SKRIPSI
HEPI RISENASARI
H34052162
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009
1
RINGKASAN
HEPI RISENASARI. Penerapan Metode Quality Function Deployment (QFD)
Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Restoran Pringajajar
Kabupaten Pealing Jawa Tengah. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan HENY
K.S. DARYANTO)
Saat ini perkembangan sektor jasa semakin meningkat, kontribusi sektor
ini terhadap pertumbuhan ekonomi tidak kalah dibandingkan dengan sektor
lainnya. Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah merupakan salah satu kabupaten
yang memiliki pertumbuhan jumlah restoran yang terus mengalami peningkatan
setiap tahunnya. Sektor jasa, terutama restoran memberikan sumbangan tertinggi
untuk perekonomian di Kabupaten Pemalang dengan persentase yaitu sekitar
27,84 persen pada tahun 2007. Restoran Pringjajar merupakan salah satu restoran
yang sudah cukup lama berdiri di Kabupaten Pemalang.
Banyaknya alternatif konsumen dalam membeli produk restoran dan
sebagai upaya untuk meningkatkan pangsa pasar, menyebabkan Pringjajar
memerlukan upaya untuk mendengarkan pelanggan atau yang sering disebut
listening to the voice of customer. Selain itu, keberhasilan suatu produk dan
layanan jasa tergantung dari bagaimana produk tersebut memenuhi harapan
konsumen. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghasilkan produk dan
pelayanan restoran yang dapat memenuhi keinginan konsumen adalah dengan
menetapkan Quality Function Deployment (QFD) dalam pembuatan produknya.
Tujuan Penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi persyaratan pelanggan dan
persyaratan teknik dalam usaha meningkatkan kualitas pelayanan Restoran
Pringjajar, (2) Mengkaji Penerapan QFD dalam usaha meningkatkan kualitas
layanan Restoran Pringjajar.
Penelitian dilaksanakan di Restoran Pringjajar, Kabupaten Pemalang, Jawa
Tengah. Pemilihan competitor dilakukan dengan musyawarah dengan pihak
manajemen yaitu R.M. Prima, yang berlokasi dekat dengan Pringjajar. Waktu
penelitian dilakukan selama bulan Mei-Juni 2009. Data dalam penelitian ini dibagi
menjadi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara
dengan pihak manajemen Pringjajar dan pelanggan. Data sekunder diperoleh dari
instansi, internet serta literature dan sumber lain yang terkait dengan topik
penelitian. Responden penelitian ini adalah pelanggan Restoran Pringjajar
sebanyak 60 responden. Analisis data menggunakan metode deskriptif yang
menjabarkan gambaran umum perusahaan. Sedangkan untuk menganalisis
kualitas pelayanan Restoran Pringjajar digunakan metode QFD melalui matriks
HOQ. Alat analisis yang digunakan untuk mengolah data-data dalam penelitian ini
adalah analisis Microsoft Office Excel 2007. Penerapan metode QFD diawali
dengan penyusunan matriks HOQ.
Restoran Pringjajar merupakan salah satu anak cabang dari Pringsewu
Grup, Puwokerto yang merupakan salah satu jaringan restoran terbesar di Jawa
Tengah. Restoran Pringjajar berlokasi di Jalan Raya Pemalang-Pekalongan Km.
2
15 Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah dan terletak di jalur pantai utara jawa
(Pantura). Karakteristik konsumen Restoran Pringajajar berdasarkan jenis kelamin
diketahui bahwa 62 persen berjenis kelamin laki-laki, sebanyak 41,67 persen
berusia 36-45 tahun, sebanyak 80 persen memilki status menikah, sebagian besar
konsumen memiliki jenis pekerjaan sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 32 persen,
sebagian besar konsumen memilki pendapatan rata-rata perbulan adalah Rp.
2.500.000 - Rp. 5.000.000 yaitu sebanyak 42 persen, dan sebagian besar
responden merupakan orang yang memilki tempat tinggal di luar Kabupaten
Pemalang yaitu 81,67 persen.
Persyaratan pelanggan yang dinginkan adalah rasa yang khas, tampilan
menu yang menarik, kehigienisan makanan dan perlengkapannya, harga, porsi
makanan dan minuman, keragaman dan variasi menu, kemudahan lokasi,
kenyamanan tempat, kecepatan penyajian (<10 menit), kebersihan ruangan,
keramahan dan kesopanan pramusaji, penjelasan pramusaji, kecepatan transaksi,
tempat parkir yang luas dan nyaman, penataan eksterior dan interior, respon
keluhan pelanggan dan iklan dan promosi. Sedangkan, persyaratan teknik
Restoran Pringjajar adalah suplai bahan baku, penyimpanan bahan baku,
preparasi, pemasakan, pelayanan, pembersihan dan pencucian.
Berdasarkan bobot absolut persyratan pelanggan, urutan prioritas
persayaratan pelanggan yang harus dipenuhi oleh Restoran Pringjajar adalah Rasa
yang khas, prioritas kedua adalah kenyamanan tempat dan kebersihan ruangan,
urutan ketiga adalah kehigienisan makanan dan perlengkapannya, kemudahan
lokasi, dan tempat parkir yang luas dan aman, urutan prioritas keempat adalah
penataan eksterior dan interior ruangan, urutan prioritas kelima adalah kecepatan
penyajian, kecepatan transaksi dan keramahan dan kesopanan pramusaji, urutan
prioritas keenam adalah porsi makanan dan minuman, serta urutan prioritas yang
terakhir adalah tampilan menu dan penampilan pramusaji. Berdasarkan bobot
absolut persyaratan teknik urutan prioritas yang harus dipenuhi Restoran
Pringjajar adalah pelayanan, pemasakan, penyimpanan bahan baku, preparasi,
suplai bahan baku, pencucian dan pembersihan ruangan. Bobot relatif persyaratan
teknik tidak berbeda urutan prioritasnya dengan bobot absolut persyaratan teknik.
HEPI RISENASARI
H34052162
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009
4
Judul Skripsi
Nama
NRP
Disetujui,
Pembimbing
Diketahui
Ketua Departemen Agribisnis
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Tanggal Lulus :
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul Penerapan
Metode Quality Function Deployment (QFD) Dalam Penentuan Prioritas
Peningkatan Kualitas Pelayanan Restoran Taman Pringajajar Kabupaten
Pemalang Jawa Tengah adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk
apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian
akhir skripsi ini.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala berkah dan karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Penerapan Metode
Quality Function Deployment (QFD) Dalam Penentuan Proritas Peningkatan
Kualitas Pelayanan
Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan membangun ketiga matriks HOQ lainnya.
Akhir kata, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai
bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, penulis ingin mengucapkan terima kasih
dan penghargaan kepada :
1. Dr. Ir. Heny K.S. Daryanto, M.Ec. selaku dosen pembimbing skripsi atas
bimbingan, arahan, waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis
selama penyusunan skripsi ini.
2. Ir. Netti Tinaprilla, MM. selaku dosen penguji utama dan Eva Yolynda A, SP.
MM. dosen penguji komisi akademik, terimakasih atas saran dan masukan.
3. Dra. Rishi Mardiningsih, MPd dan Drs. Suseno, selaku orang tua, Kakak dan
keponakan; Vicky Risenasari dan Restavia Jihan I. dan keluarga besar
Pratiknyo untuk setiap dukungan, cinta dan doa yang diberikan. Semoga ini
bisa menjadi persembahan yang terbaik.
4. Ir. Burhanudin, MM. sebagai pembimbing akademik, para dosen, dan staff
Departemen Agribisnis IPB (Bu Ida, Pak Yusuf, Pak Cecep dll).
5. Pihak Restoran Pringjajar Kabupaten Pemalang. Ibu Yanti, Mas Sigit, Mbak
Lina, serta staff lainnya atas waktu, kesempatan, informasi dan dukungan yang
diberikan.
6. Desy Dameria selaku pembahas sekaligus teman satu bimbingan skripsi.
Teman-teman satu perjuangan bimbingan skripsi, Rina, Rahmat. Terimaksih
untuk dukungan dan diskusi-diskusinya.
7. Bayu Kristianto dan keluarga. Terima kasih untuk segala kesabaran, dukungan
dan doa kepada penulis.
8. Sahabat-sahabat Amel, Cila, Ayu, Yusda, Tiara, Pondok Iwan , Aqsa, Ika,
Ana, Retno Ayul, Pondok Raos , Sari, Lizda, Siti, Indri, Cici, DL, Wening,
Faisal, Grace, Ivan, dan teman-teman AGB 42, 43, 44 lain yang tidak bisa
disebutkan satu persatu. Terima kasih atas semangat, persahabatan, sharing dan
inspirasi selama penulisan skripsi, serta seluruh pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuannya.
Bogor, Agustus 2009
Hepi Risenasari
9
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ...............................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN .. ......................................................................
xvi
I
PENDAHULUAN ....................................................................
1
1.1.
Latar Belakang ......... ....................................................
1
1.2.
Perumusan Masalah . ....................................................
4
1.3.
Tujuan ..........................................................................
6
1.4.
Manfaat Penelitian .........................................................
6
1.5.
Ruang Lingkup Penelitian .............................................
7
II
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................
8
2.1.
Definisi Restoran ...........................................................
8
2.2.
Jenis Restoraran .............................................................
9
2.3.
Kajian Penelitian Terdahulu ...........................................
11
2.3.1. Kepuasan Konsumen ........................................
11
2.3.2. Quality Function Deployment (QFD) ...............
12
2.3.3. Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya .......
14
III
KERANGKA PEMIKIRAN ...................................................
17
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ........................................
17
3.1.1. Konsep Mutu ....................................................
17
3.1.2. Kualitas Layanan ..............................................
18
3.1.3. Konsep Total Quality Mutu (TQM) ................
20
3.1.4. Fokus pada Pelanggan ......................................
21
3.1.5. Konsep Quality Function Deployment (QFD) .
22
3.1.6.
Manfaat QFD ...................................................
26
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional ...................................
26
IV
30
30
30
31
31
32
33
33
34
42
43
47
47
47
49
50
10
50
53
54
60
60
65
67
102
102
103
104
105
5.5.
VI
VII
55
55
56
56
57
57
58
68
70
72
74
74
84
86
87
88
93
93
94
95
96
99
11
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
Penelitian Sebelumnya
15
6.
31
7.
35
8.
43
9.
52
10.
55
11.
56
13.
57
14.
57
15.
58
16.
58
17.
61
18.
66
19.
67
20.
73
21.
75
12.
56
12
22.
75
23.
76
24.
76
25.
77
77
78
78
79
30.
79
31.
80
80
81
81
35.
82
36.
82
83
83
39.
84
40.
85
41.
86
42.
88
43.
89
44.
93
26.
27.
28.
29.
32.
33.
34.
37.
38.
13
45.
94
46.
95
47.
97
48.
99
14
DAFTAR GAMBAR
Nomor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Halaman
23
25
29
38
38
46
48
69
71
101
15
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Halaman
106
109
116
117
118
119
120
121
122
123
16
I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Saat ini perkembangan sektor jasa semakin meningkat, kontribusi sektor
2003
15,2
8,3
28,3
1,0
6,2
16,6
5,9
8,6
9,9
100
91,4
2004
14,3
8,9
28,1
1,0
6,6
16,1
6,2
8,5
10,3
100
90,7
2005
13,1
11,1
27,7
1,0
7,0
15,4
6,5
8,3
9,9
100
88,6
2006
12,9
10,6
28,0
0,9
7,5
14,9
6,9
8,2
10,1
100
89,2
2007
13,8
11,1
27,0
0,9
7,7
14,9
6,7
7,7
10,1
100
89,5
bakar minyak dunia, pada tahun 2005 harga minyak mentah dunia mencapai 60
dlar AS per barrel dan pada tahun 2006 naik pada kisaran 64,45 dlar AS1.
Kenaikan harga bahan baku minyak ini membuat produsen restoran perlu
mengeluarkan biaya operasional yang besar jika akan mendirikan restoran. Dalam
waktu satu tahun terjadi peningkatan jumlah restoran sebesar 2,97 persen. Data
mengenai pertumbuhan restoran di Indonesia tahun 2004-2007 dapat dilihat pada
Tabel 2.
