Kerapatan Atom SB
Kerapatan Atom SB
Triklinik
Kelas :
Ilmu Bahan dan Korosi 1
Disusun oleh :
Kelompok 6
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Fitriani Meizvira
Jayusandi Mulya Sentosa
Jervis Sinto
Mahdi
Muhammad Irfan Raharjo
Muhammad Jamaluddin
Taqi Aufa
Yugo Widhi Nugroho
( 1406565493 )
( 1406571470 )
( 1406531681 )
( 1406531813 )
( 1406604531 )
( 1406531776 )
( 1406572435 )
( 1406563235 )
Daftar Isi............................................................................................................................2
BAB I: PENDAHULUAN.................................................................................................3
1.1. Pendahuluan....................................................................................................3
1.2. Latar Belakang................................................................................................3
BAB II: ISI........................................................................................................................4
2.1. Kristal..............................................................................................................4
2.1.1. Definisi Kristal......................................................................................4
2.1.2. Macam-macam Kristal.........................................................................7
2.1.3. Cacat Kristal.........................................................................................9
2.2. Atom Sb.........................................................................................................16
2.3. Triklinik.........................................................................................................20
2.3.1. Bentuk Kristal Triklinik.....................................................................20
2.3.2. Menghitung Kerapatan Triklinik.......................................................22
Daftar Pustaka................................................................................................................24
BAB I: PENDAHULUAN
1.1.
Pendahuluan
Tuhan selaku pencipta alam semesta telah menciptakan sesuatu dengan perhitunganperhitungan yang tepat baik ditiinjau dari segi makro atau pun mikro. Apabila di tinjau dari
segi mikro, kita dapat mengetahui bahwa banyak sekali unsur-unsur yang tersedia di bumi ini
dengan spesifikasi dan kegunaannya yang berbeda-beda. Setiap unsur terdiri dari banyak
molekul yang saling tarik-menarik dengan tingkat kerapatan yang berbeda. Zat padat
mempunyai kerapatan yang besar, diikuti dengan zat cair, dan yang paling rendah adalah gas.
Tingkat kerapatan setiap unsur pasti berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh bentuk
geometri dan posisi masing-masing atom. Dalam makalah ini akan dihitung kerapatan atom
Sb dengan model unit sel kristal Triklinik.
1.2.
Latar Belakang
Perbedaan kerapatan atom dari setiap unsur tentunya akan memberikan variasi dalam
pemilihan bahan untuk pengerjaan sesuatu proyek. Contohnya dalam pemilihan bahan rel
kereta api, karena pemuaian berhubungan dengan jenis benda, dan tentunya berhubungan
dengan kerapatan atomnya juga.
Kasus di atas tentunya akan menuntun insinyur untuk lebih aware dalam pemilihan bahan
dan meneliti kerapatan atom dari benda-benda logam. Setelah diteliti, ada beberapa macam
unit sel kristal yang ditemui dalam logam atau material. Macam-macam unit sel kristal dibagi
berdasarkan panjang sisi dan sudut sumbu yang dibentuk oleh sel kristal tersebut (Bravais
Unit Cells). Beberapa sel kristal yang kubistis dapat dibagi kembali berdasarkan posisi
atomnya, yaitu cubic, tetragonal, monoclinic, orthorombhic, rhombohedral, hexagonal, dan
triclinic.
terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara umum,
zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa
berupa
kristal
tunggal,
yang
semua
atom-atom
dalam
padatannya
"terpasang"
pada kisi atau struktur kristal yang sama, tapi, secara umum, kebanyakan kristal terbentuk secara
simultan sehingga menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakanlogam yang kita
temui sehari-hari merupakan polikristal.
Struktur
kristal
mana
yang
akan
terbentuk
dari
suatu
cairan
tergantung
pada kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien. Proses
terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi.
Meskipun istilah "kristal" memiliki makna yang sudah ditentukan dalam ilmu
material dan fisika zat padat, dalam kehidupan sehari-hari "kristal" merujuk pada benda padat
yang menunjukkan bentuk geometri tertentu, dan kerap kali sedap di mata. Berbagai bentuk
kristal tersebut dapat ditemukan di alam. Bentuk-bentuk kristal ini bergantung pada jenis ikatan
molekuler antara atom-atom untuk menentukan strukturnya, dan juga keadaan terciptanya kristal
tersebut. Bunga salju, intan, dangaram dapur adalah contoh-contoh kristal.
