Anda di halaman 1dari 2

UNIVERSITAS ISLAM AL- AZHAR (UNIZAR) MATARAM

TERAKREDITASI : SK. NO.002/BAN-PT/AK-II/XII/1998

FAKULTAS EKONOMI
Alamat Sekretariat : JL. Bung Hatta 21 Mataram, Telp (0370)632232
Alamat Kampus : Turida-Cakranegara-Kodya Mataram, Telp (0370)671650

MID SEMESTER GANJIL, T.A 2013/2014


Mata Ujian
: Agama Islam
Hari / Tanggal
: Nopember 2013
Semester
:V
Waktu
: 16.00-18.15
Dosen Pembina
: Drs. Jundul Mujthadin
Nama Mahasiswa : Yunita Pradewi
Tanda Tangan
:

Jawaban :
1. Ariyah (Pinjam Meminjam) Menurut : Bahasa Adalah Membolehkan kepada orang lain
mengambil manfaat sesuatu yang halal untuk mengambil manfaatnya dengan tidak
merusakkan zatnya dan dikembalikan setelah di ambil manfaatnya dalam keadaan tetap
dan tidak rusak zatnya.
2. Hukum Ariyah (Pinjam Meminjam) dalam Islam adalah
1. Meminjamkan sesuatu hukumnya Sunnat, terkadang menjadi Wajib, seperti
meminjamkan sebuah sampan untuk menyelamatkan orang yang akan hanyut
tenggelam dan terkadang Haram meminjamkan misalnya meminjamkan rumah
sebagai tempat mashiat, prostitusi dll.
2. Orang yang meminjamkan sewaktu-waktu boleh minta kembali barang yang di
pinjamkannya
3. Sesudah yang meminjam mengetahui, bahwa yang meminjamkan sudah memutuskan
aqadnya maka dia tidak boleh memakai barang yang di pinjamkannya.
4. Pinjam meminjam sudah tidak berlaku atau batal dengan matinya atau gilanya salah
seorang dari peminjam atau yang meminjamkan.
Dalil Ariyah (Pinjam Meminjam):
1. Q.s Al-Maauun : 4-7 : Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat. (Yaitu)
orang-orang yang lalai dari sholatnya. Orang-orang yang berbuat riya. Dan enggan
(Menolong) dengan barang yang berguna.
2. Sabda Nabi SAW : Dari Abu Hurairah ra : Bahwasanya Rasulullah saw bersabda :
Tunaikanlah/kembalikanlah barang amanat itu kepada orang yang telah memberikan
amanat kepadamu, dan jaganlah engkau menyalahi janji (Berkhianat) walaupun
kepada orang yang pernah menyalahi janji kepadamu.
3. Rukun Ariyah Menurut Jumhur Ulama adalah Baligh, berakal dan melakukannya dengan
kemauannya. Dengan demikian menurut jumhur ulama Ariyah (Pinjam Meminjam)
menurut rukunnya barang yang di pinjamkan harus jelas dan milik sah orang yang
meminjamkan dan memiliki manfaat yang jelas, mengembalikan barang pinjaman kalau
di butuhkan ongkos maka ongkosnya atas tanggungan peminjam, dan adanya batas waktu
yang jelas.
4. Q. S: Almaidah Ayat 2 : Arti Ayat : Dan tolong menolonglah kamu dalam (Mengerjakan)
kebaikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
5. Q.S : Al Baqarah 283 yang berkaitan dengan Gadai atau RAHN Arti : Ayat tersebut
adalah : Dan jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai) sedang
kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang di
pegang.

Maka secara garis besar menurut ayat tersebut pada dasarnya adalah Bahwa barang
tanggungan (BORG) itu di adakan apabila satu sama lain tidak saling mempercayai
dengan demikian ketika Allah mengetahui dan meyaksikan hal tersebut maka Allah
mensyariatkan Gadai dengan tujuan agar si penerima gadai merasa nyaman atas harta
yang di pinjamkannya oleh karena ada jaminan dari pihak penggadai dan akan
medapatkan fadhilah yaitu adanya pertukaran rasa cinta kasih saying sesama manusia di
tambah lagi dengan bagi penerima gadai memperoleh pahala dari Allah pada suatu hari
yang mana harta maupun anak tidak lagi ada manfaatnya, kecuali orang-orang yang
menemui Allah dengan hati yang selamat.

Adedabaman@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai