OLEH:
MAXYANUS TARUK LOBO
A311 12 296
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014
masing dapat dijelaskan sebagai risiko alfa (alpha risk) adalah istilah umum
statistik berrkaitan ddengan efisiensi audit. Ketika kesimpulan yang salah ini
terjadi, auditor akan meningkatkan pengujian substantive. Namun demikian,
upaya-upaya ini akan mengarah kepada kesimppulan yang benar, dan audit
akan efektif.
b. Risiko nonsampling
Risiko nonsampling(nonsampling risk) adalah risiko bahwa pengujian audit
tidak menemukan pengecualian yang ada dalam sampel. Dua penyebab risiko
nonsampling adalah kegagalan auditor untuk mengenali pengecualian dan
prosedur audit yang tidak sesuai atau tidak efektif.
Auditor mungkin gagal mengenali pengecualian karena kelelahan, bosan atau
tidak memahami apa yang harus dicari. Contoh di asumsikan 3 dokumen
pengiriman tidak dilampirkan ke salinan faktur penjualan dalam sampel
sebanyak 100. Jika auditor menyimpulkan bahwa tidak ada pengecualian, hal
tersebut merupakan kesalahan nonsampling. Prosedur audit yang tidak efektif
untuk mendeteksi pengecualian yang diragukan adalah dengan memeriksa
sampel dokumen pengiriman dan menentukan apakah masing-masing telah
dilampirkan ke faktur penjulan, dan bukan memeriksa sampel salinan faktur
penjualan untuk menentukan apakah dokumen pengiriman telah dilampirkan.
Dalam kasus ini, auditor telah melakukan pengujian dengan arah yang salah
karena memulainya dengan dokumen pengiriman dan bukan salinan faktur
penjualan. Prosedur audit yang dirancang dengan cermat, instruksi yang tepat,
pengawasan, dan review merupakan cara untuk mengendalikan risiko
nonsampling. Sumber-sumber risiko nonsampling meliputi : (a) Kesalahan
manusia; (b) Penerapan prosedur audit yang tidak sesuai dengan tujuan audit;
(c) Salah menginterpretasikan hasil sampel; (d) Kepercayaan pada informasi
yang salah diterima dari pihak lain.
4. Sampling Nonstatistik dan Statistik
Metode sampling audit dapat dibagi menjadi dua kategori utama: sampling statistik
dan sampling nonstatistik. Dalam melakukan pengujian audit yang sesuai dengan
GAAS, auditor dapat menggunakan sampling nonstatistik (nonstatistical sampling)
atau samping statistik (statistical sampling) atau keduanya.
Tujuan dari perencanaan sampel adalah memastikan bahwa pengujian audit
dilakukan dengan cara yang memberikan risiko sampling yang diinginkan dan
meminimalkan kemungkinan kesalahan nonsampling. Sampling statistik (statistical
sampling) dengan menerapkan aturan matematika, auditor dapat mengkuantifikasi
(mengukur) resiko sampling dalam merencanakan sampel, dicontohkan anda
mungkin ingat penghitungan hasil statistik dengan tingkat keyakinan 95%
Dengan
demikian,
auditor
mungkin
tidak
mengetahui
kalau
dia
menggunakan sampel yang terlalu besar untuk satu bidang, dan sampel yang terlalu
kecil untuk bidang yang lain. Untuk memperluas kecukupan bukti audit yang
didasarkan pada sampel, auditor mungkin, pada saat tertentu, memperoleh lebih
banyak (atau lebih sedikit) bukti dari pada kebutuhan sesungguhnya untuk
mempunyai dasar alasan pendapat yang dikemukakan. Namun demikian, sampel
nonstatistik yang dirancang dengan baik bisa sama efektifnya dengan sampel
statisik. Dalam sampel statistik, diperlukan biaya yang tidak sedikit untuk melatih
auditor dalam menggunakan statistik dan merancang serta mengimplementasikan
sampel yang telah direncanakan. Namun demikian, sampling statistik harus
menguntungkan auditor dalam : (a) Perancangan sampel yang efisien; (b) Mengukur
kecukupan bukti yang diperoleh; (c) Mengevaluasi hasil sampel
5. TEKNIK SAMPLING AUDIT
Auditor dapat menggunakan sampling untuk memeperoleh informasi tentang
beberapa perbedaan karakteristik populasi. Namun demikian, kebanyakan sampel
audit mengarah pada :
a. Tingkat penyimpangan (deviation rate)
b. Jumlah uang
Pada saat sampling statistik dugunakan, teknik sampel ini masing-masing
ditunjukkan sebagai sampling atribut dan sampling variabel.
prosedur
pengendalian
dengan
program
komputer
(Testing
untuk
tindak
lanjut
manual.Hal
biasanya
itu
apata
memberikan
menunjukan
pengecualian pada layar komputer dan tidak dapat memproses lebih lanjut
sebuah
transaksi
sampai
perkecualian
tersebut
dikoreksi.Pengujian
meliputi
adanya
review
pendapatan
dapat
mengurutkan
order
pelanggan
berdasarkan
auditor
dapat
mengharapkan
departemen
pemakai
untuk
Dalam
kasus
pengendalian
manajemen,
klien
dapat
mengevaluasi
bukti,
auditor
menentukan
berapa
banyak
manajemen.Tahapan
ini
terutama
ditujukan
pada
risiko
berkaitan dengan atribut yang sama, atau apakah risiko pengendalian harus
dinilai pada tingkat maksimum.
