Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
Kelompok 9
(1306449302)
Fachreza Maulana I.
(1406643085)
Farah Moulydia
(1306370650)
(1306414841)
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perpindahan Kalor. Dalam makalah
ini, kami ingin memaparkan jawaban Pemicu 3 mengenai Perpindahan Kalor Radiasi dan
Unit Proses Evaporasi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dianursanti dan Ibu Tania Surya Utami,
sebagai dosen mata kuliah Perpindahan Kalor.Tidak lupa juga kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada
kelompok kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.Kami menyadari dalam
pembuatan karya tulis ini masih terdapat kekurangan.Oleh karena itu, kritik dan saran dari
para pembaca yang membangun sangat kami harapkan.
Penulis
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peristiwa perpindahan kalor sangat dekat dalam kehidupan kita. Pada bagian
sebelumnya, kita telah membahas proses perpindahan kalor secara konduksi dan
konveksi. Pada makalah kali ini, kita akan membahas mengenai perpindahan kalor
secara radiasi.
Perpindahan kalor secara radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melibatkan
medium penghantar. Perpindahan kalor secara radiasi dibagi atas dua yaitu radiasi
permukaan dan radiasi gas. Peristiwa perpindahan kalor secara radiasi banyak
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Contohnya, panas yang dihasilkan oleh
sebuah lampu pijar di rumah.
Peristiwa radiasi yang lebih berhubungan dengan aspek teknik kimia adalah
radiasi gas. Dalam aspek teknik kimia, radiasi biasanya terjadi pada peralatan yang
digunakan dalam industri atau pabrik yaitu salah satunya furnace. Secara bahasa arti
furnace adalah tungku kompor. Namun, secara umum, istilah furnace digunakan
untuk mendefinisikan sebuah alat yang digunakan dalam proses pemanasan pada
skala industri. Misalnya, dalam sebuah proses ekstraksi metal dengan proses smelting
dan kolom distilasi pada oil refinery.
B. Tujuan
Memahami konsep tentang benda hitam (blackbody) dan benda tak hitam
(graybody)
Mengetahui maksud dari hukum Stefan Boltzmann, Asas Planck, dan Hukum
Kirchoff.
Menjelaskan faktor bentuk radiasi dan hubungan antara berbagai faktor bentuk
BAB II
TEORI DASAR
1. RADIASI
1.1 Mekanisme Fisis dari Radiasi Termal
Radiasi dapat digambarkan sebagai gas foton (photon gas) yang dapat
mengalir dan satu tempat ke tempat yang lain. Dengan menggunakan hubungan
relativitas antara massa dan energi, maka dapat diturunkan persamaan untuk massa
dan energi partikel itu, yaitu:
= 2 =
=
=
2
Persamaan densitas energi radiasi per satuan volume dan per satuan panjanggelombang sebagai dapat ditentukan dengan menerapkan prinsip termodinamika
statistik-kuantum:
=
85
1
1. Absorpsi.
Radiasi yang jatuh akan diserap oleh bahan tergantung dari benda itu sendiri
(hitam, kelabu, atau putih).
2. Refleksi
Radiasi yang jatuh pada bahan akan dipantulkan, dua fenomena refleksi yang dapat
diamati adalah refleksi spekular dan refleksi baur. Pada refleksi spekular sudut
jatuh sama dengan sudut pantul radiasi. Dan pada refleksi baur, radiasi yang jatuh
tersebar merata ke segala arah.
3. Transmisi
Radiasi yang jatuh akan diteruskan oleh bahan, jarang suatu benda mampu
meneruskan radiasi (biasanya diserap)
Besar radiasi bisa dinyatakan dalam:
1. Daya emisi, E
Yakni energi yang dipancarkan suatu benda per satuan luas waktu. Jika
terdapat suatu benda hitam sempurna dalam keadaan vakum, maka lama kelamaan
suhu benda tersebut akan turun dan sama dengan suhu lingkungan akibat dari
permukaan yang memancarkan emisi radiasi termal, sampai pada suatu saat
keadaan setimbang. Pada saat ini, berlaku hubungan:
=
2. Emisivitas,
Yakni perbandingan emisi suatu benda dengan daya emisi benda hitam pada
suhu sama. Secara matematis pernyataan ini dituliskan sebagai:
=
(1)
E 21 Eb 2 A2 F21
(2)
Jika permukaan tersebut adalah permukaan hitam, maka seluruh radiasi yang
menimpa permukaan itu akan diserap, dan perpindahan energi netto adalah
Q12 Eb1 A1 F12 Eb 2 A2 F21
(3)
Jika suhu kedua permukaan sama, maka Q1-2 = 0, sehingga Eb1 = Eb2 dan A1F12
= A2F21, sehingga terdapat hubungan resiprositas
Q12 Eb1 Eb 2 A1 F12 Eb1 Eb 2 A2 F21
(4)
Sekarang akan ditentukan persamaan umum untuk faktor bentuk radiasi F12
(atau F21). Untuk itu diperhatikan unsur luas dA1 dan dA2 pada Gambar 2 di lampiran.
