Contoh Hospital by Law Rumah Sakit Umum
Contoh Hospital by Law Rumah Sakit Umum
Hospital By Law yang merupakan Undang-undang dasar dari sebuah rumah sakit adalah wajib
adanya. Keberadaannya wajib pula disandingkan dengan Medical Staff By Law atau lebih
terkenal dengan singkatan MSBL, atau seperti yang kami sajikan di sini yakni terbagi dua buku
yang merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan ibarat sejoli yang sudah satu hati.
Dan terutama ialah yang ingin kami sampaikan, silahkan Hospital By Law dan MSBL ini dikopi,
dan dimodifikasi. Terima kasih atas kunjungan anda.
BUKU I
BAB I
KETENTUAN UMUM
NAMA, VISI, MISI, NILAI-NILAI, LOGO DAN TUJUAN
Bagian Pertama
Nama, Visi, Misi, Motto, Logo , dan Tujuan Rumah Sakit Umum Sehat Sentosa Jakarta
Pasal 1
(1) Nama Rumah sakit ini adalah Rumah Sakit Umum Sehat Sentosa Jakarta milik Yayasan
Manis Manja yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Walikota
Jakarta Nomor 445/43/XII/2010 Tentang Ijin Sementara Penyelenggaraan Sarana Kesehatan
RSU Jakarta.
(2) Visi rumah sakit adalah menjadi rumah sakit berkualitas yang Modern dan Menjadi Pusat
Rujukan Rumah Sakit Lainnya
(3) Misi :
a. Melaksanakan Pelayanan Kesehatan yang berkualitas
b. Meningkatkan profesionalisme SDM
(4) Motto: adalah slogan pencerminan dari sikap kerja karyawan Rumah Sakit sebagai berikut:
Cure and Care
(5) Logo Rumah Sakit adalah: dua tangan saling menyambut dan sinerginya membentuk inisial
huruf S, yang berarti Simpati (bukan Indosat)
yang wajar.
d. Memperhatikan segala permintaan rumah sakit yang dianggap wajar sehubungan dengan
tindakan di rumah sakit dengan mengacu pada ketentuan pelayanan yang berlaku di rumah sakit.
e. Mematuhi etika kedokteran yang berlaku di Indonesia ,baik yang berkaitan dengan kewajiban
terhadap masyarakat pasien, teman sejawat dan diri sendiri.
f. Memperhatikan syarat-syarat umum praktek klinis yang berlaku di rumah sakit.
BUKU II
MEDICAL STAFF BY LAWS
BAB V
NAMA, TUJUAN
Pasal 9
1) Nama kelompok Dokter dan Dokter Gigi yang berhak memberikan pelayanan medik di
Rumah Sakit ini adalah Staff Medik Fungsional ( SMF ) RSU Sehat Sentosa Jakarta
2) Pengelompokan anggota SMF berdasarkan bidang spesialisasi medik yang ada di RSU Sehat
Sentosa Jakarta
3) Untuk Kelompok Dokter Umum masuk dalam SMF dokter umum dan untuk Kelompok
Dokter gigi dan dokter gigi speasialis masuk dalam SMF dokter gigi.
4) Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) masuk dalam SMF sesuai dengan
spesialisasi yang sedang diikuti.
5) Nama wadah profesional medis yang keanggotaannya berasal dari ketua-ketua staf medis
fungsional dan atau yang mewakili disiplin ilmu tertentu adalah Komite Medik RSU Sehat
Sentosa Jakarta.
Pasal 10
Tujuan dan pengorganisasian Staf Medis Fungsional adalah agar staf medis di RSU Sehat
Sentosa Jakarta dapat lebih menata diri dengan fokus terhadap kebutuhan pasien sehingga
menghasilkan pelayanan medis yang berkualitas dan bertanggung jawab.
Pasal 11
Secara administrasi Staf Medis Fungsional berada di bawah direktur RSU Sehat Sentosa Jakarta
namun secara Fungsional sebagai profesi, anggota Staf Medis Fungsional bertanggung jawab
1. Menyelesaikan dan melengkapi rekam medis penderita yang menjadi tanggung jawabnya
dalam tempo 2 x 24 jam.
