Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama enam bulan tanpa tambahan makanan
apapun. ASI eksklusif merupakan sumber gizi serta nutrisi yang sangat ideal dengan
komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan bayi, karena ASI merupakan
makanan yang paling sempurna baik secara kualitas maupun kuantitas. Selain ASI eksklusif
sebagai sumber gizi serta nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan seorang bayi. ASI
eksklusif dapat meningkatkan kecerdasan dan menangkal berbagai macam penyakit serta
alergi pada bayi. Selain ASI eksklusif memiliki manfaat untuk bayi juga memiliki manfaat
bagi seorang ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
Menyusui adalah suatu proses alamiah dan merupakan suatu seni yang harus dipelajari
oleh seorang ibu. Menyusui tidak hanya memberikan kesempatan kepada bayi untuk
membantu tumbuh menjadi manusia yang sehat secara fisik saja, menyusui juga dapat
menjadikan seorang bayi menjadi lebih cerdas, mempunyai emosional yang baik, serta
membantu pekembangan spiritual dan sosialisasi bagi bayi. Selain menyusui sangat
membantu untuk tumbuh kembang seorang bayi, menyusui juga memiliki manfaat bagi
seorang ibu diantaranya menyusui dapat mencegah berbagai penyakit, membuat seorang ibu
lebih disiplin, lebih sabar menghadapi suatu masalah, memperbaiki penampilan, lebih
ekonomis, ikatan batin seorang ibu dan bayinya menjadi lebih kuat, serta lebih peduli
terhadap kebersihan. Walaupun demikian informasi yang baik mengenai ASI eksklusif dan
menyusui masih kurang dipahami oleh seorang ibu.
Di zaman dan teknologi yang semakin berkembang ini banyak sekali media yang bisa
didapat oleh seorang ibu untuk mendapatkan informasi mengenai manfaat ASI eksklusif bagi
bayi dan manfaat menyusui dengan ASI eksklusif bagi seorang ibu. Melakukan hal yang
alamiah tidak selalu mudah, seperti seorang ibu yang memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya. Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi seorang ibu tidak memberikan ASI
eksklusif kepada bayinya, dikarenakan adanya faktor kekhawatiran, egoisme, psikologis dan
kesehatan yang mengganggu pikiran seorang ibu saat menyusui bayinya. Faktor tersebut

diakibatkan kurangnya pemahaman seorang ibu terhadap manfaat ASI eksklusif dan
menyusui dengan ASI eksklusif.
Mitos - mitos yang disampaikan secara turun temurun, anjuran , larangan dari orang tua
yang beredar di masyarakat membuat seorang ibu kurang percaya diri untuk memberikan ASI
eksklusif pada bayinya, ketakutan yang tidak beralasan membuat seorang ibu berhenti
menyusui dan beralih pada susu formula. Pandangan seorang ibu bahwa kandungan susu
formula yang memiliki kandungan gizi yang sama dengan ASI dan lebih praktis yang
dipahami oleh seorang ibu - ibu, informasi tersebut dipengaruhi dari ikatan komersil sehingga
ibu enggan memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Mitos - mitos yang semakin
berkembang bahwa menyusui dapat membuat tubuh seorang ibu menjadi rusak, tubuh
seorang ibu menjadi gemuk, payudara dengan puting terbenam tidak dapat menyusui, jika
payudara kecil maka produksi ASI sedikit. Informasi - informasi yang tidak benar tersebut
membuat seorang ibu sernakin khawatir untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.
Kabar yang belum tentu kebenaranya seperti mitos yang beredar dimasyarakat dan
pemahaman yang salah mengenai ASI eksklusif menjadi faktor penghambat utama. Hal
tersebut menimbulkan kehawatiran, ketakutan, egoisme pada ibu dan memperburuk kondisi
tersebut.
Faktor yang menghambat seorang ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya,
akan menimbulkan masalah serius dimasa depan karena akan menurunkan kualitas generasi
suatu bangsa. Keberadaan informasi yang benar sangat penting untuk merubah kondisi
tersebut, oleh karena itu perlu adanya usaha untuk menumbuhkan pemahaman dan pengertian
agar seorang ibu lebih bertanggung jawab untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya.

BAB II
KAJIAN TEORI

A.

Definisi ASI Eksklusif


ASI adalah suatu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik

fisik, psikologis, social, maupun spiritual.


