Anda di halaman 1dari 5

SPO Perawatan Metode Kangguru (PMK)

1. Pegertian
Perawatan metode kangguru (kangaroo Mother Care) atau disebut juga dengan asuhan kontak
kulit dengan kulit (Skin to skin contact) merupakan metode khusus asuhan bayi berat lahir
rendah atau prematur.
Berdasarkan tipe pelaksanaannya, PMK dibedakan menjadi 2 tipe :
a. PMK Sewaktu-waktu (Intermitten)
Tipe ini dilakukan apabila bayi masih mendapat cairan atauobat-obatan intravena, bantuan

khusus seperti oksigen atau minum melalui oral gastric tube (OGT)
Asuhan harus dilakukan selama lebih dari 1 jam untuk memberikan hasil yang optimal dan
mengurangi stres pada bayi.

b. PMK secara Terus-menerus (continue)


Tipe ini dilakukan pada bayi yang sudah memenuhi kriteria dan tidak memerlukan bantuan

khusus untuk bernapas.


Tipe ini dilakukan untuk meningkatkan berat badan bayi, meningkatkan kemampuan bayi
menyusu dan kemampuan ibu untuk merawat bayinya sampai kriteria pemulangan bayi
terpenuhi.

2. Tujuan
Suatu Metode untuk meningkatkan berat badan bayi prematur atau BBLR
Menstabilkan denyut jantung, pola pertnapasan dan saturasi oksigen
Memberikan kehangatan pada bayi
Meningkatkan durasi tidur
Mengurangi tangisan bayi dan kebutuhan kalori
Mempercepat peningkatan berat badan dan perkembangan otak
Meningkatkan hubungan emosional ibu dan bayi
Meningkatkan keberhasilan dan memperlama durasi menyusui.
3. Manfaat Bagi Rumah Sakit
Mempersingkat lama rawat di rumah sakit sehinggga bayi cepat pulang dan tempat tersebut

dapat digunakan bagi klien lain yang memerlukan (turn over)


Pengurangan penggunaan fasilitas (listrik, inkubator, alat canggih lain) sehingga dapat
membantu efisiensi anggaran.

Dengan adanya turn over serta efisiensi anggaran diharapkan adanya kemungkinan

kenaikan penghasilan (revenue)


Efisiensi tenaga karena ibu lebih banyak merawat bayi sendiri
Beban kerja petugas berkurang.

4. Kebijakan
Komunikasi antara petugas kesehatan dengan orang tua sangat penting dalam menunjang

keberhasilan PMK
Kelahiran prematur / BBLR dapat menyebabkan kecemasan keluarga sehingga setiap
tindakan yang dilakukan pada bayi harus diinformasikan dengan jelas untuk mencegah
terjadinya salah persepsi dan mengurangi kecemasan orang tua.

A. Prosedur
1) Kriteria Bayi PMK

Berat badan lahir kurang dari 1800gram

Keadaan stabil selama 3 hari berturut-turut meliputi


Nadi (120-160 x/mnt)
Respirasi (30-60 x/mnt)
Suhu (36,5-37,5 C)
2) Kriteria Pulang untuk Bayi PMK
Bayi sudah bisa menyusu
Pertambahan berat badan setiap hari minimal 20 gram selama 3 hari berturut-turut
Ibu memahami asuhan kontak kulit-kulit
Ibu percaya diri merawat bayi dirumah
Ada dukungan keluarga
B. Tatalaksana PMK
a) Tahap Persiapan
Persiapan Alat
Alat pengukur TTV (termometer, stetoskop,jam)
Gendongan dan topi bayi
Persiapan Bayi
Ukur TTV : Suhu,Nadi, Respirasi
Buka pakaian bayi kecuali popok
Persiapan Orang tua
Cuci tangan (Ibu atau ayah yang akan PMK)
Buka pakaian atas ibu atau ayah
b) Tahap Implementasi
Posisikan bayi didada ibu atau ayah
Pertahankan posisi dengan menggunakan gendongan bayi
Tepi kain penggendong bagian atas harus dibawah telinga bayi

Pakaikan topi bayi


Pakai kembali baju atas ibu atau ayah
c) Tahap Evaluasi
Pantau kondisi bayi meliputi TTV dan status oksigenasi
Identifikasi tanda-tanda bahaya yang menetap dan lakukan tindakan sesuai masalah yang
ditemukan.
C. Tanda-tanda bahaya dan pelaksanaanya
Apnea : Rangsang bayi dengan mengusap punggungnya agar bayi bisa bernapas kembali
Sulit bernapas : Cek posisi bayi, periksa kemungkinan kedinginan
Sulit minum, tidak mau bangun untuk minum : bangunkan bayi saat kondisi tidur tidak

nyenyak (Rapid Eye Movement/REM)


Diare
: Periksa konsistensi faeces, tetap beri ASI
Kulit kuning
: Tetap beri ASI

Apabila pertolongan pertama tidak berhasil, anjurkan ibu untuk mencari pertolongan tenaga
kesehatan.
1. Unit terkait

Dokter spesialis anak

Dokter spesialis kebidanan

Ruang perinatologi

Ruang NICU

Ruang NIFAS
2. Dokumen terkait
SK Kementrian Kesehatan
SK Direktur RS Hasan Sadikin

SPO Rawat Gabung


1. Pengertian
Rawat Gabung adalah suatu cara perawatan dimana ibu dan bayi yang baru dilahirkan tidak
dipisahkan, melainkan ditempatkan dalam sebuah ruangan, kamar atau tempat bersama-sama
selama 24 jam penuh seharinya.
Ada 2 jenis rawat gabung
1) Rawat gabung kontinu : bayi tetap berada disamping ibu selama 24 jam
2) Rawat gabung parsial : Ibu dan bayi bersama-sama hanya dalam beberapa jam seharinya
Misal : pagi bersama ibu sementara malam dirawat diruang bayi.
2. Tujuan
a. Memberikan bantuan emosional
Ibu dapat memberikan kasih sayang sepenuhnya pada bayi
Memberikan kesempatan pada ibu dan keluarganya untuk mendapatkan pengalaman
merawat
b. Penggunaan ASI
c. Pencegahan Infeksi
d. Pendidikan kesehatan
e. Memberikan stimulasi mental dini tumbuh kembang bayi
3. Manfaat
4. Pelaksaan
5. Sasaran dan Syarat

Anda mungkin juga menyukai