Anda di halaman 1dari 5

Andi Ashady Fitrah Pawallangi

10/304685/KU/14104
Group 6/ Pendidikan Dokter Internasional 2010
KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DALAM BIDANG KEDOKTERAN
Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di Dunia dengan lebih dari 17.000 pulau
membentang dari Sabang Sampai Merauke. Selain itu Indonesia juga merupakan Negara dengan
lautan dan daratan yang sangat luas disertai dengan sumber daya alam (SDA) yang berlimpah
baik itu berasal dari laut, darat, serta udara. Beberapa contoh dari kekayaan alam tersebut adalah
emas, batu bara, minyak bumi, gas alam, hutan hujan tropis, garis pantai yang panjang, terumbu
karang, gunung berapi, dan masih banyak lagi. Sehingga banyak orang yang beranggapan bahwa
Indonesia merupakan Atlantis yang hilang.
Didasari oleh SDA yang berlimpah tersebut, maka bangsa Indonesia harus mampu berdiri
dengan kaki sendiri dan memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Cara paling tepat yang harus
dilakukan bangsa ini adalah dengan mendidik para anak-anak negeri dengan baik, sehingga
terbentuk sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan pada akhirnya dapat mengolah SDA
bangsa ini secara maksimal demi kemaslahatan bangsa. Hal tersebut secara langsung akan
mempengaruhi ketahanan nasional bangsa ini.
Ketahanan nasional sendiri adalah kondisi dinamika, dimana suatu bangsa memiliki
keuletan serta ketangguhan dan mampu mengembangkan ketahanan juga kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan serta ancaman baik yang datang
dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat
membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar
dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan keselamatannya. Cara
agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki
kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.
Ketahanan nasional Republik Indonesia memiliki beberapa sifat yang mendasari setiap
kebijakan yang berhubungan dengan ketahanan bangsa ini. Sifat-sifat tersebut antara lain:

1. Mandiri
Ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan
keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu
pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa.
2. Dinamis
Ketahanan nasional tidaklah tetap melainkan dapat meningkat dan atau menurun
tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategisnya.
3. Wibawa
Makin tinggi tingkat ketahanan nasional Indonesia makin tinggi pula nilai kewibawaan
nasional yang berarti makin tinggi tingkat daya tangkal yang dimiliki bangsa dan negara
Indonesia.
4. Konsultasi dan kerjasama
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan
antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata tetapi lebih pada sikap
konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan
moral dan kepribadian bangsa.
Sifat-sifat diatas mutlak dimiliki oleh setiap bidang agar konsep ketahanan nasional di
republic ini berjalan sesuai dengan cita-cita bersama bangsa ini.
Ketahanan nasional dapat mencakup beberapa aspek dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Beberapa contoh ketahanan nasional yang sedang diupayakan bangsa ini adalah
ketahanan dalam bidang pertanian dan kelautan, ketahanan dalam pengolahan energy dan sumber
daya mineral, ketahanan dalam bidang transportasi, pertahanan militer, serta teknologi. Namun
ada hal penting lain yang tidak boleh terlupakan yaitu ketahanan nasional dalam bidang
kedokteran serta pelayanan kesehatan.

Kesehatan merupakan hal penting yang tidak boleh terlewatkan dalam system ketahanan
nasional bangsa ini, karena tidak ada bangsa yang ingin sakit. Bayangkan jika rakyat menderita
karena sakit, roda ekonomi terhenti, kemiskinan merajalela, petani tak bekerja sehingga
kelaparan dimana-mana, guru dan siswa tak berangkat sekolah, para pegawai tak kerja,
keamanan terancam karena para polisi merengek diatas tempat tidur mereka akibat menggigil
karena demam, dan masih banyak lagi. Tapi apakah bangsa ini akan memnggantungkan masalah
kesehatannya kepada bangsa lain?
Jumlah penduduk Indonesia menurut data BPS tahun 2013 menunjuk pada angka lebih dari
245 juta jiwa, dan merupakan jumlah penduduk terbanyak ke-4 diseluruh dunia. Jumlah yang
fantastis tentunya. Belum lagi iklim tropis Negara ini yang merupakan istana bagi jutaan spesies
bakteri, virus, serta kuman-kuman berbahaya untuk hidup, kebiasaan malas serta acuh dari
sebagian besar penduduk kita tentang kebiasaan hidup sehat, serta mitos-mitos yang salah kaprah
mengenai kesehatan, mengakibatkan penduduk bangsa ini menjadi sangat beresiko untuk
terpapar suatu penyakit.
Data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menunjukan bahwa ada 5 penyakit
penyebab kematian tertinggi di Indonesia yaitu, penyakit jantung coroner, TBC, Penyakit
pernafasan, trauma akibat kecelakaan lalu lintas, serta diabetes mellitus. Penyakit jantung
coroner terjadi karena banyak masyarakat kita yang mengonsumsi rokok serta malas melakukan
aktifitas olahraga. TBC masih menjadi penyakit infeksi yang sulit untuk dihilangkan
penyebarannya serta disembuhkan. Iklim Indonesia yang tropis, lingkungan yang kotor akibat
kesadaran sebagian rakyat kita dalam menjaga kebersihan masih kurang, serta pengobatan yang
cenderung lama menjadi penyebabnya. Penyakit pernafasan yang lagi-lagi karena konsumsi
rokok serta udara yang dipenuhi oleh polusi kendaraan yang semakin merajalela. Bukan hanya
asap namun korban kecelakaan yang makin meningkat karena kurangnya aturan yang tegas
dalam pencegahan peningkatan jumlah kendaraan bermotor, serta diabetes mellitus yang
disebabakan lagi-lagi oleh perilaku masyarakat kita yang malas dan cenderung berfikir instan
dalam segala hal.
5 hal tersebut tentunya amat berbahaya bagi masyarakat kita. Bukan hanya itu, masih banyak
persoalan kesehatan yang harus ditangani, mulai dari kurang meratanya penempatan tenaga

