sekedar pengantar
ASEAN, organisasi negara-bangsa di Asia-Tenggara, januari lalu menyatakan bahwa ASEAN
akan dikembangkan dengan rute Uni-Eropa. Meski tentu saja banyak orang yang skeptis,
terutama dengan adanya negara yang sampai sekarang tergolong paria, seperti
Myanmar/Burma, ada dasar yang kuat mengapa ASEAN ini memang mengambil jalur UniEropa.
Uni-Eropa, ketika dimulai, memang mempunyai latar belakang sejarah yang kurang lebih
sama, yaitu sama-sama ancur akibat Perang Dunia II. Namun, dalam perkembangan,
perbedaan antar-negara amat sangat menyolok, terutama antara negara yang lebih
menekankan perluasan ekonomi seperti Inggris, Denmark, Spanyol, dengan negara yang
lebih mementingkan sejarah dan kohesi Eropa seperti Perancis dan Jerman. Pertanyaan
penting adalah mengapa Uni-Eropa, meski tahun 2006 lalu gagal menyetujui sebuah
konstitusi di tingkat Uni-Eropa, tetap dapat bertahan?
Salah satu alasan besarnya adalah bahwa model ekonomi-sosial dalam negeri mereka adalah
negara kesejahteraan atau welfare-state.[1] Model ekonomi-sosial ini menjadi semacam
pondasi bagi segala bentuk ekonomi lain, seperti perdagangan, pasar keuangan (financial
market), ekspor-import dan sebagainya. Jika hari ini Uni-Eropa dapat mengamankan warga
negara mereka dari amukan globalisasi, 60% kontribusi itu berasal dari model negarakesejahteraan yang diterapkan.
Secara sederhana, model ini memadukan kebijakan sosial (terutama ketenagakerjaan,
kesehatan, dan pendidikan) dengan pemajuan partisipasi ekonomi domestik dan internasional.
Yang hendak dibicarakan dalam artikel singkat ini adalah layanan kesehatan (health-service),
salah satu pilar penting dalam model negara-kesejahteraan. Inggris, salah satu negara anggota
Uni-Eropa, mempunyai model layanan kesehatan yang dikagumi dunia (selain Swedia).
Inggris tetap dapat memelihara akses layanan kesehatan bebas biaya, meski mengembangkan
ekonomi terbuka yang lebih terbuka daripada negara seperti Perancis dan Jerman. Artinya,
bertentangan dengan pendapat umum bahwa ekonomi terbuka tidak berarti harus membuat
layanan kesehatan menjadi tidak bisa disediakan. Selanjugnya, kita akan lihat beberapa
penggambaran berikut:
A country fit for heroes
Dalam Perang Dunia II, sebenarnya Inggris berada pada posisi defensif, karena merupakan
satu dari sedikit negara yang dapat bertahan dari ekspansi Nazi-Jerman. Hanya ketika Jepang
menyeret Amerika Serikat dalam perang terbuka (akibat serangan ke Pearl Harbour), maka
serangan besar-besaran dapat dilakukan pada 6 Juni 1944 (dikenal dengan sebutan Battle of
Normandy bisa dilihat di film Saving Private Ryan atau dalam serial Band of Brothers).
Namun, sejak Inggris merespon penyerbuan Polandia dan negara-negara Eropa lain, maka
Inggris menyatakan Perang melawan Nazi-Jerman di tahun 1939. Sejak saat itu, korban
berjatuhan di pihak Inggris.
Pemerintahan Nasional Bersatu di bawah PM Winston Churchill kemudian menyiapkan
kerangka pertahanan bersenjata skala besar. Yang menarik adalah bahwa pada saat yang
sama, PM Churchill juga menugaskan sebuah proses penyusunan kebijakan-kesejahteraan.