Beberapa material kristalin mungkin menunjukkan sifat-sifat elektrik khas, seperti efek
feroelektrik atau efek piezoelektrik. Kelakuan cahaya dalam kristal dijelaskan dalam optika
kristal. Dalam struktur dielektrik periodik serangkaian sifat-sifat optis unik dapat ditemukan
seperti yang dijelaskan dalam kristal fotonik.
Kristalografi adalah studi ilmiah kristal dan pembentukannya. Kristal tunggal juga
disebut sebagai monokristalin, yaitu suatu padatan kristal yang mempunyai kisi kristal yang
susunannya teratur secara kontinyu dan kisi-kisi kristal yang membentuk bingkai tersebut tidak
rusak atau tetap struktur-nya (Liu Z. and Stavrinadis, A, 2008). Menurut Milligan (1979), kristal
tunggal adalah suatu padatan yang atom-atom dalam molekul-molekulnya diatur dalam
keterulangan di mana sebagian padatan kristal tersusun dari jutaan kristal tunggal yang
disebut grain.
Dalam proses pembentukan struktur kristal tersebut, dalam ilmu kristalografi dijelaskan
dengan dua jalan yaitu hcp (hexagonal close-packed) di mana kristal terbentuk dengan urutan
atom ABABAB dan seterusnya serta urutan pembentukan kristal lainnya adalah ccp (cubic
close-packed) di mana urutan atom pembentuknya adalah ABCABC dan seterusnya (Hammond,
2009).
Dalam identifikasi kristal tunggal tidak akan lepas dengan kisi Bravais karena dengan
mengetahui system kristal atau kisi Bravais dapat diidentifikasi jenis dari kristal tunggal tersebut.
Kisi Bravais merupakan system kristal atau bentuk dasar dari kisi kristal. Terdapat empat belas
kisi Bravais dan untuk sistem kristalnya terdapat tujuh yang ditampilkan pada tabel 1.
Keempatbelas kisi tersebut memiliki perbedaan dalam bentuk dan ukuran unit sel. Perbedaan
tersebut dilambangkan dengan huruf a, b, c dan sudut di antara huruf tersebut dilambangkan
dengan , , , di mana adalah sudut di antara b dan c, adalah sudut di antara a dan c,
dan adalah sudut di antara a dan b (Hammond, 2009).
Tabel 1. Sistem Kristal
No Sistem Kristal
1
2
3
4
5
6
7
Kubik
Tetragonal
Orthorombik
Trigonal
Hexagonal
Monoklinik
Triklinik
a = b = c; = = = 900
a = b c; = = = 900
a b c; = = = 900
a = b = c; = = 900
a = b c; = = 900; = 1200
a b c; = = 900 1200
a b c; = 900
Kristal dapat terbentuk dari proses pengendapan. Endapan adalah zat yang memisahkan
diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan dan terbentuklah kristal. Ukuran kristal yang
terbentuk selama pengendapan tergantung pada dua faktor penting, yaitu laju pembentukan inti
dan laju pertumbuhan kristal. Laju pembentukan inti dapat dinyatakan dengan jumlah inti yang
terbentuk dalam satuan waktu. Jika laju pembentukan inti tinggi, banyak sekali kristal yang akan
terbentuk tetapi dengan ukuran yang kecil. Sedangkan jika laju pertumbuhan kristal tinggi, maka
akan didapatkan kristal dengan ukuran yang tinggi (Vogel, 1979).
Cubic
Bravais unit cell memiliki sisi-sisi yang sama panjang (a = b = c) dengan sudut yang
dibentuk semuanya 90 ( = = = 90). Untuk cubic dibagi kembali menjadi 3 jenis
berdasarkan posisi atomnya yaitu simple cubic, body-centered cubic, dan face-centered
cubic.
Tetragonal
Bravais unit cell berikut salah satu sisinya tidak memiliki panjang yang sama dengan 2
lainnya (a = b c) namun semua sudut yang dibentuk masih 90 ( = = = 90).
Tetragonal dibagi lebih lanjut menjadi 2 jenis berdasarkan posisi atomnya yaitu simple
-
base-centered/end-centered
orthorhombic,
dan
face-centered
orthorhombic.
Rhombohedral
Rhombohedral memiliki panjang sisi yang sama seluruhnya (a = b = c) dan seluruh sudut
= = 90; = 120).
Triclinic
Kristal triclinic tidak memiliki panjang sisi yang sama seluruhnya (a b c) dan sudut
yang dibentuk semuanya tidak sama dan tidak sebesar 90 ( 90).