ASI Eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah lahir sampai bayi berumur 6
bulan tanpa pemberian makanan lain. Tindakan ini akan terus merangsang produksi ASI
sehingga pengeluaran ASI dapat mencukupi kebutuhan bayi dan bayi akan terhindar dari
diare.
ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi
ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan
tim (Roesli U, 2005).
ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur kekebalan faktor pertumbuhan, anti alergi, serta
anti inflasi.
B.

Pengelompokan ASI

Macam macam ASI :


1.Kolostrum
Merupakan cairan yang pertama kali keluar, berwarna kekuning kuningan. Banyak
mengandung protein, antibody (kekebalan tubuh),
2. Air Susu Masa Peralihan
Merupakan ASI peralihan dari kolostrum menjadi ASI matur. Terjadi pada hari ke 4 10,
berisi karbohidrat dan lemak dan volume Asi meningkat.
3. Air Susu Matur
Merupakan cairan yang berwarna putih kekuningan, mengandung semua nutrisi. Terjadi pada
hari ke 10 seterusnya.
C.

Waktu Pemberian ASI Eksklusif


Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya selama 4

bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan. Setelah bayi berumur 6 bulan, ia harus mulai
diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2
tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun (Roesli U, 2005).

D.

Komponen-komponen ASI

Unsur nutrisi ASI


1.
Hidrat arang
Merupakan nutrisi yang fital untuk pertumbuhan sel saraf otak dan pemberi kalori untuk kerja
sel-sel saraf, memudahkan penyerapan kalsium, mempertahankan factor bifidus dalam usus,
dan mempercepat pengeluaran kolostrum sebagai antibody bayi.
2.
Protein
Protein dalam ASI jumlahnya lebih rendah disbanding protein dalam ASS. Protein ASi
merupakan bahan baku untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Protein ASI sangat
cocok karena unsure protei didalamnya hamper seluruhnya terserap oleh system pencernaan
bayi. Berbagai unsure protein (gugus asam amino) yang ada dalam ASI merupakan bahan
baku yang tidak dapat diganti oleh susu sapi. Unsure protein ini secara fisiologis telah
dibentuk baik jenis maupun jumlah sesuai dengan kebutuhan bayi. Misalnya protein dalam
ASI bayi premature berbeda dengan protein pada ASI bayi matur.
3.
Lemak
Jenis lemak yang ada didalam ASI mengandung lemak rantai panjang yang merupakan
lemak kebutuhan sel jaringan otak dan sangat mudah dicerna serta mempunyai jumlah yang
cukup tinggi. Dalam bentuk omega3, omega6, DHA, acachidonid acid merupakan komponen
penting untuk mielinasi. Seluruh asam lemak dapat dibuat oleh tubuh dari protein dan
karbohidrat, kecuali asam linoleat. Tanpa asam linoleat otak tidak dapat memperbaiki myelin
dan dapat mengakibatkan hilanhnya koordinasi, daya ingat, gangguan paranoia, apatis,
gemetar dan halusinasi. Asam linoleat ada di dalam ASI dengan jumlah yang cukup tinggi.
Lemak ASI mudah dicerna dan diserap oleh bayi, karena ASI juga mengandung enzim lipase
yang mencerna lemak trigliserida menjadi digliserida, sehingga sedikit sekali lemak yang
tidak diserap oleh system pencernaan bayi
4.
Mineral
ASI mengandung mineral yang lengkap walaupun kadarnya relative rendah, tetapi cukup
untuk bayi berumur 6 bulan. Kadar mineral yang tidak diserap akan memperberat kerja usus
bayi untuk mengeluarkan, mengganggu keseimbangan (ecologi) dalam usus bayi, dan
meningkatkan pertumbuhan bakteri merugikan yang akan mengakibatkan kontraksi usus bayi
tidak normal, sehingga bayi kembung, dan gelisah karena konstipasi atau gangguan
metaboisme.
5. Vitamin
ASI mengandung vitamin yang lengkap. Vitamin cukup uuntuk 6 bulan sehingga tidak
perlu ditambah kecuali vitamin K, karena bayi baru lahir ususnya belum mamapu membentuk
vitamin K, oleh karena itu perlu tambahan vit.K pada hari ke-1, -3, dan-7. Vit.K diberikan
secara oral.

6.

