PENGANTAR BISNIS
KONSEP PEMASARAN DAN PERILAKU KONSUMEN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 14
DIMAS JOKO S.
M.NUR ARIPIN
TAUFIKUR RAHMAN
Fakultas Ekonomi Universitas Antakusuma
Tahun 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Konsep Pemasaran dan Perilaku Konsumen untuk memenuhi Pokok
Bahasan. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Siti Khotimah, SE., MM selaku
Dosen mata kuliah Pengantar Bisnis yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pengantar Bisnis dalam Pokok
Bahasan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAAN
A. Latar Belakang
.............................................................................5
B. Rumusan Masalah
BAB II : PEMBAHASAN
1. Konsep Pemasaran ...............................................................................7
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
1. Konsep Pemasaran
A. Pengertian Konsep Pemasaran
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang
untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barangbarang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan
perusahaan. Pemasaran adalah kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis guna
memenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan atau jasa, menetapkan harga,
mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui proses pertukaran agar
memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan.
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a.
Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses
sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa
yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik
produk dan nilai dengan orang lain.
Dan Pengertian Konsep Pemasaran adalah :
a.
Menurut Kotler Konsep Pemasaran adalah menjadi lebih efektif daripada para
Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) dari pembeli yang akan dilayani
dan dipenuhi.
Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan.
Menentukan produk dan program pemasarannya.
Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan
apakah
menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang
menarik.
b. Penyusunan kegiatan secara integral (integral marketing).
Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap
bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu jasa yang terkoordinir
untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat
terealisasi.
c. Kepuasan konsumen (customer satisfaction)
Faktor yang menentukan apakah perusahaan dalam jangka panjang akan
mendapatkan laba adalah banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang dapat
dipenuhi. Ini tidak berarti bahwa perusahaan harus memaksimalkan kepuasan
konsumen, tetapi perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara memberikan
kepuasan kepada konsumen.
C. Konsep Dalam Pemasaran
Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu
saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
d.
Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan
organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan para pesaing.
e.
10
pelanggan.
Dalam hal modal, tidak diperlukan modal yang besar seperti pada konsep
penjualan, karena kita sudah memiliki pasar sasaran (target) kita. dengan
target yang sudah ada, kita tinggal menyediakan apa yang dibutuhkan oleh
b.
Penyebarannya sangat minim, karena dengan konsep ini kita tidak melakukan
promosi, jadi kita hanya dikenal di daerah tertentu saja, dan sulit untuk
kebutuhan pelanggan.
Susah untuk ber Inovasi, karena kita hanya menyediakan apa yang diperlukan
oleh pelanggan saja, dan kita tidak bisa seenak kita mengeluarkan produk kita
sendiri yang nantinya tidak ada kepastian bahwa produk yang kita munculkan
pasti laku di Pasar Sasaran.
11
Pertumbuhan lamban
Penurunan penjualan
Pola beli yang berubah-ubah
Meningkatkan persaingan
Meningkatnya pengeluaran untuk pemasaran
Perubahan situasi ekonomi dan lingkungan lainnya
2.
Perilaku Konsumen
12
James F Engel
Perilaku konsumen di definisikan tindak-tindakan individu secara
David L Loundon
Perilaku konsumen dapat diDefinisikan sebagai proses pengambilan
keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi,
memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang atau jasa
(1984:6).
3.
Gerald Zaltman
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses dan hubungan sosial
13
Setiap manusia pasti berbeda, begitu pula dengan konsumen. Agar dapat
memahami konsumen maka harus mengerti dulu jenis-jenis konsumen itu sendiri.
Jenis-jenis konsumen adalah sebagai berikut:
1.
2.
yang baru, dan dia mendedikasikan dirinya untuk menjadi bagian dari
.gelombang pertama yang memiliki atau memanfaatkan teknologi terbaru.
3. Berikutnya adalah jenis konsumen yang mudah dipengaruhi, terutama oleh
konsumen tren setter, sehingga disebut sebagai follower atau pengikut.
