Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, karena berkat rahmat dan
Kasih-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah kesehatan mental yang
berjudul STRES SERTA PENCEGAHANNYA.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan dari sampah,
dan juga bagaimana membuat sampah menjadi barang yang berguna. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penulis
BAB l
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam setiap tahap perkembangan manusia terdapat kriteria sehat mental.
Mental yang sehat tidak akan mudah terganggu oleh Stressor (Penyebab
terjadinya stres) orang yang memiliki mental sehat berarti mampu menahan diri
dari tekanan-tekanan yang datang dari dirinya sendiri dan lingkungannya. Noto
Soedirdjo, menyatakan bahwa ciri-ciri orang yang memiliki kesehatan mental
adalah Memiliki kemampuan diri untuk bertahan dari tekanan-tekanan yang
datang
dari
lingkungannya.
Sedangkan
menurut
Clausen
Karentanan
B. RUMUSAN MASALAH
a) Apakah pengertian stress?
b) Apakah penyebab stress dan cara mengatasinya?
C. TUJUAN
1) Menjelaskan tentang pengertian stress.
2) Menjelaskan penyebab stress dan cara mengatasinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kesehatan Mental
Kesehatan mental, berasal dari dua kata, yakni kesehatan dan mental.
Kesehatan berasal dari kata sehat, yang merujuk pada kondisi fisik. Individu
yang sehat adalah individu yang berada dalam kondisi fisik yang baik, dan bebas
dari penyakit. Sedangkan mental adalah kepribadian yang merupakan kebulatan
dinamik yang tercermin dalam cita-cita, sikap, dan perbuatan. Mental adalah
semua unsur-unsur jiwa termasuk pikiran, emosi, sikap, dan perasaan yang dalam
keseluruhan atau kebulatannya akan menentukan tingkah laku, cara menghadapi
suatu hal yang menekan perasaan, mengecewakan, atau yang menggembirakan
dan menyenangkan.
Kesehatan mental menggambarkan tingkat kesejahteraan psikologis, atau
adanya gangguan mental. Dari perspektif 'psikologi positif' atau 'holisme',
kesehatan mental dapat mencakup kemampuan individu untuk menikmati hidup,
dan menciptakan keseimbangan antara aktivitas kehidupan dan upaya untuk
mencapai ketahanan psikologis. Kesehatan mental juga dapat di definisikan
sebagai suatu ekspresi emosi, dan sebagai penanda adaptasi sukses untuk berbagai
tuntutan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan mental
sebagai, "suatu keadaan kesejahteraan dimana individu menyadari kemampuan
sendiri, dapat mengatasi tekanan yang normal dari kehidupan, dapat bekerja
secara produktif dan baik, dan mampu memberikan kontribusi bagi dirinya sendiri
dan masyarakat.
Kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan yang nyata antara fungsifungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problem-problem
yang biasa terjadi dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat, dan merasakan
secara positif kebahagiaan dan kemampuan dirinya. Fungsi-fungsi jiwa seperti
fikiran, perasaan, sikap jiwa, pandangan dan keyakinan hidup, harus dapat saling
membantu dan bekerja sama satu sama lain, sehingga dapat dikatakan adanya
keharmonisan, yang menjauhkan orang dari perasaan ragu dan bimbang, serta
terhindar dari kegelisahan dan pertentangan (konflik).
B. Pengertian Stres
Stres adalah suatu keadaan yang sangat sulit bagi seseorang hingga melibatkan
beberapa unsur perasaan sedih, murung, menderita, kesulitan yang teramat sangat
hingga menyebabkan seseorang mengalami kondisi yang sangat buruk, sebagian
besar mereka yang mengalami stres tidak menyadari keadaan psikologis mereka
hingga terjadi tanda-tanda stres seperti rambut rontok, kurang nafsu makan, sering
melamun. Hal ini akan terus terjadi bila tidak segera diobati.