2. Bertanggung Jawab atas pelayanan medis yang dilaksanakan oleh PPDS yang sedang
menjalani pendidikan dibawah bimbingannya.
3) Kewajiban Staf Medis Fungsional
1. Mentaati Peraturan Internal Staf Medis/Medical Staf Bylaws.
2. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
3. Mengindahkan kode etik Kedokteran Indonesia dan Etika
4) Rumah Sakit Indonesia.
5) Mempunyai surat ijin praktek di Rumah Sakit Umum Sehat Sentosa Jakarta.
6) Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan Standar Presedur Operasional
serta kebutuhan medis pasien.
7) Mematuhi kebijakan RSU Sehat Sentosa Jakarta tentang penggunaan obat dan formularium
RS Informed Consent dan Rekam Medis Rumah Sakit Umum Sehat Sentosa Jakarta.
8) Merujuk ke staf medis yang mempunyai kemampuan/keahlian yang lebih baik apabila tidak
mampu melakukan pemeriksaan atau pengobatan.
9) Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang pasien bahkan juga setelah pasien itu
meninggal dunia.
10) Melakukan pertolongan darurat atas dasar kemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lian
yang bertugas dan mampu melakukannya.
11) Meningkatkan pengetahuan dan mempuannya secara terus menerus dengan ikut serta secara
aktif dalam program pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang berkesinambungan dan programprogram pengembangan medik lainnya yang diatur SMF dan Rumah Sakit.
12) Membangun dan membina kerjasama yang baik dengan sesama sejawat anggota SMF,
paramedis dan pegawai rumah sakit lain demi kelancaran pelayanan medik.
13) Bersedia ikut dalam panitia-panitia Komite Medik dan Rumah Sakit.
14) Ikut dan aktif pada penelitian yang diprogram oleh SMF dan Rumah Sakit.
15) Tidak melibatkan diri dalam kegiatan yang patut diduga dapat merugikan penderita dan
rumah sakit.
Pasal 19
Hak-hak Anggota SMF
1. Menggunakan hak klinik di RSU Sehat Sentosa Jakarta
2. Mendapatkan gaji dan tunjangan lain, hak cuti serta hak lain sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Mendapatkan imbalan jasa pelayanan sesuai dengan peraturan RSU Sehat Sentosa Jakarta
4. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas profesinya sesuai dengan
peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku.
Pasal 20
Hak -Hak Klinik
1) Hak Klinik adalah kewenangan dari anggota SMF untuk melaksanakan pelayanan Medik
sesuai dengan profesi dan keahliannya. Tanpa hak klinik maka seorang tenaga medik tidak dapat
menjadi anggota SMF dan bekerja di Rumah Sakit Umum Sehat Sentosa Jakarta.
2) Hak Klinik diberikan oleh Direktur atas Rekomendasi Komite Medik / Panitia Kredensial ,
sesuai dengan prosedur penerimaan anggota SMF.
3) Hak Klinik diberikan kepada seorang anggota SMF untuk jangka waktu 5 tahun. Pemberian
hak Klinik ulang dapat diberikan setelah yang bersangkutan mendapat resertifikasi dari
organisasi profesi.
Pasal 21
Pembatasan Hak Klinik
1) Komite Medik bila memandang perlu dapat memberi rekomendasi agar anggota SMF dibatasi
hak kliniknya kepada Direktur (Utama), atas rekomendasi dari Panitia Kredensial agar anggota
SMF dilakukan pembatasan hak kliniknya.
2) Pembatasan hak klinik ini dapat dipertimbangakan bila anggota SMF tersebut dalam
pelaksanaan tugasnya di RSU Sehat Sentosa Jakarta dianggap tidak melaksanakannya sesuai
dengan standar pelayanan medis yang berlaku, dapat dipandang dari sudut kinerja klinik, sudut
etik profesi dan sudut hukum.