Tabel 2. Pertumbuhan Restoran Di Indonesia Tahun 2004 2007
Tahun
Jumlah Restoran
(Outlet)
17.813
18.691
19.163
19.733
2004
2005
2006
2007
Pertumbuhan
(%)
4,92
2,52
2,97
jumlah
pengguna
jalan
pantai
utara
dan
menyebabkan
19
3
Jumlah
15
23
27
30
35
Pertumbuhan (%)
6,15
3,08
1,79
4,37
Sumber: Buku Pariwisata Kabupaten Pemalang, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Pemalang, 2008
Keterangan : *Jumlah sampai bulan Mei 2009
Berdasarkan Tabel 3, pada tahun 2005 restoran dan rumah makan skala
besar yang ada di Kabupaten Pemalang hanya berjumlah 15 buah, namun pada
tahun 2006 jumlahnya meningkat menjadi 23 buah atau tumbuh sekitar 6,15
persen. Selanjutnya pertumbuhan jumlah restoran terus mengalami peningkatan
yaitu 3,8 persen pada tahun 2007 menjadi 27 buah, dan 1,79 persen pada tahun
2008 menjadi 30 buah. Pada periode Juni 2009 jumlah restoran dan rumah makan
di Kabupaten Pemalang meningkat menjadi 35 buah dan sebagian besar restoran
tersebut berada di Jalan Pantura.
Salah satu restoran yang ada di Kabupaten Pemalang adalah Restoran
Taman Pringjajar, yang merupakan cabang dari Grup Pringsewu Purwokerto.
Restoran Pringjajar memiliki lokasi di Jalan Raya Pemalang-Pekalongan atau di
Jalan Pantura sehingga sebagian besar pangsa pasarnya adalah konsumen
pengguna jalan dan beberapa lainnya adalah masyarakat maupun instansi lokal.
Restoran Pringjajar sudah cukup lama berdiri, yaitu pada tahun 1994.
Perkembangan jumlah usaha sejenis yang cukup pesat di Kabupaten Pemalang
dan sekitarnya membuat lingkungan bisnis semakin kompetitif.
Selain itu, adanya globalisasi dan inovasi teknologi yang terus
berkembang juga mengharuskan perusahaan, termasuk restoran untuk terus
meningkatkan kualitas produknya agar tetap bertahan dalam persaingan. Para
produsen
konsumen, waktu dalam berinovasi, dan kualitas atau mutu, untuk dapat diterima
masyarakat. Pandangan dan kesadaran
Perumusan Masalah
Makanan merupakan kebutuhan manusia yang tidak dapat ditunda
Alamat
Jalan Comal KM 15 Pemalang
Jalan Comal Pemalang
Jl. A. Yani Utara Pemalang
Jl. Urip Sumoharjo Pelutan
Jl. Urip Sumoharjo Pelutan
Jl. Raya Petarukan-Pemalang
Jl. Raya Petarukan-Pemalang
Jl. Raya Petarukan-Pemalang
Jl. Raya Petarukan-Pemalang
Jl. Raya Comal-Pemalang
Jl. Urip Sumoharjo
Jl. Gatot Subroto Pemalang
Jl. A. Yani Selatan
Berdasarkan tabel 4, jumlah usaha rumah makan dan restoran yang hampir
sama skala usahanya, pasar yang dilayani serta jenis menu yang disediakan
berjumlah 13 buah. Sebagian besar dari restoran dan rumah makan tersebut berada
21
5
menjadi
tempat
beristirahat,
rekreasi
sekaligus
tempat
untuk
anak
cabang
dari
Pringsewu
Grup
Purwokerto,
dalam
akan
semakin
kompetitif
dengan
menyesuaikan
spesifikasi
Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan
Manfaat Penelitian
QFD hanya terbatas pada matriks House Of Quality. Penetapan responden hanya
terbatas pada pembeli yaitu konsumen yang berkunjung pada saat penelitian
sedang berlangsung.
23
7
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Definisi Restoran
Arief (2005) menyebutkan bahwa restoran adalah suatu industri yang
melayani makanan dan minuman kepada semua orang yang jauh dari rumahnya,
maupun yang dekat dari rumahnya. Industri restoran atau industri makanan dan
minuman sangat berhubungan erat dengan persiapan dan penyajian dari beratusratus jenis makanan dan minuman yang disajikan kepada berjuta-juta manusia
sepanjang hidup dan ini benar-benar bagian dari hidup seseorang. Selain itu, juga
disebutkan bahwa industri penyajian makanan dan minuman adalah suatu industri
people to people, yaitu industri yang berhubungan dengan manusia, suatu
industri yang melayani kebutuhan orang lain yang jauh dari rumah atau kantor.
Kotler (2005) menyatakan bahwa usaha restoran termasuk pada
pengolahan pelayanan jasa yang bersifat campuran. Menurutnya usaha restoran
merupakan suatu bentuk usaha yang dalam pelaksanaannya mengkombinasikan
antara produk dan jasa. Restoran adalah salah satu jenis usaha pangan yang
bertempat di sebagian atau seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi peralatan
dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian, dan
penjualan makanan dan minuman bagi umum di tempat usahanya dan memenuhi
ketentuan persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan ini (Keputusan Menteri
Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Nomor KM.95/HK.103/MPPT-87).
Menurut Sugiarto yang diacu dalam Arisman (2008), terdapat empat
indikator yang menjadi unsur penilaian terhadap pelaksanaan restoran yaitu:
1) Ketanggapan/keresponsifan
Ketanggapan merupakan ukuran seberapa besar perhatian karyawan restoran
dalam membantu pelanggan dengan cepat seperti kerapian dan kebersihan
meja, keluhan, dan penyampaian informasi,
2) Ciri
Ciri adalah sifat yang menunjang fungsi dasar suatu produk dan merupakan
sifat khas dari merek tertentu cita rasa, ukuran dan porsi.
3) Keandalan pelayanan
824
Jenis Restoran
Dalam perkembangannya restoran terus mengalami peningkatan. Jenis
restoran yang terus mengalami peningkatan itu beraneka ragam. Torsina dalam
Arisman (2008) membedakan jenis-jenis restoran tersebut sesuai dengan tingkat
keasliannya, ada sepuluh jenis restoran, yaitu :
1) Family Conventional : adalah jenis restoran tradisional untuk keluarga.
Restoran ini mementingkan suasana dan dari segi harga cukup bersahabat.
Dari segi pelayanan dan dekorasi terbilang biasa-biasa saja.. Pringjajar
termasuk dalam Family Conventional.
2) Fast Food : Eat-in (makan di restoran).dan take out (dibungkus untuk
dimakan di luar restoran). Restoran siap saji ini memiliki keterbatasan dalam
jenis menu yang disajikan, ruang dengan dekorasi warna-warna utama dan
terang. Dari segi harga dapat dikatakan tidak mahal dan lebih mengutamakan
banyak pelanggan. Jenis restoran inilah yang paling marak diusahakan oleh
para pelaku restoran di Indonesia dewasa ini.
3) Kafetaria : Biasanya terdapat di gedung-gedung perkantoran atau di pusat
perbelanjaan, sekolah atau pabrik-pabrik. Tipe penyajian swalayan dengan
menu agak terbatas seperti menu-menu yang disajikan di rumah. Menu yang
disajikan bisa berganti-ganti menurut hari dan dari segi harga terbilang cukup
ekonomis.
4) Gourmet : Jenis restoran ini termasuk yang berkelas, sehingga memerlukan
suasana yang sangat nyaman dengan dekorasi yang artistik. Ditujukan bagi
9 25
secara umum Taman Wisata mekarsari lebih baik dibandingkatn dengan taman
bunga nusantara. Taman bunga nusantara lebih baik daripada taman wisata
mekarsari hanya dalam hal keamanan kawasan agrowisata. Berdasarkan nilai
sasaran pelanggan PT Mekar Unggul Sari ingin melakukan peningkatan dalam
seluruh persyaratan pelanggan. Hanya persyaratan pelanggan tempat makan dan
kebersihan kawasan Agrowisata yang belum ditingkatkan.
Pada faktor skala kenaikan PT. Mekar Unggul Sari membutuhkan usaha
paling besar untuk memperbaiki kinerjanya dalam hal variasi wahanan wisata
yang disediakan, bursa koleksi tanaman, keamanan kawasan Agrowisata, serta
promosi kawasan agrowisata. Pada poin penjualan secara umum semua
persyaratan pelanggan cukup menolong dalam peningkatan daya tarik Taman
Wisata Mekarsari. Berdasarkan penilaian kompetitif teknik Taman Wisata
Mekarsari lebih baik dari Taman Bunga Nusantara dalam layanan penjualan
koleksi tanaman dan peningkatan kegiatan promosi. Sedangkan Taman Bunga
Nusantara lebih baik dari taman wisata mekarsari hanya dalam hal penyediaan
kereta keliling. Berdasarkan nilai sasaran persyaratan teknik secara umum PT.
Mekar Unggul Sari ingin melakukan peningkatan dalam seluruh persayaratan
teknik.Berdasarkan derajat kesulitan, persyaratan teknik yang sangat sulit
dilakukan adalah pengembangan varietas tanaman baru dan pengembangan
wahana wisata.
Henson (2007) menganalisis tentang kepuasan pelanggan melalui
penggunaan Quality Function Deployment (QFD) pada caf seberang cabang
Bogor. Teknik yang dilaksanakan adalah teknik judgement sampling terhadap 100
orang pelanggan caf Seberang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, Caf
Seberang akan dapat memuaskan pelanggangganya terpenuhi adalah kebersihan
makanan atau produk, kebersihan dan kerapihan karyawan, kemudahan lokasi,
tempat cuci tangan, keramahan dan kesopanan staf, keragaman menu, kecepatan
membersihkan meja, harga produk, waktu memberikan pelayanan, citarasa local,
kenyamanan caf, penawaran menu favorit, fasilitas delivery, respon keluhan
pelanggan, kotak saran. Kemampuan perusahaan dalam memenuhi harapan
pelanggan masih perlu ditingkatkan dalam hal pelayanan. Upaya untuk memenuhi
29
13
harapan pelanggan itu Caf Seberang perlu ditingkatkan bagi atribut yang belum
sesuai target, mengadakan training dan membuat Standar Operasional Prosedur
(SOP).
2.4 .
penelitian ini akan merumuskan peningkatan mutu layanan jasa restoran taman
pringjajar melalui implementasi QFD.Restoran taman pringjajar dipilih karena
restoran ini merupakan cabang dari Pringsewu group sebuah group restoran
terbesar di Jawa Tengah yang masih terus berupaya memperluas usahanya
Perbedaan penelitian ini dan penelitian sebelumnya dapat dilihat pada Tabel 5.
30
14
Judul Penelitian
Arisman
(2008)
1. Menganalisis
karakteristik
konsumen Restoran Bumbu Desa
Bogor
2. Manganalisis kepuasan konsumen
Restoran Bumbu Desa Bogor
Analsis
3. Manganalisis faktor-faktor yang
Kepuasan
mempengaruhi
kepuasan
Konsumen
konsumen Restoran Bumbu Desa
Bumbu
Desa
Bogor
Bogor
4. Memberikan alternatif strategi
yang dapat dilakukan oleh
restoran untuk meningkatkan
kinerja restoran serta kepuasan
konsumen
Analisis
pengujian
kuesioner,
analisis
deskriptif,
Structural
Equation
Modeling
(SEM)
Analisis
1. Mengidentifikasi
karakteristik
Perilaku
Dan
umum konsumen Cibiuk.
Tingkat
2. Menganalisis
faktor-faktor
Kepuasan
pembentuk terjadinya keputusan
Konsumen Di
pembelian konsumen di Cibiuk.
Restoran Khas 3. Menganalisis tingkat kepuasan
Sunda Cibiuk,
konsumen
berdasarkan
Kota
Bogor,
penilaiannya terhadap tingkat
Provinsi Jawa
kepentingan dan tingkat kinerja
Barat
Cibiuk
metode
deskriptif,
analisis
faktor, dan
Importance
and
Performanc
e Analysis
(IPA).
Hasan
Zainul
Uluum
(2008)
Muham
mad
Adhi
Perwira
(2007)
Tujuan Penelitian
Metode
Penerapan
1) Mengidentifikasikan Persyaratan QFD
Metode Quality
Pelanggan dan persyaratan teknik (Matriks
Function
yang dianalisis dalam usaha HOQ)
Deployment
meningkatkan kualitas pelayanan
Dalam
Taman Wisata Mekarsari
Penentuan
2) Mengkaji penerapan QFD daam
Prioritas
Bagi
usaha meningkatkan kualitas
Peningkatan
pelayanan
Taman
Wisata
Kualitas
Mekarsari
Pelayanan
3) Mengkaji Implementasi metode
Taman Wisata
QFD dalam usaha meningkatkan
kualitas pelayanan Taman Wisata
Mekarsari
Mekarsari
31
15
Nama
peneliti
Hamrah
(2007)
Helo
Henson
(2007)
Judul Penelitian
Tujuan Penelitian
Metode
Penembangan
1. Mengidentifikasikan
ideotipe
Varietas Melon
melon
yang
diinginkan
(Cucumis melo
konsumen
L,.)
