yaitu :
1. Untuk mesin kalor
tidak mungkin mengubah semua kalor yang
terdapat pada resevoir kalor temperatur tinggi
menjadi kerja dalam sebuah siklus kerja tanpa
membuang sebagian kalor ke reservoir kalor
temperatur rendah . Pernyataan ini dapat
digambarkan sebagai berikut .
Sistem lemari Es yang khas, motor kompresor memaksa gas pada temperatur
tinggi melalui penukar kalor (kondensor) di dinding luar lemari Es dimana
Qh dikeluarkan dan gas mendingin untuk menjadi cair. Cairan lewat dari daerah
yang bertekanan tinggi , melalui katup, ke tabung tekanan rendah di dinding
dalam lemari es, cairan tersebut menguap pada tekanan yang lebih rendah ini
dan kemudian menyerap kalor (QL) dari bagian dalam lemari es. Fluida
kembali ke kompresor dimana siklus dimulai kembali.
Lemari Es yang sempurna (yang tidak membutuhkan kerja untuk mengambil
kalor dari daerah temperatur rendah ke temperatur tinggi) tidak mungkina ada.
Ini merupakan pernyataan Clausius mengenai hukum Termodinamika kedua.
Kalor tidak mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda panas. Dengan
demikian tidak akan ada lemari Es yang sempurna.
1. Secara alamiah tanpa fan motor, di dalam lemari es udara dingin pada
bagian atas dekat evaporator mempunyai berat jenis lebih besar. Dari
beratnya sendiri udara dingin akan mengalir ke bagian bawah lemari es.
Udara panas pada bagian bawah lemari es karena berat jenisnya lebih
kecil dan di desak oleh udara dingin dari atas, akan mengalir naik ke
atas menuju evaporator. Udara panas oleh evaporator didinginkan
menjadi dingin dan berat lalu mengalir ke bawah lagi. Demikianlah
terjadi terus menerus secara alamiah.
2. Aliran udara di dalam lemari es dengan di tiup oleh fan motor, lemari es
yang memakai fan motor, dapat terjadi sirkulasi udara dingin yang kuat
dan merata ke semua bagian dari lemari es. Udara panas di dalam lemari
es dihisap oleh fan motor lalu dialirkan melalui evaporator. Udara
menjadi dingin dan oleh fan motor di dorong melalui saluran atau
cerobong udara, di bagi merata ke semua bagian dalam lemari es.
besar, kalor diserap dari sekeliling evaporator, yaitu isi lemari es.
Kerja ini diperkuat oleh adana daya hisap kompresor yang
menyebabkan molekul-molekul gas refrigeran mendapat percepatan
sehingga bergerak melesat sepanjang evaporator sambil mengambil
panas dari sekelilingnya dengan efek resultan isi lemari es menjadi
dingin.
Selanjutnya gas refrigeran memasuki akumulator untuk dipisahkan
dengan refrigeran yang masih berwujud cair. Hanya refrigeran yang
berwujud gas yang boleh memasuki saluran hisap, kemudian kembali
lagi ke kompresor untuk dimampatkan, kemudian dipompakan lagi ke
kondensor, begitu seterusnya.
Selain cooling cycle, lemari es juga memiliki kerja pendukung yaitu
mencairkan es (defrost). Bila defrost tidak berfungsi, maka bunga es
akan semakin menumpuk di luar pipa evaporator sehingga akhirnya
daya mendinginkan akan semakin berkurang.
Kerja mencairkan es di evaporator dikerjakan oleh defrost heater
(pemanas listrik) yang dibantu oleh komponen-komponen listrik kecil
yang membentuk rangkaian listrik dengan berbagai variasi
rangkaian , namun memiliki prinsip kerja yang sama, yaitu mengatur
waktu pendinginan dan pencairan es secara bergantian agar tercapai
pendinginan yang optimal di dalam lemari es.
