LANDASAN TEORI
3.1
Produksi Peralatan
3.1.1
sebelum
dan
sesudah
di
gali
ini
disebut
dengan
faktor
Swell Faktor
Vi
x 100%
VI
Keterangan :
b.
SF
= Sweel faktor
Vi
= Volume insitu
VI
= Volume loose
3-1
.Persamaaan (3 : 1)
PT bintangdelapan mineral
Gambar : 3. 1 Cara Penentuan Fill Faktor
Fill Faktor
Kapasitasn yata
x 100% .. . .................. persamaan (3 : 2)
Kapasitast eoritis
Cara penentuan fill faktor dari bucket alat muat,yaitu dengan pengamatan
dan perbandingan langsung pada saat pemuatan dilapangan. Dimana terlihat
adanya variasi pengisian bucket alat muat baik pada material yang sama maupun
pada material yangg berbeda.
3-2
c.
Effisiensi Kerja
Effisiensi Kerja adalah perbandingan antara waktu kerja efektif yang
digunakan untuk berproduksi dengan waktu kerja yang tersedia dalam satuan
waktu tertentu.Hal ini merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
besar kecilnya produksi alat,semakin banyak waktu yangg efektif di gunakan oleh
alat untuk beroperasi maka semakin basar produksi yang dapat di capai. Dalam
perhitungan effisiensi kerja ada beberapa komponen waktu yang dapat di
perhatikan antara lain :
1. Waktu Kerja ( W ) yaitu waktu yang di gunakan alat untuk berproduksi
sampai akhir operasi.Dalam waktu produktif terdapat beberapa variabel
waktu meliputi :
Waktu Efektif ( We ) yaitu waktu yang benar-benar di gunakan oleh alat
untuk berproduksi secara efektif.
Alat muat contohnya : menggali-isi backet, swing isi, dumping,
swing kosong.
Alat angkut contohnya : Manuver kosong, waktu pengisian, waktu
3. Waktu Standby ( s ) yaitu jam yang tidak di pakai padahal alat tidak rusak
sedang tambang dalam keadaan beroperasi.
Secara umum,untuk menentukan effisiensi kerja alat dapat di gunakan
persamaan :
Effisiensi Kerja
We
x 100% .........................Persa maan (3 : 3)
Wt
Keterangan :
Ek
= Effisiensi kerja
We = Waktu efektif
Wt = waktu kerja tersedia
d.
daur produksi.Waktu edar alat muat dan alat angkut sangat berpengaruh terhadap
kemampuan produksi alat tersebut,dimana jika waktu edar dari masing-masing
alat besar maka kemampuan produksinya akan semakin kecil.waktu edar dapat di
pengaruhi oleh kondisi jalan,jarak,kondisi mekanis suatu alat,skil operator dll.
e.
mekanis. Pembuatan jalan angkut ini disesuaikan dengan lebar alat angkut atau
alat mekanis lainnya. Konstruksi jalan angkut pada daerah kegiatan penambangan
tersebut sudah bagus karena sudah dipadatkan. Lebar jalan di daerah penelitian
dapat dilalui dengan dua kendaraan secara berpapasan.
f.
Pengaruh Cuaca
3-4
Jenis material
Jenis material mempengaruhi kemampuan produksi alat mekanis. Semakin
kompak material semakin sukar untuk di gali, sehingga waktu siklus makin tinggi.
Juga material yang dalam keadaan basah dan lengket membutuhkan waktu
dumping yang lama.
3.2.
3600
x q x Eff
Ct(Detik)
Dimana :
PE
Eff
= Effisiensi kerja ( % )
Ct
3-5
3600
Ct(Detik)
menentukan kemampuan produksi suatu alat angkut dapat di hitung dengan rumus
sebagai berikut :
Dimana :
3.3.
PD
Eff
= Effisiensi kerja ( % )
Ct
= jumlah pengisian
ingin diraih perusahaan.Bila target produksi tinggi maka jumlah alat yang di
butuhkan lebih besar pula.Demikian pula sebaliknya,jika target produksi rendah
maka jumlah alat yang di butuhkan lebih kecil.
Dari hasil perhitungan kemampuan produksi alat mekanis maka jumlah
alat
yang
di
butuhkan
dalam
pencapaian
target
produksi
dapat
di
3-6
3.4.
Singkronisasi Peralatan
Keserasian atau Singkronisasi adalah suatu penyesuaian kerja alat yang
berlainan jenis tetapi alat tersebut bekerja dalam satu sistem kerja.untuk
menghitung penyesuaian kerja antara alat angkut dan alat muat yang
beroperasi,dapat mengguanakan match faktor yang dirumuskan sebagai berikut.
MF
nH x lp x CTL
...................... persamaan (3 : 8)
nl x CTH
Dimana :
MF
= faktor keserasian
nH
nL
CTL
CTH
Lp
Catatan :
1. MF < 1, berarti kerja alat muat kurang dari 100% dan faktor kerja alat angkut
100%. Jadi kemampuan alat muat lebih besar daripada alat angkutnya sehingga
terdapat waktu menunggu bagi alat muat.
3-7
2. MF = 1, berarti faktor kerja alat muat dan alat angkut sama besarnya (serasi)
sehingga alat angkut tidak antri dan alat muat tidak menunggu.
3. MF > 1, berarti faktor kerja alat muat 100% dan faktor kerja alat angkut kurang
dari 100%, kemampuan alat angkut lebih besar daripada alat muat sehingga
terdapat waktu menunggu bagi alat angkut.
3.5
3-8
3-9