Resume Kasus 1 Tutor 3
Resume Kasus 1 Tutor 3
pengkajian ukuran pupil saat diberi rangsangan cahaya. Dilihat juga kekeruhan lensa
untuk mengetahui stadium pada katarak. Inspeksi juga adanya kemerahan pada mata
karena normalnya tidak ada. Kaji lapang pandang karena pada pasien katarak akan
terjadi penyempitan lapang pandang. Kaji dengan snellen chart untuk mengetahui
visus. Juga kaji keadaan retina. Biasanya pasien katarak merasa bayangan terlihat
ganda, sensitif bila terkena cahaya (silau), bayangan yang ditangkap seperti
lingkaran, sulit melihat pada malam hari, warna cahaya memudar dan cenderung
berubah warna.
Palpasi : Tidak ada nyeri pada mata.
IV. Pemeriksaan Diagnosis
a. Oftalmoskopi : untuk melihat struktur internal mata dan melihat adanya atrofi,
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
mikroaneorisme.
Pemeriksaan glukosa
Pemeriksaan darah lengkap dan LED
Tonografi : untuk mengukur tekanan intraokuler (normal = 12-25 mmHg)
Slit Lamp : untuk mengetahui fotofobia
Keratometer : untuk mengukur kelengkungan dan refleksi permukaan kornea
Mesin Telebinokuler : sama seperti Snellen Chart
EKG : untuk memastikan ada tidaknya aterosklerosis
Gonioskopi : untuk mengukur volume cairan yang keluar dari bola mata dan
membedakan celah normal antara sudut terbuka dari sudut tertutup glaukoma.
No
Etiologi
Problem
.
1.
DS : Pasien
# Usia Lanjut :
Gangguan persepsi
mengatakan :
sensori penglihatan
- Penglihatan kabur
- Tajam penglihatan
berkurang
- Memiliki riwayat
hipertensi 5 tahun
terakhir
DO :
- Lensa mata keruh
# Hipertensi :
- Bayangan seperti
- Usia 76 tahun
2.
DS : Pasien
mengatakan akan
mandi di pancuran
di pancuran
Resiko komplikasi
setelah operasi.
3.
dengan
kebutuhan
visual
klien
(R/
dapat
4.
distress)
5. Anjurkan pasien untuk menggunakan alternatif rangsang (R/ alternatif
rangsang dapat menstimulasi rangsangan klien)
Kolaborasi pembedahan ECCE (extra capsula cataract extractive) dan ICCE
6.