Melalui 2. Menerapkan
metode
QFD
Metode Quality
(menyusun
Matriks
HOQ)
Funtion
dalam pengembangan varietas
Deployment
melon (pemulian melon) di
(QFD) (Kasus
PKBT IPB
Kota
Bogor
Jawa Barat)
Sampai
tahapan
Matriks
HOQ
Membangun
1. Mengetahui spesifikasi dan
Kepuasan
harapan pelanggan terhadap
Pelanggan
atribut-atribut
mutu
Cafe
Melalui
Seberang
Penggunaan
2. Mengkaji
kemampuan
Quality
perusahaan
dan
merekomendasikan
alternatif
Function
strategi dalam rangka memenuhi
Deployment
(QFD)
Pada
harapan pelangganya.
Cafe Seberang
Cabang Bogor
Sampai
tahapan
HOQ
32
16
pelayanan
(servise
ability),
yaitu
meliputi
kecepatan,
pelayanan
dan penampilan fisik dari karyawan. Atribut dari dimensi lain adalah materi
promosi.
3.1.3. Konsep Total Quality Mutu (TQM)
Total Quality Mutu (TQM) menekankan pada komitmen manajemen untuk
memiliki keinginan yang bekesinambungan bagi perusahaan untuk mencapai
kesempurnaan disegala aspek barang (Render da Heizer dalam Hamrah 2008).
Menurut Kotler (2005) TQM adalahpendekatan organisasi secara menyeluruh dan
berkesinambungan memperbaiki mutu semua proses, produk dan pelayanan
organisasi. Jika perusahaan ingin bertahan dalam persaingan dan memperoleh
laba, maka perusahaan tersebut harus menjalankan TQM.
Menurut Goetsch dan Davis (2000) TQM adalah suatu pendekatan untuk
menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimalkan daya saing organiasasi
melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan
lingkungannya. Pendekatan TQM hanya akan tercapai dengan memperhatikan
karakteristik TQM sebgai berikut :
1) Dasar strategi
2) Fokus pada pelanggan (Internal dan eksternal)
3) Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas
4) Mengunakan pendekatan ilmiah alam membuat keputusan dan mneyelesaikan
masalah
5) Memiliki komitmen jangka panjang
6) Membutuhkan kerjasama tim
7) Memperbaiki proses secara berkesinambungan
8) Mengadakan pendidikan dan pelatihan
9) Memberikan kebebasan yang terkendali
10) Memiliki kesatuan tujuan
11) Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
Sasaran utama yang ingin dicapai TQM adalah kepuasan pelanggan,
memastikan mutu kepada pelanggan, menumbuhkan kerjasama yang baik seluruh
karyawan dari semua tingkatan serta kelangsungan hidup dan perkembangan
perusahaan (Marimin,2004).
36
20
37
21
dan
pengembangan
produk
atau
layanan
yang
mampu
menghasilkannya.
Hal
tersebut
memungkinkan
organisasi
penting
untuk
proses
perbaikan
sehingga
organisasi
(Starting Point) dari QFD adalah pelanggan serta keinginan dan kebutuhan dari
pelanggan itu. Hal ini dalam QFD disebut sebagai suara dari pelanggan.
3.1.5.2. House of Quality(HOQ)
Rumah kualitas atau biasa disebut juga House of Quality (HOQ)
merupakan tahap pertama dalam penerapan metodologi QFD. Secara garis besar
matriks ini adalah upaya untuk mengkonversi voice of costumer secara langsung
terhadap persyaratan teknis atau spesifikasi teknis dari produk atau jasa yang
dihasilkan. Perusahaan akan berusaha mencapai persyaratan teknis yang sesuai
dengan
target
yang
telah
ditetapkan,
dengan
sebelumnya
melakukan
diperoleh dari penelitian pasar atas kebutuhan dan keinginan konsumen. Suara
konsumen ini merupakan input dalam HOQ. Metode identifikasi kebutuhan
konsumen yang biasa digunakan dalam suatu penelitian adalah wawancara, baik
secara grup atau perorangan. Melalui wawancara, perancang dapat dengan bebas
mengetahui lebih jauh kebutuhan konsumen. Wawancara secara perorangan dapat
dianggap mencukupi, dalam arti cukup menggambarkan kebutuhan konsumen
sampai sekitar 90% adalah sebanyak 30 wawancara.
39
23
Karakteristik
pelanggan
Evaluasi
tingkat
persaingan
Karakteristik
teknis
Kesesuaian
dengan
kebutuhan
Desain
proses
Karakteristik
bagian
Proses
operasi
Arus proses
produksi
Rencana
produksi
Pelaksanaa
n produksi
Pro
duk
41
25
(3) Analisis tingkat kepentingan konsumen, (4) anallisis tingkat kepuasan jasa dan
Kompetitor (persayaratan pelanggan), (5) menyusun persyaratan teknik, (6)
mengembangkan matrik hubungan antara persyaratan pelanggan dengan
persyaratan teknik, (7) mengembangkan matrik hubungan antar persyaratan
teknik, (8) penilaian kompetitif yang terdiri dari penilaian kompetitif pelanggan
dengan kompetitif teknik, (9) mengembangkan prioritas persyaratan pelanggan
yang terdiri dari kepentingan pelanggan, nilai sasaran, faktor skala kenaikan, poin
penjualan dan bobot absolut, dan (10) mengembangkan prioritas persyaratan
teknik meliputi derajar kesulitan, nilai sasaran, bobot absolut dan bobot relativ.
2743
44
28
Tanggapan Pelanggan
Harapan Pelanggan
Kemampuan Perusahaan
Keterangan :
45
29
IV METODE PENELITIAN
4.1.
data sekunder, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer
diperoleh dengan melakukan wawancara dengan berbagai narasumber dari pihak
Restoran Prinjajar dan penunjung atau pelanggan Pringjajar restoran dilakukan
dengan panduan kuesioner yang telah dipersiapkan sehingga data yang diperoleh
akan sesuai dengan tujuan penelitian dan mudah dalam pengolahannya.
Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen perusahaan, berupa
laporan tahunan perusahaan, company profile, laporan penelitian sebelumnya serta
data kinerja perusahaan. Selain itu, diperoleh melalui penelusuran kepustakaan
melalui buku, data tahunan di Badan Pusat Statistik (BPS), literatur, media massa,
dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan topik yang dibahas dalam penelitian.
Jenis dan sumber data terdapat pada Tabel 6.
46
c. Konsep Quality
Deployment (QFD)
4.3.
Function
Sumber Data
Pihak
Manajer
Cabang
Penanggung Jawab Pelayanan
Pringjajar,
Perusahaan
Dinas Pariwisata
Dinas KUKM, Perdagangan dan
perindustrian Kabupaten Pemalang
Badan Pusat Statistik
Literatur
responden. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kuesioner
untuk konsumen Pringjajar dan kuesioner untuk pihak manajemen Pringjajar.
Kuesioner yang disebarkan kepada konsumen terkait dengan atribut pelayanan
Pringjajar yang diinginkan dan diharapkan keberadaan oleh konsumen. Sedangkan
kuesioner yang diberikan kepada pihak manajemen Pringjajar terkait dengan
rencana manajemen yang berhubungan dengan atribut pelayanan Pringjajar.
1.
Pringjajar, kuesioner untuk pihak manajemen juga terdiri dari dua tahap
pelaksanaan. Pada tahap pertama kuesioner ditujukan untuk memperoleh nilai
sasaran setiap atribut pelayanan Pringjajar sekaligus mengidentifikasi sejumlah
rencana manajemen yang terkait dengan atribut pelayanan tersebut. Untuk
mendata jawaban digunakan skala likert.
Kuesioner tahap kedua untuk pihak manajemen terdiri dari tiga bagian,
yaitu kuesioner untuk mengetahui hubungan antara atribut pelayanan dengan
rencana manajemen, bagian kedua adalah kuesioner untuk mengetahui hubungan
antar rencana manajemen, dan bagian tiga adalah kuesioner untuk memperoleh
sejumlah rencana manajemen yang telah teridentifikasi pada kuesioner tahap
pertama.
4.3.2. Wawancara
Wawancara akan dilakukan dengan manajer cabang Pringjajar (Pringsewu
Grup), untuk mendapatkan informasi dan penjelasan visi, misi, dan strategi
48
32
49
33
2)
50
34
Bobot
Kepentingan
Kinerja
Sangat penting
Sangat baik
Penting
Baik
Cukup
Cukup
Tidak penting
Tidak baik
responden. Persentase
yang terbesar merupakan faktor yang dominan dari masing-masing variable yang
diteliti. Tabel deskripsi untuk mengetahui karakteristik konsumen, persyaratan
pelanggan terhadap produk, tingkat kepentingan serta poin penjualan dari setiap
persyaratan pelanggan. Hasil dari tabulasi deskriptif juga akan digunakan dalam
metode Quality Function Deployment.
4.5.2. Metode Analisis Quality Fuction Deployment
Quality Function Deployment merupakan sebuah alat perencanaan yang
digunakan untuk memenuhi harapan konsumen terhadap produk. Alat
perencanaan utama dalam matriks Quality Fuction Deployment adalah House of
Quality (HOQ). HOQ menerjemahkan suara konsumen ke dalam persyaratan
teknis bagaimana cara organisasi agar dapat memenuhi persyaratan tersebut.
Langkah-langkah dalam penyusunan matriks HOQ adalah sebagai berikut
(Besterfield et al. dalam Hamrah 2008) :
1. Mendaftarkan Persyaratan Pelanggan (What)
Pada penyusunan matriks HOQ langkah pertama dimulai dari penyusunan
persyaratan pelanggan. untuk mengetahui persyaratan pelanggan terhadap suatu
produk dimulai dengan membuat daftar tujuan. Daftar ini disebut sebagai apa
51
35
yang konsumen butuhkan atau harapkan dalam sebuah produk khusus.Daftar ini
sering disebut APA yang dibutuhkan oleh pelanggan terhadap suatu produk.
Daftar persyaratan pelanggan terdiri atas dua yaitu persyaratan pelanggan primer
dan persyaratan pelanggan sekunder.
Daftar persyaratan pelanggan ini biasanya bersifat umum. Definisi lebih
jauh dilakukan dengan mendefinisikan persyaratan pelanggan sekunder baru dan
lebih detail yang dibutuhkan untuk mendukung persyaratan pelanggan primer,
dengan kata lain sebuah persyaratan pelanggan primer mungkin meliputi banyak
persyaratan pelanggan sekunder. Pada langkah ini digunakan kuesioner yang
harus diisi oleh responden (konsumen).
2. Mendaftarkan Persyaratan Teknik (How)
Pembuatan HOQ bertujuan untuk mendesain atau mengubah desain dari
suatu produk agar memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Setelah kebutuhan
dan harapan konsumen ditunjukan dalam persyaratan pelanggan, selanjutnya
adalah penyusunan karakteristik teknik. Tim QFD harus menyusun karakteristik
teknik atau persyaratan teknik (BAGAIMANA) yang dapat mempengaruhi satu
atau lebih persyaratan pelanggan, Persyaratan teknik ini akan menempati bagian
atap rumah dari matriks House Of Quality.
Daftar persyaratan teknik terbagi menjadi dua yaitu persyaratan teknik
primer dan persyaratan teknik sekunder. Persyaratan teknik primer biasanya
bersifat umum. Sedangkan persyaratan teknik sekunder biasanya lebih detail dari
persyaratan teknik primer, dibutuhkan untuk mendukung persyaratan teknik
primer. Untuk memperoleh persyaratan teknik dilakukan wawancara terkendali
dengan pihak perusahaan dengan mengacu pada standar mutu pelayanan restoran
atau rumah makan. Untuk pengembangan persyaratan teknik lainnya, beberapa
persyaratan teknik diperoleh dari mengidentifikasi produk sejenis dari perusahaan
kompetitor.
3. Mengembangkan Matriks Hubungan Antara Persyaratan Pelanggan
Dengan Persyaratan Teknik
Langkah selanjutnya adalah membandingkan persyaratan pelanggan
dengan persyaratan teknik, dan menentukan hubungannya masing-masing.
Mencari hubungan antara persyaratan teknik bisa menjadi sangat membingungkan
52
36
9
= Sebuah lingkaran kosong menunjukkan sebuah hubungan medium,
bernilai 3.
= Sebuah segitiga menunjukkan sebuah hubungan yang lemah, bernilai 1.
= Sebuah kotak dibiarkan kosong menunjukkan tidak ada hubungan,
bernilai 0.
Setelah matriks hubungan lengkap, dilakukan evaluasi terhadap baris dan
kolom kosong. Sebuah baris kosong mengindikasikan bahwa sebuah persyaratan
pelanggan tidak dituju oleh persyaratan teknik. Oleh karena itu, harapan
konsumen tidak terpenuhi. Persyaratan teknik tambahan harus dipertimbangkan
untuk memuaskan persyaratan pelanggan tersebut. Sebuah kolom kosong
mengindikasikan
bahwa
sebuah
persyaratan
pelanggan
teknik
tidak
mempengaruhi setiap pelanggan dan setelah dilakukan penyelidikan secara hatihati mungkin dihilangkan dari HOQ. Matriks hubungan antara hubungan antara
persyaratan teknik dapat dilihat pada Gambar 4.
