Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penulisan makalah ini merupakan pemaparan mengenai perencanaan pabrik,
pengaturan Lay-Out, faktor - faktor serta plant lay-out dalam manajemen operasi.
Pembahasan khusus tentang pembuatan desain dan layout pabrik, diperlukan perhatian
manajerial dan setelah berjalannya usaha manajerial berfungsi untuk menjaga agar bangunan
dan fasilitas lainnya beroperasi secara efektif. Selain itu untuk usaha membantu
meminimumkan biaya produksi. Perencanaan Pabrik ( Factory Planning ) Salah satu
perencanaan yang penting dalam pendirian suatu perusahaan/pabrik adalah apa yang disebut
dengan factory planning. Factory planning adalah perencanaan yang meliputi : Penentuan
lokasi suatu pabrik ( Plant Location ) Perencanaan bangunan pabrik ( Planning The Building )
Penyusunan peralatan pabrik ( Plant Lay Out ) Penerangan, suara rebut dan udara dalam
pabrik ( Industrial, Lightning, Noise and Plant Climate )

1.2 Tujuan
a. Untuk memahami Lay-out yang baik bagi suatu pabrik
b. Untuk mengetahui cara pengaruhnya Lay-out yang baik agar proses produksi dapat
berjalan efektif dan efisien.

1.3 Rumusan Masalah


a.
b.
c.
d.

Apa itu perencanaan bangunan pabrik ?


Bagaimana cara pengaturan Lay-out ?
Apa saja faktor faktor yang perlu diperhatikan dalam pengaturan Lay-Out ?
Bagaimana cara melakukan Plant Lay-out ?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perencanaan bangunan pabrik (Lay-out)


Setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil, akan
menghadapi persoalan layout. Semua fasilitas untuk produksi baik mesin - mesin, buruh dan
fasilitas - fasilitas lainnya harus disediakan pada tempatnya masing - masing, supaya dapat
bekerja dengan baik. Setiap susunan dari mesin - mesin dan peralatan produksi di suatu
pabrik disebut layout. Jadi layout berhubungan dengan masalah penyusunan mesin dan peralatan produksi dalam pabrik. Susunan peralatan (fasilitas) pabrik, yaitu bagaimana dan di
mana ditempatkan fasilitas tersebut akan mempengaruhi:
a. Efisiensi perusahaan tersebut
b. Pembentukan laba perusahaan, dan
c. Kelangsungan perusahaan.
Masalah layout merupakan masalah yang tetap dihadapi oleh perusahaan.
Perkembangan teknologi selalu membawa perubahan - perubahan atau perkembangan di
dalam teknik manufaktur. Adanya perubahan teknologi, proses, mesin - mesin dan bahan
- bahan yang digunakan, maka akan memerlukan layout yang baru. Perubahan layout ini
mungkin merupakan perubahan keseluruhan pabrik atau sebagian saja.
Layout yang baik dapat diartikan sebagai penyusunan yang teratur dan efisien semua
fasilitas

pabrik

dan buruh (personnel) yang

ada

di

dalam

pabrik.

Fasilitas

pabrik (manufacturing) tidak saja mesin - mesin tetapi juga service area,termasuk tempat
penerimaan dan pengiriman barang tempat maintenance,gudang dan sebagainya. Di
samping itu juga harus diperhatikan efisiensi dan segi keamanan para pekerja.
Plant layout yang baik dapat membantu kita dalam produksi, di mana dangan penempatan
fasilitas yang baik, maka material handling dan material movement dapat ditekan sedikit
mungkin sehingga meminimumkan cost yang berarti perusahaan lebih efisien. Oleh karena
itu didalam mengatur layout ruangan baik ruangan kantor maupun ruangan pabrik, faktor faktor yang harus diperhatikan adalah ruangan gerak bagi material dan para pekerja ruangan
untuk service dan repair equipment, maupun pabrik (plant)nya sendiri. Tentang layout
ini, sering yang dibicarakan adalah relay-out. Hal ini karena yang sering dilakukan dalam
penyusunan layout adalah pernindahan dari tempat - tempat fasilitas pabrik jadi
merupakan relay-out dan tidak lay-out keseluruhannya. Relay-out adalah perubahan -

perubahan kecil dari lay-out. Jika terjadi perubahan metode-metode kerja dan lain -lain,
maka relay-out itu perlu.2


Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan
perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.
(QS: Al-Hajj Ayat: 77)
Penjelasan: Planning memungkinkan pada seorang perencana untuk meramalkan secara
tepat kemungkin akibat yang timbul dari berbagai kekuatan, sehingga ia bisa mempengaruhi
dan sedikit banyak mengontrol arah terjadinya perubahan yang dikehendaki.