Vitamin K
Pada minggu pertama, usus bayi belum mampu membuat vit.K, sedangkan bayi setelah

persalinan mengalami perdarahan periver yang perlu dibantu dengan pemberian vit.K untuk
proses pembekuan darah. Dalam ASI vitamin A, D, dan C ada dalam jumlah cukup,
sedangkan golongan vitamin B kecuali ribloflavin dan patotenik sangat kurang, tetapi tidak
perlu ditambahkan karena kebutuhan bayi akan dicukupi oleh makanan (menu) yang
dikonsumsi ibu menyusui.
E.

Manfaat ASI Eksklusif untuk Bayi

Berikut manfaat ASI untuk bayi :


1.

Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik, terutama pada

bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI mengandung semua zat
gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama
kehidupannya.
2.

Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi, karena

mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi, perlu
ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
3.

Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan bayi,

akan tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih memberikan manfaat.
4.

ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia, seperti halnya susu sapi adalah yang

terbaik untuk sapi


5.

Komposisi ASI ideal untuk bayi

6.

Dokter sepakat bahwa ASI mengurangi resiko infeksi lambung-usus, sembelit, dan

alergi
7.

Bayi ASI memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap penyakit. Contohnya, ketika si ibu

tertular penyakit (misalnya melalui makanan seperti gastroentretis atau polio), antibodi sang
ibu terhadap penyakit tersebut diteruskan kepada bayi melalui ASI
8.

Bayi ASI lebih bisa menghadapi efek kuning (jaundice). Level bilirubin dalam darah

bayi banyak berkurang seiring dengan diberikannya kolostrum dan mengatasi kekuningan,
asalkan bayi tersebut disusui sesering mungkin dan tanpa pengganti ASI.
9.

ASI selalu siap sedia setiap saat bayi menginginkannya, selalu dalam keadaan steril dan

suhu susu yang pas

10. Dengan adanya kontak mata dan badan, pemberian ASI juga memberikan kedekatan
antara ibu dan anak. Bayi merasa aman, nyaman dan terlindungi, dan ini mempengaruhi
kemapanan emosi si anak di masa depan.
11. Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan karena sangat
mudah dicerna. Bayi akan lebih cepat sembuh.
12. Bayi prematur lebih cepat tumbuh apabila mereka diberikan ASI perah. Komposisi ASI
akan teradaptasi sesuai dengan kebutuhan bayi, dan ASI bermanfaat untuk menaikkan berat
badan dan menumbuhkan sel otak pada bayi prematur.
13. Beberapa penyakin lebih jarang muncul pada bayi ASI, di antaranya: kolik, SIDS
(kematian mendadak pada bayi), eksim, Chrons disease, dan Ulcerative Colitis.
14. IQ pada bayi ASI lebih tinggi 7-9 point daripada IQ bayi non-ASI. Menurut penelitian
pada tahun 1997, kepandaian anak yang minum ASI pada usia 9 1/2 tahun mencapai 12,9
poin lebih tinggi daripada anak-anak yang minum susu formula.
Menyusui bukanlah sekadar memberi makan, tapi juga mendidik anak. Sambil menyusui,
eluslah si bayi dan dekaplah dengan hangat. Tindakan ini sudah dapat menimbulkan rasa
aman pada bayi, sehingga kelak ia akan memiliki tingkat emosi dan spiritual yang tinggi. Ini
menjadi dasar bagi pertumbuhan manusia menuju sumber daya manusia yang baik dan lebih
mudah untuk menyayangi orang lain.
F.

Manfaat ASI Eksklusif untuk Ibu

Berikut manfaat ASI untuk ibu menyusui :


1.

Hisapan bayi membantu rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke

masa pra-kehamilan dan mengurangi risiko perdarahan


2.

Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan pindah ke

dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali


3.

Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki resiko lebih rendah

terhadap kanker rahim dan kanker payudara.


4.

ASI lebih hemat waktu karena tidak usah menyiapkan dan mensterilkan botol susu, dot,

dsb
5.

ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus membawa

banyak perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air panas, dsb
6.

ASI lebih murah, karena tidak usah selalu membeli susu kaleng dan perlengkapannya

7.

ASI selalu bebas kuman, sementara campuran susu formula belum tentu steril

8.

Penelitian medis juga menunjukkan bahwa wanita yang menyusui bayinya mendapat

manfaat fisik dan manfaat emosional


9.

