Anda di halaman 1dari 13

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PEMULIHAN

BAGI BALITA GIZI KURANG


DENGAN BAHAN PANGAN LOKAL

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI
MALANG
2014

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayahNya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan booklet atau
buku panduan dengan judul Pemberian Makanan Tamabahan
Pemulihan bagi Balita Gizi Kurang dengan Bahan Pangan
Lokal.
Dalam pembuatan booklet atau buku panduan ini tidak
lepas dari kesulitan serta hambatan, namun berkat bantuan dan
bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak akhirnya booklet
atau buku panduan ini selesai pada waktunya. Pada kesempatan
ini, penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang terlibat dalam penyusunan.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan booklet atau buku
panduan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat penyusun
harapkan demi perbaikan isinya.
Akhirnya penyusun berharap semoga booklet atau buku
panduan ini berguna bagi pembaca umumnya dan khususnya
bagi penulis sendiri.
Malang,

Januari 2015

Penyusun

A. Latar Belakang
Usia balita merupakan periode pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat dan rawan terhadap
kekurangan gizi. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2010
balita dengan gizi kurang sebesar 17,9%.
Untuk mengatasi kekurangan gizi yang terjadi pada
kelompok usia balita gizi kurang perlu diselenggarakan
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pemulihan. PMT
pemulihan bagi anak usia 6 59 bulan dimaksudkan
sebagai tambahan, bukan sebagai pengganti makanan
utama sehari-hari. PMT dimaksud berbasis bahan makanan
lokal dengan menu khas daerah yang disesuaian dengan
kondisi setempat.
Untuk mendapatkan pemahaman yang sama dalam
melaksanakan kegiatan yang dimaksud, maka disusun
Booklet Pemberian Makanan Tamabahan Pemulihan bagi
Balita Gizi Kurang dengan Bahan Pangan Lokal
B. Tujuan
Tujuan Umum :
Sebagai buku pedoman dalam pelaksanaan PMT
pemulihan dengan bahan makanan lokal bagi balita gizi
kurang usia 6 59 bulan.

Tujuan Khusus :
1. Memberikan informasi tentang Penyelenggaraan PMT
Pemulihan bagi balita gizi kurang usia 6 59 bulan.
2. Memberikan informasi tentang varian jenis makanan
PMT dengan bahan makan lokal bagi balita gizi kurang
usia 6 59 bulan.
C. Sasaran
Balita Gizi Kurang
Balita usia 6- 59 bulan gizi kurang atau kurus termasuk
balita dengan bawah garis merah (BGM) dari keluarga
miskin

menjadi

sasaran

prioritas

penerima

PMT

pemulihan.
D. Pengertian Gizi Kurang
Keadaan kekurangan gii tingkat berat akibat kurang
mengkonsumsi makanan yang bergizi atau menderita sakit
dalam waktu lama.
E. Tanda-tanda Gizi Kurang
-

Anak sangat kurus

Wajah seperti orang tua, bulat dan sembab

Cengeng dan rewel

Tidak bereaksi terhadap rangsangan (Apatis)

Rambut tipis, jarang, kusam, warna rambut seperti


rambut jagung dan bila dicabut tidak sakit

Kulit keriput

Tulang iga tampak jelas

Pantat kendur dan keriput

Perut cekung atau buncit

Bengkak pada punggung kaki yang berisi cairan


(edema) dan bila ditekan lama kembali

Bercak merah kehitaman ditungkai dan pantat

F. Penyebab Gizi Kurang


1. Balita

tidak

mendapatkan

ASI

Ekslusif

atau

mendapatkan makanan tambahan sebelum usia 6 bln


2. Balita yang disapih sebelum usia 2 tahun
3. Balita tidak mendapatkan makanan pendamping ASI
(MP ASI) pada usia 6 bulan atau lebih
4. MP ASI kurang dan tidak bergizi
5. Setelah usia 6 bulan balita jarang disusui
6. Balita menderita sakit dalam waktu lama seperti : diare,
campak, TBC, Batuk pilek
7. Kebersihan kurang dan lingkungan kotor
G. Penatalaksanaan Gizi Kurang
1. Penuhi gizi 4 sehat 5 sempurna
2. Membuat variasi menu sesuai dengan kesukaan anak
3. Memberikan multivitamin untuk meningkatkan nafsu
makan anak