Stress menurut Hans Selye 1976 merupakan respon tubuh yang bersifat tidak
spesifik terhadap setiap tuntutan atau beban atasnya. Berdasarkan pengertian
tersebut dapat dikatakan stress apabila seseorang mengalami beban atau tugas
yang berat tetapi orang tersebut tidak dapat mengatasi tugas yangdibebankan itu,
maka tubuh akan berespon dengan tidak mampu terhadap tugastersebut, sehingga
orang tersebut dapat mengalami stress. Respons atau tindakanini termasuk respons
fisiologis dan psikologis. Stress dapat menyebabkan perasaan negative atau yang
berlawanandengan apa
Hans Selye,1976
Stress adalah rspon tubuh yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan
beban atasnya.
b.
Emanuelsen&Rosenlicht, 1986
Stress didefinisikan sebagai respon fisik dan emosionalterhadap tuntutan
yang dialami individu yang diiterpretasikansebagai sesuatu yang mengancam
keseimbangan
c.
Maramis, 1999
Secara umum, yang dimaksud Stres adalah reaksi tubuhterhadap situasi yang
objek dalam lingkungan atau seatu stimulus yangsecara objektif adalah berbahaya
Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu:
a. Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan
konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu
dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas,
kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi.
b. Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif,
dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan
juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran
(absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan,
dan kematian.
Kondisi-kondisi yang cenderung menyebabkan stress disebut stressors.
Meskipun stress dapat diakibatkan oleh hanya satu stressors, biasanya seseorang
mengalami stress karena kombinasi stressors. Menurut Robbins (2001:565-567)
ada tiga sumber utama yang dapat menyebabkan timbulnya stress yaitu:
1. Faktor Lingkungan.
Keadaan lingkungan yang tidak menentu akan dapat menyebabkan pengaruh
pembentukan struktur organisasi yang tidak sehat terhadap seseorang. Dalam
faktor lingkungan terdapat tiga hal yang dapat menimbulkan stress yaitu politik,
ekonomi, dan teknologi. Perubahan yang sangat cepat karena adanya penyesuaian
terhadap ketiga hal tersebut membuat seseorang mengalami ancaman terkena
stress. Hal ini dapat terjadi, misalnya perubahan teknologi yang begitu cepat.
Perubahan yang baru terhadap teknologi akan membuat keahlian seseorang dan
pengalamannya tidak terpakai karena hampir semua pekerjaan dapat terselesaikan
dengan cepat dan dalam waktu yang singkat dengan adanya teknologi yang
digunakannya.
2. Faktor Organisasi.
Didalam organisasi terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan stress yaitu
role demands, interpersonal demands, organizational structure dan organizational
leadership.
Peraturan dan tuntutan dalam pekerjaan yang tidak jelas dalam suatu
organisasi akan mempengaruhi peranan seorang karyawan untuk memberikan
hasil akhir yang ingin dicapai bersama dalam suatu organisasi tersebut.
-
Interpersonal Demands
Organizational Structure
Organizational Leadership
Berkaitan dengan peran yang akan dilakukan oleh seorang pimpinan dalam
suatu organisasi. Karakteristik pemimpin menurut The Michigan group
(Robbins, 2001:316) dibagi dua yaitu karakteristik pemimpin yang lebih
mengutamakan atau menekankan pada hubungan yang secara langsung
antara pemimpin dengan karyawannya serta karakteristik pemimpin yang
hanya mengutamakan atau menekankan pada hal pekerjaan saja.
Empat faktor organisasi di atas juga akan menjadi batasan dalam mengukur
tingginya tingkat stress. Pengertian dari tingkat stress itu sendiri adalah muncul
dari adanya kondisi-kondisi suatu pekerjaan atau masalah yang timbul yang tidak
diinginkan oleh individu dalam mencapai suatu kesempatan, batasan-batasan, atau
permintaan-permintaan dimana semuanya itu berhubungan dengan keinginannya
dan dimana hasilnya diterima sebagai sesuatu yang tidak pasti tetapi penting
(Robbins, 2001:563).