Sudut 1 dan 2 diukur antara garis normal (tegak-lurus) terhadap bidang itu dengan
garis yang menghubungkan kedua unsur luas itu, r. Proyeksi dA1 pada garis antara
kedua pusat ialah dA1 cos 1.
Hal ini lebih jelas terlihat pada gambar elevasi pada Gambar 3 di lampiran.
Diandaikan kedua permukaan itu bersifat baur, artinya intensitas radiasi sama ke
segala arah. Intensitas itu ialah radiasi yang dipancarkan per satuan luas per satuan
sudut padat pada suatu arah tertentu. Jadi, untuk mendapatkan energi yang
dipancarkan unsur luas dA1 ke suatu arah tertentu, kita harus mengalikan intensitas itu
dengan proyeksi dA1 di arah tertentu. Sehingga, energi yang meninggalkan dA1 pada
arah yang ditunjukkan oleh sudut1 ialah I b dA1 cos 1 , di mana Ib ialah intensitas
benda-hitam. Radiasi yang sampai ke suatu unsur luas dAn pada jarak r dari A1 ialah
I b dA1 cos 1
dAn
di mana dAn dibuat normal (tegak-lurus) terhadap vektor jari-jari.
r2 ,
Besaran dAn/r2 menunjukkan sudut padat berhadapan dengan bidang dAn. Intensitas
dapat kita peroleh dalam istilah daya emisi dengan mengintegrasi persamaan
sebelumnya di setengah bola yang melingkupi unsur luas dA1. Dalam sistem
koordinat bola seperti pada Gambar 4 di lampiran
dAn r 2 sin dd
(5)
Lalu
Eb dA1 I b dA1
/2
sin cos dd
Eb dA1 I b dA1
(6)
Eb I b
Sekarang kita perhatikan kembali soal pertukaran-energi pada Gambar 2 di
lampiran. Unsur luas dA diberikan oleh
(7)
dA1 dA2
r 2
(8)
dA2 dA1
r 2
(9)
q net12 ( Eb1 Eb 2 )1
A2 A1
cos 1 cos 2
dA1dA2
r 2
(10)
Integral itu ialah A1F12 atau A2F21 merunut persamaan (4). Untuk mengevaluasi
integral itu, geometri spesifik permukaan A1 dan A2 harus diketahui.
Perhatikan radiasi dan bidang kecil dA1 ke cakram rata A2, seperti pada Gambar
5 di lampiran. Sebagai unsur luas dA2dipilih cincin lingkaran dengan jari-jari x. Jadi
dA2 2xdx
(11)
1 = 2, dan kita terapkan persamaan (10) dan diintegrasi untuk luas A2:
dA1 FdA1 A2 dA1 cos 2 1
A2
2xdx
r 2
(12)
D/2
2 R 2 xdx
(R 2 x 2 ) 2
(13)
dA1 FdA1 A2
R 2
dA1 2
2
R x 0
dA1
D2
4R 2 D 2
(14)
Sehingga
FdA1 A2
D2
4R 2 D 2
(15)
Jika dua silinder panjang konsentrik saling bertukar kalor, maka persamaan yang
digunakan
Pada kasus limit benda cembung (convex) yang di
lingkungi seluruhnya oleh permukaan cekung
(concave) yang luas,dalam hal ini A1/A2 = 0, maka
didapatkan,
berkas
radiasi
monokromatik
dengan
0
x
0
= dx
= ............................(22)
Persamaan no.22 disebut dengan hukum Beer dan memberikan rumus lapuk
eksponensial (exponential decay formula) yang biasa dijumpai dalam berbagai
analisis radiasi yang berhubungan dengan absorpsi. Sesuai dengan definisi,
transmisivitas monokromatik dinyatakan sebagai :
= ............................(23)
2. Evaporator Efek Tunggal
2.1 Definisi Evaporasi
Evaporasi merupakan suatu proses penguapan sebagian dari pelarut sehingga
didapatkan larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Tujuan dari
evaporasi itu sendiri yaitu untuk memekatkan larutan yang terdiri dari zat terlarut
yang tidak mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap. Dalam kebanyakan
proses evaporasi, pelarutnya adalah air.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Evaporasi
1. Temperature steam, disesuaikan bahan yang akan dievaporasi karena bahan yang
tidak tahan suhu yang tinggi tentunya akan membentuk kerak pada kolom evaporator
sehingga akan mempengaruhi perpindahan panas dari steam ke bahan tersebut.
