Anda di halaman 1dari 15

TEORI AKUNTANSI

SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI, ILMU AKUNTANSI DAN PERKEMBANGAN


PEMBUKUAN BERPASANGAN
A.

Sejarah Perkembangan Teori Akuntansi


1. Sejarah Awal Akuntansi
Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengidentifikasi tempat dan waktu lahirnya
sistem pembukuan berpasangan. Ada berbagai skenario yang dihasilkan oleh usahausaha tersebut. Sebagian besar skenario tersebut mengakui bahwa sistem pencatatan
telah ada dalam berbagai peradaban sejak kurang lebih tahun 3000 BC. Diantaranya
adalah peradaban Kaldea- Babilonia, Astria, dan Samaria, yang merupakan pembentuk
system pemerintah pertama di dunia, pembentuk system bahasa tulisan tertua
membentuk poros tempat berputarnya seluruh mesin keuangan dan departemen,
perdaban China, dengan akuntansi pemerintahan yang memainkan peran kunci dan
canggih selama Dinasti Chao (1122-256 BC) peradaban Yunani, dimana Zenon, manajer
serta Appolonius, memperkenalkan system akuntansi pertanggung jawaban yang luas
pada tahun 256 BC, dan peradaban Roma, dengan hukum yang menentukan bahwa
pembayar pajak harus membuat laporan posisi keuangan, dan dengan hak sipil yang
tergantung pada tingkat kekayaan yang dinyatakan warga negara. Adanya bentuk-bentuk
pembukuan pada jaman kuno tersebut berkaitan dengan berbagai factor diantaranya
penemuan system penulisan, pengenalan angka arab dan system decimal, penyebaran
pengetahuan aljabar, adanya bahan-bahan penulisan yang murah, meningkatnya literasi
(kemelehurufan) dan adanya medium pertukaran yang baku A Litleton menyebutkan tujuh
prakondisi dan timbulnya pembukuan yang sistimatis :
1. Seni menulis. Karena pembukuan pertama-tama adalah suatu pencatatan.
2. Arimetika. Karena aspek-aspek mekanis pembukuan terdiri dari serangkaian komputasi
sederhana.
3. Kekayaan Pribadi. Karena pembukuan hanya berkaitan dengan pencatatan fakta
tentang kekayaan, dan hak atas kekayaan.

4. Uang. Yaitu (perantara dalam perekonomian), karena pembukuan tidak diperlukan


kecuali transaksi dalam kekayaan dan hak atas kekayaan dapat direduksi ke dalam
denominator umum ini.
5. Kredit. Yaitu (transaksi yang belum selesai), karena dorongan untuk membuat catatan
tidak begitu kuat jika semua transaksi pertukaran telah selesai pada saat kejadian.
6. Perniagaan. Karena pertukaran yang hanya bersifat local tidak cukup memberi tekanan
(volume usaha) untuk mendorong orang mengkoordinasikan gagasan yang berbedabeda ke dalam suatu system.
7. Modal. Karena tanpa modal perniagaan akan tidak berarti dan kredit akan tidak
mungkin.
Masing-masing peradaban kuno yang disebutkan di atas mencakup prasyarat-prasyarat
tersebut, sehingga mendorong kehadiran berbagai bentuk pembukuan. Yang masih terhilang
adalah scenario tentang sejarah akuntansi dari informasi yang terisolasi dalam risalat
pembukuan yang mula-mula. Salah satu scenario yang masuk akal adalah sbb : Apabila kita
akan menelusuri asal mula sejarah sains (akuntansi) yang penting ini, secara alamiah kita akan
menganggap bahwa penemuan pertama akuntansi adalah oleh para pedagang, dan tidak ada
orang yang memiliki klaim yang lebih utama daripada bangsa Arabia, Bangsa Mesir, yang
selama beberapa abad menguasai perdagangan dunia, menurunkan gagasan pertama tentang
perdagangan dari hubungan mereka dengan orang-orang yang jujur ini, dan konsekuensinya
mereka harus menerima bentuk pertama dari perakuntanan, yang dalam cara perdagangan
yang alamiah, dikomunikasikan kepada semua kota Mediterania. Ketika kekaisaran barat
diserang oleh bangsa Barbar, dan semua Negara yang telah disusunnya, mengambil
kesempatan untuk menyatakan kemerdekaan, perniagaan segera hilang setelah kemerdekaan,
dan segera Italia yang pernah menjadi pusat dunia, menjadi pusat perdagangan, yang
merupakan puing-puing kekaisaran timur oleh Turki, yang tidak pernah dimasuki oleh orangorang yang berbakat atau aturaan-aturan seni perdagangan, bukan merupakan penyumbang
kecil. Bisnis pertukaran, yang oleh Lombard dikaitkan dengan kota-kota perdagangan Eropa,
memperkenalkan metode pencataan akun, dengan cara berpasangan, yang saat sekarang
memperoleh nama pembukuan Italia.