Pada umumnya perencanaan layout ini akan senantiasa diperlukan di dalam


masing-masing perusahaan, oleh karena adanya beberapa hal sebagai berikut :
1) adanya perubahan dari desain produk
2) adanya produk baru
3) adanya perubahan volume permintaan
4) fasilitas produksi yang ada telah ketinggalan zaman
5) adanya kecelakaan-kecelakaan dalam proses produksi
6) kondisi kerja yang tidak memuaskan
7) pemindahan lokasi pasar produk perusahaan
8) penghematan-penghematan biaya

Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami
tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.
15:20Ayat 20

Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami
menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki

kepadanya.

Kerugian - kerugian dari layout yang buruk :


Layout yang buruk dapat menghalangi operasi yang efisien, karena:
a. Bahan - bahan dalam pabrik bergerak lambat sekali, di mana urutan proses berliku liku
karena susunan mesin dan ruangan yang ada.
b. Handling cost tinggi, karena makin banyak perpindahan/pengangkutan bahan.
c. Gedung dan tempat produksi selalu penuh dangan bahan - bahan atau basil produksi yang
sedang dikerjakan.
d. Ruangan (tempat) produksi, mesin - mesin dan fasilitas lainnya disusun secara tidak
teratur (berserakan), sehingga mengganggu kelancaran produksi.
e. Service area sempit sekali dan letaknya tidak memuaskan. Misalnya:service
area untuk mesin - mesin, tempatnya jauh dari mesin - mesinnya, sehingga kesukaran
pengangkutan.
f. Bahan - bahan dalam proses sering rusak atau hilang.
g. Sering ditemui kegagalan dalam menyelesaikan produksi tepat pada waktu yang
ditentukan.
h. Tempat penerimaan barang - barang tidak dapat segera dikosongkan, sehingga
memperlambat pembongkaran barang-barang yang tiba di pabrik.

Tujuan layout yang baik :


Tujuan yang harus dicapai dangan menyusun suatu layout yang baik antara lain adalah:
a. Mengurangi jarak pengangkutan material dan produk yang telah jadi sehingga
mengurangi material handling.
b. Memungkinkan ruangan gerak yang cukup di sekeliling setiap mesin, untuk dapat
c.
d.
e.
f.

direparasi dangan mudah.


Mengurangi ongkos produksi, karena cost ditekan seoptimum mungkin.
Mempertinggi keselamatan kerja sehingga keamanan bekerja terjamin.
Memberikan hasil produksi yang baik.
Mengusahakan penggunaan yang lebih efisien dari ruangan/lantai baik dalam arah

horizontal maupun dalam arah vertikal.


g. Mengurangi delays (kelambatan/stopped) dalam pekerjaan.
h. Dapat mengadakan pengawasan yang lebih baik.
i. Mengurangi manufacturing cycles (waktu produksi).

2.2 Cara - cara Pengaturan Layout


Ada 2 (dua) cara pengaturan layout yang dipakai yaitu:
a. Atas dasar proses dan
b. Atas dasar produk
Tetapi kadang - kadang terdapat kombinasi dari keduanya. Jenis layout yang dipilih
tergantung pada jenis proses produksinya masing-masing.
a.

Atas Dasar Proses


Pada pengaturan layout berdasar atas proses terlebih dahulu ditentukan jenis

produk, tipe manufacturing, dan karakter peralatan produksi. Mesin-mesin dan peralatan
yang mempunyai karakter serupa dikelompokkan menjadi satu, misalnya mesin bubut, mesin
bor, dan mesin las. Dasar ini dinamakan Layout Proses.
b. Atas Dasar Produk
Pada pengaturan layout berdasar atas produk terlebih dahulu ditentukan jenis
pekerjaan yang harus dilakukan pada produk yang akan dihasilkan. Pengaturan tata letak
fasilitas pabrik seperti mesin, tidak memandang tipenya dan penempatannya sesuai dengan
urutan dari satu proses ke proses yang lain. Dasar ini dinamakan Layout Produk
2.3 Faktor - faktor yang Perlu Untuk Menyusun Layout
Faktor - faktor yang perlu diperhatikan banyak sekali di dalam menyusun layout, karena
pekerjaan layout ini menyeluruh di dalam pabrik. Faktor - faktor tersebut antara lain adalah :
1.