2. Tekanan operasi, mempengaruhi proses penguapan pelarut di samping temperature.
3. Laju alir umpan, bila laju alir umpan terlalu kecil proses kurang effisien dan juga bila
terlalu besar, sehingga untuk suatu proses laju alir umpan diusahakan adalah laju yang
dapat menghasilkan proses yang optimal.
4. Sifat fisik dan kimia umpan.
5. Luas permukaan kontak antara umpan dan media pemanas (panjang dan jumlah tube).
6. Laju alir steam
7. Laju air pendingin (kondensor)
10
utama
penggunaan
sistem
yang
diuapkan.untuk
Triple
Effect
Evaporator sampai dengan 120 kkal untuk sebuah Six Effect Evaporator. Oleh karena
biaya operasi dari sistem Multiple Effect Evaporators ekonomis maka sistem dengan
aliran dengan debit besar menyukai
aplikasi
ini
pada
semua
sektor
dengan
prosesnya
11
rendah pada tekanan moderat sekitar 7 bar sampai 21 bar yang dibangkitkan dari
energi biomassa/ batubara/ waste heat yang tersedia. Grafik di bawah ini menunjukan
hubungan antara fraksi mol seperti NaOH dengan entalpi.
BAB III
JAWABAN PEMICU
q (BTU/J.ft2)
1 2
(1 1 )1 1 + 11 12 + (1 2 )2 2
(1 4 2 4 )
(1 1 )1 1 + 11 12 + (1 2 )2 2
12
Bidang I dan II memiliki luas yang sangat besar dan jarak yang sangat dekat,
sehingga pada kondisi tersebut dapat kita asumsikan luas permukaannya sama dan
menjadi tak hingga. Sehingga rumus untuk luas tak hingga yaitu:
(1 4 2 4 )
=
11 + 12 1
10.8 + 10.5 1
25710
=
2.25
= 11426.67 . 2
1
= = 0.2
20
=
=4
13
Karena tidak ada garis Y/D = 4 pada grafik diatas, maka dilakukan interpolasi dari
nilai F12 garis Y/D = 5 dan garis Y/D = 3.
F12 garis Y/D = 5 = 0.09
F12 garis Y/D = 3 = 0.08
(1 4 2 4 )
=
(1 1 )1 + 112 + (1 2 )2
25710
=
13.015
14
= 1975.41 . 2
Bidang 1
3 ft
3
= = 0.3
6
= = 0.6
15
(1 4 2 4 )
=
(1 1 )1 1 + 11 12 + (1 2 )2 2
Nilai q (BTU/J.ft2) q pada setiap benda akan berbeda, karena kedua benda (I dan
II) memiliki perbedaan luas, jadi dilakukan perhitungan lagi untuk q (BTU/J.ft2)
setiap benda :
Pada benda I =
174598,54
=
= 6466,61 . 2
1
27 2
Pada benda II =
174598,54
=
= 3233,31 . 2
2
54 2
16
17
18
19
Gambar 8-38 (Faktor koreksi bila CO2 dan H2O terdapat bersama dalam 1
ruang tertutup)
P 2
Nilai P
2 + P 2
= 0,33
20
21
22
Gambar 8-38 (Faktor koreksi bila CO2 dan H2O terdapat bersama dalam 1
ruang tertutup)
Nilai P
P 2
2 + P 2
= 0,33
Menghitung CO2
CO2 = CCO2 CO2 (Tg / Tw)0,65
CO2 = (1) (0,068) (1388,71 / 555,37)0,65
CO2 = 0,123
Menghitung H2O
H2O = C H2O H2O (Tg / Tw)0,65
H2O = (1) (0,078) (1388,71 / 555,37)0,65
H2O = 0,142
Dengan mengggunakan persamaan:
g(Tw) = CO2 + H2O -
23
Jawab:
Diketahui :
Komposisi gas = 10,3% H2O dan 11,4% CO2, sisanya gas inert.