3. Faktor Individu.
Pada dasarnya, faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga,
masalah ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan. Hubungan
pribadi antara keluarga yang kurang baik akan menimbulkan akibat pada
pekerjaan yang akan dilakukan karena akibat tersebut dapat terbawa dalam
pekerjaan seseorang. Sedangkan masalah ekonomi tergantung dari bagaimana
seseorang tersebut dapat menghasilkan penghasilan yang cukup bagi kebutuhan
keluarga serta dapat menjalankan keuangan tersebut dengan seperlunya.
Karakteristik pribadi dari keturunan bagi tiap individu yang dapat menimbulkan
stress terletak pada watak dasar alami yang dimiliki oleh seseorang tersebut.
Sehingga untuk itu, gejala stress yang timbul pada tiap-tiap pekerjaan harus diatur
dengan benar dalam kepribadian seseorang.
Cara Pencegahan Stress
1. Lakukan pemijitan tubuh (body massage), karena pemijitan baik sekali untuk
relaksasi dan penormalan tekanan darah. Setelah pemijitan, anda akan mengalami
perbaikan kualitas tidur yang tentu saja akan memulihkan lebih baik keletihan
anda.
2. Berolahraga teratur merupakan hal yang sangat penting dalam memerangi
stress. Berolahraga akan memobilisasi otot-otot kita, mempercepat aliran darah
dan membuka paru-paru untuk mangambil lebih banyak oksigen. Dampaknya
anda akan memperoleh tidur yang lebih nyenyak dan kesehatan yang lebih baik.
3. Lakukan hobi anda, seperti memancing, mendaki gunung atau apapun yang
anda senangi. Anda bisa juga melakukan petualangan yang belum pernah anda
alami sebelumnya seperti berarung jeram misalkan. Melakukan kegiatan-kegiatan
seperti ini dapat menghilangkan pikiran yang menyebabkan stress.
4. Banyak asumsi yang mengatakan bahwa bir, anggur atau whiskey dapat
menghilangkan
stress.
Pada
kenyataannya,
air
putih
lah
yang
dapat
malam. Dengan banyak minum air putih akan membantu memulihkan tubuh kita
dari kekurangan cairan, karena kekurangan cairan dapat menimbulkan keletihan.
5. Lakukan meditasi. Para ahli kesehatan mengatakan bahwa alat yang sangat
ampuh dalam mengatasi stress adalah meditasi. Meditasi sangat membantu
membersihkan pikiran kita dan meningkatkan konsentrasi. Telah terbukti bahwa
meditasi selama 15 menit sama dengan kita beristirahat selama 1 jam. Meskipun
anda hanya melakukan meditasi selama 2 menit, tetap akan cukup membantu.
Meditasi akan sangat membantu anda melupakan hal-hal yang dapat
menyebabkan stress.
6. Ketika seseorang mengalami stress, suatu reaksi yang alamiah jika orang
tersebut kemudian melampiaskannya dengan mengkonsumsi banyak makanan.
Perlu anda ketahui bahwa mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat
tinggi dapat meningkatkan kadar insulin di dalam tubuh, dimana insulin ini dapat
membuat tubuh menjadi cepat lelah dan mood anda menjadi jelek.
7. Jika tubuh kita sedang lelah, tidak mudah bagi kita dalam mengendalikan
stress. Tidak cukup tidur akan mempengaruhi keseluruhan hari kita, dan biasanya
kita mengalami hari yang buruk karena kurang tidur menyebabkan kita tidak
dapat berkonsentrasi dan melihat suatu permasalahan lebih buruk dari yang
seharusnya. Tidur yang baik bagi orang dewasa adalah 7 jam sehari
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Stres adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan bimbang, bila
kondisi stres seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehariharinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Stres. Beberapa gejala
Gangguan Stres adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas
rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan
pola tidur.
DAFTAR PUSTAKA
Oleh
Muh. Ashabul Kahfi
(331 14 065)
Sulistiawati
(331 14 056)