Tahun 1941-1942, sebuah panitia bekerja untuk kepentingan itu. Panitia ini dipimpin oleh
Beveridge, sehingga hasil dari panitia ini disebut dengan Beveridge Plan. Beveridge Plan ini
kemudian dituangkan dalam beberapa legislasi-layanan publik:
1944 Butler Act yang mereformasi persekolahan, dan komitmen lapangan kerja penuh
(full employment) pada tahun yang sama
The 1948 National Health Act Undang-undang Kesehatan Nasional, ditujukan untuk
mencapai tujuan itu, dan ditetapkan pertama kali di tingkat nasional sebagai minimum
yang harus dipenuhi di tingkat nasional.
Layanan kesehatan Inggris, yang dinamai National Health Service, ditetapkan dengan
National Health Act (1948). Penetapan layanan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah
Inggris untuk menjadikan Inggris pantas menerima pahlawan yang baru pulang dari
Perang (Perang Dunia II) atau a country fit for heroes.
apanya yang gratis,
dan apa yang tidak gratis
Diutarakan di atas bahwa National Health Service (selanjutnya disebut NHS) memberikan
layanan secara gratis. Semua jenis layanan kesehatan adalah cuma-cuma, dan tenaga dokter
dan medis-pun dibiayai oleh negara. Di setiap dukuh (county) atau di setiap kotapraja
(municipalities) pasti ada layanan oleh tenaga medis umum (atau yang disebut General
Practitioners) dan dengan fasilitas umum (Primary care). Mungkin ini bisa diumpamakan
dengan puskesmas, tetapi dengan jumlah yang lebih banyak, dan tidak harus berupa klinik.
Namun demikian, sejak awal pendirian NHS, lumayan sulit untuk menjaga keseimbangan
pembiayaan kesehatan di Inggris. Selain karena penyakit juga berkembang, tingkat
konsumsi masyarakat pasti akan terus naik dengan adanya layanan yang tersedia (Hukum
Gossen?). Salah satu arsitek penting Negara-Kesejahteraan Inggris, Aneurin Bevan, berujar
bahwa konsumsi kesehatan adalah faktor yang membuat keseimbangan keuangan negara
goyah.
Jadi, yang dilakukan Inggris adalah dengan mengembangkan model asuransi dan pemajuan
ekonomi (karena biaya kesehatan adalah hasil dari revenue negara). Pengembangan ini
sampai sekarang cukup berhasil.
Perbandingan berikut dipaparkan, semoga dapat menjelaskan:
Efisiensi
Makro
General taxation
Social insurance
(e.g. UK)
(eg. Germany)
- Global, anggaran
dengan tunai terbatas
kontrol biaya yang kuat
- Sistem yang
bergantung pada
permintaa (demandled systems) kontrol
biaya lemah
Private insurance
(e.g. USA)
- bergantung pada
permintaan
(demand-led) dan
tidak ada anggaran
global. Kontrol
biaya lemah.
- anggaran global
dengan kontrol
biaya yang kuat
- Transparansi
pembayaran yang
meningkatkan
kesadaran
pengguna/
pembayar
Mikro
efisiensi
Micro
efficiency
- Biaya administrasi
yang kecil
- asuransi berlapis
dan dana orang sakit
meningkatkan biaya
administrasi
- insentif kerja
bergantung pada bentuk
perpajakan
- pajak bagi tenaga
kerja (tax on
employment)
- asuransi berlapis
membuat biaya
transaksi dan
administrasi
menjadi tinggi
- asuransi berdasar
tenaga-kerja
Criteria
General taxation
Social insurance
(e.g. UK)
(eg. Germany)
Private insurance
(e.g. USA)
menjadi pajak bagi
tenaga kerja
tingkat
kesetaraan
(Equity)
- mencakup semua
warga tanpa kecuali
(universal coverage)
- pembayaran terkait
dengan kemampuan
membayar
sebagaimana ditetapkan
melalui sistem pajak
- cakupan hampir
universal (near to
universal coverage)
- Pembayaran
terkait dengan
kemampuan untuk
membayar
pungutan/kontribusi
berdasarkan tingkat
risiko dan bukan
kemampuan
membayar
Choice
- pilihan sedikit
dalam soal tingkat
pungutan/kontribusi,
tetapi pada dasarnya
ada beberapa pilihan
antara penyedia
asuransi
- banyak pilihan
dalam soal asuransi
premium (tingkat
atas) (dan paket
tunjangan/manfaat
yang terkait
Transparensi
Source: Adapted from Robinson R. Evans D and Exworthy M. Health and the Economy.