Pembukuan Italia ini menjadi berhasil baik seiring dengan perkembangan perdagangan
Republik Italia dan penggunaan metode berpasangan dalam abad keempat belas.
Bukupertama tentang pembukuan berpasangan muncul pada tahun 1340 oleh Massari dari
Genoa, Pembukuan berpasangan ini mendahului Paciolo kurang lebih dua ratus tahun
Raumond de Rover menggambarkan perkembangan awal akuntansi di Italia sebagai berikut:
Pencapaian besar pedagan-pedagang Italia, kira-kuira antara 1250 dan 1400, adalah
menggabungkan elemen-elemen yang beragam menjadi suatu system klasifikasi yang
terintegrasi di mana lacinya di sebut akun dan semua transaksi dimasukkan dengan prinsip
berpasangan. Namun, tidak dapat diasumsikan bahwa keseimbangan pembukuan merupakan
tujuan utama akuntansi abad pertengahan. Sebalinya, paling tidak di Italia, pedagangpedagang telah mulai menggunakan akuntansi sebagai alat pengendalain manajemen sejak
1400. Mereka belumlah semaju kita sekarang ini, bahkan masih jauh dari mewujudkan potensipotensi pembukuan berpasangan. Namun, mereka telah memulai dengan mengembangakn
dasar-dasar akuntansi biaya (cost), dengan memperkenalkan pembalikan dan penyesuaianpenyesuaian yang lain, seperti akrual (accruals) dan tangguhan (deferred), dan dengan
memberi perhatian pada audit neraca. Hanya dalam analisis laporan keuangan saja pedagangpedagang pada masa itu membuat kemajuan kecil. Adalah, wajar juga untuk menyebut bahwa
bentuk-bentuk dasar akuntansi berpasngan yang belum sempurna telah ada dalam peradaban
Inca Kuno dalam tahun 1577.
1.

Kontribusi Luca Pacioli


Luca Pacioli, seorang rahib Franciscan, secara umum diasosiasikan dengan
pengenalan pembukuan berpasangan. Pada tahun 1494 dia mempublikasikan buku,
Summa de Arithmetica Geomeria, Proportioni et Proportionalita yang didalamnya
mencakup dua bab (de Computis et Scripturis) yang menggambarkan pembukuan
berpasangan. Risalahnya merefleksikan praktik yang terjadi di Venesia pada saat itu
yang dikenal dengan Metode Venesia atau Metode Italia.

Sehingga dia tidak

menemukan pembukuan berpasangan, tetapi menggambarkan sesuatu yang ada dalam


praktik pada saat itu. Dia menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah untuk memberi
informasi yang tepat waktu bagi para pedagang mengenai asset dan kewajibannya.
Debit(adebeo) dan Kredit (credito)digunakan untuk melakukan pencatatan secara
berpasangan.

Dia mengatakan , Semua pencatatan , harus dilakukan secara

berpasangan, yaitu bahwa jika anda membuat seseorang sebagai kreditor. Tiga buku

digunakan memorandum, jurnal dan buku besar. Catatan bersifat diskripti. Pacioli
menyarankan bahwa tidak hanya nama pembeli atau penjual dan penjelasan mengenai
berat, ukuran, dan harga barang

