PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
IDENTITAS NASIONAL
KELOMPOK 1
Anggota : -Nita Sari (RSA1C115031)
- Windi Pujiwati (RSA1C115032)
Dosen Pengampu :
Ahmad Fauzan M.Pd
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini, Dalam sisi bentuk maupun isinya yang sederhana ini, yang kami beri
Judul IDENTITAS NASIONAL
Makalah ini berisikan tentang informasi tentang, Pengertian IDENTITAS
NASIONAL, Faktor-faktor pendukung terbentuknya identitas nasional dan
Pancasila sebagai kepribadian dan Identitas Nasional. Diharapkan makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Identitas Nasional.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari Kata Sempurna, Oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini, Terimakasih .
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI.
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
1
1
1
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
2
3
5
6
11
11
12
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Identitas Nasional
Istilah identitas nasional secara tesminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara fisolofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lainnya. Berdasarkan
pengertian yang demikian ini maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendirisendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut.
Jadi identitas nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat dengan wilayah dan selalu
memiliki wilayah, kesamaan sejarah, system hukum/ perundang-undangan, hak dan kewajiban
serta pembagian kerja berdasarkan profesi.
Demikian pula hal ini yang juga sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut
terbentuk secara historis. Berdasarkan hakikat pengertian Identitas Nasional sebagaimana
dijelaskan di atas maka identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri
suatu bangsa atau lebih popular disebut dengan kepribadian bangsa.
Pengertian kepribadian sebagai suatu identitas yang sebenarnya pertama kali muncul oleh
para pakar psikologi.manusia sebagai individu sulit dipahami manakala ia terlepas dari manusia
lainnya. Oleh karena itu manusia dalam melakukan interaksi dengan individu lainnya senantiasa
memiliki suatu sifat kebiasaan, tingkah laku serta karakter khas yang membedakan menusia
tersebut dengan manusia lainnya. Namun demikian pada umumnya pengertian atau istilah
kepribadian sebagai suatu identitas adalah keseluruhan atau totalitas dari factor-faktor biologis,
psikologis, dan sosiologis yang mendasari tingkah laku individu. Tingkah laku tersebut terdiri
atas kebiasaan, sikap, sifat-sifat serta karakter yang ada pada seseorang sehingga berbeda dengan
orang lainnya. Oleh karena itu kepribadian adalah tercermin pada keseluruhan tingkah laku
seseorang dalam hubungan dengan manusia lain (Ismaun, 1981:6)
Jika kepribadian sebagai suatu identitas dari suatu bangsa, maka persoalannya adlah
bagaimana pengertian suatu bangsa itu. Bangsa pada hakikatnya adalah sekelompok besar
manusia yang mempunyai persamaan nasib dalam proses sejarahnya, sehingga mempunyai
persamaan watak atau karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta mendiami suatu
6
wilayah tertentu sebagai suatukesatuan nasional. Para tokoh besar ilmu pengetahuan yang
mengkaji tentang hakikat kepribadian bangsa tersebut adalah dari beberapa disiplin ilmu, antara
lain antropologi, psikologi dan sosiologi.
Tokoh-tokoh tersebut
Margaret Mead - Tokoh Antropologi ( Lahir, 16 Desember 1901 )
Ruth Benedict - Tokoh Antropologi ( Lahir, 5 Juni 1887 )
Ralph Linton - Tokoh Antropologi ( Lahir, 27 February 1893 )
Abraham Kardiner.- Tokoh Psikologis ( Lahir, Pada Tahun 1891 )
nasionalisme berkembang di Indonesia pada awal abad XX. Robert de Ventos, Sebagaimana
dikutip Manuel Castells dalam bukunya, The Power of Identity, mengemukakan teori tentang
munculnya identitas nasional suatu bangsa sebagai hasil interaksi historis antara empat faktor
penting . Faktor tersebut Antara Lain :
Faktor primer
Faktor pendorong
Faktor penarik
Faktor reaktif.
lain sangat dominan dalam mewujudkan faktor keempat melalui memori kolektif rakyat
Indonesia. Penderitaan, dan kesengsaraan hidup serta semangat bersama dalam memperjuangkan
kemerdekaan merupakan faktor yang sangat strategis dalam membentuk memori kolektif rakyat.
Semangat perjuangan, pengorbanan, menegakkan kebenaran dapat merupakan identitas untuk
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Indonesia .
