Anda di halaman 1dari 6

PERAN PENGAWAS SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI

PROGRAM EDS TAHUN 2012

ENDANG ASRIYANTI AMIN SIKKI

Berbicara tentang

pengawas sekolah tentu tidak akan terlepas dari fungsi

pengawas itu sendiri,sampai dimana ruang lingkup pengawas,serta,tugas dan tanggung


jawabnya didalam melaksanakan dan mengimplementasikan program dan kegiatan
kepengawasan baik secara akademik maupun secara manajerial.di satuan pendidikan.
Adapun bidang pengawasan sebagaimana yang dinyatakan dalam Permenegpan dan
RB nomor 21 tahun 2010 terdiri atas pengawasan taman kanak-kanak/raudhatul athfal,
sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah, pengawasan rumpun mata pelajaran/mata
pelajaran, pendidikan luar biasa, dan bimbingan konseling dengan beban kerja selama
37.5 jam perminggu.
Didalam melaksanakan tugas dengan beban kerja selama 37.5 jam per minggu
sebagaimana yang disebutkan diatas, maka kewajiban pengawas sekolah dalam
melaksanakan tugas adalah:
a. menyusun

program

pengawasan,

melaksanakan

program

pengawasan,

melaksakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan dan membimbing


dan melatih profesional guru;
b. meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni;
c. menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, nilai agama dan
etika; dan
d. memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa

Peran Pengawas Sekolah dalam Implementasi Program EDS

Page 1

Pada poin b diatas dinyatakan bahwa kewajiban pengawas sekolah adalah


meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Hal ini berarti, bahwa pengembangan kompetensi oleh pengawas khususnya mengikuti
perkembangan teknologi tidak bisa ditawar-tawar lagi karena kedepan berbagai
program yang sedang dan akan dilaksanakan sangat berkaitan dengan pemanfaatan
informasi dan teknologi.
Salah satu program yang berkaitan dengan teknologi, informasi dan komunikasi
dan menggunakan pengawas sebagai ujung tombak di lapangan adalah program
Evaluasi Diri Sekolah Tahun 2012. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa program
EDS sebenarnya telah berjalan sejak tahun 2011 dengan jumlah satuan pendidikan
yang menjadi sasaran di provinsi Sulawesi Selatan dan Barat adalah sebanyak 1475
satuan pendidikan mulai dari jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK.
Berbicara

EDS tentu tidak akan terlepas

dari peraturan

atau regulasi yang

melatarbelakanginya seperti UU No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, PP Nomor 19


tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Permendiknas Nomor 63 tahun 2009
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dan Inpres nomor 1 tahun 2010 tentang
percepatan EDS.
Pada bab II Pasal 3 UU Sisdiknas Tahun 2003 dinyatakan bahwa pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Dalam hal ini upaya peningkatan mutu di sekolah diharapkan menjadi fokus
perhatian dari berbagai unsur atau instansi terkait pemerintah atau non pemerintah
sehingga peningkatan mutu pendidikan benar-benar dapat tercapai sebagaimana
amanat UU Sisdiknas tahun 2003.
Pada UU Sisdinas bab IX pasal 35 ayat 1 dinyatakan bahwa Standar Nasional
Pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus
Peran Pengawas Sekolah dalam Implementasi Program EDS

Page 2

ditingkatkan secara berencana dan berkala. Pemenuhan atau pencapaian SNP oleh
sekolah sudah harus segera diupayakan segera sehingga perlu diukur dan dianalisis
untuk dapat direkomendasi agar sekolah secara bertahap dapat mencapai pemenuhan
akan SNP. Pada PP 19 tahun 2005 bab II pasal 2 juga dinyatakan bahwa untuk
penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi. Disinilah titik dasar program
EDS dimana implementasi EDS ditujukan untuk mengukur tingkat pemenuhan satuan
pendidikan terhadap 8 SNP.
Didalam Permendiknas nomor 63 tahun 2009 tentang SPMP dinyatakan bahwa
tujuan akhir penjaminan mutu pendidikan adalah tingginya kecerdasan kehidupan
manusia dan bangsa sebagaimana dicita-citakan oleh Pembukaan Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang dicapai melalui penerapan SPMP.
Adapun tujuan antara penjaminan mutu pendidikan adalah:
a. terbangunnya budaya mutu pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal;
b. pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan proporsional dalam
penjaminan mutu pendidikan formal dan/atau nonformal pada satuan atau
program pendidikan, penyelenggara

satuan

atau

program pendidikan,

pemerintah kabupaten atau kota, pemerintah provinsi, dan Pemerintah;


c. ditetapkannya secara nasional acuan mutu dalam penjaminan mutu pendidikan
formal dan/atau nonformal;
d. terpetakannya secara nasional mutu pendidikan formal dan nonformal yang
dirinci menurut provinsi, kabupaten atau kota, dan satuan atau program
pendidikan;
e. terbangunnya sistem informasi mutu pendidikan formal dan nonformal berbasis
teknologi informasi dan komunikasi yang andal, terpadu, dan tersambung yang
menghubungkan satuan atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau
program pendidikan, pemerintah kabupaten atau kota, pemerintah provinsi,
dan Pemerintah.
Pelaksanaan instrumen EDS tahun 2012 dilaksanakan di sekolah dan didampingi
oleh pengawas. Instrumen EDS diisi oleh beberapa responden yang meliputi kepala
Peran Pengawas Sekolah dalam Implementasi Program EDS