yang dicatat, tetapi syarat pembayaran juga

ditunjukkan dan jika kas diterima atau dibayarkan,catatannya mencantumkan jenis


mata uang dan nilai konversinya. Pada saat yang sama dikarenakan durasi kongsi
bisnis yang pendek. Pacioli menyarankan penghitungan profit periodic dan penutupan
buku. (Adalah baik untuk menutup buku setiap tahun, khususnya jika anada dalam kerja
sama dengan orang lain. Akuntansi membuat kerjasama berlangsung lama).
Pengalihan bahasan buku Pacioli dalam berbagai bahasa, merupakan penyumbang
bagi penyebaran popularitas metode Italia.
B. Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi
Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara
sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang
berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada
3600 SM. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu
belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih
lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka-angka desimal arab dan semakin
berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.Perkembangan akuntansi sejalan dengan
perkembangan organisasi dan kegiatan suatu usaha, karena kehadirannya memerlukan
pencatatan sehingga seluruh kegiatan akan tergambar di dalamnya. Pada abad ke-15
seorang ahli Matematika berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah menyusun buku tentang
akuntansi dengan judul Tractatus de Cumputis at Scritorio buku ini berorientasi pada
pembukuan berpasangan. Pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) mencatat
kedua aspek transaksi sedemikian rupa yang membentuk suatu pemikiran yang
berimbang. Praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian yang
berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian dalam double entry
bookkeeping.
Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah
ada sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem
tata buku berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double entry
accounting system telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam
bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul

Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita yang berisi tentang


palajaran ilmu pasti.
Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan Orang yang pertama-tama menulis
(bukan menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping system adalah
Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun buku
Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573 atau 89 tahun setelah buku Pacioli
terbit. Dengan demikian penjelasan ini maka pertentangan sebenarnya tidak ada.
Jika

kita

kaji

sejarah

terutama

sejarah

Islam,

sebenarnya

pada

awal

pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur belum
banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi akuntansi pada zaman itu ( 570 Masehi).
Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999) Sebenarnya orang-orang
Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem pembukuan berpasangan lengkap
setelah terlebih dahulu digunakan oleh saudagar-saudagar Moslem (Moslem Merchants).
Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positif terhadap
perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang perusahaan yang pertama di
Inggris dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan status perusahaan. Dalam
undang-undang tersebut, diatur tentang kemungkinan perusahaan meminjam uang,
mengeluarkan saham, membayar hutang, dan dapat bertindak sebagaimana halnya
perorangan. Keadaaan-keadaaan inilah yang menimbulkan perlunya laporan baik sebagai
informasi maupun sebagai pertanggungjawaban.
Dalam artikelnya, Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan akuntansi
sebagai berikut:
1. Tahun 1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry
maupun double entry.
2. Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan
dalam perusahaan.
3. Tahun 1825 : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).

4. Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang
dianggap lebih penting.
5. Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui
ujian yang dilaksanakan secara nasional.
6. Tahun 1925 : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
a) Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi
pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;
b) Laporan keuangan mulai diseragamkan;
c) Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan
d) Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya
punch card record.
1. Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan
akuntansi, yaitu sebagai berikut.
a. Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan
data.
b. Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
c. Analisis Cost Revenue semakin dikenal.
d. Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai
ditawarkan profesi akuntan.
e. Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk
kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.
f. Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.
g. Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.

1. Tahun 1975 : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi
bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:
a. Timbulnya management science yang mencakup analisis proses manajemen
dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangankekurangannya;
b. Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-model
organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan analisis
cost benefit;
c. Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;

d. Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal;
dan
e. Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi
perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.
Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru
ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.
Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang mangenai
tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa, kaum
pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya.
Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yang diajarkan oleh Luca
Pacioli.
Pada

Zaman

penjajahan

Belanda,

perusahaan-perusahaan

di

Indonesia

menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya samasama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya
teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai
diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah
dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo-Saxon).
Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia tahun 1907, yaitu sejak
seorang anggota NIVA, Van Schagen, menyusun dan mengontrol pembukuan perusaan.
Pengiriman Van Schagen ini merupakan cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara
(GAD Government Accountant Dients) yang resmi didirikan pada tahun 1915. Akuntan
public pertama adalah Frese & Hogeweg, yang mendirikan kantornya di Indonesia tahun
1918.
Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang
akuntansi. Jabatan-jabatan pimpinan dib Jawatan Keuangan yang 90% dipegang oleh
bangsa belanda, menjadi kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan
kusus-kursus untuk mengisi kekosongan jabatab tadi dengan tenaga-tenaga Indonesia.
Pada tahun 1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari.
Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1952. Pembukaan ini kemudian diikuti
Institut Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) tahun 1960 dan

Fakultas-fakultas Ekonomi di Universitas Padjadjaran (1961), Universitas Sumatera Utara