Skematik Komponen-komponen lemari es (juga)
2. Air Conditioner (AC)
Mesin pendingin udara (AC) adalah alat yang menghasilkan udara
dingin dengan cara menyerap udara panas disekitar ruangan. Proses
udara menjadi dingin adalah akibat adanya pemindahan panas. Sama
seperti lemari es, AC juga menggunakan bahan pendingin yang
disebut refrigeran. Ruangan di dalam AC, dibagi menjadi 2 yaitu
ruang dalam dan ruang luar. Bagian ruang dalam, udaranya dingin
karena adanya proses pendinginan. Bagian ruang luar digunakan
untuk melepaskan panas ke udara sekitar.
Komponen-Komponen AC
AC merk LG
Secara umum, gambaran mengenai prinsip kerja AC adalah:
Penyerapan panas oleh evaporator
Pemompaan panas oleh kompresor
Pelepasan panas oleh kondensor
Efisiensi mesin
Efisiensi suatu mesin dinyatakan dalam koefisien peformansi (COP),
merupakan rasio antara kalor yang dipindahkan (Q) dengan usaha
sebab
x 100%
Mengapa dihitung efisiensi ? Berdasarkan pernyataan
Clausius, bahwatidak ada mesin yang menyerap energi
seluruhnya kemudian mampu mengubah seluruh energi
yang diserap sepenuhnya menjadi kerja/ usahanah,
berdasar pernyataan tersebut maka muncul efisiensi
mesin (atau nilai kinerja mesin) yang dinyatakan dengan
koefisien
pertanyaannya mengapa
dikurangi
? Karena
cp = kk =
dari
karena
dari angka 1.
refrigerator
Sebuah lemari es (sering disebut kulkas "" singkatnya)
adalah sebuahpendingin alat yang terdiri dari termal
terisolasi kompartemen dan pompa panas -kimia atau
mekanis berarti-untuk mentransfer panas dari ke
lingkungan eksternal, pendinginan isi ke suhu di bawah
ambien. Cooling is a popular food storage technique in
developed countries and works by decreasing the
reproduction rate of bacteria. Pendinginan adalah
populerteknik penyimpanan makanan di negara maju
dan bekerja dengan mengurangi tingkat reproduksi
bakteri. The device is thus used to reduce the rate of
spoilage of foodstuffs. Perangkat demikian digunakan
untuk mengurangi tingkat pembusukan bahan pangan. A
device described as a "refrigerator" maintains a
temperature a few degrees above the freezing point of
water; a similar device which maintains a temperature
below the freezing point of water is called a
" freezer ." Sebuah perangkat digambarkan sebagai
kulkas "" mempertahankan suhu beberapa derajat di
atas titik beku air, sebuah perangkat yang mirip yang
mempertahankan suhu di bawah titik beku air
Dasar-dasar Refrigerasi
1. Istilah-istilah Refrigerasi
Obyek: Suatu benda, zat, atau ruangan, yang padanya dikenakan proses
refrigerasi, atau yang menerima dampak dari proses refrigerasi.
Lingkungan: Suatu tempat di mana sebuah obyek berada. Dalam konteks
refrigerasi biasanya, meskipun tidak selalu, lingkungan menyatakan ruang
udara alami di sekitar obyek.
Lingkungan alami: Lingkungan yang asli, dengan kondisi yang kita dapati
sebagaimana apa adanya.
Lingkungan buatan: Lingkungan yang secara sengaja dibuat berbeda dari
kondisi asli alaminya dengan sesuatu cara, salah satunya adalah dengan
mengenakan proses refrigerasi padanya.
Kondisi lingkungan: Sebuah lingkungan dicirikan oleh besaran-besaran fisik
yang menjadi indikator kondisinya. Besaran fisik yang mencirikan kondisi
lingkungan, antara lain adalah: tingkat suhu, tingkat tekanan, dan tingkat
kelembaban dari udara lingkungan.
Refrigerasi: Refrigerasi
adalah proses pengambilan kalor dari suatuobyek, yang menyebabkan suhu
obyek tersebut menjadi lebih rendah dari suhu lingkungan di mana obyek
tersebut berada. Refrigerasi juga mencakup pula proses untuk
mempertahankan tingkat suhu obyek yang didinginkan itu agar tetap lebih
rendah dari lingkungannya.
