Anda di halaman 1dari 2

Deskripsi Proses

Reaksi pembentukan vinil asetat dapat dilakukan pada fasa cair dan fasa gas.
Namun reaksi fasa gas lebih baik daripada fasa cair, karena menghasilkan yield
yang lebih baik dan tidak banyak masalah korosi yang terjadi pada proses. Pada
proses pembuatan vinil asetat, umpan berupa etilen (99,9%), oksigen murni dan
asam asetat (99,5%) yang masing-masing terdapat pada tangki TK-101, TK-102,
dan TK-103 diumpankan ke dalam vaporizer, untuk mengubah fasa bahan baku
menjadi fasa gas. Setelah itu, ketiga bahan baku dicampur pada pencampur gas
<7>, <5>, dan <9>. Pada pencampur gas, konsentrasi oksigen dikontrol dengan
mengatur flow oksigen yang masuk <5> agar konsentrasi oksigen yang masuk ke
dalam reaktor tidak melebihi 8% volum campuran, untuk menghindari resiko
ledakan. Setelah itu campuran gas etilen, asam asetat, dan oksigen dipanaskan
dengan heater hingga suhu 150oC, campuran gas ini <10> kemudian diumpankan
ke kompresor untuk menaikkan tekanan hingga 10 bar <12>. Reaktor yang
digunakan adalah reaktor plug flow (R-101), dengan menggunakan katalis
Paladium. Reaktor ini beroperasi pada tekanan 10 bar dan 150 oC, dengan konversi
etilen sebesar 10,9%.
Reaksi yang terjadi di dalam reaktor adalah sebagai berikut:
C2H4 + CH3COOH + O2 C2H3OOCCH3 + H2O
C2H4 + 3 O2 2 CO2 + 2 H2O
Produk keluaran reaktor <13> adalah etilen, oksigen, karbondioksida, vinil asetat,
air, dan asam asetat.. Selanjutnya produk keluaran reaktor dialirkan ke unit
pemisahan untuk pemurnian produk.
Produk keluaran reaktor dialirkan melalui ekspander untuk menurunkan tekanan,
dari 10 bar hingga 1,01 bar (1 atm) <14>. Kemudian didinginkan dengan cooler
(E-201) hingga temperatur 30oC <15>. Setelah didinginkan, produk terdiri dari
dua fasa, yaitu fasa gas (etilen, oksigen dan karbondioksida) dan fasa cair ( vinil
asetat, asam asetat dan air ). Campuran produk ini kemudian dialirkan ke kolom
knock out drum (KO-201) pada tekanan 1,01 bar dan temperatur 30 oC, untuk
memisahkan fasa cair dan fasa gas. Produk atas dari kolom ini adalah etilen,
oksigen dan karbondioksida <17>, sedangkan produk bawahnya merupakan
campuran vinil asetat, asam asetat dan air <16>.

Produk atas yang merupakan campuran gas etilen, oksigen dan


karbondioksida di recycle kembali <19> ke dalam pencampur gas setelah melalui
splitter (SP-203) untuk dibuang sebagian <18>, hal ini dilakukan untuk menjaga
agar konsentrasi karbondioksida tidak terlalu besar agar tidak menghambat reaksi.
Gas etilen murni <4> dicampur dengan gas etilen yang mengandung oksigen dan
karbondioksida <19> di dalam pencampur gas (M-101). Produk bawah kolom
knock out drum <16> diumpankan ke tangki (V-201) untuk dicampur dengan vinil
asetat recycle <35>. Lalu campuran diumpankan ke heater (E-202) untuk
dipanaskan hingga 88oC. Kemudian produk keluaran heater (E-202) <22>
dialirkan ke kolom destilasi (T-201) pada tekanan 1,01 bar dengan temperatur
reboiler 119oC dan temperatur kondensor 65oC, serta rasio refluks 0,85. Produk
atas merupakan campuran vinil asetat dan air serta sedikit asam asetat <26>,
sedangkan produk bawah merupakan asam asetat dengan sedikit campuran vinil
asetat dan air <30>. Asam asetat yang diperoleh sebagai produk bawah kolom
destilasi di recycle kembali ke tangki pencampur (V-101).
Produk atas kolom destilasi <26> didinginkan dengan cooler (E-205)
hingga temperatur 30oC. Kemudian dialirkan ke dalam dekanter (D-201) untuk
dipisahkan dengan prinsip perbedaan berat jenis komponen. Produk atas keluaran
dekanter merupakan vinil asetat 99,9% mol yang kemudian akan dialirkan ke
tangki penyimpanan produk (TK-201) <34> setelah sebelumnya melalui splitter
(SP-202). Pada splitter (SP-202) sebagian vinil asetat di-recycle kembali <35>
agar komposisi vinil asetat dengan air yang masuk ke kolom destilasi adalah 3:1,
hal ini dilakukan campuran vinil asetat dengan air membentuk azeotrop pada
kolom destilasi. Produk bawah dekanter (D-201) merupakan campuran air dan
sedikit asam asetat <33>.

Anda mungkin juga menyukai