(1964), universitas Airlangga (1962), dan universitas Gadjah Mada (1964).
Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan Indonesia bediri 23 Desember
1957. Organisasi ini diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan pendiri lima orang
akuntan Indonesia.profesi akuntan mulai berkembang dengan pesat sejak tahun 1967.
Pada tahun itu juga dikeluarjannya undang-undang modal asing yang kemudian disusul
dengan undang-undang penanaman modal dalam negeri tahun 1968 yang merupakan
pendorong berkembangnya profesi akuntansi. Setelah krisis ekonomi Indonesia tahun
1997, peran profesi akuntan diakui semakin signifikan mengingat profesi ini memiliki
peranan strategis di dalam menciptakan iklim transparansi di Indonesia.
1. Bidang-bidang Akuntansi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)


Pemeriksaan Akuntan (Auditing)
Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
System Informasi (Information System)
Anggaran (Budgeting)
Akuntansi Pemerintahan (Govermental Accounting)
Akrual Basis dan Kas Basis
Akuntan Internal dan Akuntan Ekste

2. Hubungan Akuntansi dengan Bidang Lain


Pentingnya pemahaman akuntansi tidaklah terbatas hanya pada dunia usaha
semata. Banyak karyawan yang pendidikannya bukan dalam bidang bisnis juga
menggunakan data akuntansi dan mereka itu perlu mengetahui prinsip-prinsip serta
terminologi akuntansi. Semua orang akan berhubungan dengan transaksi usaha
sehingga harus memperhatikan aspek keuangan yang terdapat dalam dirinya sendiri.
Dalam dunia bisnis yang semakin modern, akuntansi memainkan peranan penting, dan
dalam arti luas semua warga Negara akan berhubungan dengan dunia akuntansi pada
kesempatan tertentu.

3.

Perkembangan Teknik-Teknik Akuntansi di Amerika Serikat.


Ada empat fase proses perkembangan akuntansi yang dapat diidentifikasi.
a. Fase Kontribusi Manajemen (1900 1933)
Pengaruh manajemen dalam pembentukan teknik-teknik akuntansi muncul
dari meningkatnya jumlah pemegang saham dan peranan ekonomik yang dominan
yang dimainkan oleh korporasi industri setelah 1900. Penyebaran kepemilikan
saham memberi peluang bagi manajemen untuk sepenuhnya mengendalikan bentuk
dan isi ungkapan akuntansi. Intervensi manajemen dicirikan oleh penyelesaianpenyelesaian yang bersifat ad hoc terhadap masalah-masalah mendesak dan
controversial. Ketergantungan pada inisiatif manajemen menimbulkan konsekuensikosekuensi :
1. Dikarenakan ciri pragmatis solusi yang diadopsi, sebagian besar teknik
akuntansi tidak memiliki dukungan teoritis.
2. Fokusnya adalah pada penentuan income kena pajak(taxable income)
minimasi pajak income.
3. Teknik yang diadopsi didorong oleh keinginan untuk mertakan earnings
4. Masalah-masalah kompleks dihindari dan solusi berdasarkan kebijaksanaan
diadopsi.
5. Perusahaan yang berbeda mengadopsi teknik akuntansi untuk maslah yang
sama.

Peristiwa Penting Pada Fase Kontribusi Manajemen:

Tahun 1900 The New York Exchange, yang mensyaratkan semua korporasi yang
mencatatkan saham untuk mempublikasikan laporan keuangan tahunan.

Tahun 1917 mendirikan Board of Examiners untuk membuat ujian CPA yang seragam.

Tahun 1920. Ripley dan JMB Hoxley adalah dua orang yang bersuara keras menuntut

adanya peningkatan dalam standar Pelaporan Keuangan. Adolph A Berle dan


Gardiner
b)

Fase Konstribusi Institusi (1933 1959)


Fase ini ditandai oleh penciptaan dan peningkatan peran institusi dalam
pengembangan teknik akuntansi. Termasuk di dalamnya adalah pembentukan
Securities dan Exchange Commision (SEC)

Peristiwa Penting Pada Fase Konstribusi Institusi :


1. Tahun 1934 Kongres membentuk SEC untuk melaksanakan berbagai peraturan
investasi federal
2. Komite AICPA bekerja sama dengan bursa saham mengusulkan solusi umum
kepada Komite NYSE yaitu membiarkan setiap korporasi bebas untuk memilih
metode akuntansinya sendiri dalam batas yang sangat luas tetapi mensyaratkan
pengungkapan metode yang digunakan konsistensi penerapan mereka dari tahun
ke tahun.
3. Tahun 1957 sampai tahun 1959 ditandai dengan kritik intensif terhadap CAP
(Committee Accounting Procedure), karena berbagai alasan termasuk kegagalan
untuk mendengarkan eksekutif keuangan dan praktisi akuntansi, kegagalan untuk
bekerja pada isu-isu yang tidak popular, kegagalan untuk mengembangkan
pernyataan yang komprehensif tentang prinsip-prinsip yang mendasar.
c)