Sistem: Gabungan dari seperangkat komponen yang masing-masing
mempunyai fungsi yang berbeda-beda, akan tetapi secara keseluruhan
bersama-sama menghasilkan sebuah fungsi, kegunaan, manfaat atau
dampak tertentu.
Sistem refrigerasi: Sistem yang digunakan sebagai sarana untuk
memindahkan kalor, yaitu dengan cara menarik kalor dari obyek yang
didinginkan, menyalurkan kalor itu, dan kemudian
melepaskan/membuangnya ke lingkungan alami, yang suhunya lebih tinggi
dari obyek atau benda dari mana kalor tersebut berasal.
Refrigeran: Suatu senyawa kimia berbentuk zat alir, yang memiliki sifat-sifat
termal antara lain: mudah berubah bentuk atau fasa akibat perubahan
besaran-besaran fisiknya (suhu dan tekanan). Proses perubahan fasa
tersebut melibatkan penyerapan ataupun pelepasan kalor dalam jumlah
yang cukup besar. Refrigeran berfungsi sebagai media penukar kalor pada
sistem refrigerasi.
Beban refrigerasi: Banyaknya energi termal dari sebuah obyek yang harus
diserap atau ditarik oleh sebuah sistem refrigerasi. Energi termal tersebut
membebani sistem, atau menjadi beban yang harus ditanggung oleh sistem.
Kapasitas refrigerasi: Ukuran dari kemampuan sistem refrigerasi untuk
menanggung beban refrigerasi dari sebuah obyek. Biasanya sebuah unit
refrigerasi (sistem) dipilih yang mempunyai kapasitas lebih besar, atau
Pada sistem refrigrasi mekanik kompresi uap terdapat rangkaian dari empat
komponen utama, yaitu: evaporator, kompresor, kondenser, dan alat
pengontrol aliran refrigeran. Masing-masing komponen mempunyai ciri dan
fungsi sendiri-sendiri yang berbeda, tetapi secara terintegrasi dan
dioperasikan bersama-sama akan dapat memindahkan energi termal.
Dampak dari pengoperasian sebuah sistem refrigerasi pada sebuah obyek
adalah, bila terambil sebagian energi yang terkandung di dalamnya, suhu
obyek tersebut akan menurun. Sebaliknya, karena operasi sistem refrigerasi
itu kemudian sejumlah energi termal terpindahkan ke lingkungan, maka
lingkungan tersebut dapat menjadi lebih hangat. Gambar 1 memperlihatkan
fungsi sistem refrigerasi terhadap obyek dan lingkungannya.
saat kalor diserap sistem di evaporator, hingga saat dilepas dan dibuang ke
lingkungan di kondenser.
1. Kondenser (condenser CD)
Kondenser adalah komponen di mana terjadi proses perubahan fasa
refrigeran, dari fasa uap menjadi fasa cair. Dari proses kondensasi
(pengembunan) yang terjadi di dalamnya itulah maka komponen ini
mendapatkan namanya. Proses kondensasi akan berlangsung apabila
refrigeran dapat melepaskan kalor yang dikandungnya. Kalor tersebut
dilepaskan dan dibuang ke lingkungan. Agar kalor dapat lepas ke
lingkungan, maka suhu kondensasi (Tkd) harus lebih tinggi dari suhu
lingkungan (Tling). Karena refrigeran adalah zat yang sangat mudah
menguap, maka agar dapat dia dikondensasikan haruslah dibuat
bertekanan tinggi. Maka, kondenser adalah bagian di mana refrigeran
bertekanan tinggi (Pkd = high pressure HP).
2. Piranti ekspansi (expansion device EXD)
Piranti ini berfungsi seperti sebuah gerbang yang mengatur banyaknya
refrigeran cair yang boleh mengalir dari kondenser ke evaporator. Oleh
sebab itu piranti ini sering juga dinamakan refrigerant flow controller.