3) Panitia Kredensial membuat rekomendasi pembatasan hak klinik anggota SMF setelah
terlebih dahulu :
a. Ketua SMF mengajukan surat untuk mempetimbangkan pencabutan hak klinik dari anggota
SMF nya kepada ketua Komite Medik.
b. Komite Medik meneruskan permohonanan tersebut kepada panitia kredensial untuk meneliti
kinerja klinis dan etika profesi dan anggota SMF yang bersangkutan.
c. Panitia kredensial berhak memanggil anggota SMF yang bersangkutan untuk memberikan
penjelasan dan membela diri setelah sebelumnya diberi kesempatan untuk membaca dan
mempelajari bukti-bukti tertulis tentang pelanggaran yang dibuatnya.
d. Panitia kredensial dapat meminta pendapat dari pihak lain yang terkait.
Pasal 22
Pencabutan Pembatasan Hak Klinik
1) Pencabutan pembatasan hak klinik dilaksanakan oleh Direktur atas usul Komite Medik bila
SMF tersebut telah melaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan pada saat sanksi
pembatasan.
Pasal 23
Pencabutan Hak Klinik
Pencabutan Hak Klinik dilaksanakan apabila :
1. Pindah dari lingkungan RSU Sehat Sentosa Jakarta.
2. Meninggal dunia
BAB VIII
PENGORGANISASIAN STAF MEDIS FUNGSIONAL
Pasal 24
Struktur Organisasi
1) Anggota SMF dikelompokkan dalam masing-masing Staf Medik Fungsional ( SMF ) sesuai
dengan profesi dan keahliannya.
2) Susunan Kepengurusan SMF terdiri dari :
a. Ketua SMF merangkap anggota.
pelayanan medis.
Pasal 28
1. Koordinator Penelitian dan Pengembangan dipilih oleh Ketua SMF dan anggota tetap SMF.
2. Koordinator Penelitian dan Pengembangan SMF bertugas membantu Ketua SMF dalam
mengkoordinasikan kegiatan penelitian, pengembangan dan pelatihan anggota SMF.
Pasal 29
SMF mempunyai tugas untuk melakukan pelayanan medis, penelitian pengembangan pelayanan
medis sesuai dengan kemajuan ilmu kedoktern, meningkatkan keterampilan dan ilmu
pengetahuan, serta memberikan pendidikan dan pelatihan kepada mahasiswa kdokteran dan
tenaga kesehatan lain.
Pasal 30
Kewajiban Staf Medis Fungsional
1) SMF wajib menyusun Standar Prosedur Operasional yang terdiri dari:
a. Standar Prosedur Operasional Pelayanan Medis yang terdiri dari Standar Palayanan Medis dan
Standar Prosedur Operasional Tindakan Medis . Penyusunan Standar Prosedur Opersional ini di
bawah koordinasi Komite Medik.
b. Standar Prosedur Operasional bidang administrasi / manajerial yang meliputi pengaturan tugas
dan wewenang anggota staf medis, jadual rapat kelompok SMF, pengaturan pertemuan klinik /
presentasi kasus, pengaturan prosedur konsultansi dan peraturan lain yang dianggap perlu
Penyusunan Standar Prosedur Operasional bidang Administrasi ini dibawah koordinasi Direktur
Rumah Sakit.
2) SMF wajib menyusun indikator kinerja mutu klinis / mutu pelayanan medis Indikator mutu
yang disusun adalah indicator output atau outcome.
Pasal 31
Kewenangan Staf Medis Fungsional
1. Memberikan rekomendasi tentang penempatan anggota SMF baru dan penempatan ulang
anggota SMF kepada Direktur melalui Ketua Komite Medik.
2. Melakukan evaluasi kinerja anggota SMF didalam kelompoknya dan bersama-sama dengan
komite klinis bidang medis menentukan kompetensi dari anggota SMF tersebut.
3. Melakukan evaluasi dan revisi ( bila diperlukan ) terhadap perturan internal staf medis, standar
pelayanan medis , standar prosedur operasional tindakan medis dan standar prosedur operasional
bidang administrasi / manejerial.
BAB IX
KOMITE MEDIK
Bagian Pertama
Nama dan struktur Organisasi
Pasal 32
(1) Nama organisasi : Komite Medik adalah wadah profesional medis yang anggotanya terdiri
dari Ketua-ketua Staf Medis Fungsional dan atau yang mewakili disiplin ilmu tertentu.
(2) Komite Medik mempunyai otoritas tertinggi dalam pengorganisasian staf medis.