(Institute for Health Policy Studies: University of Southampton, 1994)
Taxation consolidated
fund
60-61
70-71
80-81
90-91
95-96
99-2000
81,7
85,4
88,7
77,5
82,1
79,1
13,5
11,0
8,5
16,6
12,2
12,8
4,5
3,3
2,5
4,5
2,3
2,1
0,3
0,3
0,3
1,4
3,5
6,0*
Yang tidak gratis adalah bahwa pemerintah harus membiayai biaya riset, pembiayaan untuk
penyakit-penyakit khusus, kecelakaan kerja khusus, dan layanan untuk mereka yang memang
mampu membayar lebih. Layanan ini tidak gratis karena pemerintah harus membeli dari
swasta, atau membuka supaya warga membeli layanan yang lebih (middle to premium
service), dan biaya riset adalah suatu kerjasama dengan perusahaan swasta. Selain itu, untuk
merespon naiknya terus tingkat konsumsi masyarakat atas layanan kesehatan, pemerintah
mempromosikan hidup sehat (:aspek pencegahan terhadap penyakit).
model dan persebaran layanan
Jika kemudian NHS dibandingkan dengan paduan klinik swasta-puskesmas-rumah sakit
pemerintah-rumah sakit swasta,ada kemiripan dengan itu. Bedanya terletak bahwa layanan
kesehatan Inggris semuanya diorganisasi oleh negara, dengan pola pembiayaan seperti
diterangkan seperti di atas. Beda antara swasta dan pemerintah tidaklah mencolok, karena
pemerintah dan swasta terlibat dalam keseluruhan layanan, dengan pengaturan dari
pemerintah.
Bagan dibawah ini adalah pola dasar pengorganisasian layanan kesehatan (varian banyak dan
terus berkembang dari tahun ke tahun)
1. di tingkat nasional, Departemen Kesehatan adalah organiser utama dari NHS. NHS adalah
penyedia layanan, sedangkan Departemen Kesehatan adalah regulator utama.
2. di tingkat regional, ada semacam organiser utama (semacam chief executive officer di
perusahaan swasta/profit). Tingkat regional Inggris ini terdiri atas England, Scotland,
Wales, dan Northern Ireland. DI Indonesia mungkin dapat dibandingkan dengan propinsi.
3. District/lokal, layanan langsung di tingkat kotapraja (municipality) dan dukuh (county).
sumbangan NHS dalam pengelolaan Negara-Kesejahteraan
NHS mempunyai sumbangan penting dalam pengelolaan negara-kesejahteraan Inggris,
termasuk dalam mendukung pengembangan ekonomi. Beberapa sumbangan itu antara lain:
1. NHS memberikan layanan kesehatan bagi tenaga kerja, baik yang bekerja untuk industri
manufaktur. ataupun industri keuangan, baik industri skala besar maupun skala kecil.
Dengan kata lain, semua lini dunia usaha telah didukung produktivitasnya oleh NHS.
2. NHS mengurangi biaya kesehatan warga negara karena NHS menyediakan layanan
konsultasi dan informasi, baik melalui perangkat audio maupun fasilitas kantor. Informasi
yang didapat dapat menunjang tujuan pencegahan.
3. NHS turut menyumbangkan peran perawatan terhadap kelompok usia tua.
4. NHS melakukan riset khusus layanan khusus, terutama untuk jenis penyakit yang memang
amat mahal pembiayaannya seperti misalnya penyakit jantung koroner.