Kelompok ini sangat signifikan, karena membentuk persentase terbesar,
kelompok ini disebut konsumen follower. Follower. Konsumen ini adalah
orang-orang yang terimbas efek dari konsumen trend setter.
4. Sedangkan jenis konsumen yang terakhir (Value seeker), adalah mereka
yang memiliki pertimbangan dan pendirian sendiri. Kelompok ini jumlahnya
lebih besar dari kelompok pertama, sehingga patut pula diberi perhatian
khusus. atau yang disebut konsumen value seeker. Jenis konsumen ini
relatif sulit untuk dipengaruhi, karena mereka lebih mendasarkan kebutuhan
mereka terhadap alasan-alasan yang rasional.
5. Konsumen pemula, Jenis konsumen pemula cirinya adalah pelanggan yang
datang banyak bertanya. Dan konsumen pemula merupakan calon pelanggan
dimasa yang akan datang.
14
6.
Konsumen curiga, ada konsumen yang datang dengan rasa curiga bahwa
Anda menjual barang gelap dengan harga gelap dan untung Anda berlipat.
8.
sering bertanya apa saja, yang pada intinya bertujuan agar Anda bingung dan
linglung, dan pada akhirnya setelah konsumen tersebut pergi, Anda
mendapatkan ada barang yang hilang. Konsumen jenis ini tidak selalu kumal.
Kadang dan biasanya malah berpenampilan perlente.
Konsumen yang loyal pada harga, Inilah tipikal konsumen pada umumnya.
9.
Loyalitasnya hanya pada harga bukan pada Anda. Kalau harga kompetitor
Anda lebih murah dia akan lari ke sana.
10. Konsumen banyak uang, Ini yang kita cari. Uangnya banyak, tidak
cerewet, lagi penurut. Tapi hati-hati menanganinya. Bagi mereka biasanya
mutu nomor satu. Anda harus menyuguhkan hanya yang terbaik. Sekali
kecewa, mereka pindah ke pesaing.
11. Konsumen kumuh, sesungguhnya penampilan kumuh atau perlente tidak
pernah mengatakan apa-apa. Banyak konglomerat, purnawirawan atau bosbos besar keluar-masuk toko sengaja memakai kaos oblong dan celana
pendek. Pasti bukan untuk memperdaya kita, agar kita menjual murah,
melainkan karena begitulah memang kepribadian mereka yang sejati:
sederhana, apa adanya. Ada pepatah bilang: Dont judge the book from the
cover. Jangan menghakimi orang dari penampilannya.
15
Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi.
Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh
lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil
keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang
kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat
2.
3.
16
bukanlah orang dungu. Dia istri Anda! Pernyataan ini dikutif oleh dua ahli
pengiklanan Dewasa ini, Max Stherland dan Alice K. Sylvester, dalam kata
pengantar bukunya; Advertising and The Mind of The Consumer, tahun 2000.
Kemudian dalam buku tersebut juga disebutkan konsumen merupakan, Istri,
suami, pasangan, dan anak-anak kita semuanya adalah konsumen. Mereka
bukanlah orang idiot. Konsumen adalah Anda dan saya.
Pada tahun 1980 sebuah perusahaan riset pasar yang ternama J.D. Power
& Associates, mengumpulkan pendapat lebih dari 60.000 pemilik mobil di
Amerika Serikat, untuk mengukur kepuasan mereka terhadap mutu produk dan
pelayanan dari dealer atau perusahaan penyalur selama 12 sampai 14 bulan
pertama kepemilikan mobil mereka. Survai dilakukan terhadap berbagai merek
yang terjual di Amerika Serikat. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa
kepuasan terhadap dealer ternyata memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan pelanggan secara keseluruhan. Kepuasan terhadap dealer menyebabkan
kesetiaan terhadap dealer. Merzedes-Benz, Subaru dan Jaguar, ternyata memimpin
merek lainnya dalam kepuasan pelanggan.