Dalam berbagai buku teks Termodinamika, proses yang berlangsung
dalam piranti ini biasanya disebut throttling process. Besarnya laju aliran
refrigeran merupakan salah satu faktor yang menentukan besarnya
kapasitas refrigerasi. Untuk sistem refrigerasi yang kecil, maka laju aliran
refrigeran yang diperlukan juga kecil saja. Sebaliknya unit atau sistem
refrigerasi yang besar akan mempunyai laju aliran refrigeran yang besar
pula. Terdapat beberapa jenis piranti ekspansi. Di bawah ini diterakan
beberapa di antaranya.
a. Pipa kapiler (capillary tube CT).
atau
2. Mesin Kalor
Dari siklus Carnot diatas untuk kemudian dapat dibuat
suatu mesin yang dapat memanfaatkan suatu
aliran kalor secara spontan sehingga dinamakan
mesin kalor. Perhatikan mesin kalor pada Gambar
berikut.
berikut.
%
%
Efisiensi Maksimum
Kompresor ac
Posted on April 3, 2011 by tiknoac
atau
usahanya adalah
b. Proses isokhorik
; karena V tetap
, karena T tetap
d. Proses adiabatik
Dengan
> 1, merupakan hasil perbandingan kapasitas kalor
gas padatekanan tetap CP dan kapasitas kalor pada
volume tetap CV. Yang disebut konstanta Laplace.
Proses isokhorik
Pada proses isokhorik, volum gas tetap , sehingga
usaha W = 0. Hukum pertama termodinamika
memberikan
Dan
Proses adiabatik
Pada proses adiabatik, Q = 0, sehingga hukum
pertama memberikan
dan
dirumuskan :
Mesin Kalor
Mesin kalor adalah suatu alat yang mengubah energi
panas menjadi energi mekanik. Dalam mesin
misalnya, energi panas hasil pembakaran bahan
bakar diubah menjadi energi gerak mobil. Tetapi,
dalam semua mesin kalor kita ketahui bahwa
pengubahan energi panas ke energi mekanik selalu
disertai disertai gas buangan, yang membawa
sejumlah energi panas. Dengan demikian, hanya
sebagian energi panas hasil pembakaran bahan
bakar yang diubah ke energi mekanik
Efisiensi Termal
Efisiensi termal sebuah mesin kalor adalah nilai
perbandingan antara usaha yang dilakukan dan
kalor yang diserap dari sumber suhu tinggi selama
satu siklus.
Formulasi Clausius
Formulasi Clausius: Tidak mungkin untuk membuat
sebuah mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus
yang semata-mata memindahkan energi panas dari
suatu benda dingin ke benda panas.
Mesin Pendingin
Kalor dapat dipaksa mengalir dari benda dingin ke
benda panas dengan melakukan usaha pada sistem.
Peralatan yang bekerja secara ini disebut mesin
pendingin (refrigerator), contohnya lemari es (kulkas)
dan pendingin ruangan (AC) Ukuran penampilan
sebuah mesin pendingin dinyatakan dengan koefisien
daya guna (koefisien perfomansi) yang diberi
lambang.
Peralatan sehari-hari yang termasuk mesin
pendingin adalah lemari es (kulkas) dan pendingin
ruangan (AC).
Dalam suatu lemari es (kulkas), bagian dalam
peralatan bertindak sebagai sumber dingin,
sedangkan bagian luar yang lebih hangat bertindak
sebagai sember panas. Kulkas mengambil kalor dari
makanan yang tersimpan di dalam kulkas dan
mengalirkan kalor ini ke udara di sekitar kulkas.
Untuk dapat melakukan ini diperlukan energi listik
atau
memasuki evaporator/pendingin.
- Orifice Tube, Orifice tube merupakan
tempat di mana cairan bertekanan tinggi
diturunkan tekanan dan suhunya menjadi
cairan dingin bertekanan rendah. Dalam
beberapa sistem, selain memasang sebuah
orifice tube, dipasang juga katup ekspansi.