Keempat faktor tersebut pada dasarnya tercakup dalam proses pembentukan identitas nasional
bangsa Indonesia, yang telah berkembang dari masa sebelum bangsa Indonesia mencapai
kemerdekaan dari penjajahan bangsa ini. Oleh karena itu pembentukan identitas nasional
Indonesia melekat erat dengan unsur-unsur lainnya seperti ( Sosial, Ekonomi, Budaya, Etnis,
Agama serta Geografis ), yang saling berkaitan dan terbentuk melalui suatu proses yang cukup
panjang
2.3 Pancasila sebagai Kepribadian dan Identitas Nasional
Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional, memiliki sejarah
serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Tatkala bangsa
Indonesia berkembang menuju fase nasionalisme modern, diletakkanlah prinsip-prinsip dasar
filsafat sebagai suatu asas dalam hidup berbangsa dan bernegara. Para pensiri Negara menyadari
akan pentingnya dasar filsafat ini, kemudian melakukan suatu penyelidikan yang dilakukan oleh
badan yang akan meletakkan dasar filsafat bangsa dan Negara yaitu BPUPKI. Prinsip-prinsip
dasar itu ditemukan olehpara pendiri bangsatersebut yang diangkat dari filsafat hidup atau
pandangan umumbangsa Indonesia yang kemudian diabstraksikan menjadi suatu prinsip dasar
filsafat Negara yaitu Pancasila. Jadi, dasar filsafat suatu bangsa dan Negara berakar pada
pandangan hidup yang bersumber kepada kepribadiannya sendiri. Menurut Titus, hal ini
merupakan salah satu fungsi filsafat adalah kedudukannya sebagai suatu pandangan hidup
masyarakat.
Dapat pula dikatakan bahwa Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan Negara Indonesia
pada hakikatnya bersumber kepada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia sebagai kepribadian bangsa. Jadi, filsafat Pancasila itu bukan muncul secara tiba-tiba
dan dipaksakan oleh suatu rezim atau penguasa, melainkan melalui suatu fase historis yang
cukup panjang. Pancasila sebelum dirumuskan secara formal yuridis dalam Pembukaan UUD
1945 sebagai dasar filsafat Negara Indonesia, nilai-nilainya telah ada pada bangsa Indonesia,
dalam kehidupan sehari-hari sebagai suatu pandangan hidup, sehingga materi Pancasila yang
9
berupa nilai-nilai tersebut tidak lain adalah dari bangsa Indonesia sendiri. Dalam pengertian
seperti ini, menurut Notonegoro, bangsa Indonesia adalah sebagai kausa materialis Pancasila.
Nilai-nilai tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan secara formal oleh para pendiri Negara
untuk dijadikan sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Proses perumusan materi Pancasila
secara formal tersebut dilakukan dalam sidang-sidang BPUPKI pertama, sidang Panitia 9,
sidang BPUPKI kedua, serta akhirnya disahkan secara formal yuridis sebagai dasar filsafat
Negara Republik Indonesia
2.4 Identitas Nasional Indonesia
Setelah bangsa Indonesia bernegara, mulai dibentuk dan disepakati apa-apa yang
dapat menjadi identitas nasional Indonesia. Bias dikatakan bangsa Indonesia relative berhasil
dalam membentuk Identitas nasionalnya. Beberapa bentuk Identitas Nasional Indonesia,
adalah sebagai berikut :
1. Bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia berawal dari rumpun bahasa Melayu yang dipergunakan sebagai bahasa
pergaulan yang kemudian diangkat sebagai bahasa persatuan pada tanggal 28 Oktober
1928, bangsa Indonesia sepakat bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional
sekaligus sebagai identitas nasional Indonesia
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
Warna merah berate berani dan putih berarti suci, Lambang merah putih sudah dikenal
pada masa kerajaan Indonesia yeng kemudian diangkat sebagai bendera negara,
3. Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaa yang pada tanggal 28 Oktober 1928 dinyanyika
untuk pertama kalinya sebagai lagu kebangsaan.
4. Lambang negara yaitu Garuda Pancasila
Garuda adalah burung khas Indonesia yang djadikan lambing Indonesia
5. Semboyan negara Bhineka Tunggal Ika
Bhineka Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Menunjukan kenyataan
bahwa bangsa Indonesia heterogen, namun tetap keinginan untuk tetap satu yaitu bangsa
Indonesia.
6. Dasar falsafah negara yaitu Pancasila
Berisi lima nilai dasar yang dijadikan dasar filsafah dan ideology dari negara Indonesia.
Pancasila merupakan identitas nasional yang berkedudukan sebagai dasar negara dan
ideology negara.