Inggris dan imigran legal, dapat mengakses luas penuh kritis dan non-kritis medis perawatan
tanpa pembayaran apapun. Beberapa layanan NHS spesifik lakukan namun memerlukan
kontribusi keuangan dari pasien. Sejak tahun 1948, pasien telah dikenakan untuk beberapa
layanan seperti tes mata, perawatan gigi, resep, dan aspek perawatan jangka panjang. Namun,
biaya ini seringkali lebih rendah daripada layanan setara yang disediakan oleh penyedia
layanan kesehatan swasta.
NHS telah lebih jauh menyetujui sebuah konstitusi resmi yang mengatur hak-hak
hukum dan tanggung jawab dari NHS, staf, dan pengguna layanan dan membuat tambahan
janji tidak mengikat mengenai berbagai aspek pokok operasinya.
Peraturan utama saat ini adalah Undang-Undang Layanan Kesehatan Nasional 2006,
tetapi kontroversial Kesehatan dan Perawatan Sosial Act 2012, yang ketentuan termasuk
memberikan dokter umum yang dipimpin kelompok bertanggung jawab untuk komisi
layanan NHS paling lokal, akan mulai berlaku pada bulan April 2013. Undang-undang ini
juga telah menjadi terkait dengan persepsi penyediaan swasta peningkatan pelayanan NHS.
Pada kenyataannya, penyediaan layanan NHS oleh perusahaan swasta yang lama mendahului
undang-undang ini, tetapi ada kekhawatiran bahwa peran baru dari regulator kesehatan
('Memantau') dapat menyebabkan peningkatan penggunaan persaingan sektor swasta. NHS
Trust yang menanggapi "Nicholson challenge yang melibatkan membuat 20.000.000.000
penghematan di layanan pada tahun 2015.
NHS menyediakan mayoritas kesehatan di Inggris, termasuk perawatan primer, rawat
inap, kesehatan jangka panjang, oftalmologi, dan kedokteran gigi. Nasional Undang-Undang
Layanan Kesehatan 1946 mulai berlaku pada tanggal 5 Juli 1948. Perawatan kesehatan
swasta terus sejajar dengan NHS, dibayar sebagian oleh asuransi swasta: digunakan oleh
sekitar 8% dari populasi, umumnya sebagai tambahan untuk layanan NHS. Pada dekade
pertama abad ke-21, sektor swasta mulai semakin digunakan oleh NHS untuk meningkatkan
kapasitas. Menurut BMA, sebagian besar masyarakat menentang langkah ini.
NHS sebagian besar didanai dari pajak umum (termasuk sebagian dari pembayaran
Asuransi Nasional) Departemen Pemerintah Inggris bertanggung jawab untuk NHS adalah
Departemen Kesehatan, dipimpin oleh Sekretaris Negara untuk Kesehatan.. Sebagian besar
pengeluaran dari Departemen Kesehatan ( 98.700.000.000 pada 2008-9 ) dihabiskan dalam
NHS.
Menjadi acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan pembangunan kesehatan yang dimulai
dari kegiatan perencanaan sampai dengan kegiatan monitoring dan evaluasi; (Pasal 5)
Terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua komponen bangsa, baik Pemerintah,
Pemerintah daerah, dan/atau masyarakat termasuk badan hukum, dan usaha, dan lembaga
swasta secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujudnya daerajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pelaksanaan SKN
Upaya kesehatan;
Promotif sampai dengan Rehabilitatif
Fasilitas pelayanan kesehatan;
Primer, sekunder, tersier
Sumber daya upaya kesehatan;
SDM, Faskes, pembiayaan, sarana-prasana, farmasi-alkes, manajemen, informasi, regulasi
Pembinaan dan pemngawasan upaya kesehatan;
Standarisasi, sertifikasi, lisensi, akreditasi, dan penegakan hukum
Publik good menjadi tanggung jawab pemerintah, sedangkan untuk pelayanan kesehatan
perorangan pembiayaan bersifat privat, kecuali pembiayaan untuk masyarakat miskin dan
sampai umur 12 tahun mengalami masalah gigi rusak serta tulang dan jantung yang lemah.