- Thermostat, Thermostat pada air
conditioner beroperasi dengan
menggunakan lempeng bimetal yang peka
terhadap perubahan suhu ruangan.
Lempeng ini terbuat dari 2 metal yang
memiliki koefisien pemuaian yang berbeda.
Ketika temperatur naik, metal terluar
memuai lebih dahulu, sehingga lempeng
membengkok dan akhirnya menyentuh
sirkuit listrik yang menyebabkan motor AC
aktif.
- Evaporator AC, Refrigent menyerap panas
dalam ruangan melalui kumparan pendingin
dan kipas evaporator meniupkan udara
dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam
evaporator mulai berubah kembali menjadi
uap bertekanan rendah, tapi masih
mengandung sedikit cairan. Campuran
refrigent kemudian masuk ke akumulator /
pengering. Ini juga dapat berlaku seperti
Siklus daur U = 0
Persamaan Keadaan Gas
Hukum Gay-Lussac
Tekanan tetap V/T = Konstan V /T = V /T
1
Hukum Charles
Volume tetap P/T = Konstan P /T = P /T
1
Hukum Boyle
Suhu tetap PV = Konstan P1V1 = P2V2
P, V, T Berubah (non adiabatis)
(P
V ) / (T ) = (P V ) / (T )
1
Adiabatis
P1V1 = P2V2
T1V1 1= T2V2 1
= perbandingan kalor jenis gas pada tekanan tetap
dan volum tetap = C /C
p
Usaha
W = P(V) Isobaris
W = 0 Isokhoris
W = nRT ln (V2 / V1) Isotermis
W = 3/2 nRT Adiabatis ( gas monoatomik)
Keterangan :
T = suhu (Kelvin, jangan Celcius)
P = tekanan (Pa = N/m2)
V = volume (m3)
n = jumlah mol
1 liter = 103m3
1 atm = 105 Pa ( atau ikut soal!)
Jika tidak diketahui di soal ambil nilai ln 2 = 0,693
Mesin Carnot
= ( 1 T / T ) x 100 %
= ( W / Q ) x 100%
W = Q1 Q2
Keterangan :
= efisiensi mesin Carnot (%)
Tr = suhu reservoir rendah (Kelvin)
Tt = suhu reservoir tinggi (Kelvin)
W = usaha (joule)
Q1 = kalor masuk / diserap reservoir tinggi (joule)
Q2 = kalor keluar / dibuang reservoir rendah (joule)
r
B. 120 kJ
C. 280 kJ
D. 480 kJ
E. 660 kJ
(Sumber Soal : UMPTN 1995)
Pembahasan
Data :
V1 = 1,5 m3
T1 = 27oC = 300 K
T2 = 87oC = 360 K
P = 2 x 105 N/m2
W = PV
Mencari V2 :
V
/T = V /T
V2 = ( V /T ) x T2 = ( 1,5/300 ) x 360 = 1,8 m3
W = PV = 2 x 105(1,8 1,5) = 0,6 x 105 = 60 x 103 =
60 kJ
2
Soal No. 3
2000
/693 mol gas helium pada suhu tetap 27oC mengalami
perubahan volume dari 2,5 liter menjadi 5 liter. Jika R
= 8,314 J/mol K dan ln 2 = 0,693 tentukan usaha yang
dilakukan gas helium!
Pembahasan
Data :
n = 2000/693 mol
V2 = 5 L
V1 = 2,5 L
T = 27oC = 300 K
Usaha yang dilakukan gas :
W = nRT ln (V2 / V1)
W = (2000/693 mol) ( 8,314 J/mol K)(300 K) ln ( 5 L / 2,5 L )
W = (2000/693) (8,314) (300) (0,693) = 4988,4 joule
Soal No. 4
Mesin Carnot bekerja pada suhu tinggi 600 K, untuk
menghasilkan kerja mekanik. Jika mesin menyerap
kalor 600 J dengan suhu rendah 400 K, maka usaha
yang dihasilkan adalah....