53
37
Sekunder
Sekunder
Sekunder
Sekunder
Primer
Sekunder
Sekunder
Primer
Sekunder
Sekunder
Sekunder
Sekunder
Sekunder
Sekunder
Primer
Primer
hubungan
antar
persyaratan
teknik
digunakan
untuk
mengidentifikasi persyaratan teknik mana saja yang saling mendukung dan saling
bertentangan satu sama lain. Untuk menunjukan kekuatan yang terjadi antar
persyaratan teknik digunakan simbol sebagai berikut :
: Hubungan positif kuat, bernilai (+9)
: Hubungan positif lemah, bernilai (+3)
XX
Primer
Primer
Sekunder
Sekunder
Sekunder
Primer
Sekunder
Sekunder
Sekunder
Primer
Sekunder
Sekunder
Sekunder
Sekunder
Sekunder
Sekunder
5. Penilaian Kompetitif
Penilaian kompetitif merupakan tabel bobot (atau grafik) yang melukiskan
penilaian produk kompetitor. Tabel penilaian kompetitif dipisahkan menjadi dua
kategori, yaitu penilaian kompetitif pelanggan dan penilaian kompetitif
teknik.Penilaian kompetitif pelanggan membuat sebuah blok kolom berhubungan
dengan setiap persyaratan pelanggan dalam HOQ di sisi kanan matriks hubungan.
Sedangkan penilaian kompetitif teknik membuat sebuah blok baris berhubungan
dengan setiap persyaratan teknik dalam HOQ dibawah matriks hubungan. Untuk
penilaian kompetitif pelanggan dan kompetitif teknik digunakan skala Likert Lima
tingkat dengan bobot sebagai berikut :
1
= Tidak Baik
= Cukup Baik
= Baik
= Sangat Baik
bagi
pelanggan.
Rating
kepentingan
berguna
untuk
= Tidak Penting
= Cukup Penting
= Penting
= Sangat Penting
55
39
= Tidak Ingin
= Cukup Ingin
= Ingin
= Sangat Ingin
Faktor skala kenaikan merupakan rasio antara nilai sasaran dengan rating
40
56
= Sangat Sulit
= Sulit
= Cukup Mudah
= Mudah
= Sangat Mudah
Nilai sasaran persyaratan teknik ditentukan oleh tim QFD pengembangan
produk dan dimasukkan di bawah derajat kesulitan teknis. Hal ini merupakan
ukuran objektif yang mendefinisikan nilai yang harus diperoleh untuk mencapai
persyaratan teknik. Untuk menentukan nilai sasaran persyaratan teknik digunakan
skala Likert lima tingkat, yaitu :
1
= Tidak Baik
= Cukup Baik
= Baik
= Sangat Baik
Dua baris terakhir dari prioritas persyaratan teknik adalah bobot absolut
dan bobot relatif. Bobot absolut untuk persyaratan teknik ditentukan dengan
mengalikan nilai simbol pada matriks hubungan antara persyaratan pelanggan
dengan persyaratan teknik, dengan kepentingan pelanggan untuk setiap
persyaratan pelanggan, kemudian dijumlahkan. Untuk bobot absolut persyaratan
teknik ke-j digunakan rumus :
Dimana : aj
Rij
bobot
yang
ditunjukkan
oleh
matriks
hubungan
(i=1,,n,j=1,,m)
Ci
Dengan cara yang sama, bobot relatif untuk persyaratan teknik ke-j
diberikan dengan mengganti derajat kepentingan untuk persyaratan pelanggan
dengan bobot absolut untuk persyaratan pelanggan, yaitu :
Dimana : bj = vektor baris dari bobot relatif untuk persyaratn teknik (j=1,m)
di = vektor kolom dari bobot absolut untuk persyaratan pelanggan
(i=1,,n)
Rating absolut dan relative yang lebih tinggi mengidentifikasi area dimana
usaha teknik butuh untuk dikonsentrasikan. Perbedaan utama antara kedua bobot
ini adalah bobot relatif juga mencakup informasi faktor skala kenaikan dan poin
penjualan. Bobot ini menunjukan dampak dari karakteristik teknis pada
persyaratan pelanggan. Sejalan dengan derajat kesulitan teknis, keputusan dapat
dibuat dengan memperhatikan dimana mengalokasikan sumber daya untuk
perbaikan kualitas. Matriks HOQ dapat dilihat di Gambar 7.
4.6.
Variabel Penelitian
Menurut Nazir (1999), variabel adalah konsep yang mempunyai
Indikator
No
1
Rasa
Tampilan menu
Harga
Lokasi
Kenyamanan tempat
Kecepatan penyajian
Kebersihan
makanan
dan
minuman
serta
perlengkapannya dari benda asing/bau sabun
Murah/mahal
Kesesuaian harga dengan rasa
Banyaknya jumlah makanan dan minuman dalam
satu porsi
Banyaknya Jumlah menu makanan dan minuman
yang disediakan
Kemudahan menuju lokasi
Akses transportasi umum
Akses kendaraan pribadi
Kenyamanan ruang makan untuk bersantai
Waktu yang diperlukan untuk menyajikan makanan
sampai ke tangan konsumen
Kebersihan ruangan makan
Kebersihan peralatan makan
Kebersihan dapur
Kebersihan kamar mandi dan wastafel
Kebersihan mushola
Kebersihan
10
11
12
Penampilan pramusaji
13
Penjelasan Pramusaji
14
Kecepatan transaksi
15
Tempat parkir
16
Penataan
eksterior
interior ruangan
17
18
Promosi
dan
59
43
adalah
kebersihan
makanan
dan
minuman
serta
60
44
14) Lokasi adalah tempat dimana Pringjajar berada dan merupakan tempat yang
dituju konsumen untuk membeli produk Pringajajr. Aspek yang diperhatikan
adalah kemudahan menuju lokasi, akses transportasi umum dan kendaraan
pribadi.
15) Kenyamanan tempat adalah perasaan emosi tentang nyaman atau tidaknya
ruang makan Pringjajar sebagai tempat makan untuk bersantai.
16) Kecepatan penyajian adalah waktu yang diperlukan untuk menyajikan
makanan dan minuman sampai ke tangan konsumen.
17) Kebersihan adalah kebersihan yang meliputi kebersihan ruang tempat makan,
dapur, kamar mandi, wastafel, dan mushola.
18) Keramahan dan kesopanan pramusaji adalah sikap pramusaji terhadap
konsumen yang diukur berdasarkan sikap ramah, sopan santun, senyum, dan
komunikatif.
19) Penampilan pramusaji adalah pakaian yang dikenakan pramusaji berupa
seragam dan perlengkapannya dan meliputi bersih, rapih, dan sopan.
20) Kecepatan transaksi adalah kecepatan kasir dalam melayani pembayaran
konsumen.
21) Tempat parkir adalah lahan atau ruangan yang digunakan untuk menyimpan
kendaraan (motor atau mobil) para konsumen Pringjajar. Aspek yang diukur
adalah luas dan keamanan tempat parkir.
22) Penataan eksterior dan interior ruangan adalah penataan di dalam dan di luar
ruangan tempat makan yang meliputi taman, perabot, lesehan dan dekorasi
ruangan.
61
46
Bobot absolut
Poin Penjualan
produk kita
Prioritas Persyaratan Teknik
Penilaian
kompetitif
pelanggan
Nilai sasaran
Prioritas persyaratan
pelanggan
sekunder
sekunder
Sekunder
Sekunder
Sekunder
Sekunder
penilaian
kompetitif
Produk pesaing
Teknik
derajat kesulitan
Nilai sasaran
Bobot Absolut
Bobot Relatif
kepentingan pelanggan
Primer
Sekunder
Sekunder
Sekunder
Sekunder
Sekunder
Sekunder
Sekunder
produk kita
Produk
pesaiang
Primer
Primer
sekunder
Sekunder
Primer
= Kuat (9)
O
= Sedang (3)
= Lemah (1)
46
Gambar 6. Matriks House of Quality (HOQ) dasar (Basterfield et al. dalam Hamrah 2008)
1
Pringsewu, yaitu Sewurasa Grup. Awal perkembangan grup restoran ini dimulai
dari Rumah Makan Taman Pringgading yang dibuka pada tanggal 20 November
1987 di Jl. DI. Panjaitan 217 Purwokerto. Setahun kemudian, tepatnya pada tanggal
7 Desember 1988 dibuka outlet baru yaitu Rumah Makan Taman Pringkembar di
kompleks Tirta Kembar Jl. Anggrek Purwokerto. Melihat peluang kota Yogyakarta
sebagai daerah wisata yang prospektif, Manajemen Pringsewu, membuka outletnya
yang ketiga pada tanggal 29 Desember 1990 di Jl. Magelang km 5 Yogyakarta.
Seiring dengan perkembangan usaha Pringsewu Jogja melakukan relokasi outlet
yaitu di Jl. Magelang km 9 Yogyakarta.
Pada tahun 1991 yaitu pada tanggal 27 September, kembali outlet baru
dibuka di daerah Wisata Baturraden serta disusul The Bambo Restaurant Chain
pada tahun 1992. Pujamas (Pusat Jajan Masyarakat Banyumas) pada tanggal 23
Desember 1993 di Jl. Jend. Sudirman 520 Purwokerto. Pringsewu kemudian
melebarkan sayap ke daerah Pantura dan Jawa Barat yaitu Rumah Makan Pringjajar
pada tanggal 9 Februari 1994 Pemalang - Pekalongan km 15 Pemalang, Pringsewu
Tegal pada tanggal 15 Mei 2002 di Jl. Raya Tegal - Pemalang km 7 Kramat Tegal,
dan Pondok Makan Kabayan pada tanggal 25 Maret 2005 di Jl. Raya Tegal Pemalang km 10 Tegal.
5.2.
Manajemen Perusahaan
Manajemen Pringjajar merupakan bagian dari Perusahaan Pringsewu Grup
yang
memiliki
struktur
tersendiri.
Seluruh
aktivitas
di
restoran
ini
Gambar 6.
47
Manager (1)
Sekretaris (1)
Marketing
(1)
Asisten
Marketing
(1)
Head Dept
FNB Produk
Head Dept
FNB Service
Assistant
Head
cook
Waiter
(7)
Beverage
(2)
Cooker
(3)
AccounTing
(1)
Head Dept
Maintenance and
Fasility Control (1)
Security
(2)
Cashier
(3)
Cleaning
Service
Driver
(2)_
Helper
(5)
Dishwasher
(2)
Gambar 7.
siap saji, dibantu asisten Head Cook yang mempunyai tugas membantu Head Cook
dalam mengolah masakan dan minuman. Asisten Head Cook membawahi dua
bagian yakni Food (makanan) dan Beverages (minuman). Bagian Food terdiri atas
Cooker (juru masak), Helper (pembantu juru masak) dan Diswasher (pencuci).
Head Departemen Food And Beverages Service memiliki bawahan para
waiter (pramusaji) dan tanggung jawabnya adalah mengawasi kerja pelayan dan
membantu melayani tamu-tamu restoran. Bagian Accounting bertugas menyusun
laporan keuangan restoran dan melaporkannya kepada manager. Bagian ini
membawahi Cashier (kasir) dan Store Keeper (penjaga gudang). Kasir bertugas
menerima pembayaran pesanan makanan oleh konsumen, kemudian melaporkannya
kepada bagian Accounting. Store keeper bertugas mengawasi dan menjaga stok
bahan baku restoran dan menghubungi para pemasok apabila stok bahan baku telah
habis. Bagian ini melaporkan tugasnya kepada Accounting setiap hari. Head
Departemen Maintenance And Facility Control mempunyai bawahan Security
bertugas menjaga keamanan sedangkan Driver dan Cleaning Service.
5.3.
Operasional Perusahaan
Restoran Pringjajar, Pemalang mulai buka 24 Jam karena letaknya yang
memang di Jalan Pantura. Jam kerja karyawan 8 jam dengan satu jam istirahat
setiap harinya, dengan pengaturan shift kerja tiga kali jam kerja yaitu pada jam 7.00
sampai jam 15.00, kemudian shift kedua dari jam 15.00 sampai jam 23.00, dan shift
malam dari mulai jam 23.00 sampai jam 7.00 . Dalam seminggu karyawan hanya
bekerja sebanyak 6 hari, masing- masing mendapat 1 hari libur. Akan tetapi, setiap
karyawan mengambil waktu libur dengan hari yang tidak bersamaan dengan
karyawan lainnya. Hal ini dimaksudkan agar restoran tidak kekurangan karyawan.
Pringsewu Grup menetapkan sistem Rolling karyawan, yaitu karyawan harus siap
dipindahkan di cabang Pringsewu Grup yang lain.
