Anda di halaman 1dari 2

Day 59 : 22/10/2016

1 Tesalonika 1-5
Tesalonika adalah ibukota Makedonia, sebuah provinsi kerajaan Roma.
Jemaat di Tesalonika didirikan oleh Paulus setelah ia meninggalkan Filipi.
Tetapi tidak lama sesudah itu, orang-orang Yahudi yang iri hati kepada Paulus
mulai menentang usaha Paulus untuk memberitakan ajaran Kristen kepada
orang-orang bukan Yahudi yang telah menunjukkan minat terhadap agama
Yahudi. Terpaksalah Paulus meninggalkan Tesalonika dan pergi ke Berea.
Kemudian setelah ia tiba di Korintus, ia menerima surat dari Timotius, kawan
dan rekannya, tentang keadaan jemaat di Tesalonika.
Jadi, Surat Paulus Yang Pertama Kepada Jemaat di Tesalonika ini ditulis
untuk memberi dorongan dan keteguhan kepada mereka. Paulus bersyukur
atas berita yang diterimanya tentang iman dan kasih mereka. Ia
mengingatkan mereka mengenai kehidupannya sendiri ketika ia masih
berada di tengah-tengah mereka. Setelah mengemukakan semuanya itu,
Paulus menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka tentang kedatangan
Kristus yang kedua kalinya. Kalau seorang Kristen meninggal sebelum Kristus
datang kembali, dapatkah orang itu menerima hidup yang kekal dan sejati
dari Kristus? Kapankah Kristus akan datang? Paulus menasihatkan supaya
mereka terus bekerja dengan tenang sambil menantikan kedatangan Kristus
dengan penuh harapan.
5:16 Bersukacitalah senantiasa.
Apakah kita mampu tetap bersukacita dalam penderitaan ?,
Bersukacita dalam penderitaan hanya mampu kita gambarkan dalam
konteks hubungan. Ilustrasinya dalam buku The Lego Principle, seorang
laki-laki akan rela tidak makan, menempuh jarak puluhan kilometer,
memberikan hal yang terbaik, dan berkorban untuk seorang perempuan
yang dia kasihi.
Mampukah kita juga melakukan hal tersebut dalam hubungan kita dengan
Allah ?
5:17 Tetaplah berdoa.
Sekali lagi kita dinasihati agar terus dan tetap berdoa yang artinya sekali lagi
adalah dalam konteks hubungan kita dengan Allah.
Maukah kita menjaga persekutuan kita dengan Allah ?

5:18 Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki
Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
Sekali lagi dalam konteks hubungan ucapan syukur dalam segala hal akan
dengan mudah melimpah ketika yang kita cari bukanlah keuntungan pribadi
melainkan cinta dan persekutuan kita dengan Allah yang menjadi prioritas
utama.
Bagaimana persekutuanmu dengan Allah ? Bagaimana saat teduhmu ?
bagaimana jam doamu ? sudahkah kau berbicara dengan Tuhan hari ini ?
5:19-22 Janganlah padamkan Roh, dan janganlah anggap rendah nubuatnubuat. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu
dari segala jenis kejahatan.
Memadamkan Roh berarti menghilangkan kegairahan kita dalam
berkomunikasi dan melayani Allah. Apakah kamu menikmati pelayananmu
selama ini ?, apakah kamu sudah militan/sungguh-sungguh dengan
pelayananmu selama ini ?

Kita harus berpikir sebelum bertindak, memilih, dan melayani Kristus.


Berpikir di sini kita landaskan kepada Firman Tuhan, apakah hal tersebut
sesuai dengan perintah Firman Tuhan atau tidak. Dan selalu berusaha untuk
menjauhkan diri dari segala hal yang menyebabkan kita untuk berpotensi
jatuh ke dalam dosa.
Bagaimana sikap kita menanggapi hal di atas ? apakah kita berkomitmen
untuk melakukannya ?
Mari meminta pertolongan Roh Kudus dalam melakukan hal-hal tersebut

Anda mungkin juga menyukai