16.0
28.0 34.0
32.0 36.0
3.00 6.60
84.0 96.0
35.0 47.0
150 - 450
8.0 11.0

Pemeriksaan Parasitologi (Hapusan Darah Tepi)


Pemeriksaan

Hasil

Normalitas

Malaria

Plasmodium
Vivax
(+) Positif

(-) Negatif

Riwayat Pengobatan
Riwayat pengobatan sebelumnya belum ada.

Riwayat Kesehatan/Penyakit
Riwayat hipertensi, diabetes melitus, stroke, penyakit jantung, asthma dan alergi disangkal.

Riwayat Keluarga
Tidak ada anggota keluarga pasien yang pernah mengalami keluhan yang sama. Riwayat
tekanan darah tinggi, penyakit jantung, ginjal, kencing manis, dan stroke pada keluarga
pasien juga disangkal.

Riwayat Pekerjaan
Ibu rumah tangga.

Lain Lain
Riwayat sebagai perokok aktif dan konsumsi alkohol disangkal oleh pasien. Pasien
termasuk orang yang jarang berolahraga.

DaftarPustaka
1. Millet JP, Ollalla PG, Santisteve PC et al. Imported malaria in a cosmopolitan European
city: a mirror image of the world epidemiological situation. Malaria Journal 2008; 7 (56) :
1-9.
2.Gunawan S. Epidemiologi Malaria. Dalam: Harijanto PN (editor). Malaria, Epidemiologi,
Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Penanganan. Jakarta:EGC, 2000; Hal: 1-15.
3. Taylor TE, Strickland GT. Malaria. In : Strickland GT (Ed). Hunters. Tropical Medicine
and Emerging Infectious Diseases, 8th ed.
4. Rani AA, Soegondo S, Wijaya IP. Panduan Pelayanan Medik PAPDI. Editors. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia:Jakarta ; 2006 : 148-51.
5. Harijanto PN. Malaria. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III, edisi IV. Fakultas
3

Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, 2006; Hal: 1754-60.


Hasil Pembelajaran
1 Diagnosis Infeksi Malaria Vivax
2 Penyebab Infeksi Malaria
3 Mekanisme terjadinya Infeksi Malaria
4 Tatalaksana pada Infeksi Malaria
5 KIE pasien untuk pencegahan pada Infeksi Malaria

SUBYEKTIF : OS, perempuan, 54 tahun mengeluh demam sejak 3 hari SMRS, keluhan
4

disertai dengan badan menggigil. OS memiliki riwayat perjalanan ke daerah papua 2


minggu yang lalu. OS juga mengalami sakit kepala (+), nyeri pada sendi-sendi kaki dan
tangan (+), lemah dan lesu. Keluhan disertai dengan makan dan minum yang sedikit. Nyeri
ulu hati (+), batuk (+), mual (+), muntah (+), BAK (N), BAB (N).

OBYEKTIF
Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah yang tinggi 140/70 mmHg, demam (+) :
39C, serta pada pemeriksaan fisik abdomen ditemukan nyeri tekan pada ulu hati (+).
Dari pemeriksaan penunjang :
-

Hasil pemeriksaan darah lengkap dalam batas normal.

Hasil pemeriksaan hapusan darah tepi ditemukan plasmodium vivax (+)

Hasil rekaman EKG pada kasus ini dalam batas normal.

Pada kasus ini diagnosis ditegakkan berdasarkan :

Anamnesis adanya riwayat berpergian ke daerah endemis malaria.

Gejala klinis ( demam, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, nyeri pada sendi-sendi
ekstermitas ).

Hasil pada pemeriksaan penunjang : pemeriksaan hapus darah tepi ditemukan parasit
plasmodium vivax (+).