Berikut merupakan kumpulan gambar struktur unit sel kristal sesuai uraian diatas.
Gambar: 7 Kategori Unit Sel Bravais yang Telah Dibagi Menjadi 14 Jenis (sumber: chemed.chem.purdue.edu)
Kristal biasanya mengandung cacat, yang kebanyakan terjadi pada kisi-kisi kristalnya.
Karena kisi-kisi kristal merupakan suatu konsep geometris, maka cacat kristal juga
diklasifikasikan secara geometris.
Macam-macam Cacat Kristal
1. Cacat Titik
Cacat titik disebabkan ketiadaan suatu atom dalam unit sel, biasanya disebut vakansi.
Vakansi terbentuk selama selama proses pembekuan, dan juga karena getaran atom yang
mengakibatkan perpindahan atom dari sisi kisi normalnya. Secara umum, seluruh padatan kristal
di alam selalu memiliki vakansi.
Untuk menghitung jumlah kekosongan suatu bahan pada saat kesetimbangan (N v), digunakan
persamaan berikut:
N v =N exp
( QkT )
v
Dimana:
N = jumlah total sisi
Qv = energi yang diperlukan untuk membentuk vakansi
T = temperatur mutlak (K )
k = konstanta Boltzmann = 1,38 x 10-23 (J/atom.K) = 8,62 x 10-5 (eV/atom.K)
11
12
13
14
15
51
121.75 g.mol-1
1.9
6.684 g.cm-3
Titik Leleh
Titik Didih
Jumlah Proton/Elektron
631 C
1587 C
51
16
Jumlah Neutron
Kepadatan
Klasifikasi Unsur
Nomor Periode
Nomor Golongan
Nama Golongan
Jumlah Isotop Stabil
Energi Ionisasi
Bilangan Oksidasi
71
6.685 gram/cm3
Semi-logam
5
VA
Pnictogen
2
8.64 eV
+5, +3, -3
(Sumber: Bestekin. 2016)
Struktur Atom
Tingkat
Energi
Pertama
:2
Tingkat
Energi
Kedua
:8
Tingkat
Energi
Tingkat
Energi
Ketiga
: 18
Keempat
: 18
Isotop
Ada 12 isotop dari antimon: Sb-117, Sb-119, Sb-120, Sb-121 (Stabil), Sb-122, Sb-123
(Stabil), Sb-124, Sb-126, Sb-126m, Sb -127, Sb-129. Hanya 2 jenis isotop yang stabil, sedangkan
sisanya sangat radioaktif dengan waktu paruh yang bervariasi dari 15 menit sampai 60 hari. Para
Sb-123 formulir tidak ditemukan secara alami, sehingga hanya salah satu bentuk yang stabil
dapat diekstraksi dari bijih.
Kristalografi Antimony
17
Crystal System
Class (H-M)
Space Group
Space Group Setting
Cell Parameters
Ratio a:c
Unit Cell Volume
Trigonal
3m (3 2/m) - Hexagonal Scalenohedral
R3m
R3m
a = 4.307, c = 11.273
1 : 2.617
V 181.10 (Calculated from Unit
Z
Morphology
Twinning
Cell)
6
Pseudocubic crystals
{0114} Commonly forms fourlings,
sixlings and polysynthetic
Antimony di Alam
Antimony banyak ditemukan di pegunungan yang kaya akan batuan mineral logam.
Jumlah unsur kimia ini diperkirakan lebih besar dari unsur kimia perak, dan ditemukan di hampir
setiap jenis batuan mineral logam. Kandungan antimony terbesar berada pada batuan berjenis
stibnite, yang merupakan sumber utama dari antimony. Antimony juga ditemukan dalam jumlah
signifikan pada batuan berjenis arsenopyrite, galena, dan sphalerite.
18
Kegunaan Antimony
Antimony adalah logam rapuh dan merupakan konduktor panas dan listrik yang buruk.
Antimon murni banyak digunakan untuk membuat beberapa jenis perangkat semikonduktor,
seperti dioda dan detektor inframerah. Antimony merupakan paduan dengan timbal yang berguna
untuk meningkatkan daya tahan timbal. Senyawa antimony juga digunakan untuk membuat
bahan fire-detector, cat, enamel keramik, kaca dan tembikar.
2.3. Triklinik
2.3.1. Bentuk Kristal Triklinik
Logam terdiri atas susunan molekul. Susunan molekul atau tumpukan terkecil dari
molekul disebut unit sel. Kumpulan dari unit sel ini disebut kristal.
