Anda di halaman 1dari 2

IDE KREATIF MENUJU GREEN CAMPUS UNS

Pemanasan global yang terjadi dewasa ini sudah mencapai tahap memprihatinkan.
Manusia diharapkan menjaga dan memelihara kelestarian alam pada setiap kegiatannya,
terutama yang berkaitan dengan sumber daya alam. Upaya tersebut harus dilakukan oleh setiap
manusia di segala kegiatannya untuk menyelamatkan kualitas alam yang akan menjamin kualitas
hidup manusia. Salah satu upaya tersebut adalah program lingkungan yang ditujukan untuk
lingkungan Perguruan Tinggi yang disebut dengan program Green Campus.
Green Campus memiliki arti luas kampus hijau. Saat kita mendengar kata green campus
pasti yang terlintas di benak kita pertama kali adalah kampus yang memiliki banyak pepohonan.
Sebenarnya asumsi tersebut benar adanya, tetapi arti sesungguhnya dari Green Campus adalah
sebuah kampus sebagai tempat belajar mahasiswa yang hijau, bersih, dan nyaman.
Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) sebagai salah satu kampus yang peduli
lingkungan kini tengah berupaya mewujudkan program Green Campus yang sedang digencargencarkan. Saat ini, UNS telah banyak membangun fasilitas yang menunjang terwujudnya Green
Campus ini, seperti pembangunan zona pedestrian untuk pejalan kaki sejauh 1,5 km di seluruh
area kampus serta pembangunan danau dekat Fakultas Pertanian guna menampung dan
memanfaatkan air hujan. Selain itu, ada juga bus kampus yang disediakan untuk mengurangi
aktivitas kendaraan pribadi mahasiswa di area kampus.
Walaupun di UNS saat ini ruang terbuka hijau sudah mencapai kurang lebih 40% dari
total wilayah kampus (yang sudah melebihi kriteria kampus hijau), tetapi masih harus perlu ada
beberapa hal yang harus dibenahi. Selain dengan mendukung hal-hal yang sudah tercantum di
atas, kita sebagai mahasiswa masih perlu memberi ide-ide kreatif guna meningkatkan kesuksesan
program Green Campus UNS. Beberapa ide kreatif yang akan dibahas kali ini ada 4, yaitu Green
Transportation, Anti-Plastic, Paper and Water Saving, dan My Green Classroom.
Untuk mewujudkan ide pertama, Green Transportation, mahasiswa tidak diharuskan
memiliki kendaraan berteknologi tinggi ataupun yang bertenaga baterai untuk mengurangi polusi
di kampus. Selain menggunakan bus kampus, mahasiswa juga bisa bersepeda atau berjalan kaki
di area kampus. Kita sebagai mahasiswa bisa sekaligus berolahraga dengan bersepeda dan
berjalan kaki. Dengan ide Green Transportation ini, kita benar-benar tidak meninggalkan carbon
footprint alias jejak karbon dan sudah jelas mengurangi polusi udara.

Ide selanjutnya adalah Anti-Plastic. Budaya menggunakan plastik memang sudah sangat
mendarah daging dan sulit ditinggalkan. Namun, hal itu dapat dikurangi dengan kemauan dari
para mahasiswanya sendiri. Saat membeli makanan di kantin, usahakan agar tidak menggunakan
plastik. Mahasiswa bisa membeli makan di kantin dan langsung memakan makanannya dengan
menggunakan piring yang disediakan penjual di kantin. Piring tersebut bisa dicuci dan digunakan
kembali nantinya. Berbeda dengan plastik yang akan menjadi sampah jika makanan yang
dibungkus sudah habis dimakan.
Berhadapan dengan tumpukan kertas sudah menjadi makanan sehari-hari bagi
mahasiswa. Namun, sering terjadi pembuangan kertas tidak terpakai yang berlebihan. Hal ini
sangat tidak mendukung program Green Campus karena bahan baku kertas sendiri adalah pohon.
Untuk itulah ide Paper and Water Saving perlu digalakkan. Kertas-kertas yang tidak terpakai
tidak serta-merta langsung dibuang. Kertas-kertas tersebut bisa digunakan kembali untuk
membuat catatan bagi mahasiswa. Penggunaan air pun juga harus dikontrol. Sebisa mungkin
minimalkan membuang-buang air dengan percuma. Contohnya sebelum keluar kamar mandi dan
setelah mencuci tangan di wastafel, kita harus memastikan air keran sudah dalam keadaan mati.
Yang terakhir dan yang tak kalah penting adalah ide My Green Classroom. Ruang
pembelajaran tempat kita sebagai mahasiswa mengikuti kuliah juga tidak boleh ditinggalkan
dalam mewujudkan program Green Campus. Ruang kuliah yang kebanyakan sudah ber-AC
sebenarnya kurang mendukung terwujudnya Green Campus. Jadi sebisa mungkin kurangi
penggunaan AC jika ruang kuliah tidak benar-benar panas. Juga setelah perkuliahan telah selesai,
matikan AC agar tidak membuang daya listrik dan agar tidak terproduksi lebih banyak gas freon
yang bisa meningkatkan pemanasan global.
Green Campus adalah sarana untuk mendorong dan membantu universitas dalam
menjaga kelestarian lingkungan. Ide-ide di atas memang tidak mudah dijalankan. Namun pelan
tapi pasti, ide-ide tersebut bisa terwujud adanya dengan kemauan yang keras dan kerja sama
seluruh masyarakat Universtias Negeri Sebelas Maret.

Fakultas Pertanian_Ilmu dan Teknologi Pangan_Kelompok 14_Nur Istiqomah, Nurul


Hidayati Sholi, Permata Dewi Prawesti, Puti Rochmaning Tyas Anna P. A. _Artikel

Anda mungkin juga menyukai