H. Jenis dan Bentuk Makanan


1. Makanan balita diutamakan berupa sumber protein
hewani

maupun

nabati

(misalnya

ikan/telur/daging/ayam, kacang-kacangan dan hasil


olahan seperti tempe dan tahu) serta sumber vitamin
dan mineral yang terutama berasal dari sayur-sayuran
dan buah-buahan setempat.
2. Makanan tambahan pemulihan untuk balita berbasis
makanan lokal ada 2 jenis yaitu berupa:
a. MP-ASI (untuk bayi dan anak berusia 6 23 bulan)
b. Makanan tambahan untuk pemulihan anak balita
usia 24 59 bulan berupa makanan keluarga.
c. Bentuk

makanan

tambahan

pemulihan

yang

diberikan kepada balita dapat disesuaikan dengan


pola maknana sebagaiana tabel 1.

Tabel 1.
Pola Pemberian Makanan Bayi dan Anak Balita
Bentuk Makanan

Usia

ASI

(Bulan)

Makanan

Makanan

Makanan

Lumat

Lembik

Keluarga

0 6*
68
9 11
12 23
24 59
Keterangan : 6* = 5 bulan 29 hari
I.

Penutup
Booklet ini diharapkan dapat menjadi acuan ibu-ibu
balita di Desa Ngadireso Kecamatan Poncokusumo
Kabupaten Malang dalam melaksanakan kegiatan PMT
Pemulihan bagi anak balita usia 6- 59 bulan.
Selain itu diharapkan dapat mengembangkan resepresep PMT Pemulihan dengan bahan makanan lokal ini
sesuai kondisi daerah. dengan adanya contoh resep dalam
lampiran buku ini diharapkan ibu balita dapat lebih kreatif
lagi

mengembangkan

resep-resep

unggulan

yang

memenuhi syarat gizi, dengan rasa yang disukai oleh anak,

mudah diperoleh, aman untuk dikonsumsi dengan harga


yang relatif terjangkau.
Semoga buku ini bermanfaat dan dapat meningkatkan
status gizi anak balita.
J.

Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan RI, Pedoman Umum Pemberian
Makanan

Pendamping

ASI

Lokal,

Departemen

kesehatan RI 2006
Panduan Penyelenggaraan PMT Pemulihan bagi Balita
Gizi Kurang dan Ibu Hamil KEK. 2012

Lampiran
Contoh Resep
a.

Bubur Sumsum Kacang Ijo


Bahan :
-

20 gram tepung beras

40 gram santan

20 gram kacang ijo

25 gram bayam

Cara membuat:
1. Kacang ijo direbus sampai lunak, lalu masukkan
daun bayam yang sudah diiris halus. Setelah
bayam matang lalu diangkat, kemudian disaring dan
ampasnya dibuang.
2.

Tepung beras dimasak dengan santan

3. Setelah kental dan matang campur dengan kacang


ijo dan bayam yang sudah disaring dan aduk
sampai rata.
4. Sajikan.
Untuk 1 porsi
Nilai Gizi per porsi= Energi : 175 Kkal ; Protein : 6 gram

b. Nasi Tim Tahu Hati Ayam


Bahan :
-

4 sdm beras

pasang hati ayam

1 buah tahu ukuran sedang

1 sdm wortel parut

1 sdm daun bayam iris

1 sdt minyak goreng

400 cc air

Cara Membuat :
1. Beras dicuci bersih dimasak menjadi aron
2. Rebus hati sampai matang, parut lalu sisihkan
3. Campur nasi aron dengan tahu yang sudah dihaluskan,
minyak, air 400 cc, tim dengan api sedang
4. Terakhir masukkan sayuran yang sudah dirajang halus
5. Masak terus hingga matang
6. Bila sudah matang di blender atau disaring
7. Sajikan tim saring dengan piring, lalu taburkan hati
ayam parut diatasnya.
Untuk 1 porsi
Nilai Gizi per porsi= Energi : 288 Kkal ; Protein : 11 gram

c.