Produk yang dihasilkan. Mengenai produk yang dihasilkann ini perlu diperhatikan:
Besar dan berat produk tersebut. Kalau produknya besar dan berat maka
memerlukan handling yang khusus, seperti fork truck atau conveyer yang di
lantai, sehingga memerlukan ruangan bergerak. Sedangkalau produknya kecil dan
ringan, handlingnya lebih mudah, dan ruangan bergeraknya tidak perlu besar.

Sifat dari produk tersebut yaitu apakah mudah pecah atau tidak, apakah

2.

mudah/cepat rusak dsb.


Urutan produksinya. Faktor ini penting terutama bagi product layout, karena product

3.

layout, penyusunannya didasarkan pada urut - urutan produksi.


Kebutuhan akan ruangan yang cukup luas. Dalam hal ini diperhatikan luas

4.

ruangan pabrik, tingginya dan lain lain


Peralatan/mesin-mesin itu sendiri. Apakah mesin - mesinnya berat. Kalau berat maka

5.

diperlukan lantai yang lebih kokoh.


Maintenance dan replacement. Mesin - mesin harus ditempatkan sedemikian rupa

6.

sehingga maintenancenya mudah dilakukan dan replacementnya juga mudah.


Adanya keseimbangan kapasitas Misalnya: mesin roti. Juga diperhatikan hambatan
- hambatan yang ada. Keseimbangan kapasitas harus diperhatikan terutama dalam

7.
8.

product layout, karena di sini mesin-mesin diatur menurut urut - urutan prosesnya.
Minimum movement. Dangan gerak yang sedikit maka biayanya akan lebih rendah.
Service area. (seperti cafetaria, W.C., tempat istirahat, tempat parkir mobil dan
sebagainya). Service area diatur sedemikian rupa sehingga dekat dangan tempat kerja

9.

di mana dia sangat dibutuhkan.


Waiting area. yaitu untuk mencapai flow material yang optimum, maka kita harus
memperhatikan tempattempat di mana kita harus menyimpan barang-barang sambil

10.

menunggu proses selanjutnya.


Plant climate. Udara dalam pabrik tersebut harus diatur, yaitu harus sesuai dangan
keadaan product dan buruh, jangan terlalu panas, dan terlalu dingin, dan juga jangan

11.

merusak kesehatan buruh.


Flexibility. Perubahan - perubahan dari produk atau proses/mesin - mesin dan
sebagainya hampir tidak dapat dihindarkan, karena sesuai dangan perkembangan
teknologi, sehingga layout harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat flexible, dan
perubahan - perubahan kecil yang terjadi tidak memerlukan biaya yang tinggi.

2.4 Cara Melakukan Plant Layout


Plant layout adalah fase yang termasuk dalam desain dari suatu sistem produksi. Tujuan
dari layout adalah untuk memperkembangkan sistem produksi sehingga dapat mencapai
kebutuhan kapasitas dan kualitas dangan rencana yang paling ekonomis.
Plant layout merupakan "integrated system" harus memberikan kepada mesin, tempat
bekerja (work place) dan

gudang (storage) dangan

supaya schedule yang feasible dapat

ditentukanuntuk

kapasitas
berbagai

yang
parts

dibutuhkan
dan

produk,

suatu transportation system yang memindahkan parts dan produk tersebut mclalui sistem
dan service yang ada untuk produksi seperti tempat alat-alat (tools cribs) dan maintenance
shopserta tempat untuk karyawan seperti fasilitas pengobatan (medical facilities)dan
cafeteria.
Pekerjaan layout tidak dapat dikerjakan sendiri oleh satu orang. Pekerjaan ini
membutuhkan suatu usaha dan pemikiran bersamaan dan terkoordinir baik antara semua
bagian - bagian di dalam pabrik. Sebenarnya pekerjaan layout itu tidak sukar tetapi
memerlukan

suatu

pendekatan (approach)yang

sistematis

dan

konsisten.