ASESSMENT
Dari informasi subyektif dan obyektif yang dipaparkan diatas penderita di diagnosis dengan
infeksi malaria vivax. Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia yang disebabkan
oleh infeksi protozoa dari genus Plasmodium dan mudah dikenali dari gejala meriang (panas
dingin menggigil) serta demam berkepanjangan.
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh sporozoa dari genus Plasmodium, yang
penularannya melalui gigitan nyamuk betina Anopheles. Pada manusia terdapat 4 spesies
yaitu plasmodium vivax, plasmodium falcifarum, plasmodium malaria dan plasmodium
ovale. Plasmodium vivax menyebabkan penyakit malaria vivax (malaria tertiana). Pada
infeksi plasmodium vivax daur eksoeritrosit berlangsung terus sampai bertahun-tahun
melengkapi perjalanan penyakityang dapat berlangsung lama (bila tidak diobati) disertai

banyak relaps.
Menurut WHO, sekitar 40% kasus malaria di dunia disebabkan oleh P.vivax. Kasus malaria
vivax walaupun jarang fatal, tapi merupakan penyebab utama morbiditas dan mempengaruhi
ekonomi baik tingkat individu maupun nasional. P.vivax merupakan spesies parasit yang
paling dominan di Asia Tenggara,Eropa Timur, Asia Utara, Amerika Tengah dan Selatan.
Seorang penderita dapat dihinggapi oleh lebih dari satu jenis plasmodium. Infeksi demikian
disebut infeksi campuran (mixed infection). Biasanya campuran P.Falciparum dengan
P.Vivax atau P.Malariae. Infeksi campuran tiga jenis sekaligus jarang sekali terjadi. Infeksi
jenis ini biasanya terjadi di daerah yang tinggi angka penularannya.
Malaria yang disebabkan oleh P.Vivax dan P.Malariae dapat kambuh jika tidak diobati
dengan baik. Malaria yang disebabkan oleh spesies selain P.Falciparum jarang berakibat fatal,
namun menurunkan kondisi tubuh; lemah, menggigil dan demam yang biasanya berlangsung
10-14 hari. Penularan malaria terjadi pada kebanyakan daerah tropis dan subtropics,
walaupunAmerika Serikat, Kanada, Eropa, Australia dan Israel sekarang bebas malaria local,
wabah setempat dapat terjadi melalui infeksi nyamuk local oleh wisatawan yang datang dari
daerah endemis.
Dalam siklus hidupnya parasit malaria membentuk stadium sizon jaringan dalam sel hati
(stadium ekso-eritrositer). Setelah sel hati pecah, akan keluar merozoit/kriptozoit yang masuk
ke eritrosit membentuk stadium sizon dalam eritrosit (stadium eritrositer). Disitu mulai
bentuk troposit muda sampaisizon tua/matang sehingga eritrosit pecah dan keluar merozoit.
Khusus P. vivax dan P. ovale pada siklus parasitnya di jaringan hati (sizon jaringan) sebagian
parasit yang berada dalam sel hati tidak melanjutkan siklusnya ke sel eritrosit, akan tetapi
tertanam di jaringan hati disebut hipnosit-. Bentuk hipnosit inilah yang menyebabkan
malaria relapse. Pada penderita yang mengandung hipnosoit, apabila suatu saat dalam
keadaan daya tahan tubuh menurun misalnya akibat terlalu lelah, sibuk, stress atau perubahan
iklim (musim hujan), hipnosoit dalam tubuhnya akan terangsang untuk melanjutkan siklus
parasit dari sel hati ke eritrosit. Setelah eritrosit yang berparasit pecah akan timbul kembali
gejala penyakit. Misalnya 1 2 tahun sebelumnya pernah menderita P. vivax/ovale dan
sembuh setelah diobati, bila kemudia mengalami kelelahan atau stress, gejala malaria akan
muncul kembali sekalipun yang bersangkutan tidak digigit oleh nyamuk anopheles. Bila
dilakukan pemeriksaan, akan di dapati sel darah positif P. vivax/ovale.

Gejala-gejala klasik umum yaitu terjadinya trias malaria (malaria proxym) secara berurutan
yang disebut trias malaria, yaitu : stadium dingin, stadium demam, dan stadium berkeringat.
Menurut berat-ringannya gejala malaria dapat dibagi menjadi 2 jenis:
A. Gejala malaria ringan (malaria tanpa komplikasi). Meskipun disebut malaria ringan,
sebenarnya gejala yang dirasakan penderitanya cukup menyiksa (alias cukup berat).
Gejala malaria yang utama yaitu: demam, dan menggigil, juga dapat disertai sakit
kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot atau pegal-pegal.
B.

