Anda di halaman 1dari 2

Sepotong Cinta untuk Ibu

Sewaktu masih kecil, aku belum dewasa. Ibu melahirkan aku dalam
keadaan bahagia saat itu, walaupun aku terlahir dalam keadaaan menangis.
Saya sangat percaya ketika saya lahirdi dunia ini Ibu mendoakan selalu yang
terbaik dan menaruh harapan yang terbaik juga untuk aku. Ibu selalu
merawat dengan sabar, penuh kasih sayang dan penuh perhatian. Tak
kurang suatu apapun penuh 24jam dalam sehari.
Seiring denganku beranjak dewasa, Apa kabar Ibu? Semoga kau
selalu baik-baik saja dan selalu dalam lindungan-Nya, dilimpahkan kesahatan
dan dilancar segala rejeki yang barokah. Bukan ketidaksengajaan aku
menulis ini tapi memang jauh hari sudah kupersiapkan. Sebelum
melanjutkan tulisan ini ijinkan berpuisi karya Melly Goeslow berjudul
Bunda.
ku buka album biru
penuh debu dan usang
ku pandangi semua gambar diri
kecil bersih belum ternoda
pikirkupun melayang
dahulu penuh kasih
teringat semua cerita orang
tentang riwayatku
reff#
kata mereka diriku slalu dimanja
kata mereka diriku slalu dtimang
nada nada yang indah
slalu terurai darinya
tangisan nakal dari bibirku
takkan jadi deritanya
tangan halus dan suci
tlah mengangkat diri ini
jiwa raga dan seluruh hidup
rela dia berikan
oh bunda ada dan tiada
dirimu kan slalu ada di dalam
hatiku

Aku hanya rindu tapi malu. Sebab seiring berjalannya waktu aku tambah dewasa., yang itu
artinya mau tak mau akan memangkas kedekatan kita. Entah karena gengsi, entah karena sudah
bukan masanya. Hanya engkau perlu tau, aku tetap anakmu yang selalu membutuhkan doa dan
ridhomu. Memang akhir-akhir ini kita jarang bertukar cerita, tapi aku yakin didalam hatimu engkau
tetap mendoakanku seperti biasa dan aku tetap membanggakanmu tanpa jeda.

Tapi jauh dipucuk-[ucuk ingatanku, aku rindu didengarkan dongeng, aku rindu pula engkau
timang dan darimu bibirmu bercucur entah tak terhitung jumlahnya kebanggaan yang kau taruh
padaku. Tapi sudahlah, bukannya mendengar kau sehat saja sudah membahagiakanku dann adik di
hari bahagiamu?

Anda mungkin juga menyukai