Setiap harinya karyawan menjalankan tugas sesuai bagian masing-masing.
Namun tidak tetutup kemungkinan bagi karyawan untuk mengerjakan bagian lain
seperti bagian kasir membantu menyajikan makanan ketika pengunjung terlalu
49
banyak dan kasir masih belum ada pekerjaan. Begitu juga dengan bagian
manajemen, mereka ikut membantu melayani konsumen pada jam-jam terdapat
banyak pengunjung seperti pada jam makan siang.
5.4.
Strategi Pemasaran
5.4.1. Strategi 7P
Strategi pemasaran mempunyai peranan yang penting dalam keberhasilan
perusahaan. Untuk mencapai keunggulan bersaing, Restoran Pringjajar tidak lepas
dari strategi pemasaran yang dilakukan. Dengan strategi pemasaran yang efektif,
maka pihak perusahaan dapat dengan mudah memperoleh hasil atau tujuan
pemasarannya. Terdapat tujuh unsur strategi pemasaran yang dilakukan pihak
Pringjajar untuk mempengaruhi permintaan produknya. Tujuh unsur strategi
pemasaran itu dikenal dengan 7P yaitu produk (product), harga (price), tempat
(place), promosi (promotion), orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan
proses (process). Berikut adalah strategi pemasaran yang dilakukan oleh Pringjajar.
1)
Produk (product)
Restoran Pringjajar merupakan anak cabang dari perusahaan restoran besar
di Jawa Tengah yaitu Pringsewu Grup sehingga produk yang ditawarkan oleh
Pringjajar berasal dari bahan baku yang berkualitas dan memiliki standar yang baku.
Menu yang ditawarkan oleh Pringjajar sangat bervariasi, mulai dari variasi jenis
minuman hangat dan dingin sampai variasi makanan. Dalam mengolah makanan
dan
minuman,
Pringjajar
telah
memiliki
standar
operasional.
Pringjajar
menggunakan alat ukur dalam meramu sehingga takaran bahan baku yang
digunakan untuk setiap produk jelas dan sama setiap kali diolah. Dengan begitu cita
rasa yang diberikan setiap pemesanan produk yang sama tidak akan mengalami
perubahan.
Produk yang ditawarkan adalah produk yang sama di seluruh cabang
Pringsewu Grup. Produk menu utama adalah Gurameh bakar dan Sop buntut, akan
tetapi melihat permintaan dan ketersediaan bahan baku, Pringjajar memiliki menu
istimewa yang tidak ada di restoran pringsewu grup lain yaitu kepiting lemburi
50
Harga (price)
Harga bagi konsumen merupakan salah satu faktor yang paling sensitif
dalam menentukkan pilihan produk yang dibelinya. Hal ini dikarenakan harga
adalah sejumlah uang atau bentuk lainnya yang bersedia dibayarkan oleh konsumen
untuk mendapat suatu produk/jasa. Penetapan harga yang dilakukan Restoran
Pringjajar terhadap produk kopi yang ditawarkan disesuaikan dengan biaya bahan
baku yang ditetapkan pemasok, biaya produksi, biaya operasional perusahaan.
Untuk harga minuman berkisar antara Rp.6000,- sampai dengan Rp. 14.500,- .
Sedangkan harga makanan yang ditawarkan per porsi berkisar antara Rp. 5000,sampai dengan Rp. 63.000,-. Keterangan harga ada pada Lampiran 1.
3)
Promosi (promotion)
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Pringjajar dan Pringsewu Grup
adalah salah satu kegiatan pemasaran yang ditonjolkan. Hal tersebut dapat dilihat
dari papan iklan ataupun petunjuk promosi yang dapat ditemukan hampir diseluruh
wilayah Kabupaten Pemalang dan sekitarnya. Promosi restoran Pringjajar dapat
dibedakan menjadi dua bentuk yaitu promosi untuk personal atau perorangan dan
promosi untuk instansi. Promosi personal dilakukan melalui papan iklan yang berisi
jarak lokasi pringjajar dari papan iklan dipasang dan penawaran istimewa dari
Restoran Pringjajar. Sedangkan promosi untuk instansi dilakukan melalui
pendekatan langsung ke instansi di Kabupaten Pemalang bahkan instansi yang
bersifat lokal, regional maupun nasional.
4)
Tempat (place)
Lokasi Pringjajar berada di Jalan Raya Comal Baru-Pemalang. Letaknya
sangat strategis yaitu berada di sisi jalan raya yang merupakan jalur Pantai utara
antara Kabupaten Pemalang dan Kota Pekalongan. Meskipun jauh dari pusat kota
Pemalang, akan tetapi lokasi Restoran terletak di jalan raya dan dapat ditempuh
dengan berbagai kendaraan baik kendaraan pribadi maupun angkutan umum.
51
5)
Orang (people)
Restoran merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang jasa pelayanan.
Oleh karena itu, pihak Pringjajar menyadari adanya konsumen yang harus dilayani
disamping penyediaan produk makanan dan minuman. Pringjajar melalui
karyawannya senantiasa menyambut konsumen yang datang dengan sikap dan tutur
kata yang baik dalam berkomunikasi. Manajemen selalu menyarankan kepada
karyawan untuk melayani konsumen sebaik mungkin karena konsumen adalah raja.
Hal tersebut membuat karyawan selalu menerima setiap saran dan keluhan yang
berasal dari konsumen. Karyawan yang bekerja di Pringjajar diutamakan berasal
dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan jurusan tata boga, hal ini untuk
memudahkan manajemen dalam mempersiapkan karyawanya dalam menghadapi
konsumen. Pihak Pringjajar juga menyediakan fasilitas penambahan keterampilan
seperti kepribadian, penampilan fisik, dan keterampilan bahasa asing.
6)
2.
3.
Mushola
4.
Deskripsi
Luas, dapat menampung 6 bis dan lebih
dari 20 Mobil, petugas parkir yang
menjaga
keamanan
kendaraan
pengunjung dan tamu, parkir gratis
Jumlah toilet sebanyak 13 Toilet
Keadaan toilet wangi dan bersih
Mushola bersih, bangunan terpisah, dan
cukup besar.
Kapasitas Hall 300 pengunjung. Terbagi
menjadi
area
hall
makan
dan
lesehan.Terdapat Free Hot Spot Area,
panggung hiburan dan meja prasmanan
52
5.
Meeting Room
6.
Mini Market
8.
Papan Saran
Proses (process)
Pramusaji
berhubungan
Pringjajar
dengan
memiliki
konsumen.
peran
Dengan
yang
kondisi
sangat
penting
Pringjajar
dan
dalam
tingkat
penjualannya saat ini, pihak manajemen Pringsewu Grup merasa cukup dengan
menggunakan satu pramusaji yang bertanggung jawab dalam kecepatan penyajian
dan kecepatan proses transaksi.
Kecepatan penyajian merupakan hal yang penting bagi konsumen karena
konsumen sebagian besar merupakan konsumen dalam perjalanan. Begitu juga
halnya dengan kecepatan pembayaran. Selain pembayaran, proses juga mencakup
bagaimana cara konsumen memesan makanan dan minuman. Konsumen yan berada
di dalam Kota atau di daerah sekitar Pringjajar, bisa memesan makanan melalui
Delivery Order, Untuk layanan konsumen yang sedang dalam perjalanan, konsumen
bisa langsung menghubungi nomor Telepon Pringjajar dan memesan menu serta
tempat duduk.
5.4.2. Segmenting, Targeting, Positioning (STP)
1)
Segmenting
Pasar terdiri dari banyak pembeli yang berbeda dalam banyak hal, misalnya
Targeting
Setelah segmen pasar diketahui selanjutnya perusahaan perlu melakukan
analisis untuk dapat memutuskan berapa segmen pasar yang akan dicakup dan
memilih segmen mana yang akan dilayani. Dalam hal ini, target usaha adalah
konsumen Passing Guest atau konsumen yang sedang dalam perjalanan, yaitu
sebesar 90 persen dan sebagian kecil adalah konsumen lokal yang memang sengaja
datang ke Pringjajar.
3)
Positioning
Setelah perusahaan memutuskan segmen pasar yang akan dimasuki
selanjutnya perusahaan memutuskan posisi mana yang akan ditempati dalam relung
54
Karakteristik Konsumen
Karakteristik konsumen diperlukan dalam penelitian ini yang bertujuan
untuk mengetahui keterkaitan antara konsumen dengan penilaian terhadap atributatribut di Restoran Pringjajar. Karakteristik konsumen yang beragam akan
mempengaruhi pola pikir konsumen terhadap tingkat kepentingan maupun tingkat
kinerja karyawan terhadap atribut yang ditawarkan. Responden yang digunakan
dalam penelitian ini berjumlah 60 orang. Karakteristik umum responden dalam
kajian ini dapat ditunjukan dari usia, jenis kelamin, besar pengeluaran keluarga per
bulan, tingkat pendidikan konsumen, status dalam keluarga dan jumlah anggota
dalam keluarga.
5.5.1. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin
Restoran Taman Pringjajar merupakan restoran keluarga, bisnis, dan acaraacara lain. Lokasi Restoran Pringjajar menyebabkan sebagian besar konsumennya
merupakan masyarakat yang sedang dalam perjalanan, maupun masyarakat yang
mengadakan acara di Pringjajar. Hasil penyebaran kuesioner penelitian terhadap 60
responden Pringjajar, diketahui bahwa 37 orang atau 62 persen responden yang
sering datang adalah berjenis kelamin laki-laki dan sisanya sebanyak 23 persen
adalah perempuan. Karakteristik konsumen berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
pada Tabel 10.
Tabel 10. Karakteristik Konsumen Restoran Pringjajar Pemalang Berdasarkan Jenis
Kelamin
Karakteristik Responden
Laki-laki
Perempuan
Total
Jumlah (Orang)
37
23
60
Persentase (%)
62
38
100
55
Jumlah (Orang)
9
9
25
8
5
60
Persentase (%)
15,00
16,67
41,67
18,33
8,33
100
56
Jumlah (Orang)
48
12
60
Persentase (%)
80
20
100
Pendidikan
Jumlah(Orang)
Persentase (%)
1
9
7
37
6
60
1
15
12
62
10
100
untuk perjalanan dinas maupun urusan usaha, dengan intensitas kunjungan minimal
sebulan satu sampai dua kali. Karakteristik konsumen Restoran Pringjajar dapat
dilihat pada Tabel 14
Tabel 14. Karakteristik Konsumen Restoran Pringjajar Pemalang Berdasarkan Jenis
Pekerjaan
Tingkat
Pendidikan
Terakhir
Pelajar/Mahasiswa
Tidak/belum bekerja
PNS
Pegawai BUMN
Pegawai Swasta
Ibu Rumah Tangga
Wiraswasta
Lainnya
Total
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
3
1
16
4
11
1
19
5
60
5
2
26
7
18
2
32
8
100
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
5
20
25
10
60
8
33
42
17
100
58
Jumlah (Orang)
11
49
60
karakteristik
konsumen
Persentase (%)
18,33
81,67
100
Restoran
Pringjajar,
diketahui
59
VI
persyaratan
pelanggan
dilakukan
dengan
menggunakan
kinerja atau kepuasan pelanggan dinilai dengan menggunakan skala likert lima
angka, yaitu 1 untuk yang paling buruk dan 5 untuk yang paling baik dan dianalisis
menggunakan tabel frekuensi. Persyaratan pelanggan dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Persyaratan Pelanggan Restoran Pringjajar
Persyaratan Pelanggan
Tingkat Kepuasan
Rasa
Tampilan Menu
Kehigienisan Makanan dan Perlengkapannya
Harga
Porsi makanan dan Minuman
Keragaman dan Variasi Menu
Kemudahan lokasi
Kenyamanan Tempat
Kecepatan Penyajian (< 10 menit)
Kebersihan Ruangan
Keramahan dan Kesopanan Pramusaji
Penampilan Pramusaji
Penjelasan Pramusaji
Kecepatan Transaksi
Tempat Parkir Luas dan Nyaman
Penataan Eksterior dan Interior
Respon keluhan Pelanggan
Iklan dan Promosi
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
4
4
ini merupakan
implikasi dari rasa khas yang diberikan oleh berbagai menu yang dimiliki, akan
tetapi rasa seringkali berubah-ubah. Persyaratan kedua adalah tampilan menu yang
menarik. Tampilan menu menyangkut keindahan penampilan dari makanan dan
minuman yang disajikan. Tampilan menu ini mencakup komposisi penataan bahan
makanan yang digunakan dalam penyajian makanan dan minuman. Jika makanan
dan minuman terlihat indah dan menarik maka konsumen akan tertarik untuk
61
dianggap baik karena pramusaji dan cleaning servise tanggap dan memprioritaskan
kebersihan sebagai suatu layanan yang harus dipenuhi.