(3) Susunan kepengerusan Komite Medik terdiri dari :
a. Ketua merangkap anggota.
b. Wakil Ketua merangkap anggota
c. Sekretaris buka anggota
d. Anggota
(4) Masa bakti kepengurusan Komite Medik adalah 5 tahun.
(5) Kepengurusan Komite Medik dipilih melalui rapat pleno untuk memilih ketua, wakil ketua
dan sekretaris.
(6) Pemilihan dilaksanakan sesuai prosedur tetap yang telah diatur di dalam Medical Staf
Bylaws.
Bagian Kedua
TUGAS, FUNGSI DAN WEWENANG
Pasal 33
Tugas
Tugas Komite Medik :
a. Membantu Direktur RSU Sehat Sentosa Jakarta menyusun standar pelayanan medis dan
pemantau pelaksanaannya.
b. Membantu Direktur RSU Sehat Sentosa Jakarta menyusun medical staff bylaws dan
memantau pelaksanaannya.
c. Membantu Direktur RSU Sehat Sentosa Jakarta menyusun kebijakan dan prosedur yang terkait
medico-legal dan etiko-legal.
d. Melakukan koordinasi dengan Direktur dalam melaksanakan pemantauan dan pembinaan
pelaksanaan tugas SMF.
e. Mengatur kewenangan profesi dan SMF.
f. Melaksanakan pembinaan etika profesi, disiplin profesi dan mutu profesi.
g. Melakukan pemantauan dan evaluasi mutu pelayanan medis.
h. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan
pengembangan dalam bidang medis.
Pasal 34
Fungsi
Fungsi Komite Medik adalah sebagai pengarah dalam pemberian pelayanan medis, sedangkan
SMF adalah pelaksana pelayanan medis.
Pasal 35
Wewenang
Wewenang Komite Medik :
a. Memberikan usul rencana kebutuhan dan peningkatan kualitas tenaga medis.
b. Meberikan pertimbangan tentang rencana pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan peralatan
pelayanan medis dan peralatan penunjang medis serta pengembangan pelayanan medis.
c. Membentuk Tim Klinis yang mepunyai tugas menangani kasus-kasus pelayanan medis yang
memerlukan koordinasi lintas profesi.
d. Memantau dan mengevaluasi penggunaan obat di Rumah sakit.
e. Memantau dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas penggunan alat kedokteran di Rumah
Sakit.
f. Melaksanakan pembinaan Etika Profesi serta mengatur kewenangan profesi anggota Staf
Medik Fungsional.
g. Memberikan rekomendasi tentang kerjasama anatara Rumah Sakit dan Fakultas Kedokteran /
Kedokteran Gigi / Instalasi pendidikan lain.
h. Menetapkan tugas dan kewajiban Sub Komite/Panitia dalam lingkungan Komite Medik.
Pasal 36
Sub Komite / Panitia
1) Sub Komite / Panitia adalah kelompok kerja khusus yang bertugas membantu pelaksanaan
tugas tugas Klinik Bidang Medis.
2) Sub Komite / Panitia dibentuk sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.
3) Sub Komite / Panitia kepengurusannya ditetapkan oelh Surat Keputusan Direktur Utama.
4) Keanggotaan Sub Komite / Panitia terdiri dari anggota tetap staf medis fungsional dan tenaga
lain secara ex officio.
5) Susunan Kepengurusan Sub Komite / Panitia terdiri :
a. Ketua Merangkap Anggota.
b. Sekretaris merangkap Anggota.
c. Anggota.
6) Tata Kerja Sub Komite / Panitia
a. Sub Komite / Panitia membuat kebijakan , program dan prosedur operasional.
b. Sub Komite / Panitia membuat laporan berkala dan laporan tahunan kepada Komite Medik
Laporan tahunan berisi evaluasi kegiatan dan rencana kegiatan berikutnya.
c. Biaya operasional dibebankan pada anggaran rumah sakit.
7) Sub Komite / Panitia yang ada di RSU Sehat Sentosa Jakarta adalah KPRS,
8) Jumlah panitia / sub komite dapat ditambah atau di kurang sesuai dengan kebutuhan.
BAB X
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 13 Januari 2011
Perseroan terbatas Yayasan Manis Manja
Ketua