10
BAB III
STUDI KASUS
3.1 Masalah Identitas Nasional
Negara merupakan suatu gambaran komunitas politik dimana masyarakat
menyatakan
dirinya
sebagai
bagian
dari
sebuah
negara
tersebut
(Benedict
kultural tertentu yang memiliki semangat, cita-cita, tujuan serta ideologi bersama.Jadi,
Identitas Nasional adalah ciri-ciri atau sifat-sifat khas bangsa Indonesia yang
membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Identitas nasional merupakan
konsep suatu bangsa mengenai dirinya sendiri. Indonesia merupakan negara yang
memiliki keanekaragaman identitas nasional. Basis dari identitas nasional diantaranya
socially (yaitu identitas yang mengarah kepada peran sosial dalam masyarakat
berdasarkan proses sosialisasi dari individu yang berbeda), culturally (yaitu identitas
yang mengarah kepada atribut kebudayaan) , politically (identitas yang mengarah kepada
sumber politik dari peran sosial dalam masyarakat, contohnya sebagai pemilih dalam
pemilu, atapun sebagai warga negara).
Menurut pendapat kami, identitas nasional dan jati diri suatu bangsa harus dijaga
agar bangsa tersebut tidak mudah luntur oleh bangsa lain dan menjadi bangsa yang bisa
mempertahankan identitasnya. Terkadang kita bingung mengenai apa identitas nasional
dan bagaimana bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Jika setiap warga negara dapat menyadari dan mengimplementasikan nilai-nilai indentitas
nasional yang
nasionalisme yang tinggi antara warga negara. Namun dalam pengamatan kami, identitas
nasional di Indonesia mulai memudar. Kurangnya rasa nasionalisme membuat identitas
nasional negara ini menjadi kacau atau lebih dikenal dengan krisis identitas nasional.
Saat ini dapat kita lihat bahwa Indonesia telah mengalami krisis identitas nasional.
Banyaknya penduduk Indonesia yang telah melupakan produk-produk dalam negeri yang
merupakan salah satu basis dari identitas nasional suatu bangsa. Contohnya makanan cepat
saji yang masuk ke Indonesia yang telah banyak mengubah pola hidup generasi muda saat
ini, salah satunya yaitu melupakan makanan khas bangsa Indonesia sendiri. Ada beberapa
produk Indonesia yang dikalam oleh negara lain, berikut adalah daftarnya:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
ikon dari daerah tersebut. Disamping itu selain kita mempertahankan produk asli Indonesia
kita juga dapat membuka peluang besar membuka usaha yang dapat menunjang
perekonomian bangsa ini. Dengan begitu kemiskinan yang ada bias sedikit tertutupi.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Identitas Nasional adalah Suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa sebagai pembeda antara
Negara satu dengan negara lain. Identitas nasional tidak dapat dipisahkan dengan jatidiri suatu
bangsa. Faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional suatu bangsa memilki sifat,
ciri, serta keunikan sendiri yang mendukung kelahiran identitas nasional. Adapun factor tersebut
meliputi factor objektif dan subjektif. Dan didalamnya terdapat factor geografis-ekologis dan
factor historis yang dimiliki bangsa Indonesia ikut mempengaruhi proses pembentukan
masyarakat dan bangsa Indoensia beserta identitasnya.
Tatkala bangsa Indonesia berkembang menuju fase nasionalisme modern, dengan mufakat
meletakkan prinsip-psrinsip dasar filsafat sebagai suatu asas dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dalam rangka meletakkan dasar filsafat bangsa dan bernegara ini dirasa perlu
melakukan suatu penyelidikan. Dengan demikian cukup jelas bahwa pancasila yang menjadi
14
dasar filsafat negara dan negara indonesia berakar pada pandangan hidup yang bersumber kepada
kepribadian bangsa Indonesia.
4.2 Saran
Identitas nasional merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh bangsa kita untuk dapat
membedakannya dengan bangsa lain. Jadi, untuk dapat mempertahankan keunika-keunikan dari
bangsa Indonesia itu sendiri maka kita harus menanamkan akan cinta tanah air yang diwujudkan
dalam bentuk ketaatan dan kepatuhan terhadap atura-aturan yang telah ditetapkan serta
mengamalkan nilai-nilai yang sudah tertera dengan jelas di dalam pancasila yang dijadikan
sebagai falsafah dan dasar hidup bangsa Indonesia. Dengan keunikan inilah, Indonesia menjadi
suatu bangsa yang tidak dapat disamakan dengan bangsa lain dan itu semua tidak akan pernah
lepas dari tanggung jawab dan perjuangan dari warga Indonesia itu sendiri untuk tetap menjaga
nama baik bangsanya.
15
DAFTAR PUSTAKA
M.S, H. Kaelan, 2010, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK PERGURUAN
TINGGI, PARADIGMA, Yogyakarta.
Winarno, 2013, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Bumi aksara
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/03/17/nlcf75-pantas-rakyat-miskinsistem-ekonomi-indonesia-korup: (15 September 2015, 22.10)
http://carakahana.blogspot.co.id/2012/05/milik-indonesia-yang-diklaim-warga.html: (15
September 2015, 21.46)
16