A. 120 J
B. 124 J
C. 135 J
D. 148 J
E. 200 J
(Sumber Soal : UN Fisika 2009 P04 No. 18)
Pembahasan
= ( 1 T / T ) x 100 %
Hilangkan saja 100% untuk memudahkan
perhitungan :
= ( 1 400/600) = 1/3
=(W/Q )
1
/3 = W/600
W = 200 J
r
Soal No. 5
Diagram PV dari gas helium yang mengalami proses
termodinamika ditunjukkan seperti gambar berikut!
C. 57,0
D. 62,5
E. 64,0
(Sumber Soal : SPMB 2004)
Pembahasan
Data pertama:
= 40% = 4 / 10
Tt = 400 K
Cari terlebih dahulu suhu rendahnya (Tr) hilangkan 100
% untuk mempermudah perhitungan:
= 1 (Tr/Tt)
4
/ 10 = 1 (Tr/400)
(Tr/400) = 6 / 10
Tr = 240 K
Data kedua :
Tt = 640 K
Tr = 240 K (dari hasil perhitungan pertama)
= ( 1 Tr/Tt) x 100%
= ( 1 240/640) x 100%
= ( 5 / 8 ) x 100% = 62,5%
Soal No. 7
Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservoir
suhu tinggi bersuhu 800 K mempunyai efisiensi
sebesar 40%. Agar efisiensinya naik menjadi 50%,
maka suhu reservoir suhu tinggi dinaikkan menjadi....
(UMPTN 90)
A. 900 K
B. 960 K
C. 1000 K
D. 1180 K
E. 1600 K
Pembahasan
Rumus efisiensi (tanpa %)
Soal No. 8
Sebuah mesin Carnot bekerja pada pada suhu tinggi
627C memiliki efisiensi 50%. Agar efisiensi
maksimumnya naik menjadi 70% pada suhu rendah
yang tetap, maka suhu tingginya harus dinaikkan
menjadi....
A. 1500C
B. 1227C
C. 1127C
D. 1073C
E. 927C
Soal No. 9
Perhatikan gambar berikut ini!
Pembahasan
a) Efisiensi mesin Carnot
Data :
Tt = 227oC = 500 K
Tr = 27oC = 300 K
= ( 1 Tr/Tt) x 100%
= ( 1 300/500) x 100% = 40%
b) Usaha mesin Carnot
= W/Q
4
/10 = W/1200
W = 480 joule
1
Soal No. 10
Sejumlah gas ideal mengalami proses seperti gambar
berikut.
aliran.
Aliran transisi
Aliran transisi yaitu merupakan salah satu aliranaliran peralihan dari aliran laminar ke aliran yang
turbulen.
Viskositas
Viskositas fluida adalah ukuranyang ketahanan
sebuah fluidanya terhadap yang dideformasi atau
dalam perubahan bentuk. Viskositas dipengaruhi
oleh temperatur, tekanan,
kohesi dan laju perpindahan momentum
molekularnya. Viskositas zat cair akan cenderung
menurun seiring akan bertambah-nya temperatur
hal ini disebabkan oleh gaya-gaya kohesi pada zat
cair ini apa bila dia di panaskan dia akan mengalami
penurunan dengan semakin
bertambahnya temperatur pada zat cair yang
menyebabkan menurunya viskositas dari zat-zat cair
tersebut.
Rapat jenis (density)
Density/rapat jenis simbolnya adalah
() density suatu zat adalah suatu ukuran untuk
konsentrasi zat tersebut, yang dinyatakan
dalam massa persatuan volume, sifat ini akan
ditentukan dengan cara-cara menghitung nisbah
(ratio), masa zat yang terkandung didalam satu
kesatuan bagian tertentu terhadap volume bagian
tersebut. rumusnya sebagi berikut
Keterangan :
Aliran Fluida
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai aliran fluida terlebih dahulu anda
harus memahami tentang apa itu fluida, agar anda lebih mudah untuk
memahaminya.