Hal ini terjadi karena mayoritas dari mereka tidak mampu membayar jasa kesehatan. Dokterdokter yang bekerja di daerah kumuh pun sangat sedikit. Jumlah dokter umum di daerah East
End, London, hanya 1 untuk 18.000 orang, sementara di daerah elit, ada 1 dokter untuk 250
orang. Para dokter enggan bekerja di daerah kumuh, karena uang yang didapat hanya sedikit.
Ada upaya-upaya karitatif seperti parade penggalangan dana untuk pengobatan orang miskin.
Tetapi, cara-cara itu tidak bisa menuntaskan persoalan kesehatan warga Inggris.
Masyarakat Inggris pun menginginkan perubahan. Pada 1945, Partai Buruh berhasil
menangkap aspirasi ini dan memenangkan pemilu. Terbentuk pemerintahan Partai Buruh
yang dipimpin oleh Perdana Menteri Clement Attlee dari Partai Buruh. Attlee menggantikan
Winston Churcill, Perdana Menteri sebelumnya dari Partai Konservatif atau yang juga biasa
disebut Partai Tory. Reformasi pun menyapu Inggris. Pemerintahan Partai Buruh melakukan
nasionalisasi atas industri tambang, fasilitas listrik, kereta api dan transportasi jarak jauh.
Pada Januari 1948, Menteri Kesehatan Aneurin Bevan menyatakan, mulai 5 Juli 1948, akan
tersedia jaminan kesehatan gratis berbasis pajak untuk penduduk Inggris.
Penentangan terhadap Bevan pun bermunculan. Partai Tory menentang Rancangan UndangUndang (RUU) dari Bevan di parlemen. Beredar wacana bahwa gagasan Bevan akan
membawa bencana, karena ekonomi Inggris masih lemah. Namun, penentangan paling
mengkhawatirkan datang dari kalangan medis, yang seharusnya menjadi salah satu penopang
NHS. Dokter-dokter di Inggris saat itu memang lebih seperti kontraktor independen, bukan
kelas pekerja. Mereka membuka praktek atau jasa bedah mereka sendiri. Para dokter ini
khawatir NHS akan menjadikan mereka sebagai dokter negara dan menghilangkan
kebebasan serta pendapatan mereka. Karena itulah mereka menentang gagasan Bevan.
Oposisi kalangan medis ini direpresentasikan oleh Asosiasi Medis Inggris (British Medical
Association disingkat BMA). Tidak semua kalangan medis menentang Bevan. Ada juga
minoritas yang mendukungnya, seperti para mahasiswa kedokteran yang tergabung dalam
Asosiasi Medis Sosialis. Adapun Bevan berhasil memenangkan dukungan parlemen dan
publik. Jajak pendapat Gallup menunjukkan hanya 13% publik yang mendukung para dokter.
Tetapi, oposisi dari kalangan medis tetap kuat. Masalahnya, NHS hanya bisa berjalan jika
kalangan medis bergabung dalam NHS.
Bevan lalu melobi Charles McMoran, Presiden Sekolah Kedokteran Kerajaan (Royal College
of Physicians) yang juga merupakan dokter pribadi Winston Churcill, untuk mengimbangi
kekuatan BMA. McMoran mengusulkan kepada Bevan agar mengamandemen UU NHS
dengan jaminan bahwa para dokter tidak akan dijadikan pegawai negeri tanpa melalui UU
baru. Pada 7 April 1948, Bevan mengamandemen UU NHS dan McMoran pun mendukung
NHS. Namun, BMA tetap menolak NHS. Bevan tidak gentar. Meski belum mengamankan
dukungan kalangan medis, ia melakukan kampanye publik yang masif untuk mendidik warga
tentang NHS. Hasilnya, 75% warga Inggris mendaftar ke NHS. Menghadapi tekanan publik
yang kuat ini, BMA akhirnya setuju dengan NHS.