C. MERANCANG ATRIBUT SAMPEL STATISTIK UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN
Langkah-langkah dalam rencana sampling statistic untuk pengujian pengendalian
adalah sebagai berikut :
a. Menentukan tujuan audit
b. Menentukan populasi dan unit yang sampling
c. Menspesifikasi atribut-atribut yang dikehendaki
d. Menentukan ukuran sampel
e. Menentukan metode pemilihan sampel
f. Melaksanakan rencana sampling
g. Mengevaluasi hasil sampel.
1) Menentukan Tujuan Audit
Tujuan menyeluruh dari pengujian pengendalian adalah untuk mengevaluasi
efektivitas rancangan dan operasi pengendalian intern. Satu atau lebih rencana
sampling atribut dapat dirancang untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian yang
benrkaitan dengan kelompok transaksi tertentu
2) Menentukan Populasi dan Unit Sampling
Dalam atribut sampel statistic untuk pengujian pengendalian, populasi (population)
merupakan
kelompok
transaksi
yang
diuji.Auditor
harus
menentukanbahwa
penyajian secara fisik atas populasi tersebut adalah sesuai tujuan rencananya.
3) Menspesifikasi Atribut-Atribut yang Dikehendaki
Atribut (attribute) harus ditunjukan untuk setiap pengendalian yang diperlukan untuk
mengurangi risiko pengendalian atas sebuah asersi. Jika pengendalian tersebut
masryarakat departemen kredit untuk menyetujui kredit sebelum pengiriman,
atributnya dapat disajikan sebagai : persetujuan kredit oleh personel departemen
kredit yang di otorisasi.
4) Menentukan Ukuran Sampel.
Dalam menentukan ukuran sampel untuk setiap atribut atau pengendalian yang diuji,
auditor harus menspesifikasi pengurutan nilai setiap factor-faktor berikut : (1) Risiko
atas perkiraan risiko pengendalian yang terlalu rendah; (2) Tingkat penyimpangan
yang dapat ditoleransi; (3) Tingkat penyimpangan populasi yang di harapkan
Disamping itu, pada saat sampling dari populasi kecil (kurang dari 5.000 unit), ukuran
sampel tersebut harus diperkiran sebagaimana akan dijelaskan lebih lanjut dalam
bagian akhir.
a. Risiko atas Penilaian Risiko Pengendalian Yang Terlalu Rendah
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, dua jenis risiko sampling yang
berkaitan dengan pengujian pengendalian :
1. Risiko atas penilaian risiko pengendalian yang terrlalu tinggi, yang
berhubungan dengan efisiensi audit
2. Risiko atas penilaian resiko pengendalian yang terlalu rendah, yang
berhubungan dengan efektivitas audit.
Akibat
adanya
konsekuensi
serius
potensi
yang
berkaitan
dengan
bukti
mengenai
penyimpangan,
auditor
menginginkan
untuk
memutuskan
tingkat
yang
dapapt
di
toleransi,
auditor
harus
contoh, jika atribut yang di uji adalah adanya penerimaan laporan untuk mendukung
voucher, maka voucher untuk pembayaran tagihan bulanan atas jasa fasilitas umum
tidak akan dapat diterapkan, karena laporan penerimaan tidak dibuat untuk jasa.
Dengan demikian, voucher akan di gantikan oleh jumlah ekstera dalam membuat
rencana sampel.
2. Mengevaluasi Hasil-Hasil Sampel
Penyimpanan yang ditemukan dalam sampel harus ditabulasi, diringka, dan
dievaluasi.Pertimbangan prefesional diperklukan dalam mengevaluasi faktor-faktor
utama pada kesimpulan menyeluruh.
a. Menentukan Tingkat Penyimpanan Sampel
Tingkat Penyimpanan Sampel (sample deviation rate) untuk setiap pengendalian
yang diuji dihitung dengan membagi jumlah penyimpanan yang ditemukan
dengan ukuran sampel yang diuji.Tingkat tersebut merupakan estimasi terbaik
auditor atas tingkat penyimpanan aktual dalam populasi.
b. Menentukan Batas Penyimpangan Atas
Batas penyimpanan atas (upper deviation limit)
menunjukkan
tingkat
Daftar Pustaka:
Boynton, William C., Johnson, Raymond N., dan Kell, Walter G. 2003. Modern Auditing.
Jakarta: Erlangga.
Rahayu, Ayu. ____. Sampling Audit Dalam Pengujian Pengendalian Konsep-Konsep Dasar
Sampling
Audit
Sifat
Dan
Tujuan
Sampling
Audit.
(Online)
(https://www.academia.edu/9067614/Sampling_Audit_Dalam_Pengujian_Pengendalia
n_Konsep-Konsep_Dasar_Sampling_Audit_Sifat_Dan_Tujuan_Sampling_Audit.
diakses Pada tanggal 11 November 2014)