Definisi Fluida
Definisi yang lebih tepat untuk membedakan zat padat dengan fluida adalah dari
karakteristik deformasi bahan-bahan tersebut. Zat padat dianggap sebagai bahan
yang menunjukkan reaksi deformasi yang terbatas ketika menerima atau
mengalami snatu gaya geser (shear). Sedangkan fluida ,memperlihatkan
penomena sebagai zat yang terus menerus berubah bentuk apabila mengalami
tekanan geser; dengan kata lain yang dikategorikan sebagai fluida adaIah suatu zat
yang tidak mampu mcnahan tekanan geser tanpa berubah bentuk.
Pendahuluan
Pada umumuya aliran fluida dapat dibedakan atas (1) aliran dalam saluran,
yaitu: aliran yang dibatasi oleh permukaan-permukasn keras, dan (2) a1iransekitar
benda, yang dikelilingi oleh fluida yang sel~jutnya tidak terbatas. Pebedaan
demikian hanyalah untuk memudahkall peni1liauan saja, karena gejaIa dasar dan
kelakuam fluida berlaku pada kedua aliran tersebut. Aliran melalui pipa dipilih
untuk mewakili bentuk penampang lain karena dilapangan secara garis besar
dapat kita jumpai dalam aplikasi lapangan.
Aliran Fluida
1. Aliran laminar
Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan lapisan, atau lamina
laminar dengan satu lapisan meluncur secara lancar . Dalam aliran laminar ini
viskositas berfungsi untuk meredam kecendrungan terjadinya gerakan relatif
antara lapisan. Sehingga aliran laminar memenuhi hukum viskositas Newton.
2. Aliran turbulen
Aliran dimana pergerakan dari partikel partikel fluida sangat tidak
menentu karena mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang
mengakibatkan saling tukar momentum dari satu bagian fluida kebagian fluida
yang lain dalam skala yang besar. Dalam keadaan aliran turbulen maka turbulensi
yang terjadi membangkitkan tegangan geser yang merata diseluruh fluida
sehingga menghasilkan kerugian kerugian aliran.
3. Aliran transisi
Konsep Dasar
Kita dapat membedakan aliran fluida apakah itu termasuk dalam aliran laminer,
turbulen atau transisi dengan menggunakan bilangan Reynolds.
Dari penelitian itulah akhirnya dia menemukan Bilangan Reynold (bilangan tak
berdimensi) yang sekarang dipakai untuk membedakan apakah suatu aliran fluida
itu merupakan aliran laminar, transisi, atau turbulen.
Publikasi penelitiannya tentang dinamika fluida dimulai sejak awal tahun 1870-an
dan model teori akhirnya dipublikasikan pada pertengahan tahun 1890-an.
Osboren Reynolds meraih penghargaan Royal Medal pada tahun 1888, di
Notable awards. Reynolds meninggal pada tahun 1912 pada usia 69 tahun.
Bilangan Reynolds
Sumber :
http://es.scribd.com/doc/87011673/Karakteristik-AliranFluida1
http://en.wikipedia.org/wiki/Osborne_Reynolds
http://ridwan.staff.gunadarma.ac.id
http://elearning.gunadarma.ac.id
Aliran Fluida
Besaran yang menunjukkan volume fluida yang
mengalir melalui suatu penampang setiap
satuan waktu dinamakan debit aliran. Semakin
rapat garis aliran, kecepatan aliran semakin
besar.
Q=V/t
= A. v
A1 > A2
v2 > v1
Debit aliran disetiap titik selalu tetap, maka :
Q1 = Q2
A1V1 = A2V2 . .
.persamaan kontinuitas
2. Persamaan Bernoulli
Azas Bernoulli membicarakan pengaruh
kecepatan fluida terhadap tekanan di dalam
fluida tersebut. Bernoulli memberikan suatu
kesimpulan bahwa di dalam fluida yang mengalir
dengan kecepatan lebih tinggi akan diperoleh
tekanan yang lebih kecil.