Tetapi, masalah yang dihadapi NHS bukan hanya oposisi dari kalangan medis. Ada juga
problem infrastruktur kesehatan yang buruk di Inggris pasca Perang Dunia II. Sebagian besar
rumah sakit di Inggris masih berupa reruntuhan. Perlatan medis dan tenaga perawat yang ada
juga tidak memadai. Berbagai usaha dilakukan untuk mengatasi hal ini. Diantaranya
kampanye untuk merekrut 30.000 perawat untuk 400.000 tempat tidur rumah sakit.
Menjelang dibukanya NHS, kalangan medis yang awalnya beroposisi terhadap Bevan,
bekerja keras mempersiapkan NHS. Pada 5 Juli 1948, sesuai dengan janji Bevan, NHS
dibuka untuk penduduk Inggris.
Perjuangan mewujudkan NHS adalah salah satu contoh bagaimana tekad politik yang kuat
bisa mewujudkan apa yang pada awalnya terlihat tidak realistis menjadi kenyataan.
Aneurin Bevan dan pemerintahan Partai Buruh Inggris tetap optimis memajukan NHS,
sekalipun menghadapi oposisi dari berbagai kalangan serta situasi ekonomi dan infrastruktur
kesehatan yang buruk pasca Perang Dunia II. Tentu saja, agar tidak menjadi angan-angan,
tekad politik yang kuat tetap perlu dibasiskan pada analisis atas kemungkinan-kemungkinan
yang ada di kondisi objektif. Masalahnya, analisis bisa bias jika sudah dibingkai terlebih
dahulu dengan situasi psikologis yang pesimis. Karenanya, kerja intelek tetap perlu
dikombinasikan dengan optimisme kehendak.
Sekarang ini, setelah 66 tahun berdiri, NHS memang sedang dipreteli oleh kekuatan-kekuatan
neoliberal. Tendensi Partai Buruh Inggris juga sudah berubah dari sosialis menjadi
liberal. Pada 1995, atas usulan Tony Blair, Klausa IV Konstitusi Partai Buruh yang
mencakup prinsip kepemilikan bersama alat-alat produksi, distribusi dan pertukaran diganti
menjadi prinsip ekonomi dimana usaha pasar dan kerasnya kompetisi bergabung dengan
kekuatan kemitraan dan kerjasama.[3]
Meski demikian, NHS tetap bisa menjadi inspirasi bagi kita di Indonesia. JKN yang berbasis
asuransi perlu diganti dengan jaminan kesehatan berbasis pajak agar hak warga atas
kesehatan terpenuhi. Tentu saja, jaminan sosial semacam NHS sulit diterapkan jika tidak ada
kebijakan peningkatan pendapatan negara, seperti pajak progresif perusahaan atau
nasionalisasi aset-aset vital. Pilpres saat ini adalah momen yang tepat bagi masyarakat untuk
mendesakkan penerapan jaminan kesehatan berbasis pajak agar menjadi agenda
pemerintahan mendatang. Presiden yang layak memimpin Indonesia haruslah Presiden yang
peduli dengan pemenuhan hak atas kesehatan warganya.
Penulis beredar di Twitterland dengan id @mzakih
Catatan:
[1] Kovenan Internasional Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya, diunduh 29 April 2014
dari http://www.kontras.org/baru/Kovenan%20Ekosob.pdf.
[2] Lihat About the National Health Service (NHS), diunduh pada 13 April 2014
http://www.nhs.uk/NHSEngland/thenhs/about/Pages/overview.aspx.
[3] Perbandingan antara Klausa IV yang lama dan baru Partai Buruh Inggris bisa dilihat di
situs Labourcounts, diunduh pada 20 Mei 2014 dari
http://www.labourcounts.com/clause4.htm; Lihat juga John Rentoul, Defining moment as
Blair wins backing for Clause IV, The Independent, 14 Maret 1995, diunduh pada 20 Mei
2014 dari http://www.independent.co.uk/news/defining-moment-as-blair-wins-backing-forclause-iv-1611135.html.