Keramahan dan kesopanan pramusaji merupakan sikap yang ditampilkan
oleh pelayan kepada konsumen selama proses pembelian di Restoran. Kesopanan
dan keramahan ini akan terukur pada saat pelayan berinteraksi dengan konsumen.
Kesopanan dan keramahan pramusaji terukur dengan bersikap ramah, senyum, dan
komunikatif. Berdasarkan kinerja variabel keramahan dan kesopanan pramusaji
Restoran Pringajajar, konsumen telah merasa sangat puas. Keramahan pramusaji
juga ditunjukkan dengan sambutan yang diberikan selama konsumen berada di
Restoran Pringjajar. Saat baru datang para konsumen langsung disambut di depan
pintu lalu konsumen dipandu sampai ke tempat makan. Begitupun juga setelah
konsumen selesai makan, konsumen diantarkan kembali sampai ke luar
restoran.Penampilan pramusaji pada penelitian ini adalah pakaian yang dikenakan
karyawan berupa seragam dan perlengkapannya seperti sepatu. Penampilan
pramusaji diharuskan rapi, bersih dan sopan. Kinerja penampilan pramusaji
Restoran Pringjajar dinilai baik Seragam yang dikenakan pramusaji adalah baju
berkerah dengan logo dan tulisan What Can I Help U ? pada bagian punggung.
Persyaratan pelanggan penjelasan pramusaji adalah cara pramusaji
menjelaskan dan pengetahuan tentang apa yang konsumen tanyakan dan
kemampuan pramusaji memberikan suatu informasi. Konsumen menginginkan
kemampuan menjelaskan pramusaji jelas, dengan tempo bicara yang tidak terlalu
cepat dan tata bahasa yang mudah dimengerti. Penilaian konsumen untuk tingkat
kinerja penjelasan pramusaji Restoran Pringjajar adalah baik.Persyaratan pelanggan
kecepatan transaksi adalah kecepatan kasir dalam melayani pembayaran konsumen.
Pembayaran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu konsumen datang sendiri ke
kasir dan pembayaran yang dilakukan melalui pramusaji. Cara kedua ini sering
dilakukan terutama pada konsumen yang berada di lesehan karena letaknya yang
cukup jauh. Kecepatan transaksi kinerjanya memuaskan.
Persyaratan pelanggan yang dibutuhkan konsumen lainnya adalah tempat
parkir. Tempat parkir adalah ruangan atau lahan yang digunakan untuk memarkir
64
kendaraan (sepeda motor atau mobil). Sebagian besar responden menyatakan bahwa
mereka merasa puas terhadap kinerja tempat parkir yang dimiliki Restoran
Pringjajar. Luas tempat parkir Restoran Pringjajar dapat menampung sekitar 50
mobil dan lima bus. Keamanan tempat parkir juga terjamin dengan penjagaan dari
satpamnya.
Penataan eksterior mencakup penataan taman, sedangkan interior mencakup
penataan meja dan kursi pada ruang makan, perabot pada lesehan dan tempat makan
serta dekorasi yang digunakan. Penilaian kinerja penataan eksterior dan interior
ruangan Restoran Pringjajar dinilai cukup baik, karena konsumen menilai warnawarna yang digunakan dalam perabotnya kurang serasi dan terlalu ramai.
Persyaratan pelanggan yang selanjutnya adalah respon terhadap keluhan
konsumen. Konsumen menginginkan respon restoran yang cepat dan tanggap dalam
menangani keluhan. Misalnya saja pengunjung yang mengeluh rasa masakan
keasinan ataupun pelayanan yang terlalu lama, segera mendapatkan respon yang
baik dengan permintaan maaf dari pramusaji. Kinerja Respon dan keluhan Restoran
Pringjajar dinilai baik oleh konsumen, karena di Restoran Pringjajar mengutamakan
jaminan bagi pengunjung, misalnya saja makanan yang dibeli konsumen agak pahit,
setelah konsumen menyampaikan keluhan dan Pringjajar langsung mengecek
kebenarannya, apabila benar maka Pringjajar berusaha mengembalikan uang
konsumen melalui rekening.Restoran Pringjajar juga selalu menyediakan kertas
saran dan keluhan.
Persyaratan pelanggan yang terakhir adalah iklan dan promosi. Iklan dan
promosi disini adalah mengenai promosi yang dilakukan oleh restoran dan apakah
promosi tersebut dapat mempengaruhi konsumen untuk datanga atau tidak.
Konsumen menginginkan iklan dan promosi yang lengkap mengenai fasilitas
restoran dan menu-menu apa saja yang disediakan hari ini. Penilaian konsumen
terhadap kinerja iklan dan promosi dinilai baik.
6.2.
persyaratan teknik yang akan mempengaruhi satu atau lebih persyaratan pelanggan.
Persyaratan teknik adalah langkah bagaimana perusahaan menjawab hal-hal yang
diinginkan pelanggan yang terdapat pada daftar persyaratan pelanggan dengan
berbagai sumberdaya yang dimiliki perusahaan. Untuk memperoleh persyaratan
teknik dilakukan wawancara terkendali dengan pihak Pringjajar dengan mengacu
standar sebuah restoran. Berdasarkan hasil wawancara dengan Manajer Restoran
Pringjajar didapatkan daftar aktivitas teknik (proses) yang dilakukan
Restoran
Persyaratan Teknik
Suplai Bahan Baku
2.
3.
Preparasi
4.
Pemasakan
5.
Pelayanan
6.
Pembersihan Ruang
7.
Pencucian (Washing)
Keterangan
Kegiatan yang dilakukan oleh Pringjajar
dalam memenuhi seluruh kebutuhan bahan
baku selama operasional.
Kegiatan menyimpan bahan baku untuk
sementara waktu di tempat tertentu
sebelum diolah ke tahap selanjutnya.
Kegiatan mempersiapkan bahan-bahan
baku yang akan diolah meliputi
pembersihan dari kotoran, pemotongan
maupun pencucian.
Kegiatan pengolahan bahan baku yang
telah melalui tahap preparasi menjadi
produk jadi maupun setengah jadi
Kegiatan melayani konsumen yang
dimulai saat konsumen datang hingga
selesai makan. Pelayanan juga termasuk
memberikan fasilitas yang lengkap dan
jaminan kepada konsumen.
Kegiatan membersihkan meja dan lantai
serta membawa peralatan makan kotor ke
bagian pencucian. Pembersihan juga
termasuk pembersihan seluruh ruang dan
fasilitas restoran baik ruang dalam
maupun ruang luar restoran
Kegiatan mencuci seluruh peralatan
makan dan peralatan masak yang telah
digunakan.
66
6.3.
persyaratan teknik penting untuk ditentukan karena informasi tersebut akan sangat
membantu dalam penentuan korelasi antar persyaratan teknik dalam penentuan
target. Terdapat tiga arah pengembangan yaitu :
1)
2)
Restoran
1.
2.
3.
Preparasi
4.
Pemasakan
5.
Pelayanan
6.
Pembersihan Ruang
7.
Pencucian (Washing)
Arah Pengembangan
teknik
Restoran
Pringjajar
mempunyai
arah
pengembangan
dengan visi perusahaan Pringsewu Grup yaitu menjadi salah satu perusahaan
waralaba jasa boga terbaik di daerah dimana perusahaan berada dengan dukungan
SDM yang memiliki kompetensi tinggi dalam penciptaan menu yang berkualitas
dan pelayanan yang menyenangkan pelanggan. Serta misinya untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan akan konsumsi yang bergizi tinggi, hygienic dan aman bagi
kesehatan.
6.4.
68
Pencucian
Pembersihan
Pelayanan
O
O
Pemasakan
Preparasi
Rasa
Tampilan Menu Menarik
Kehigienisan Makanan dan Perlengkapannya
Harga
Porsi makanan dan Minuman
Keragaman dan Variasi Menu
Kemudahan Lokasi
Kenyamanan Tempat
Kecepatan Penyajian
Kebersihan Ruangan
Keramahan dan Kesopanan Pramusaji
Penampilan Pramusaji
Penjelasan Pramusaji
Kecepatan Transaksi
Tempat Parkir Luas dan Nyaman
Penataan Ekstrior dan Interior Ruangan
Respon keluhan Pelanggan
Iklan dan Promosi
Penyimpanan
bahan baku
Persyaratan Pelanggan
Suplai
bahan baku
Persyaratan Teknik
O
O
70
Preparasi
Pemasakan
Pelayanan
Pencucian
Pembersihan
Pelayanan
Pemasakan
Preparasi
Persyaratan Teknik
Suplai
bahan baku
Persyaratan Teknik
Penyimpanan
bahan baku
Pembersihan
Pencucian
semakin banyak ruang yang terpakai, sehingga akan semakin banyak proses
pembersihan ruangan.
Hubungan negatif merupakan hubungan yang berlawanan arah. Apabila
suatu karakteristik mengalami peningkatan maka karakteristik proses lainnya akan
mengalami penurunan. Contoh hubungan antar persyaratan teknik yang memiliki
hubunan negatif lemah adalah penyimpanan bahan baku dengan pelayanan. Hal ini
berkaitan dengan dan keadaan makanan yang disajikan, apabila kapasitas
penyimpanan terlalu tinggi maka akan menyebabkan kualitas bahan baku yang yang
disajikan turun, tetapi hal tersebut tidak berlaku seterusnya. Hubungan negatif kuat
tidak terjadi antara persyaratan teknik Restoran Pringjajar. Selain memiliki
hubungan positif dan negatif, juga terdapat ketidakadaan hubungan antara
persyaratan teknik. Contoh persyaratan teknik yang tidak memiliki hubungan adalah
penyimpanan bahan baku dengan pencucian peralatan.
6.6.
untuk
menentukan
apakah
persyaratan
pelanggan
sudah
terpenuhi
dan
Rasa
Tampilan Menu
Kehigienisan Makanan dan Perlengkapannya
Harga
Porsi makanan dan Minuman
Keragaman dan Variasi Menu
Kemudahan lokasi
Kenyamanan Tempat
Kecepatan Penyajian (< 10 menit)
Kebersihan Ruangan
Keramahan dan Kesopanan Pramusaji
Penampilan Pramusaji
Penjelasan Pramusaji
Kecepatan Transaksi
Tempat Parkir Luas dan Nyaman
Penataan Eksterior dan Interior Ruangan
Respon keluhan Pelanggan
Promosi
Penilaian Kompetitif
Pringjajar
Prima
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
4
5
3
5
3
4
3
3
3
4
3
5
3
3
ini. Atribut tersebut antara lain adalah tampilan menu, kecepatan penyajian,
kemudahan lokasi, keramahan dan kesopanan pramusaji, penjelasan pramusaji,
penampilan pramusaji, tempat parkir yang luas dan nyaman, respon terhadap
keluhan pelanggan dan atribut promosi.
3) Peluang (opportunity)
Peluang timbul apabila Restoran Pringajajar dan R.M Prima dinilai sama-sama
baik oleh konsumen. Pringjajar akan mendapatkan nilai tambah dalam promosi
(sales point) apabila Pringjajar dapat memanfaatkan kesempatan untuk
meningkatkan kepuasan atribut. Atribut yang tergolong pada posisi ini, yaitu
rasa, kehigienisan makanan dan perlengkapannya, porsi makanan dan minuman,
serta atribut kebersihan ruangan dan atribut kecepatan transaksi.
6.7.
menyatakan bahwa rasa adalah atribut yang penting tapi tidak mutlak ada,
sedangkan sisanya 7 konsumen (11,67 persen) menyatakan bahwa atribut rasa
cukup penting bagi konsumen. Tingkat kepentingan atribut rasa dapat dilihat pada
Tabel 21.
Tabel 21. Tingkat Kepentingan Persyaratan Pelanggan Rasa Restoran yang Khas
bagi Konsumen Pringjajar
Tingkat
Kepentingan
Atribut
Sangat Tidak Penting
Tidak Penting
Cukup Penting
Penting
Sangat Penting
Total
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
7
23
30
60
11,67
38,33
50,00
100
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
3
32
21
4
60
5,00
53,33
35,00
6,67
100
75
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
6
24
30
60
10,00
40,00
50,00
100
76
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
1
15
34
10
60
1,67
25,00
56,67
16,67
100
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
3
19
35
3
60
5,00
31,67
58,33
5,00
100
77
persen) menyatakan bahwa keragaman dan variasi menu cukup penting. Tingkat
kepentingan keragaman dan variasi menu dapat dilihat pada Tabel 26.
