Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dennis R. Tjandrawinata
FK UPH 20110710010
1. Pendahuluan
Ruptur perineum adalah suatu kondisi robeknya perineum
yang terjadi pada persalinan per vaginam. Diperkirakan lebih dari
85% wanita yang melahirkan per vaginam mengalami ruptur
perineum
spontan,
yang
dimana
60
70%
diantaranya
memerlukan penjahitan.
Etiologi terjadinya ruptur perineum adalah;
parut
Pada persalinan dengan distosia bahu
Partus pervaginam dengan tindakan
Suggested
factors
Nulipara
Peningkatan usia
Makrosomia
Etnis
Persalinan dengan instrumen terutama Status nutrisi
forsep
Malpresentasi
Malposisi seperti oksiput posterior
Distosia bahu
Analgesia epidural
risk
merembes
Pemeriksaan colok dubur, untuk menilai derajat robekan
4. Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan adanya pemeriksaan penunjang
5. Penegakan Diagnosis
Diagnosis
dapat
ditegakkan
berdasar
anamnesis
dan
pemeriksaan fisik.
Klasifikasi ruptur perineum dapat dibagi 4 derajat:
Derajat I
Robekan terjadi hanya pada selaput lendir vagina
dengan atau
dilakukan penjahitan.
Derajat II
Robekan mengenai selaput lendir vagina dan otot
Derajat III
Robekan
sfingter ani
mengenai
perineum
sampai
dengan
oto
Derajat IV
Robekan
mengenai
perineum
sampai
dengan
otot
mukosa rektum.
6. Penatalaksanaan
Non medikamentosa:
cepat
Kepala janin yang akan lahir jangan ditahan terlampau kuat
dan
lama,
karena
akan
menyebabkan
asfiksia
dan
perdarahan dalam tengkorak janin, dan melemahkan otototot dan fasia pada dasar panggul karena diregangkan
terlalu lama
Medikamentosa:
Penalatalaksanaan farmakologis
Dosis tunggal antibiotik sefalosporin golongan II atau III
dapat
lahir
Retractor Weislanders
Forceps gigi (fine and strong)
Needle holder (small and large)
Forceps Allis (4)
perdarahan,
edema
dan
infeksi.
Manajemen
ruptur
luka
catgut yang
memiliki
alergi
terhadap
bawah
kulit
perineum
dan
pada
otot-otot
7. Kepustakaan
Callahan, T, Caughey, A.B. Blueprints Obstetrics and
Gynecology. (6th ed.). USA: Wolters Kluwer; 2013.
Kementerian Kesehatan RI dan IDI. Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2014.
Priyatini T, Ocviyanti D, Kemal A. Ilmu Bedah Dasar Obstetri
dan Ginekologi. Indonesia: Bina Pustaka; 2014.