Sebagian besar materi fisika zat padat adalah kristal dan elektron di dalamnya. Sebuah
kristal ideal disusun oleh satuan-satuan struktur yang identik secara berulang-ulang yang tak
hingga di dalam ruang.
Semua struktur kristal dapat digambarkan atau dijelaskan dalam istilah-istilah lattice
(kisi) dan sebuah basis yang ditempelkan pada setiap titik lattice. Lattice dapat didefinisikan
sebagai sebuah susunan titik yang teratur dan periodik di dalam ruang.
Berikut adalah jenis-jenis kristal beserta contoh logamnya:
Pada makalah ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai bentuk kristal triklinik.
19
Sistem
ini
mempunyai
sumbu
tegak lurus. Demikian juga panjang masing-masing sumbu tidak sama. Pada kondisi sebenarnya,
Kristal triklinik memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a b c , yang artinya panjang
sumbu-sumbunya tidak ada yang sama panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki
sudut kristalografi = 90. Hal ini berarti, pada system ini, sudut , dan tidak saling
tegak lurus satu dengan yang lainnya.
Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, Triklin memiliki
perbandingan sumbu a : b : c = sembarang. Artinya tidak ada patokan yang akan menjadi ukuran
panjang pada sumbu-sumbunya pada sistem ini. Dan sudut antar sumbunya (a terhadap b, b
terhadap c, c terhadap a) pun berbeda-beda.
Sistem ini dibagi menjadi 2 kelas:
Pedial
Kelas ke-1, kelas simetri 1, dengan elemen simetri hanya sebuah pusat
Pinakoidal
Kelas ke-2, kelas simetri 1 bar, dengan elemen simetri hanya sebuah pusat
20
= 109.9,
= 81.8, = 105.4
Untuk menghitung volume unit sel pada kristal digunakan rumus berikut ini.
Volume unit sel=abc ( 1cos2 cos 2 cos 2 ) + 2 ( cos cos cos )
1/ 2
Volume unit sel=11.9 6.4 6.1 ( 1cos 2 109.9 cos 2 81.8 cos2 ) +
2 ( cos 109.9 cos 81.8 cos 105.4 )
21
1/ 2
Volume atomik =
berat molekular
densitas bilangan Avogadro
390.27 gram/mol
g
5.79
6.022 1023 atom/mol
3
cm
1.12 10
cm
kerapatan=
1024 c m3
368.765 3
1 3
kerapatan=0.304
22
Daftar Pustaka
[1]
Anonymous.
2016. Antimony
(Sb).
[ONLINE]
Available
Anonymous.
2016. Weissbergite:
Mineral
Data.
[ONLINE]
at:http://www.webmineral.com/data/Weissbergite.shtml#.V9X9lDU686o.
Available
[Accessed
12
September 2016].
[4] Anonymous, 2016. Physical Constant. [Online] Available at: http://hyperphysics.phyastr.gsu.edu/hbase/class/p3401HW1.html [Accessed 12 September 2016]
[5] Anonymous, 2016. Unit Cells. [Online] Available at:
http://chemed.chem.purdue.edu/genchem/topicreview/bp/ch13/unitcell.php [Accessed 14
September 2016]
[6]
Hikmat.
2016. Pengertian
Unsur
Antimony
dan
Efeknya.
[ONLINE] Available
at:http://kliksma.com/2015/04/pengertian-unsur-antimony-dan-efeknya.html.
[Accessed
11
September 2016].
[7] Iqmal Tahir. 2013. Kimia Zat Padat (Kerusakan pada Kristal). [ONLINE] Available at:
http://iqmal.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/iqmal-kimia-zat-padat-06-kerusakan-padakristal.pdf. [Accessed 11 September 2016].
[8] Izza Ariffatur Ramadhani. 2015. MAKALAH ANALISA CACAT STRUKTUR PADA
MATERIAL.
[ONLINE]
Available
at:
http://blog.unnes.ac.id/ramadhani/wp-
Mondadori,
Arlondo.
1977. Simons
23
&
Schusters
Guide
to
Rocks
and
[11] Pellant, Chris. 1992. Rocks and Minerals. London: Dorling Kindersley
[12] Slide kuliah ilmu bahan dan korosi DTK FTUI.
[13] Tatang. 2015. Kegunaan Unsur Antimon dan Sejarah Unsur Antimon. [ONLINE] Available
at:http://tatangsma.com/2015/04/kegunaan-unsur-antimon-dan-sejarah-unsur-antimon.html.
[Accessed 11 September 2016].
24