Tabel 26. Tingkat Kepentingan Persyaratan Keragaman dan Variasi Menu bagi
Konsumen Pringjajar
Tingkat Kepentingan
Atribut
Sangat Tidak Penting
Tidak Penting
Cukup Penting
Penting
Sangat Penting
Total
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
4
15
35
6
60
6,67
25,00
58,33
10,00
100
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
28
32
60
46,67
54,33
100
menyatakan bahwa
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
3
23
34
60
5,00
38,33
56,67
100
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
1
10
45
4
60
1,67
16,67
75,00
6,67
100
konsumen merupakan golongan kelas menengah atas yang sadar betul akan
pentingnya kesehatan sehingga kebersihan merupakan syarat mutlak yang harus
dipenuhi. Sisa konsumen, yaitu sebesar 23 konsumen (38,33 persen) menyatakan
bahwa kebersihan penting. Tingkat kepentingan untuk persyaratan pelanggan
kebersihan dapat dilihat pada Tabel 30.
Tabel 30. Tingkat Kepentingan Persyaratan Pelanggan Kebersihan bagi Konsumen
Pringjajar
Tingkat Kepentingan
Atribut
Sangat Tidak Penting
Tidak Penting
Cukup Penting
Penting
Sangat Penting
Total
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
4
23
33
60
6,67
38,33
55,00
100
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
2
25
33
60
3,33
41,67
55,00
100
80
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
7
29
16
8
60
11,67
48,33
26,67
13,33
100
Kemampuan
pramusaji
81
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
8
42
10
60
13,33
70,00
16,67
100
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
13
39
8
60
21,67
65,00
13,33
100
82
menganggap tempat parkir penting. Tingkat kepentingan Tempat parkir yang luas
dan aman dapat dilihat pada Tabel 35.
Tabel 35. Tingkat Kepentingan Persyaratan Pelanggan Tempat Parkir bagi
Konsumen Pringjajar
Tingkat Kepentingan
Atribut
Sangat Tidak Penting
Tidak Penting
Cukup Penting
Penting
Sangat Penting
Total
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
7
23
30
60
11,67
38,33
50,00
100
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
3
32
21
4
60
5,00
53,33
35, 00
6,67
100
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
7
43
10
60
11,67
71,67
16,67
100
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
5
34
21
60
8,33
56,67
35,00
100
Tingkat Kepentingan
5
3
5
4
4
4
5
4
4
5
5
3
4
4
5
3
4
4
85
Pringjajar Prima
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
4
5
3
5
3
4
3
3
3
4
3
5
3
3
Nilai
Sasaran
4
3
3
3
3
5
3
5
3
4
3
3
4
3
3
4
4
4
Rasa
Tampilan Menu
Kehigienisan Makanan dan Perlengkapannya
Harga
Porsi makanan dan Minuman
Keragaman dan Variasi Menu
Kemudahan lokasi
Kenyamanan Tempat
Kecepatan Penyajian (< 10 menit)
Kebersihan Ruangan
Keramahan dan Kesopanan Pramusaji
Penampilan Pramusaji
Penjelasan Pramusaji
Kecepatan Transaksi
Tempat Parkir Luas dan Aman
Penataan Eksterior dan Interior
Respon keluhan Pelanggan
Promosi dan Iklan
1,33
0,75
0,75
1,00
0,75
1,25
0,75
1,25
0,75
1,00
0,60
0,75
1,00
0,75
0,75
1,33
1,00
1,00
87
88
Rasa
Tampilan Menu
Kehigienisan Makanan dan Perlengkapannya
Harga
Porsi makanan dan Minuman
Keragaman dan Variasi Menu
Kemudahan lokasi
Kenyamanan Tempat
Kecepatan Penyajian (< 10 menit)
Kebersihan Ruangan
Keramahan dan Kesopanan Pramusaji
Penampilan Pramusaji
Penjelasan Pramusaji
Kecepatan Transaksi
Tempat Parkir Luas dan Aman
Penataan Eksterior dan Interior
Respon keluhan Pelanggan
Promosi dan Iklan
1,5
1,2
1,5
1,5
1,2
1,2
1,5
1,5
1,5
1,5
1,5
1,2
1,5
1,5
1,5
1,2
1,5
1,5
Persentase Prioritas
10,08
2,72
5,67
6,05
3,63
6,05
5,67
7,56
4,54
7,56
4,54
2,72
6,05
4,54
5,67
4,84
6,05
6,05
1
8
4
3
7
3
4
2
6
2
6
8
3
6
4
5
3
3
92
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Penilaian Kompetitif
Pringjajar
Prima
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
Berdasarkan Tabel 44 Restoran Pringjajar dan R.M Prima dinilai lebih baik
dari pada pesaingnya adalah pada atribut pelayanan dan pencucian. Hal ini karena
94
Penilaian Kompetitif
Pringjajar Prima
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
Nilai Sasaran
4
4
3
5
4
3
3
telah ada. Persyaratan teknis yang perlu ditingkatkan adalah suplai bahan baku dan
penyimpanan bahan baku. Suplai bahan baku ditingkatkan sesuai dengan orientasi
perusahaan terhadap arah pengembangan yaitu perusahaan meningkatkan jumlah
konsumen di tahun-tahun mendatang, begitu juga dengan penyimpanan bahan baku
yang searah dengan suplai bahan baku. Persyaratan teknis yang perlu ditingkatkan
agar dapat lebih baik dari pesaing adalah pemasakan dan pelayanan.
6.8.3. Derajat Kesulitan
Derajat kesulitan berguna sebagai bahan untuk mengevaluasi kemampuan
manajemen mengimplementasikan perbaikan kualitas dari persyaratan teknik yang
ada. Derajat kesulitan ditentukan dengan memberikan skala likert lima angka, yaitu
1 untuk yang sangat sulit hingga 5 untuk yang sangat mudah. Berdasarkan hasil
wawancara dengan manajemen Restoran Pringjajar diketahui nilai sasaran Restoran
Pringjajar dan R.M Prima yang dapat dilihat pada Tabel 46.
Tabel 46. Derajat Kesulitan Persyaratan Teknik
Persyaratan Teknik
Suplai Bahan Baku
Penyimpanan Bahan Baku
Preparasi
Pemasakan
Pelayanan
Pembersihan Ruang
Pencucian (Washing)
Derajat Kesulitan
3
4
4
1
1
3
5
pada hari itu juga. Preparasi dinilai mudah karena preparasi hanya berhubungan
dengan menyiapkan bahan dan cukup memperhitungkan kesegaran bahan dan tidak
terpengaruh oleh faktor luar.
Persyaratan teknik yang cukup mudah adalah pembersihan ruangan dan
suplai bahan baku, karena faktor lingkungan atau lokasi sangat mempengaruhi
bersih atau tidaknya ruangan restoran. Pringjajar terletak di jalan raya pantura yang
banyak menimbulkan debu dan cuaca yang sangat panas, sehingga kebersihan harus
benar-benar dijaga. Suplai bahan baku cukup mudah disebabkan faktor lingkungan
dan kondisi daerah yang merupakan daerah yang mudah dijangkau dan cukup dekat
dengan tempat pembelian bahan baku . akan tetapi, lokasi Pringjajar yang berada di
daerah Kabupaten menyebabkan suplai bahan baku agak terganggu untuk beberapa
bahan baku tertentu seperti brokoli, jamur dan lain sebagainya
Persyaratan teknik yang sangat sulit dilaksanakan yaitu pemasakan dan
pelayanan. Pemasakan membutuhkan tingkat ketelitian tinggi dalam hal menjaga
rasa dan meningkatkan inovasi produk karena selera konsumen yang selalu berubah.
Juru masak yang sering berubah karena adanya sistem rolling di Pringsewu Grup
juga mempengaruhi kesulitan dalam proses pemasakan ini. Selain rasa, teknik
pemasakan juga harus memperhatikan ketepatan waktu penyajian sesuai dengan
waktu yang diterapkan manajemen yaitu 6 menit oke. Sedangkan atribut
pelayanan, dinilai sangat sulit diimplementasikan karena pelayanan mencakup
keseluruhan atribut persyaratan teknik yang lain. Hal lain yang menyebabkan atribut
pelayanan sangat sulit adalah perubahan lingkungan yang cukup dinamis dalam hal
tuntutan konsumen pada pelayanan yang diberikan suatu restoran kepada
konsumennya.
6.8.4. Bobot Absolut Persyaratan Teknik
Bobot absolut persyaratan teknik diperoleh dari hasil perkalian antara tingkat
kepentingan dengan nilai simbol pada matrik hubungan antara persyaratan
pelanggan dan persyaratan teknik. Kemudian semua bobot absolut dijumlahkan,
dihitung presentasenya untuk masing-masing persyaratan teknik. lalu ditentukan
97
Persentase (%)
Prioritas
12,03
14,16
13,43
16,45
31,28
5,37
7,27
5
3
4
2
1
7
6
sumberdaya
untuk
perbaikan
kualitas.
Berdasarkan
hasil
100
Bobot Relatif
299,10
347,85
303,82
399,82
716,17
151,87
177,22
Persentase (%)
12,48
14,52
12,68
16,69
29,89
6,34
7,40
Prioritas
5
3
4
2
1
7
6
Berdasarkan tabel 48. Tidak ada perbedaan urutan prioritas antara bobot
absolut dan bobot relatif persyaratan teknik. Urutan pada persyaratan teknik
berdasarkan bobot relatif persyaratan teknik adalah pelayanan, pemasakan,
penyimpanan bahan baku, preparasi, suplai bahan baku, pencucian dan pembersihan
ruangan. Perbedaan utama bobot absolut dan bobot relatif adalah bobot relatif juga
mencakup informasi tentang faktor skala kenaikan dan poin penjualan.
101
4
3
1
5
215
299
253
347
240
304
1
4
3
3
5
3
294
399
559
716
96
152
130
177
Penilaian
kompetitif
pelanggan
10,00
2,70
5,62
6,00
3,60
6,05
5,62
7,50
4,50
7,50
4,50
2,70
6,00
4,50
5,62
4,80
6,00
6,00
1
8
4
3
7
3
4
2
6
2
6
8
3
6
4
5
3
3
Prioritas Persyartaan
Pelanggan
4
4
4
3
1,5
1,2
1,5
1,5
1,2
1,2
1,5
1,5
1,5
1,5
1,5
1,2
1,5
1,5
1,5
1,2
1,5
1,5
Bobot absolut
3
4
R.M. Prima
4
4
1,33
0,75
0,75
1,00
0,75
1,25
0,75
1,25
0,75
1,00
0,60
0,75
1,00
0,75
0,75
1,33
1,00
1,00
Poin Penjualan
4
4
4
3
3
3
3
5
3
5
3
4
3
3
4
3
3
4
4
4
4
4
5
3
5
4
4
4
5
4
4
5
5
3
4
4
5
3
4
4
Nilai sasaran
4
4
3
3
4
4
4
5
3
5
3
4
3
3
3
4
3
5
3
3
kepentingan pelanggan
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
4
4
O
O
R.M. Prima
pencucian
Pembersihan
Pelayanan
4
3
Restoran Pringjajar
Urutan Prioritas
Pemasakan
O
O
Preparasi
Penyimpanan
Bahan baku
Pringjajar
penilaian
kompetitif
Teknik
derajat kesulitan
Nilai sasaran
Bobot Absolut
Bobot Relatif
Suplai bahan
baku
Rasa
Tampilan Menu Menarik
Kehigienisan Makanan
Harga
Porsi makanan dan Minuman
Keragaman dan Variasi Menu
Kemudahan Lokasi
Kenyamanan Tempat
Kecepatan Penyajian
Kebersihan Ruangan
Keramahan dan Kesopanan Pramusaji
Penampilan Pramusaji
Penjelasan Pramusaji
Kecepatan Transaksi
Tempat Parkir Luas dan Nyaman
Penataan Ekstrior dan Interior Ruangan
Respon keluhan Pelanggan
Iklan dan Promosi
47
102
Gambar 7. Matriks House Of Quality (HOQ) Kualitas Restoran Pringjajar
VII
7.1.
Kesimpulan
kenyamanan
tempat
dan
kebersihan
ruangan.
Berdasarkan
memperbaiki
kualitas
layanannya,
Restoran
Pringjajar
harus
memperbaiki rasa yang khas yaitu dengan cara memperbaiki proses suplai
bahan baku, penyimpanan bahan baku, preparasi, dan pemasakan . Selanjutnya
adalah kenyamanan dengan cara memperbaiki persyaratan teknik pelayanan dan
pembersihan ruangan, persyaratan pelanggan kebersihan ruang yaitu dengan
cara memperbaiki persyaratan teknik pembersihan. Untuk memperbaiki
persyaratan pelanggan harga dan variasi menu, persyaratan teknik yang harus
diperbaiki adalah suplai bahan baku, penyimpanan bahan baku dan pemasakan.
Persyaratan pelanggan penjelasan pramusaji, respon dan keluhan pelanggan
103
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Arief, A.R. 2005. Pengantar Ilmu Perhotelan dan Restoran. Graha Ilmu.
Yogyakarta
Arisman. 2007. Analisis kepuasan konsumen restoran bumbu desa bogor [Skripsi].
Bogor : Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian.Institut Pertanian
Bogor
[BPS]. Badan Pusat Statistik . 2009.Indikator Ekonomi 2008. Jakarta : Badan Pusat
Statistik.