Fase Kontribusi Profesional (1958 1979)


Ketidakpastian terhadap CAP dinyatakan oleh presiden AICPA, Alvin R
Jennings,

dengan

pertanyaan

Seberapa

berhasilkah

kita

akan

dalam

mempersempit bidang perbedaan dan inkonsistensi dalam penyiapan dan


penyajian informasi keuangan. Komite khusus tentang program Riset yang dibentuk
tahun 1957 dan 1958 mengusulkan pembubaran CAP dan Departemen Risetnya.
AICPA menerima rekomendasi tersebut dan dalam tahun 1959 mendirikan the
Accounting Principle Board (APB) dan The Accounting Research Division (ARD)

dengan untuk memajukan pernyataan tentang apa yang merupakan prinsip-prinsip


akuntansi berterima umum. ARD memulai dengan publikasi posisi yang disusun
dengan cermat yang didasarkan pada penalaran deduktif. APB juga menerbitkan
berbagai opini yang membahas isu-isu konvensional, hingga mencapai 31 opini
antara tahun 1959 dan 1973. AAA juga berpartisipasi dalam proses tersebut
melalui beberapa riset dan berusaha mengembangkan pernyataan yang terintegrasi
tentang teori akuntansi dasar. Upaya-upaya tersebut tidak selalu berhasil, APB
diserang dan dikritik karena:

Opini yang bersifat ad hoc atau controversial termasuk APB 8 tentang akuntansi
pensiun, APB 11 tentang alokasi pada income, dan APB 2 dan 4 tentang kredit
pajak investasi.

Kegagalan dalam menyelesaikan maslah akuntansi untuk penggabungan usaha


dari goodwill.

Kegiatan profesi dengan APB yang dicurigai tidak membantu. Intervensi asosiasi
dan badan-badan professional dalam perumusan teori akuntansi dipicu oleh upayaupaya untuk mengeliminasi teknik-teknik yang tidak diinginkan dan untuk
mengkodifikasikan teknik-teknik yang dapat diterima.

Sekali lagi ketergantungan pada asosiasi dan badan-badan seperti itu mengandung
konsekuensi, yang mencakup hal-hal berikut :
1. Asosiasi dan badan-badan tidak mendasarkan diri pada kerangka teoritis yang
ditetapkan.
2.

Kewenangan Pernyataan tidak jelas

3. Adanya perlakuan-perlakuan alternative memungkinkan fleksiblitas dalam pilihan


teknik akuntansi.
4. Ketidakpuasan yang berakibat pada intervensi professional seperti yang ditulis oleh
Brioff, efektif untuk menarik perhatian public akan adanya penyalahgunaan
akuntansi yang mendominasi laporan tahunan tertentu.

d)

Fase Politisasi (1973 Sekarang)

Keterbatasan asosiasi professional dan manajemen dalam merumuskan teori akuntansi


mendorong diadopsinya pendekatan yang lebih deduktif dan politisasi proses penetapan
standar-standar situasi yang diciptakan oleh pandangan yang diterima luas bahwa angkaangka akuntansi mempengaruhi perilaku ekonomi dan konsekuensinya, aturan-aturan
akuntansi harus ditetapkan dalam arena politis. Horngren menyatakan :
Sejak pembentukannya, FASB telah mengadopsi pendekatan deduktif dan kuasi-politis
untuk merumuskan prinsip-prinsip akuntansi . Perilaku FASB dapat ditandai dengan :

Adanya upaya untuk mengembangkan kerangka teoritis atau konstitusi akuntansi.

Timbulnya berbagai kelompok kepentingan, suatu konstribusi yang diperlukan bagi


penerimaan umum standar yang baru.
Dengan demikian, proses penetapan standar memiliki aspek politis. Bahwa proses
perumusan standar akuntansi menjadi bersifat politis dengan baik dinyatakan sebuah
laporan yang diterbitkan oleh the Senate Sub Committee on Report Accounting and
Management, berjudul The Accounting Establishment.
C.