Di

dalam membuat layout yang baru, semua faktor - faktor yang disebutkan di atas harus
diperhatikan benar - benar dan dipertimbangkan, terutama faktor-faktor yang penting, seperti :
1.
2.
3.
4.
5.

Flow material.
Product.
Peralatan/mesin-mesin (equipment).
Minimum movement.
Sequence (urutan) dari operasi produksi.

Di dalam melakukan Plant layout ini ada beberapa tahapan yang akan dilalui, yaitu :
a. Plant Inventory. Tahap pertama di dalam menentukann layout sebuah pabrik yang
baru, atau mengubah layout yang telah ada adalah membuat:
Daftar mesin. Membuat daftar semua mesin atau peralatan yang diperlukan, dapat

dimasukkan pula peralatan untuk extension di kemudian hari.


Ukuran mesin. Bentuk dan ukuran mesin-mesin secara garis besar harus jelas.
Gambar-gambar mesin (menurut skala). Gambar-gambar ini tidak perlu secara
inendetail cukup dangan kotak-kotak menurut skala. Dangan demikian dapatlah
digambarkan suatu situasi yang overall dangan mesin-mesin yang telah ditentukan, di

dalam skala yang cukup jelas.


b. Group Outline. Di dalam rnenggambar perlu diperhatikan pula macam-macam mesin
secara kelompok (group), terdiri dari mesin-mesin yang sama dan ukuran yang sama.
c. Alat-alat Pembantu. Yang dimaksudkan dangan alat - alat pembantu adalah alat yang
diperlukan untuk membantu jalannya produksi seperti lori(trolleys) untuk transport,
tool boxes, standard dan lain - lain. Untuk alat - alat inipun harus diperhatikan di dalain
menggambarkan situasi untuk layout.
d. Methode Investigation. Dari hasil method study, layout suatu mesin, operator dan alat alat pembantu dapat digambarkan dan diskala. Ruang bergeraknya basil produksi dan alat
- alat transport dari dan ke mesin serta ruangan - ruangan untuk gang - gang harus cukup

lebar sehingga tidak menghalangi kegiatan pengangkutan. Demikian pula harus dijaga
jangan sampai ruangan - ruangan banyak yang terbuang.
e. Daerah Mesin. Ruangan untuk maintenance harus ditambahkan pada ruangan kerja
mesin. Demikian pula dangan ruangan tempat hasil pembongkaran akibat perbaikan.
f. Machine Blok Plan. Pengaturan mesin sesuai dangan proses produksi terdiri dari
kumpulan mesin - mesin.Kumpulan - kumpulan mesin ini dapat terdiri dari mesin - mesin
yang sejenis atau terdiri dari suatu kelompok (group) mesin untuk suatu tahap produksi.
g. Shop Floor Lay-out. Di dalam menentukan layout dari machine blok perlu ditinjau dari
segi :
Flow of production
Pembagian gang
Dimensi machine shop
Kedudukan dari penghalang-penghalang yang tak dapat bergerak seperti tiang-tiang
atau kolom penempatan dari gudang (stores).

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Salah satu perencanaan yang penting dalam pendirian suatu perusahaan/pabrik adalah apa
yang disebut dengan factory planning. Factory planning adalah perencanaan yang meliputi :
Penentuan lokasi suatu pabrik ( plant location ) Perencanaan bangunan pabrik ( planning the
building ) Penyusunan peralatan pabrik ( plant lay out ) Penerangan, suara rebut dan udara
dalam pabrik ( industrial, lightning, noise and plant climate ). Pembuatan desain dan layout
pabrik,diperlukan perhatian manajerial dan setelah berjalannya usaha manajerial berfungsi
untuk menjaga agar bangunan dan fasilitas lainnya beroperasi secara efektif. Selain itu untuk
usaha membantu meminimumkan biaya produksi. Di makalah ini kita dapat mengetahui Apa
itu perencanaan bangunan pabrik , bagaimana cara pengaturan Lay-out , apa saja faktor
faktor yang perlu diperhatikan dalam pengaturan Lay-Out , dan bagaimana cara melakukan
Plant Lay-out .

Daftar Pustaka

http://www.pendidikanekonomi.com/2012/06/faktor-faktor-yang-dipertimbangkan.html
http://yanci-anak-toraja.blogspot.com/2011/04/perencanaan-dan-pengembangan-layout.html

Anda mungkin juga menyukai