Aliran Laminar
Aliran laminar adalah aliran fluida yang bergerak
dengan kondisi lapisan-lapisan (lanima-lamina)
membentuk garis-garis alir yang tidak berpotongan
satu sama lain. Hal tersebut d tunjukkan oleh
percobaan Osborne Reynold. Pada laju aliran
rendah, aliran laminer tergambar sebagai filamen
panjang yang mengalir sepanjang aliran. Aliran ini
mempunyai Bilangan Reynold lebih kecil dari 2300.
Aliran Turbulen
Aliran turbulen adalah aliran fluida yang partikelpartikelnya bergerak secara acak dan tidak stabil
dengan kecepatan berfluktuasi yang saling interaksi.
Akibat dari hal tersebut garis alir antar partikel
fluidanya saling berpotongan. Oleh Osborne
Reynold digambarkan sebagai bentuk yang tidak
stabil yang bercampur dalam wamtu yang cepat
yang selanjutnya memecah dan menjadi takterlihat.
Aliran turbulen mempunyai bilangan reynold yang
dengan:
vs - kecepatan fluida,
L - panjang karakteristik,
- viskositas absolut fluida dinamis,
- viskositas kinematik fluida: = / ,
- kerapatan (densitas) fluid
Nah kerapatan partikel inilah yang menyebabkan makin besarnya gaya yang
diperlukan untuk memecahkan permukaan cairan tersebut, dan perlu diingat
juga partikel yang rapat mempunyai gaya tarik menarik antar partikel yang kuat
pula. Sebaliknya cairan yang mempunyai massa jenis kecil akan mempunyai
tegangan permukaan yang kecil.
permukaan zat cair maka zat cair tersebut permukaannya akan naik sampai
ketinggian tertentu.
Tegangan permukaan dapat dirumuskan sebagai berikut:
= F/ d
Dengan = tegangan permukaan (N/m)
F= gaya tarik (N)
d=panjang permukaan (m)
Berikut ini merupakan contoh peristiwa tegangan permukaan zat cair
1.
2.
Sabun mandi, detergen, dapat menurunkan tegangan permukaan zat cair sehingga
air dapat membasahi tubuh lebih sempurna dan hasilnya akan lebih bersih.
3.
Beberapa jenis serangga kecil bisa berjalan bahkan hinggap di atas permukaan air
Contoh Soal
Pada kedalaman 10.000 m, besar tekanan hidrostatik
adalah? (massa jenis air laut = 1,025 x 10*3 Kg/m*3)...
Dengan menggunakan rumus tekanan hidrostatik di
atas maka jawabannya adalah:
P = 1.025 x 10*3 (10) (10.000) = 1,025 x 10*8 atau
setara dengan 10*3 atm
- See more at:
http://fisikaituasyik.weebly.com/tekananhidrostatis.html#sthash.gn3pEKyq.dpuf
Dengan :
Ph = tekanan hidrostatis pada
kedalaman h (N/m2)
c = massa jenis zat cair (kg/m3)
W = berata zat cair (N)
A = luas bidang tekan (m2)
h = kedalaman zat cair dari
permukaannya (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2).
Contoh Soal :
1.
Tentukanlah tekanan hidrostatis
yang dialami oleh seekor ikan yang
2.
Jika seorang penyelam berada
pada kedalaman 15 meter di
bawah permukaan laut,
tentukanlah tekanan total yang
dialami penyelam tersebut.
Diketahui tekanan udara luar
sebesar 105 N/m2.
Pembahasan :
P = Po + .g.h
P = 105 + 1000 (10) (15)
P = 105 + 150.000 N/m2
P = 105 + 1,5 x 105 N/m2
P = 2,5 x 105 N/m2
dengan
adalah massa jenis,
m adalah massa,
V adalah volume.
Satuan massa jenis dalam 'CGS [centigram-sekon]'
adalah: gram per sentimeter kubik
(g/cm3).
1 g/cm3=1000 kg/m3
Massa jenis air murni adalah 1
g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3
Selain karena angkanya yang mudah
diingat dan mudah dipakai untuk
menghitung, maka massa jenis air
dipakai perbandingan untuk rumus ke-2
menghitung massa jenis, atau yang
dinamakan 'Massa Jenis Relatif'