24
Gambaran sistem:
Karena diketahui kondisi sistem pada kedua ujung, maka dapat dibentuk
persamaan di mana perbedaan kalor yang diserap pada kedua ujung merupakan
akibat dari adanya kalor yang keluar ke udara dan menyebabkan suhu gas
menurun, selain karena adanya perpindahan kalor radiasi sepanjang L. Dengan
demikian persamaan yang digunakan menjadi:
Untuk kondisi 1:
Diasumsikan pipa berbentuk silinder dengan panjang tak hingga dan radiasinya
adalah ke permukaan cembung, sehingga dari Tabel 8-2 (Holman) dapat diketahui
panjang ekuivalen rata-rata Le yaitu 0,95D. Panjang berkas ekuivalen adalah:
Sehingga:
25
Saat kondisi Tg= 2460, R= 1366 K, dari grafik buku Holman diperoleh:
Pada tekanan total 1 atm tidak ada faktor koreksi. Sehingga dari persamaan 8.52
buku Holman:
Jadi:
Nilai q/A dapat dicari dengan melakukan substitusi nilai yang sudah didapat ke
persamaan sebelumnya, yaitu:
Untuk kondisi 2:
26
27
80%
=4
20%
50%
=1
50%
Atau :
=
= 3 10000
= 6000
0,20
28
Laju alir massa dari cairan hasil evaporasi (Thick Liquor) adalah :
= 10000
6000
= 4000
Atau :
= 4000
0,4536
= 1814,4 /
Laju perpindahan panas menggunakan persamaan 16.4 dan Gambar 16.8 pada
Buku McCabe, Smith. Unit Operations in Chemical Engineering, edisi ke-5.
= = ( ) +
(16.4)
Suhu penguapan dari larutan 50% pada tekanan 11,7 Kpa (1,7 psia) adalah sebagai
berikut :
Titik didih air pada tekanan 11,7 Kpa (1,7 psia) = 120oF (Appendix 7, McCabe)
Titik didih larutan 50%
Entalpi dari umpan dan cairan hasil evaporasi diperoleh dari Gambar 16.8 pada
Buku Mccabe :
Hf = 90 Btu/lb
H = 215 Btu/lb
29
Entalpi dari uap yang meninggalkan evaporator diperoleh dari steam table, yaitu :
Entalpi superheated water pada 187oF dan 1,7 psia adalah = 1143,971 Btu/lb
Entalpi penguapan (s) pada tekanan 25 psia dari Appendix 7 adalah = 952 Btu/lb
Laju Perpindahan panas dan uap yang digunakan dapat diperoleh dari persamaan
(16.4) pada Buku McCabe, sebagai berikut :
= = ( ) +
= ((10000 4000)
(16.4)
1143,971
) (10000
90
)
+ (4000
215
)
= 6823826
30
Maka :
= = 6823826
952 = 6823826
= 7167,88
Atau,
= 7167,88
0,4536
= 3251,35
b) Steam Economy
Ekonomi dari uap yang digunakan adalah :
=
6000
= 0,837
7167,88
Jadi, steam economy dari uap yang digunakan pada evaporator tersebut sebesar
0,837.
c) Luas permukaan pemanas (m2) :
Untuk uap jenuh pada tekanan 172,4 kPa atau 25 psia, temperatur jenuh yang
diperoleh dari steam table adalah 240,03oF, maka :
=
6823826
=
275 . 2 . (240,03 187) .