kesehatan, sehingga terjadi gap yang nyata antara perkotaan, pedesaan, dan daerah perbatasan.
Kurangnya fasilitas kesehatan baik alat kesehatan dengan teknologi yang baik, juga bangunan
rumah sakit serta puskesmas yang jumlahnya masih terbatas, terlebih di pedesaan serta daerah
tertinggal. Harga untuk mengakses pelayanan kesehatan yang masih sulit terjangkau bagai
beberapa lapisan masyarakat, fasilitas pengembangan kesehatan serta penelitian bermutu yang
masih kurang, politisasi bidang kesehatan yang masih marak dilakukan oleh para calon
pemimpin daerah, kepercayaan masyarakat yang mulai berkurang pada praktek kedokteran
modern sehingga menggiring mereka kepada praktek pengobatan tradisional yang tidak jelas
dampak serta efek samping yang akan timbul, dan masih banyak lagi.
Sebagai bangsa besar dengan segala kekayaan SDA yang dimiliki, kita sepatutnya dapat
bertahan dalam kondisi seperti yang telah disebutkan diatas, dan menyelesaikan masalah tersebut
dengan otak, pikiran, dan tangan kita sendiri. Ketahanan nasional dibidang kesehatan mutlak
dilakukan. Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) melalui salah satu bagiannya yaitu Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) merupakan sebuah langkah nyata untuk membangun kemandirian
bangsa serta pemerataan hak untuk sehat bagi seluruh rakyat Indonesia. Inti dari program ini
adalah pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan mereka sendiri.
BPJS melalui JKN berupaya menjalankan program asuransi dengan angsuran murah untuk
segala lapisan masyarakat dengan system INA-CBG (sebuah system penggolongan penyakit
sesuai tingkat keparahan penyakit serta gejalanya). Hal ini tentunya menguntungkan pasien
karena dapat membiayai penyakit mereka dengan harga yang terjangkau. Selain itu, perlu ada
aturan yang tegas terhadap pemerataan tenaga kesehatan di Indonesia. Kerjasama antara
pemerintah daerah yang masih kekurangan tenaga medis, dengan perguruan tinggi penyedia
pendidikan kedokteran sangatlah dianjurkan demi mendidik putra-putri asli daerah tersebut
sehingga saat mereka telah menjadi tenaga kedokteran, mereka dapat pulang dan mengabdi pada
daerah mereka.
Pengembangan mutu kesehatan serta fasilitas penelitian bagi tenaga kesehatan juga harus
dilakukan. Indonesia merupakan Negara tropis dengan banyak bakteri serta virus yang hidup
tentram. Hal tersebut tentunya sangat berguna missal dalam pengembangan vaksin penyakit,
pengembangan obat-obatan yang berasal dari bahan herbal alami serta teknologi kedokteran

terbaru dalam mencegah atau mengobati penyakit-penyakit yang disebabkan oleh berbagai
bakteris serta virus tersebut.
Selain itu pengembangan SDM yang berkualitas sangat dianjurkan guna menunjang
peningkatan taraf sehat masyarakat. Hal tersebut dikarenakan taraf pendidikan dan kecerdasan
seseorang berbanding lurus dengan tingkat kepatuhan untuk menjalankan pola hidup bersih dan
sehat. Dengan begitu, dapat dipastikan ketahanan nasional dalam bidang kedokteran dan
kesehatan dapat terlaksana dengan baik, jika semua pihak, tidak hanya kementrian kesehatan,
dapat bersatu dan saling berinteraksi untuk bersama-sama mewujudkan hal tersebut, sehingga
tercipta Indonesia yang kuat, sehat, serta mandiri.

Anda mungkin juga menyukai