Misoa Goreng
Bahan dan bumbu :
- 1 bungkus (350 gram) misoa
- 250 gram udang, cincang
- 2 buah wortel, iris dadu
- 6 siung bawang putih, cincang
- 1,5 sdt garam atau secukupnya
- 1 sdt gula
- 1 sdt kaldu bubuk rasa ayam atau sesuai selera
- 300 ml air
- minyak sayur secukupnya
Bahan pencelup :
- 4 butir telur, kocok lepas
Cara membuat:
1. Misoa direbus dengan air mendidih secukupnya dan 1
sendok makan minyak sayur agar tidak lengket kurang
lebih selama 1 menit lalu tiriskan.
2. Panaskan minyak, tumis bawang putih hingga harum.
Masukkan udang, wortel dan bumbu-bumbu lainnya.
Tuang air lalu masukkan misoa, aduk rata dan masak
hingga tidak berkuah. Tuang dalam loyang atau wadah
segi empat lalu dinginkan dalam kulkas lebih kurang
setengah jam.
3. Kemudian keluarkan dan potong-potong berbentuk
persegi atau sesuai selera. Celupkan ke dalam kocokan
telur lalu gulingkan dalam wadah berisi tepung panir.
Goreng dalam minyak panas hingga kuning kecoklatan,
angkat dan tiriskan lalu sajikan hangat dilengkapi saus
sambal atau cabai rawit.

d. Nugget Ikan Tongkol


Bahan
:
- 5 lembar roti tawar ( kalau tidak ada roti tawar bisa
menggunakan 100 g tepung terigu )
- 1 sdm tepung tapioka
- 400g ikan tongkol, haluskan
- 1 sdt garam
- 1/4 sdt merica bubuk
- 2 siung bawang putih, haluskan
- 1 butir telur, kocok lepas
minyak goreng secukupnya
Lapisan :
- 1 putih telur
- 50 g tepung terigu
- 100 g tepung panir kasar
Cara membuat :
- Buang bagian tepi roti tawar, campur dengan daging
ikan yang telah dihaluskan.
- Kemudian beri bumbu yang telah dihaluskandan telur.
Aduk samppai rata, koreksi dulu rasanyanya, jika
kurang asin tambahkan garam, jika sudah sip dan pas
- Masukkan kedalam loyang berukuran 20 x20 cm yang
telah dilapisi dengan minyak goreng.
- Kukus selama 25 menit atau sampai matang. Angkat
dan dinginkan.
- Agar tidak lengket potong - potong nugget dengan
pisau yang telah dilapisi minyak sesuai selera.
- Gulingkan potongan nugget kedalam tepung terigu,lalu
celup kedalam putih telur kemudian tepung panir kasar.
- Goreng kedalam minyak goreng panas hingga kuning
kecoklatan dan matang.
- Nugget siap dihidangkan.

e.

Kroket Jagung Manis


Bahan :
- 200 gr jagung manis, yang telah disisir
- 100 gr tepung terigu
- 150 ml susu cair
- 50 gr bawang bombay,
cincang halus
- 2 siung bawang putih,
cincang halus
- 1 tangkai daun bawang,
iris halus
- 3 sdm minyak untuk menumis
- 1 buah kaldu dadu
- Garam dan merica secukupnya
- Minyak untuk menggoreng
Bahan Panir :
-

3 butir telur
6 lembar roti tawar tanpa kulit, potong dadu kecil

Cara Membuat :
- Tumis bawang putih, bawang bombay, dan daun
bawang hingga harum. Tambahkan terigu. Tumis
hingga kecokelatan.
- Masukkan susu, kaldu dadu, garam, dan merica. Aduk
rata, masukkan jagung manis, aduk dan masak hingga
kalis.
- Dinginkan. Bagi menjadi 15 bagian, masing-masing
bentuk bulat lonjong. Celupkan ke telur, gulingkan ke
potongan roti.
- Panaskan minyak panas sedang. Masukkan kroket
jagung, goreng hingga matang berwarna kuning
kecoklatan. Angkat.

Anda mungkin juga menyukai