ASI tak bakalan basi. ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah payudara. Bila

gudang ASI telah kosong. ASI yang tidak dikeluarkan akan diserap kembali oleh tubuh ibu.
Jadi, ASI dalam payudara tak pernah basi dan ibu tak perlu memerah dan membuang ASI-nya
sebelum menyusui
G.

Manfaat ASI Eksklusif untuk Keluarga dan Negara

Untuk Keluarga :
1.

Tidak perlu uang untuk membeli susu formula, botol susu kayu bakar atau minyak

untuk merebus air, susu atau peralatan.


2.

Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya lebih sedikit (hemat) dalam perawatan

kesehatan dan berkurangnya kekhawatiran bayi akan sakit.


3.

Penjarangan kelahiran karena efek kontrasepsi LAM dari ASI eksklusif.

4.

Menghemat waktu keluarga bila bayi lebih sehat.

5.

Memberikan ASI pada bayi (meneteki) berarti hemat tenaga bagi keluarga sebab ASI

selalu siap tersedia.


6.

Lebih praktis saat akan bepergian, tidak perlu membawa botol, susu, air panas, dll.

Untuk Masyarakat dan Negara :


1.

Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu formula dan peralatan

lain untuk persiapannya.


2.

Bayi sehat membuat negara lebih sehat.

3.

Terjadi penghematan pada sektor kesehatan karena jumlah bayi sakit lebih sedikit.

4.

Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan kematian.

5.

Melindungi lingkungan karena tak ada pohon yang digunakan sebagai kayu bakar untuk

merebus air, susu dan peralatannya.


6.

ASI adalah sumber daya yang terus menerus diproduksi dan baru.

H.

Urutan Tindakan Menyusui

Menurut Purwanti HS (2004), ada sepuluh urutan tindakan menyusui:

1.

Pilih posisi yang paling nyaman untuk menyusui. Siapkan peralatan seperti: kapas, air

hangat, handuk kecil yang bersih atau tisu, bantal untuk penopang bayi, selimut kecil, dan
penopang kaki ibu. Siapkan sesuai kebutuhan.
2.

Baringkan bayi di atas bantal dengan baik sehingga posisi bayi saling berhadapan

dengan ibu. Perut ibu berhadapan dan bersentuhan dengan perut bayi. Perhatikanlah kepala
agar tidak terjadi pemuntiran leher dan punggung bayi harus lurus (tidak membungkuk).
3.

Mula-mula pijatlah payudara dan keluarkan sedikit ASI untuk membasahi puting susu

untuk menjaga kelembaban puting. Lalu oleskan puting susu ibu ke bibir bayi untuk
merangsang refleks isap bayi (rooting reflex).
4.

Topang payudara dengan tangan kiri atau tangan kanan dan empat jari menahan bagian

bawah areola mammae hingga bayi membuka mulutnya.


5.

Setelah bayi siap menyusu, masukkan puting susu sampai daerah areola mammae

masuk ke mulut bayi. Pastikan bayi mengisap dengan benar dan biarkan bayi bersandar ke
arah ibu. Jaga agar posisi kepala tidak menggantung, karena kondisi ini akan menyebabkan
bayi sulit menyusu dengan benar. Saat mengisap akan sering terlepas karena tidak ada
tahanan pada kepala. Mulut bayi tidak tertekan payudara ibu.
6.

Pertahankan posisi bayi yang tepat dan nyaman sehingga memungkinkan bayi dapat

mengisap dengan benar. ASI keluar dengan lancar dan puting susu ibu tidak lecet. Bila posisi
tidak benar dan puting susu ibu lecet akan menjadi pintu masuk kuman.
7.

Susui bayi selama ia mau dan berikan ASI secara bergantian pada kedua payudara untuk

mempertahankan produksi ASI tetap seimbang pada kedua payudara.


8.

Setelah bayi selesai menyusu, sebaiknya puting susu dan sekitarnya dibasahi oleh ASI

dan biarkan kering sendiri.


9.

Setelah menyusui, bila bayi tidak tidur, sendawakan bayi dengan dengan meletakkan

bayi telungkup lalu punggungnya ditepuk-tepuk secara perlahan atau bayi ditidurkan
telungkup di pangkuan dan tepuklah punggung bayi.
10. Bila menghadapi masalah, segeralah hubungi petugas kesehatan yang memahami tata
laksana ASI.
I.