Untuk dapat memuaskan konsumennya, perusahaan dapat memulai dari
mencari tahu kebutuhan dan keinginan itu sendiri. Atau dengan kata lain
perusahaan harus tahu motif konsumen dalam membeli suatu produk. Apakah
konsumen membeli produk untuk memperoleh manfaat inti dari produk ataukah
mereka membeli produk tersebut akan memperoleh tambahan manfaat dari produk
yang dibelinya. Umpamanya, mungkin seorang ibu rumah tangga dalam membeli
sabun deterjen memilih merk tertentu bukan karena deterjen tersebut dapat
17
mencuci tetapi karena deterjen tersebut dapat mencuci tetapi karena deterjen
tersebut ditempatkan dalam sebuah gelas, yang dapat menambah koleksi gelasnya
setelah sabunnya habis.
Identifikasi dan antisipasi kebutuhan konsumen. Perlu disadari, konsumen
bukanlah sekadar membeli produk atau jasa. Akan tetapi mereka membeli
perlakuan yang baik (good feelings) dan solusi atas masalah yang dihadapinya.
Seringkali konsumen bersikap emosional ketimbang berpikir logis. Karena itu,
semakin baik konsumen dipahami,, maka akan semakin mudah dalam
mengantisipasi kebutuhan mereka. Lakukan komunikasi secara reguler sehingga
diketahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Apresiasi dan jadikan konsumen
merasa penting. Perlakukan konsumen sebagai individu. Selalu pergunakan nama
mereka dan temukan cara untuk memberikan pujian atau mengucapkan salam, tapi
lakukan dengan betul-betul tulus.
Orang sangat menghargai ketulusan. Hal ini menciptakan perasaan yang
baik dan kepercayaan (trust). Pikirkan cara-cara untuk mendapatkan perasaan baik
ini dalam menjalin hubungan. Konsumen amat sensitif dan akan tahu apakah
pemasar betul-betul peduli atau tidak kepada mereka. Jangan lupa, ucapkan terima
kasih tiap kali ada kesempatan. Jika bertatap muka langsung dengan mereka,
pastikan pula bahwa gerak tubuh menunjukkan ketulusan. Antara kata-kata dan
tindakan juga harus selaras.Bantulah konsumen memahami sistem.
Bisnis bisa saja sudah diorganisasikan dengan sangat baik bahkan mungkin
memakai standar internasional. Namun jika konsumen tak memahami sistem
tersebut, tak mustahil mereka justru kebingungan, menjadi tak sabar bahkan
18
marah. Karena itu, sediakan waktu untuk menjelaskan bagaimana sistem bekerja
dan bagaimana sistem itu semakin mempermudah transaksi. Meski demikian,
perlu dijelaskan secara hati-hati bahwa sistem tersebut tetap tak mengurangi
sentuhan manusia dalam bisnis.
Apresiasi kekuatan Ya. Carilah selalu cara bagaimana bisa membantu
konsumen. Pada saat me reka memiliki permintaan (sepanjang rasional) katakan
bahwa bisa dipenuhi. Bayangkan apa yang terjadi sesudah itu. Jalan bisnis akan
semakin mudah. Ringkasnya, selalu lakukan apa yang pernah dikatakan.
Pahami bagaimana meminta maaf. Ketika terjadi suatu hal buruk, maka
minta maaflah. Hal ini mudah dilakukan dan konsumen pun menyukainya.
Konsumen tentu saja tidak selalu benar, tapi konsumen selalu harus menang.
Upayakan pemecahan masalah secepatnya dan informasikan kepada konsumen
apa yang telah pemasar lakukan.
Permudah jalan bagi konsumen untuk menyampaikan komplain. Hargai
keluhannya. Meski bagi kita mungkin terasa pahit, namun hal itu memberikan
peluang untuk perbaikan. Sekalipun di luar cuaca sedang buruk, pergilah untuk
membuat konsumen tetap nyaman. Berikan melebihi ekspektasi mereka. Karena
masa depan sebuah bisnis terletak pada bagaimana mempertahankan kepuasan
konsumen, pikirkan cara agar bisa meningkatkan pelayanan dan memenangkan
persaingan.