Page 3

sekolah, guru, komite sekolah, dan siswa. Di satu sekolah jumlah responden yang
dibutuhkan adalah: (1) untuk kepala sekolah, satu orang, (2) untuk guru, minimum
sama dengan jumlah mata pelajaran yang ada di sekolah itu dan maksimum 30 guru,
(3) untuk siswa minimum 30 dan maksimum 60 siswa. Hal yang harus diperhatikan
adalah, siswa yang menjadi responden harus siswa yang mengikuti mata pelajaran
atau guru yang dinilai/diberi masukan dan pada saat pengisian instrumen, siswa
didampingi oleh pengawas. Selain itu, di sekolah juga ada Tim Pengembang Sekolah
(TPS) yang bertugas memasukkan atau meng-entry data dari responden ke program
excel EDS atau instrumen elektronik EDS.
Untuk implementasi EDS tahun 2012, pengawas dituntut untuk dapat berperan
secara optimal karena apabila kita meninjau kembali tugas pokok pengawas pada
Permenegpan dan RB nomor 21 tahun 2010 pasal 5

bahwa

tugas pengawasan

akademik dan manajerial pada satuan pendidikan meliputi: 1) penyusunan program


pengawasan, 2) pelaksanaan pembinaan, 3) pemantauan pelaksanaan 8 SNP, 4)
penilaian, 5) pembimbingan dan pelatihan professional Guru, 6) evaluasi pelaksanaan
program pengawasan, dan 7) tugas kepengawasan di daerah khusus. Pada poin 3 jelas
dinyatakan bahwa pemantauan pelaksanaan 8 SNP termasuk tugas pengawasan dan
manajerial pengawas di satuan pendidikan. Kaitannya dengan EDS, bahwa untuk
instrumen EDS tahun 2012, pengawas harus memiliki kompetensi dan keterampilan
dalam mendampingi satuan pendidikan untuk

mengisi instrumen EDS dengan benar.

Kompetensi-kompetensi tersebut adalah pengawas harus memiliki kemampuan


membimbing, membina, mendampingi satuan pendidikan mengenai 1) konsep EDS dan
manual penjaminan mutu, 2) instrumen EDS, 3) desain profil sekolah, 4) penyusunan
RKS/RKAS, 5) verifikasi instrumen dan 6) upload instrumen secara online. Poin enam
ini mengisyaratkan bahwa pengawas harus mampu bukan hanya menggunakan
komputer tetapi juga mampu mengirim data secara online. Kemampuan ini yang akan
diajarkan di sekolah sehingga pengawas harus dapat meningkatkan kemampuannya
dalam ber-IT karena mutu profesionalisme pengawas berbanding lurus dengan
peningkatan kualitas pendidikan.
Pada pelaksanaan EDS ini, kompetensi teknologi informasi dan komunikasi sangat
penting sehingga syarat pengawas yang terlibat harus memiliki kemampuan IT yang
Peran Pengawas Sekolah dalam Implementasi Program EDS

Page 4

baik. Dalam implementasinya, Ada 4 level akun yaitu admin LPMP, Operator LPMP,
Operator Pengawas, Operator Sekolah.
Operator pengawas bertanggungjawab untuk mendampingi sekolah baik dalam
hal pengisian instrumen e-EDS, download format file EDS maupun upload file EDS.
Operator pengawas dapat melakukan download file EDS dan upload file EDS untuk
sekolah binaannya, serta bertanggungjawab memonitoring perkembangan upload file
EDS.
Berikut

ini

akan

disampaikan,

kompetensi-kompetensi

seperti

apa

yang

diharapkan dari pengawas sekolah di dalam implementasi EDS tahun 2012.


Kompetensi tersebut meliputi kemampuan pengawas melakukan pendampingan
kepada Tim Pengembang Sekolah (TPS) di satuan pendidikan yang merupakan
binaannya dan atau sekolah yang menjadi tanggung jawabnya dalam program EDS.
Pendampingan yang harus dilakukan oleh pengawas dalam program EDS tahun
2012 adalah:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

pembimbingan mengenai konsep EDS


pembimbingan manual penjaminan mutu,
pembimbingan pengenalan dan cara mengisi instrumen EDS tahun 2012
pembimbingan mengenai desain profil,
pembimbingan mengenai penyusunan RKS/RKAS,
Memverifikasi instrumen
dan pembimbingan mengenai cara mengupload instrumen secara online

Ketujuh pembimbingan ini mesti dilakukan oleh pengawas pada satuan pendidikan
yang merupakan binaannya ataukah tanggung jawabnya dalam program EDS tahun
2012. Selain membimbing

pengawas sekolah juga mendampingi TPS dalam

memverifikasi instrumen dan mengupload instrumen serta bersama-sama menyusun


RKS dan RKAS
Pengawas mesti memahami apa itu EDS yang didalamnya meliputi konsep,
regulasi dan kebijakan EDS. Pengawas mesti memahami manual mutu untuk setiap
standar sesuai jenjang sekolah binaannya. Sehingga diharapkan, implementasi EDS di

Peran Pengawas Sekolah dalam Implementasi Program EDS

Page 5

sekolah berjalan sesuai harapan termasuk penyediaan data oleh sekolah yang benarbenar objektif karena telah diverifikasi sebelumnya oleh pengawas.
Referensi
Diklat Pengembangan Kapsitas SDM Penjaminan Mutu Pendidikan. 2012. Konsep,
Regulasi, dan Kebijakan Penjaminan Mutu Pendidikan.
Diklat Pengembangan Kapsitas SDM Penjaminan Mutu Pendidikan. 2012. Sistem
Informasi EDS.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005. Standar Nasional Pendidikan.
Kementerian Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 16 Tahun
2007. Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 21 Tahun 2010. Jabatan Fungsional Kepala Sekolah dan Angka Kreditnya.

Peran Pengawas Sekolah dalam Implementasi Program EDS

Page 6

Anda mungkin juga menyukai