[BPS]. Badan Pusat Statistik. 2008. Pemalang dalam Angka 2008. Jakarta : Badan
Pusat Statistik
Baliwati Y.F. A Khomsan, dan C.M. Dwiriani. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi.
Penebar Swadaya.
Basterfield, D.H, et al. 1999. Total Quality Management. Second Edition. New
Jersey :.Prentice Hall.
[Dinparbud]. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. 2008. Sistem Informasi: Jumlah
Restoran dan Rumah Makan Kabupaten Pemalang Tahun 2004-2007.
Pemalang : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang
Engel, J., Roger D. Blackweel dan Paul W MIniard. 1994. Perilaku Konsumen. Jilid
1. Edisi VI. Penerbit Binarupa Aksara..
Gazpers, V. 1998. Manajement Produksi Total Strategi Peningkatan Produktivitas
Peningkatan Bisnis Global. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Goestch, and Davis. 2000. Quality Management : Introduction to Total Quality
Management for Production Prosessing and Servise. Third Edition. New Jersey
: Prentice Hall..
Hamrah. 2007. Pengembangan varietas melon melalui metode quality function
deployment [Skripsi].Bogor : Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian.
Institut Pertanian Bogor.
Henson, Helo. 2007. Membangun kepuasan pelanggan melalui penggunaan quality
function deployment (qfd) pada caf seberang cabang bogor. [Skripsi].Bogor :
Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Kotler, P.1997. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan. Implementasi, dan
Pengendalian. Jilid I. Jakarta : PT. Prenhalindo.
------------. 2005. Manajemen Pemasaran . edisi kesebelas. Jakarta : Index.
105
106
LAMPIRAN
107
108
107
108
109
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/Sdri
Konsumen Restoran Taman Pringjajar
Di Tempat
Responden yang terhormat,
Saya Hepi Risenasari (H34052162) adalah Mahasiswa Departemen
Agribisnis IPB yang sedang melakukan penelitian tentang Penerapan Quality
Function Deployment (QFD) Untuk Mengetahui Tingkat kepuasan Konsumen
Restoran Taman Pringjajar. Penelitian ini adalah bagian dari skripsi sebagai salah
satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi bagi peneliti. Demi
tercapainya hasil yang diinginkan, peneliti mohon kesediaan Anda untuk
berpartisipasi mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Informasi yang
diterima dari wawancara ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk
kepentingan akademis. Tidak ada jawaban yang salah dalam menjawab kuesioner
ini. Atas bantuannya saya ucapkan terima kasih.
Hepi Risenasari
110
109
]wanita
A. Screening
1. Apakah anda dalam 3 bulan terakhir ini pernah datang ke Restoran ?
a. Ya
b. Tidak
b. Tidak
Jika Menjawab tidak maka tidak perlu melanjutkan mengisi kuesioner ini
3. Berapa kali anda mengkonsumsi produk pringjajar dalam 3 bulan
terakhir ?
a. < 2 kali
b. > 2 kali
Jika menjawab (a), maka tidak perlu melanjutkan mengisi kuesioner ini
B. Data Demografi
1. Usia
[ ] 16-25 tahun
[ ] 36-45 tahun
2. Pekerjaan
[ ] Tidak/belum bekerja
[ ] Ibu Rumah Tangga
[ ] PNS
[ ] Lainnya.
3. Pendidikan terakhir
[ ] SD
[ ] SMP
[ ] SMA
4. Pendapatan per bulan
[ ] 26-35 tahun
[ ] > 55 tahun
[ ] 46-55 tahun
[ ] Pegawai Swasta
[ ] Wiraswasta
[ ] Pensiunan
[ ] Diploma
[ ] Sarjana
[ ] Pasca Sarjana
110
[ ] < Rp 500.000
[ ] > Rp 500.000 Rp 1.000.000
111
b)
c)
d)
e)
Sangat sesuai
Sesuai
Cukup sesuai
Kurang sesuai
Tidak Sesuai
B. Harga
6. Bagaimana Harga Produk yang anda harapkan
a) Harga menjadi tidak berarti bila melihat kualitas yang diberikan (kualitas
>>> Harga)
b) Harga cukup berarti dibanding dengan kualitas yang diberikan (kualitas >
Harga)
c) Harga sesuai dengan kualitas yang diberikan (Kualitas = Harga)
d) Harga kurang sesuai dibanding dengan kualitas yang diberikan (Kualitas <
Harga)
e) Harga tidak sesuai dibanding kualitas yang diberikan (Kualitas <<< Harga)
C. Kualitas Pelayanan (Service Quality)
1. Bagaimana kenyamanan tempat yang anda harapkan
a) Suasana restoran membuat konsumen senang, ingin berlama-lama, akibatnya
ingin kembali ke restoran
b) Suasana restoran membuat konsumen senang, ingin berlama-lama, belum
terpikir untuk kembali ke restoran
c) Suasana restoran membuat konsumen senang, tidak ada keinginan untuk
berlama-lama, belum terpikir untuk kembali ke restoran
d) Suasana restoran dirasakan biasa saja
e) Suasana restoran tidak membuat konsumen senang sehingga tidak ingin
berlama-lama
2. Lokasi dari suatu restoran yang anda harapkan
a) Sangat strategis, mudah dijangkau dari semua jalur dan kendaraan, mudah
terlihat, mudah dihafal letaknya
b) Lokasi strategis, mudah dijangkau dari semua jalur dan kendaraan, mudah
terlihat, namun masih agak sulit untuk dihafal letaknya
c) Lokasi strategis, mudah dijangkau dari semua jalur dan kendaraan, agak sulit
terlihat, dan agak sulit untuk dihafal letaknya
d) Kurang strategis, Sulit dijangkau dari beberapa jalur
112
113
< 1 menit
1-2 menit
2,01-3 menit
3,01-4 menit
> 4 menit
a) Dekorasi toko menarik perhatian, sesuai dengan produk yang dijual, lebih
menarik untuk dilihat dibandingkan dengan yang toko sekitarnya.
b) Dekorasi toko menarik perhatian, sesuai dengan produk yang dijual, sama
menariknya dengan took yang lain
c) Dekorasi toko menarik perhatian
d) Dekorasi toko kurang menarik, kurang sesuai dengan produk yang dijual
e) Dekorasi toko tidak menarik sama sekali, tidak sesuai dengan produk yang
dijual
11.
13.
115
116
Lampiran 3.
Persyaratan Pelanggan
Jawaban
Nilai
Pringjajar Competitor Sasaran
Rasa
Tampilan Menu
Kehigienisan Makanan dan Perlengkapannya
Harga
Porsi makanan dan Minuman
Keragaman dan Variasi Menu
Lokasi
Kenyamanan Tempat
Kecepatan Penyajian
Kebersihan
Keramahan dan Kesopanan Pramusaji
Penampilan Pramusaji
Penjelasan Pramusaji
Kecepatan Transaksi
Tempat Parkir
Dekorasi Ruangan
Respon keluhan Pelanggan
Iklan dan Promosi
Keterangan Angka :
6
= Sangat Tidak Baik
7
= Tidak Baik
8
= Cukup Baik
9
= Baik
10
= Sangat Baik
116
117
(P) Penting jika atribut ini sangat dibutuhkan namun bila tidak ada masih dapat
ditolerir (2)
(CP) Cukup Penting jika atribut dibutuhkan namun masih lebih membutuhkan
atribut yang lain dibanding atribut ini, atribut ini memberikan nilai tambah untuk
restoran lain (3)
(TP) Tidak Penting jika konsumen tidak membutuhkan atribut, bila tidak ada, hal
tersebut tidak mempengaruhi perilaku konsumen (4)
(STP) Sangat Tidak Penting jika konsumen sangat tidak membutuhkan atribut ini,
tidak pernah memperhatikan (tidak mengetahui keberadaan atribut) (5)
Persyaratan Pelanggan
Tingkat kepentingan
SP
CP
TP
STP
Rasa
Tampilan Menu
Kehigienisan Makanan dan Perlengkapannya
Harga
Porsi makanan dan Minuman
Keragaman dan Variasi Menu
Lokasi
Kenyamanan Tempat
Kecepatan Penyajian
Kebersihan
Keramahan dan Kesopanan Pramusaji
Penampilan Pramusaji
Penjelasan Pramusaji
Kecepatan Transaksi
Tempat Parkir
Dekorasi Ruangan
Respon keluhan Pelanggan
Promosi
118
117
dan
Keterangan angka :
1,0 = Tidak menolong dalam penjualan produk
1,2 = cukup menolong dalam penjualan produk
1,5 = Menolong dalam penjualan produk
118
119
Penilaian Kompetitif
Pringjajar (a) Prima
3
3
3
4
4
4
4
3
4
4
5
4
3
4
5
4
3
4
4
4
3
5
3
4
3
4
4
4
3
4
5
3
3
4
3
4
Nilai
(b)
4
3
3
3
3
5
3
5
3
4
3
3
4
3
3
4
4
4
119
120
Tingkat
Kepentingan
5
3
5
4
4
4
5
4
4
5
5
3
4
4
5
3
4
4
Poin
Penjualan
1.5
1.2
1.5
1.5
1.2
1.2
1.5
1.5
1.5
1.5
1.5
1.2
1.5
1.5
1.5
1.2
1.5
1.5
Faktor Skala
Kenaikan
1,33
0,75
0,75
1,00
0,75
1,25
0,75
1,25
0,75
1,00
0,60
0,75
1,00
0,75
0,75
1,33
0,75
0,75
Bobot
Absolout
10
2.7
5.625
6
3.6
6
5.625
7.5
4.5
7.5
4.5
2.7
6
4.5
5.625
4.8
6
6
99.175
Persentase (%)
Prioritas
10.08
2.72
5.67
6.05
3.63
6.05
5.67
7.56
4.54
7.56
4.54
2.72
6.05
4.54
5.67
4.84
6.05
6.05
1
8
4
3
7
3
4
2
6
2
6
8
3
6
4
5
3
3
Keterangan :
Bobot Absolut = Tingkat Kepentingan x Poin Penjualan x Faktor Skala Kenaikan
Persentase = Bobot Absolut/Total x 100 %
120
121
121
9
9
9
3
9
9
0
3
9
9
215
5
253
3
240
4
294
2
1
9
3
1
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
559
1
3
3
9
9
9
1
3
9
96
7
Bobot
Absolut
Persyaratan
Pelanggan
3
9
9
3
9
3
0
3
9
9
Pencucian
9
9
9
3
3
9
9
3
1
3
Pembersihan
Pemasakan
9
9
9
3
3
9
3
1
1
3
Pelayanan
Preparasi
Rasa
Tampilan Menu Menarik
Kehigienisan Makanan dan Perlengkapannya
Harga
Porsi makanan dan Minuman
Keragaman dan Variasi Menu
Kemudahan Lokasi
Kenyamanan Tempat
Kecepatan Penyajian
Kebersihan Ruangan
Keramahan dan Kesopanan Pramusaji
Penampilan Pramusaji
Penjelasan Pramusaji
Kecepatan Transaksi
Tempat Parkir Luas dan Nyaman
Dekorasi Ruangan
Respon keluhan Pelanggan
Iklan dan Promosi
Bobot Absolut Teknik
Urutan Prioritas
Penyimpanan
baku
Persyaratan pelanggan
Persyaratan Teknik
bahan
5
3
5
4
4
4
5
4
4
5
5
3
4
4
5
4
4
4
130
6
122
9
9
9
3
9
9
0
3
9
9
299
5
347
3
304
4
399
1
1
9
3
1
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
716
1
3
3
9
9
9
1
3
9
152
7
Tingkat
Kepentingan
3
9
9
3
9
3
0
3
9
9
Pencucian
9
9
9
3
3
9
9
3
1
3
Pembersihan
Pemasakan
9
9
9
3
3
9
3
1
1
3
Pelayanan
Preparasi
Rasa
Tampilan Menu Menarik
Kehigienisan Makanan dan Perlengkapannya
Harga
Porsi makanan dan Minuman
Keragaman dan Variasi Menu
Kemudahan Lokasi
Kenyamanan Tempat
Kecepatan Penyajian
Kebersihan Ruangan
Keramahan dan Kesopanan Pramusaji
Penampilan Pramusaji
Penjelasan Pramusaji
Kecepatan Transaksi
Tempat Parkir Luas dan Nyaman
Dekorasi Ruangan
Respon keluhan Pelanggan
Iklan dan Promosi
Bobot Relatif Teknik
Urutan Prioritas
Penyimpanan
baku
Persyaratan pelanggan
Persyaratan Teknik
bahan
10,00
2,70
5,62
6,00
3,60
6,00
5,62
7,50
4,50
7,50
4,50
2,70
6,00
4,50
5,62
4,80
6,00
6,00
177
6
122
123
47