Pertimbangan hal berikut :
2. Apa yang bisa Anda berikan kepada konsumen yang tidak didapatkannya di
tempat lain?
19
3. Apa yang dapat Anda berikan selanjutnya dan bagaimana berterima kasih
sekalipun mereka tidak berbelanja?
4. Dukung dan persilahkan setiap usulan atau kritik masuk, tentang bagaimana
Anda bisa memperbaiki diri. Terdapat sejumlah cara bagaimana Anda dapat
menemukan pikiran dan perasaan konsumen mengenai pelayanan Anda.
5. Dengarkan baik-baik apa yang mereka katakan. Periksa secara reguler untuk
memastikan segala sesuatu berjalan dengan baik.Siapkan metode yang
memungkinkan kritik konstruktif, komentar, dan usulan mudah disampaikan.
6. Perlakukan karyawan dengan baik. Karyawan adalah konsumen internal Anda
yang memerlukan dosis apresiasi secara rutin.
7. Ucapkan terima kasih kepada mereka dan temukan cara agar setiap karyawan
memahami betapa pentingnya mereka.
8. Perlakukan karyawan dengan penuh respek dan berikan peluang bagi mereka
sehingga bisa mendorong pelayanan lebih baik untuk konsumen. Apresiasi itu
penting datang dari atas. Karena itu, memperlaku kan konsumen dan
karyawan secara baik adalah sama-sama penting.
E. Keputusan Pembelian
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya,
termasuk usia, pekerjaan, keadaan ekonomi. Perilaku konsumen akan menentukan
proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian.
Menurut Kotler (1997) ada beberapa tahap dalam mengambil suatu
keputusan untuk melakukan pembelian, anatara lain:
1.
Pengenalan Masalah
Merupakan faktor terpenting dalam melakukan proses pembelian, dimana
Pencarian informasi.
20
Evaluasi Alternatif
Konsumen akan mempunyai pilihan yang tepat dan membuat pilihan
Keputusan Pembeli
Setelah konsumen mempunyai evaluasi alternatif maka konsumen akan
pengalaman masa lalu dan membeli merek yang memberikan kepuasan dengan
sedikit atau tidak ada proses pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
21
Contoh pembelian sepatu karet basket merek Nike atau sereal Kellogg,s
Nutrific. Dalam setiap kasus disini pembelian adalah penting untuk konsumen,
sepatu basket karena keterlibatan kepentingan dalam olah raga, sepatu sekolah dan
sepatu kerja untuk dapat beraktivitas.Loyalitas merek muncul dari kepuasan
pembelian yang lalu. Sehingga, pencarian informasi dan evaluasi merek terbatas
atau tidak penting keberadaannya dalam konsumen memutuskan membeli merek
yang sama.
Dua tipe yang lain dari proses pembelian konsumen dimana konsumen
tidak terlibat atau keterlibatan kepentingan yang rendah dengan barangnya adalah
tipe pengambilan keputusan terbatas dan proses inertia.
3.
22
23
24
produk
apabila
memperoleh
kepuasan
dari
produk
yang
telah
dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal
utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang
lain;
2.
Teori Psikologis.
Teori Antropologis.
Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat
yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan
sebagainya.
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perusahan yang menjalankan aktivitasnya yang bergerak dibidang barang
maupun jasa semua bertujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan.Tolak ukur
keberhasilan perusahan adalah terhadap kepuasaan para konsumen atas barang
dan jasa yang di hasilkan yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan
26
konsumen. Oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan
pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan
produknya.
Perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan
fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai,
mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.
Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, diantaranya faktor
budaya,
social,
psikologis,
dan
faktor
marketing
strategy.
27
DAFTAR PUSTAKA
Mempengaruhi
Perilaku
Konsumen
28
29