= 467,92 2
Atau,
(0,3048 )2
= 467,92
= 43,47 2
(1 )2
2
31
Jawab :
Asumsi : larutan encer, titik didih sama dengan air
Gambaran proses sistem :
Vapor
V
Feed F
Salt Solution
T1, yV, HV
TF, xF, hF
Condensate S
TS, hS
Steam S
Ts, Hs
Concentrated Liquid
T1, xL, hL
LXl
32
Kapasitas panas (Cp) pada umpan (feed/salt liquid) dapat diasumsikan 4,14
kJ/kg.0K karena diasumsikan memiliki titik didih mendekati titik didih air. Untuk
membuat neraca panas, lebih cocok untuk memilih titik didih larutan encer pada
evaporator, yang diasumsikan sama dengan air, P = 101,325 kPa dan suhu T1 =
373,20K (1000C) sebagai data dari suhu. Hv sebagai panas laten dari air pada
372,20K yang didapat dari steam table adalah 2257 kJ/kg (970,3 btu/lbm).
Sedangkan panas laten () dari uap (steam) pada kondisi 143,3 kPa (saturation
temperature,Ts= 382,2 0K) adalah 2230 kJ (958,8 btu/lbm).
Perhitungan enthalpy pada umpan (feed) :
hf = cpF (Tf T1)
Subtitusi ke dalam persamaan di bawah ini :
FhF + S = LhL + VHV
9072 . (4,14) . (311 373,2) + S . (2230) = 6048 . (0) + 3024 . (2257)
S = 4108 kg steam/h
Panas yang ditransfer melalui luas permukaan panas, A, adalah :
q = S . ()
= 4108 . (2230) . (1000/3600)
= 2.544.000 W
Subtitusi ke persamaan kapasitas evaporator efek tunggal :
q = U . A . T
2.544.000 = 1704 . A . (383,2 373,2)
A = 2.544.000 : [1704 . (383,2 373,2)]
A = 149,3 m2
33
BAB IV
KESIMPULAN
1. Radiasi termal adalah radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh suatu benda
karena suhunya.
2. Radiasi merambat dengan kecepatan cahaya.
3. Sifat-sifat radiasi termal antara lain adalah refleksi, absorbsi, dan transmisi, serta
daya emisi.
4. Pada pepindahan kalor antara dua permukaan benda hitam tidak terjadi refleksi,
semua radiasi diabsorp, dan energi meninggalkan permukaan hanya dalam bentuk
emisi.
5. Faktor bentuk radiasi menyatakan hubungan geometri yang mengatur proses
perpindahan energi antara permukaan baur.
6. Benda hitam dapat menyerap seluruh radiasi elektromagnetik. Konsep benda hitam
adalah suatu idealisasi.Benda tidak hitam adalah benda yang tidak dapat menyerap
semua energi yang diterimanya
7. Kaitannya dengan hukum Planck, dia mengungkapkan bahwa distribusi spektrum dari
intensitas radiasi diasosiasikan degan emisi benda hitam
8. Terdapat dua metode dalam menyelesaian masalah perpindahan kalor radiasi antara
dua permukaan tertutup, yaitu metode pendekatan jaringan radiasi dan metode
pendekatan langsung.
9. Evaporasi adalah proses pemanasan untuk meningkatkan kepekatan konsentrasi dari
suatu larutan dengan menguapkan pelarut yang terdapat dalam larutan tersebut.
10. Steam pada evaporator ekonomis merupakan perbandingan antara laju distilat (V)
yang terbentuk dengan laju steam yang masuk (S). Steam ekonomi menunjukkan
kemampuan dari media pemanas untuk menguapkan sejumlah massa pelarut dalam
proses pemekatan larutan.
34
DAFTAR PUSTAKA
Geankoplis, Christie J. 1993. Transport Processes and Unit Operation Third Edition. New
Jersey : Prentice-Hall, Inc.
Holman, J.P. Heat Transfer 10th Edition. 2010. New York : McGraw-Hill
Incropera, Frank P. Fundamentals of Heat and Mass Transfer 6th Edition. 2006. New York
: John Wiley
McCabe, Warren L, Smith, Julian C., Hariott, Peter. 1993. Unit Operations of Chemical
Engineering, 5th Edition. New York : McGraw-Hill Companies, Inc.
White, Frank M. 1984. Heat Transfer.Canada : Addison-Wesley Publishing Company, Inc.
35