Perkembangan Pembukuan Berpasangan


Metode Italia menyebar keseluruh Eropa pada abad ke enam belas dan tujuh
belas, kemudian memiliki karakteristik dan perkembangan baru, menjadi model
pembukuan berpasangan yang kita kenal sekarang. Dalam upaya untuk menunjukkan
bahwa model berpasangan telah berkembang dengan cara yang sangat mirip dengan
ilmu pengetahuan yang lazim, Cushing menggambarkan secara garis besar rangkaian
tahap- hap perkembangan sebagai berikut :
1. Sekitar abad ke enambelas sedikit perubahan dibuat dalam teknik pemubukuan.
Perubahan yang nyata adalah pengenalan jurnal khusus untuk mencatat tipe-tipe
transaksi yang berbeda.

2. Evolusi praktik laporan keuangan periodic terjadi pada abad enambelas dan
tujuhbelas. Pada masa tersebut juga terjadi evolusi personafikasi akun dan transaksi
sebagai upaya untuk membuat aturan debit dan kredit menjadi masuk akal.
3. Penerapan system berpasangan diperluas dalam tipe organisasi lain.
4. Penggunaan akun sediaan yang terpisah untuk tipe barang yang berbeda terjadi
dalam abad ke tujuh belas.
5. Dimulia dengan East India company dalam abad ke tujuhbelas dan pertumbuhan
korporasi yang berkelanjutan setelah revolusi industri, akuntansi memperoleh status
yang lebih baik, dicirikan oleh kebutuhan akan akuntansi kos, dan suatu kepercayaan
pada konsep kesinambungan (continuity), periodisasi (periodicity), dan akrual.
6. Metode perlakuan asset tetap yang dikembangkan sebelum abad ke delapan belas.
7. Sampai dengan awal ke sembilanbelas, depresiasi kekayaan, diperlakukan sebagai
barang dagangan yang tidak terjual. Dalam paruh ke dua dari abad ke sembilan
belas, depresiasi dalam industri kereta api di pandang tidak perlu jika kekayaan
tersebut tidak mengalami kondisi yang memburuk. Meskipun tidak banyak digunakan,
Saliero pada tahun 1915, membuktikan adanya metode depresiasi berikut garis lurus,
metode menurun, sinking fund dan metode anuitas, dan metode kos unit. Hanya
setelah tahun 1930-an beban depresiasi menjadi sesuatu yang umum.
8. Akuntansi Kos hadir dalam abad ke sembilanbelas sebagai akibat revolusi industri.
Akuntansi kos dimulai pada perusahaan-perusahaan tekstil abad lima belas.
9. Perkembangan teknik akuntansi untuk pembayaran di muka dan akrual untuk
memungkinkan dilakukan komputasi profit periodic terjadi pada paruh ke dua abad
kesimbilanbelas.
10. Perkembangan laporan dana terjadi pada paruh kedua abd kesembilan belas dan
abad ke dua puluh.
11. Pada abad ke duapuluh terjadi perkembangan metode-metode akuntnasi yang
menyangkut isu-isu kompleks, dari masalah komputasi earning perlembar saham,

akuntansi untuk komputasi bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa guna jangka panjang
dan pensiun, sampai maslah akuntansi yang krusial untuk produk baru dari rekayasa
keuangan.

Perkembangan Akuntansi dari Sistem Pembukuan Berpasangan Pada awalnya,


pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu,
kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih
tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 sebelum masehi. Penemuan yang sama juga
diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan
sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal
angka- angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.
Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem pembukuan
berpasangan (double entry system) oleh pedagang- pedagang Venesia yang merupakan kota
dagang yang terkenal di Italia pada masa itu. Dengan dikenalnya sistem pembukuan
berpasangan tersebut, pada tahun 1494 telah diterbitkan sebuah buku tentang pelajaran
penbukuan berpasangan yang ditulis oleh seorang pemuka agama dan ahli matematika
bernama Luca Paciolo dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et
Proportionalita yang berisi tentang palajaran ilmu pasti. Namun, di dalam buku itu terdapat
beberapa bagian yang berisi palajaran pembukuan untuk para pengusaha. Bagian yang berisi
pelajaranpe mbukuan itu berjudul Tractatus de Computis et Scriptorio. Buku tersebut kemudian
tersebar di Eropa Barat dan selanjutnya dikembangkan oleh para pengarang berikutnya. Sistem
pembukuan berpasangan tersebut selanjutnya berkembang dengan sistemyang menyebut asal
negaranya, misalnya sistem Belanda, sistem Inggris, dan sistem Amerika Serikat.

Anda mungkin juga menyukai