Gejala malaria berat (malaria dengan komplikasi)Penderita dikatakan menderita


malaria berat bila di dalam darahnya ditemukan parasit malaria melalui pemeriksaan
laboratorium sediaan Darah Tepi atau Rapid Diagnostic Test (RDT) dan disertai
memiliki satu atau beberapa gejala/komplikasi berikut ini : gangguan kesadaran,
kejang, panas yang sangat tinggi, keadaan yang sangat lemah, tanda dehidrasi yang
terlihat, dan pada ekstermitas tampak pucat.

Kemoprofilaksis bertujuan untuk. mengurangi resiko terinfeksi malaria sehingga bila


terinfeksi maka gejala klinisnya tidak berat. Kemoprofilaksis ini ditujukan kepada orang yang
bepergian ke daerah endemis malaria dalam waktu yang tidak terlalu lama, seperti turis,
peneliti, pegawai kehutanan dan lain-lain. Untuk kelompok atau individu yang akan
bepergian/tugas dalam jangka waktu yang lama, sebaiknya menggunakan personal protection
seperti pemakaian kelambu, repellent, kawat kassa dan lain-lain. Sehubungan dengan laporan
tingginya tingkat resistensi Plasmodium falciparum terhadap klorokuin, maka doksisiklin
menjadi pilihan untuk kemoprofilaksis Doksisiklin diberikan setiap hari dengan dosis 2
mg/kgbb selama tidak lebih dari 4-6 minggu. Doksisiklin tidak boleh diberikan kepada anak
umur < 8 tahun dan ibu hamil. Kemoprofilaksis untuk Plasmodium vivax dapat diberikan
klorokuin dengan dosis 5mg/kgbb setiap minggu. Obat tersebut diminum satu minggu
sebelum masuk ke daerah endemis sampai 4 minggu setelah kembali. Dianjurkan tidak
menggunakan klorokuin lebihdan 3-6 bulan.
Prognosis malaria berat tergantung kecepatan diagnosa dan ketepatan & kecepatan
pengobatan. Pada malaria berat yang tidak ditanggulangi, maka mortalitas yang dilaporkan
pada anak-anak 15 %, dewasa 20 %, dan pada kehamilan meningkat sampai 50 %.

PLAN

Pengobatan : Pengobatan yang diberikan adalah pengobatan radikal malaria dengan


membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam tubuh manusia. Adapun tujuan
pengobatan radikal untuk mendapat kesembuhan klinis dan parasitologik serta memutuskan
rantai penularan. Semua obat anti malaria tidak boleh diberikan dalam keadaan perut kosong
karena bersifat iritasi lambung, oleh sebab itu penderita harus makan terlebih dahulu setiap
akan minum obat anti malaria. Penanganan yang dini dan sesuai dapat menghindari
komplikasi dan pasien dapat sembuh sempurna.
23/8/2016
IVFD RL 28 tpm
Odansetron inj. 3 x 4mg
Kina 3x 1 tab
Paracetamol 3 x 500 mg
Topazol inj. 1x1
24/8/2016 s/d 26/8/2016
IVFD RL 28 tpm
Kina 3x 1 tab
Paracetamol 3 x 500 mg
Topazol inj. 1x1
27/8/2016
IVFD RL 28 tpm
Dihidroartemisin 40mg-Piperaquin 320mg 1x 4 tab (selama 3 hari)
28/8/2016
Pasien boleh pulang
Dihidroartemisin 40mg-Piperaquin 320mg 1x 4 tab (selama 3 hari)
Paracetamol 3x1 tab
Omeperazol 1x1 tab
Pendidikan
Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya bahwa infeksi malaria vivax dapat terjadi
berulang (relaps) sehingga di usahakan agar pasien meningkatkan daya tahan tubuh dengan
mengkonsumsi makanan bergizi, olahraga, istirahat yang cukup, dan menjaga kebersihan.
Bila pasien akan berpergian kembali ke tempat endemis malaria, sebaiknya pasien meminum
obat kemoprofilaksis.
Konsultasi
Konsultasi dilakukan dengan dokter spesialis dalam untuk penatalaksanaan selanjutnya.
8

Rujukan
Saat ini pasien belum perlu dirujuk.

Anda mungkin juga menyukai