Pityriasis Versicolor atau tinea versicolor merupakan suatu infeksi jamur
superfisial ditandai dengan perubahan pigmen kulit pada stratum corneum oleh jamur lipofilik yang merupakan flora normal kulit yang dikenal sebagai Malassezia furfur.
(1)
Karakteristik utama pada infeksi jamur M.furfur adalah
ditemukannya lesi hipo/hiperpigmentasi yang jumlahnya semakin lama semakin
bertambah pada tubuh bagian atas. (2) Pityriasis versikolor terdistribusi ke seluruh dunia dengan angka kejadian terjadi peningkatan sampai 50% pada daerah tropis dan sub tropis, dan juga mengalami penurunan insidensi kejadian sebanyak 1,1% pada daerah dengan iklim yang lebih dingin. Prevalensi pityriasis versikolor di Amerika Serikat di estimasi sebanyak 2% - 8% dari seluruh populasi. Insidensi pityriasis versikolor umumnya sama pada seluruh ras, tetapi pityriasis versikolor dengan erupsi seringnya terjadi pada ras kulit hitam dibandingkan dengan ras lainnya. Berdasarkan dengan jenis kelamin, angka kejadian pityriasis versikolor pada laki laki dan perempuan seimbang. Tetapi, jika berdasarkan dengan usia, pityriasis versikolor lebih dominan terjadi pada remaja dan dewasa muda. Hal ini dipengaruhi oleh aktifnya kerja kelenjar sebasea pada usia remaja dan dewasa muda. (3) Malassezia furfur merupakan jamur lipofilik yang merupakan flora normal kulit.(1) Namun, pada pitriasis vesikolor jamur M. furfur berubah menjadi patogen yang diakibatkan oleh beberapa factor resiko seperti: lingkungan yang lembab, hangat, hiperhidrosis, penggunaan kontrasepsi oral, penggunanaan kortikosteroid sistemik, immunosuppresan, dan chushings disease. (3) Gejala utama pitiriasis versicolor adalah Lesi kulit berupa makulae berbatas tegas, berbentuk bulat atau oval, bervariasi dalam ukuran. Skuama dapat muncul secara perlahan, warna lesi dapat berupa hipopigmentasi atau hiperpigmentasi. Distribusi lesi bisa di tubuh bagian atas, lengan atas, leher.
(1,3)
Penegakan
diagnosis pityriasis versikolor pada umumnya cukup dengan pemeriksaan fisik
kulit karena lesinya yang khas berupa makula hipo/hiperpigmentasi yang berbatas tegas dan berdasarkan lokasinya banyak ditemukan pada daerah tubuh bagian atas, leher, dan tangan. Namun, untuk menghilangkan diagnosis banding dapat 1
dilakukan Pemeriksaan mikroskopik pada preparat skuama dengan KOH, Wood
lamp, dan dermatopatologi. Wood lamp untuk melihat perubahan warna lesi akibat jamur M. fufur. Pityriasis versikolor hasil positif jika dari pemeriksaan wood lamp mendapatkan pendaran warna putih kekuningan, orange tembaga atau kuning keemasan. Perubahan warna ini disebabkan oleh pityriacitrin yang terdapat pada jamur M. furfur. Pemeriksaan KOH dilakukan untuk melihat gambaran jamur M. furfur. Gambaran M. furfur pada pemeriksaan mikroskopi adalah gambaran spaghetti and meatballs. (1,2,3) Pengobatan pada pityriasis versikolor yang paling utama adalah edukasi untuk menghindari faktor pencetus seperti trauma, infeksi, obat-obatan, sinar matahari. Sedangkan untuk mengobati gejala yang timbul dapat digunakan topical dan anti fungal. Pityriasis versicolor dapat menetap selama bertahun-tahun bila faktor predisposisinya tetap ada. Depigmentasi terjadi selama berbulan-bulan setelah infeksi dieradikasi. (4)