Teknik Menyusui

Perlekatan adalah kunci keberhasilan menyusui


Berikut ini cara memeras ASI sesuai standar WHO/UNICEF (1993):
1.

Cucilah tangan sampai bersih, duduk/berdiri dengan nyaman dan pegang

cangkir/mangkuk bersih dekat ke payudara. Letakkan ibu jari di atas puting dan areola dan

jari telunjuk di bagian bawah puting dan areola berlawanan dengan ibu jari dan jari lain
menopang payudara.
2.

Tekanlah ibu jari dan jari telunjuk sedikit ke arah dada, jangan terlalu kuat agar tidak

menyumbat aliran susu, lalu tekanlah sampai teraba sinus laktiferus, yakni tempat
penampungan ASI di bawah areola.
3.

Tekan dan lepas, tekan dan lepas. Kalau terasa sakit berarti tehniknya salah. ASI akan

mengalir terutama bila refleks oksitosinnya aktif.


4.

Tekanlah dengan cara yang sama disisi sampingnya untuk memastikan memerasnya dari

semua segmen payudara.


5.

Hindarilah mengelus jari pada kulit payudara, namun sebaiknya seperti menggelinding.

6.

Hindari memencet puting karena hal ini sama dengan jika bayi mengisap pada puting.

7.

Peraslah ASI selama 3-5 menit sampai ASI berkurang pada satu payudara, lalu

berpindahlah ke payudara sisi satunya, demikian terus sampai kosong.


8.

Memeras ASI memerlukan waktu 20-30 menit. Usahakan tidak terlalu cepat dari waktu

yang ditentukan itu.

J.

Tips Agar ASI Lancar

Berikut ini sembilan tips yang perlu dilakukan ibu demi mendukung produksi ASI:
1.

Carilah informasi tentang keunggulan ASI eksklusif saat ibu sedang hamil untuk

menimbulkan motivasi menyusui.


2.

Saat persalinan tiba, pilihlah rumah sakit yang melaksanakan kebijakan rawat gabung

sehingga ibu dapat memberi ASI on demand (saat dibutuhkan).


3.

Siapkanlah diri secara fisik dan mental untuk menyusui. Hal ini akan membuat hormon

oksitosin bekerja memproduksi ASI.


4.

Dukungan suami sangat diperlukan. Jangan takut ditinggal suami karena payudara

menjadi jelek. Menyusui tidak mengubah bentuk payudara Anda.


5.

Belajarlah cara dan posisi menyusui yang benar.

6.

Janganlah memberi makanan/minuman apapun selain ASI pada bayi yang baru lahir.

7.

Carilah suasana yang tenang dan bersikaplah rileks saat menyusui.

8.

Hindarilah stres.

9.

Konsumsilah makanan bergizi, buah-buahan, dan rajinlah minum air putih setidaknya

8-10 gelas per hari.


Cara Perawatan Payudara
a.

Perlahan-lahan usap setiap kotoran yang akan menyumbat saluran ASI dan keringkan

dengan handuk bersih.


b.

Oleskan krem lanolin setiap hari pada putting susu, untuk menjaga kelembutan dan

mencegah lecet-lecet sewaktu menyusui.


c.

Bila putting terlalu pendek, datar atau tertarik ke dalam, tariklah masing-masing

putting keluar dan pilir-pilirlah diantara ibu jari dan jari telunjuk selama beberapa menit
setiap hari, atau kenakan pelindung putting susu.
d.

Pijatlah daerah putting susu (areola) beberapa kali setiap menit, ini akan membantu

membuka saluran susu. Perhatikan untuk selalu membersihkan tetesan susu sehingga tidak
mongering dan menyumbat saluran ASI.
e.

Mengkonsumsi makanan bergizi.

f.

Senam payudara.

DAFTAR PUSTAKA
Baskoro, Anton . 2008 . ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui . Yogyakarta : Banyu Medika.
Jan, Riordan dan Kathleen G Auerbach. 2000. Menyusui dan Laktasi. Buku kedokteran ECG.
http://irham1977.wordpress.com/2010/02/03/pengertian-asi-eksklusif/
http://netsains.com/2009/07/rahasia-di-balik-keajaiban-asi/print/

Anda mungkin juga menyukai