Anda di halaman 1dari 6

SI-4143 Manajemen Lalu Lintas

TUGAS ke II
Dosen: Aine Kusumawati, ST., MT.

Disusun oleh :

NAMA

: Muhammad Naufal Abdullah

NIM

: 15013058

Program Studi Teknik Sipil


Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Institut Teknologi Bandung
2016

PASAL 113 UU No. 22 tahun 2009


(1) Pada persimpangan sebidang yang tidak dikendalikan dengan Alat
Pemberi Isyarat Lalu Lintas, Pengemudi wajib memberikan hak utama
kepada:
a. Kendaraan yang datang dari arah depan dan/atau dari arah cabang
persimpangan yang lain jika hal itu dinyatakan dengan Rambu Lalu Lintas
atau Marka Jalan;

Contohnya mobil kuning melewati simpang yang berambu stop, maka ia harus
berhenti dan mendahulukan mobil lain yang dari arah depan maupun samping

b. Kendaraan dari Jalan utama jika Pengemudi tersebut datang dari


cabang

persimpangan yang

lebih kecil

atau dari

pekarangan yang

berbatasan dengan Jalan;

Contohnya mobil A yang berasal dari jalan yang lebih kecil, sebelum masuk ke jalan
raya yang lebih besar ia harus mendahulukan mobil B. Hal ini dikarenakan jumlah
dan kecepatan mobil di jalan besar lebih tinggi sehingga jika mobil A memaksakan
untuk mendahului melewati simpang, akan terjadi konflik dan antrian.

c. Kendaraan yang datang dari arah cabang persimpangan sebelah kiri


jika cabang persimpangan 4 (empat) atau lebih dan sama besar;

Contohnya mobil merah terletak di sebelah kiri dari mobil biru, oleh karena itu mobil
biru harus memberi jalan terlebih dahulu kepada mobil merah. Hal ini dikarenakan
jarak titik konflik lebih dekat ke mobil merah daripada mobil biru, sehingga jika
mobil merah lebih cepat melewati simpang maka tidak akan terjadi konflik.

d. Kendaraan yang datang dari arah cabang sebelah kiri di persimpangan


3 (tiga) yang tidak tegak lurus; atau

Contohnya mobil merah terletak di sebelah kiri dari mobil kuning, oleh karena itu
mobil kuning harus memberi jalan terlebih dahulu kepada mobil merah. Hal ini
dikarenakan jarak titik konflik lebih dekat ke mobil merah daripada mobil kuning,

sehingga jika mobil merah lebih cepat melewati simpang maka tidak akan terjadi
konflik.

e. Kendaraan yang datang dari arah cabang persimpangan yang lurus


pada persimpangan 3 (tiga) tegak lurus.

Lalu lintas pada jalan yang melalui persimpangan harus memberi jalan :
1. Kepada lalu lintas yang berjalan sepanjang atas huruf T dari kiri atau kanan.
2. Dan kepada lalu lintas yang berbelok dari huruf T dari kiri atau dari kanan.
Dalam tiga gambar ini, kendaraan A (mobil kuning) harus memberi jalan kepada
semua kendaraan lain.

(2) Jika persimpangan dilengkapi dengan alat pengendali Lalu Lintas yang
berbentuk bundaran, Pengemudi harus memberikan hak utama kepada
Kendaraan lain yang datang dari arah kanan.

Dalam gambar diatas, mobil hijau harus mendahulukan mobil kuning dan mobil
lainnya yang berasal dari arah kanan. Setelah dirasa aman, barulah mobil hijau
dapat melewati persimpangan bundar.

Pasal 134
Pengguna

Jalan

yang

memperoleh

hak

utama

untuk didahulukan

sesuai dengan urutan berikut:


a. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas;
b. ambulans yang mengangkut orang sakit;
c. Kendaraan

untuk

memberikan

pertolongan

pada Kecelakaan Lalu

Lintas;
d. Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia;
e. Kendaraan

pimpinan

dan

pejabat

negara

asing

serta

lembaga

tertentu

menurut

internasional yang menjadi tamu negara;


f. iring-iringan pengantar jenazah; dan
g. konvoi

dan/atau

Kendaraan

untuk

kepentingan

pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia

Untuk pasal 134, kesemua hal diatas diprioritaskan karena adanya kepentingan.
Contohnya jika pemadam kebakaran tidak diberikan hak diutamakan, maka
peristiwa kebakaran yang terjadi akan semakin buruk.

Referensi:
https://atcssamarinda.wordpress.com/lalu-lintas/apa-yang-harus-dilakukan-padapersimpangan-jalan/
https://perhubungan2.wordpress.com/2015/06/04/memberi-jalan-vs-hak-utama-dijalan-raya/

Anda mungkin juga menyukai