Sukartini Efek Pepaya PDF
Sukartini Efek Pepaya PDF
Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Jl. Raya Solok-Aripan Km. 8, Solok 27301
Naskah diterima tanggal 24 September 2008 dan disetujui untuk diterbitkan tanggal 23 Februari 2009
ABSTRAK. Buah pepaya sebagai sumber vitamin, ketersediaannya dalam bentuk yang sesuai dengan permintaan
merupakan salah satu tujuan pemuliaan tanaman pepaya. Tujuan penelitian adalah mengetahui efek heterosis dan
heritabilitas pada komponen ukuran buah pepaya F1. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Aripan, Balai Penelitian
Tanaman Buah Tropika, Solok dari bulan Januari 2003 sampai Desember 2004. Rancangan percobaan yang digunakan
adalah acak kelompok dengan 5 perlakuan genotip tetua, yaitu Semangko-01, Meksiko-01, Py-Rif- 90, Solo-01, dan
Smn-01 dengan 4 ulangan. Untuk memperkecil bias, data diambil dari 3 tanaman contoh/perlakuan/ulangan. Penelitian
dilakukan dalam 2 tahap, yaitu tahap I (tahun 2003) dilakukan penanaman 5 tetua sampai panen dan tahap II (tahun
2004) dilakukan penanaman 10 F1 sampai panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai heterosis pada F1 yang
berbeda menurut uji t 5% diakibatkan oleh aksi gen dominan negatif tidak sempurna dan dominan positif tidak
sempurna. Nilai heritabilitas dalam arti luas untuk karakter bobot, panjang, dan lingkar buah berturut-turut adalah
0,92 g, 0,91 cm, dan 0,75 cm. Tetua Semangko-01 yang mempunyai ukuran buah tergolong besar dan Py-Rif-90
dengan ukuran buah tergolong kecil dapat digunakan untuk pembentukan hibrida dengan bobot, panjang, dan lingkar
buah yang berukuran sedang (konsumsi keluarga kecil).
Katakunci: Carica papaya; Heterosis; Heritabilitas.
ABSTRACT. Sukartini, T. Budiyanti, and A. Sutanto. 2009. Heterosis Effect and Heritability on Fruit Size
Components of F1 Papaya. The objectives of this study were to determine effect of heterosis and heritability of fruit
characters of F1 papaya. The research was conducted at Aripan Field Station of Indonesian Tropical Fruits Research
Institute from January 2003 until December 2004. A randomized block design was used in this research where the
treatments was the genotypes, namely Semangko-01, Mexico-01, Py-Rif- 90, Solo-01, and Smn-01, with 4 replications
and 3 samples of papaya plant/treatment/replication. The research was done in to 2 steps: first step (2003) 5 parents was
planted until harvest and second step (2004) 10 F1 was planted until harvest. The results showed that heterosis values
in F1 population showed significant different at 5% level of t test due to the negative and positive partial dominance
gene action. In general, heritability for weight, length, and circumference of fruit characters were 0.92, 0.91, and
0.75 respectively. Parental Semangko-01 with big size of fruit and Py-Rif-90 with small size of fruit can be used to
generate hybrid with medium size of weight, length, and circumference for small family consumption.
Keywords: Carica papaya; Heterosis; Heritability.
(F1-MP)/MPx100%
(F1-HP)/HPx100%
h=
mF1 - mMP
mHP - mMP
Keterangan:
h
= nilai Potence-Ratio,
mF1 = nilai rerata F1,
mMP = nilai rerata kedua tetuanya,
mHP = nilai rerata tetua tertinggi.
Tabel 1. Rerata SD bobot, panjang, dan lingkar buah tetua pepaya (Mean SD of fruit weight,
fruit length, and fruit circumference of papaya parents)
Buah (Fruit)
Bobot
Panjang
Lingkar
(Weight)
(Length)
(Circumference)
g
cm
cm
T1 (Semangko-01)
1.195,00 190,00 a
27,75 1,89 a
32,03 2,42 a
T2 (Meksiko-01)
558,12 56,18 b
17,81 2,43 b
25,55 2,74 b
T4 (Py-Rif-90)
359,12 18,34 cd
17,89 1,38 b
19,35 1,06 c
T5 (Solo-01)
486,50 73,80 bc
12,65 0,99 c
26,10 3,62 b
T7 (Smn-01)
315,00 40,21 d
14,16 1,64 c
22,64 2,62 bc
Angka rerata pada setiap kolom yang ditandai dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% Uji Jarak Berganda
Duncan (Means followed by the same letters in the same column are not significantly different at 5% DMRT).
Tetua
(Parents)
251
Bobot
(Weight)
g
Buah (Fruit)
Panjang
(Length)
cm
Lingkar
(Circumference)
cm
T1xT2
842,19 186,90 a
24,84 2,89 a
T1xT4
831,12 133,21 a
23,90 1,31 a
28,36 1,43 ab
T2xT1
854,72 124,05 a
23,98 1,91 a
T2xT4
409,66 122,10 d
16,65 1,62 c
T4xT1
880,94 87,63 a
23,87 1,87 a
30,07 0,88 a
T4xT2
505,31
5,61 cd
19,75 1,25 b
23,57 0,79 d
T4xT5
556,61 95,46 cd
19,44 1,73 b
T7xT1
761,82 64,69 ab
19,54 0,66 b
T7xT2
628,86 100,62 bc
18,59 1,25 bc
T7xT4
521,78 55,50 cd
18,60 0,93 bc
24,18 2,01 cd
Bobot
(Weight)
HP (%)
Buah (Fruit)
Panjang
(Length)
MP (%) HP (%)
Lingkar
(Circumference)
MP (%) HP (%)
T1xT2
-3,92
-29,52
-0,11 a
9,03
-10,50
0,41 b
-3,68
-13,43
-0,33 a
T1xT4
6,96
-30,45*
0,13 b
4,73
-13,88*
0,22 b
10,40
-11,46*
0,42 b
-0,23 a
T2xT1
-2,49
-28,48*
-0,07 a
5,27
-13,58*
T2xT4
-10,68
-26,60*
-0,49 a
-6,73
-6,93
T4xT1
13,37
-26,28*
0,25 b
4,59
-14,00*
0,24 b
-2,56
-12,42*
-32,05 c
14,42
0,54
1,04 c
0,21 b
17,05
-6,12
0,69 b
T4xT2
10,18
-9,46
0,47 b
10,64
10,41
50,67 c
32,06
-7,74
0,74 b
T4xT5
31,64
14,41
2,10 c
27,33
8,69
1,59 c
10,84
-3,49
0,73 b
0,18 b
T7xT1
0,90
-36,25
0,02 b
-6,76*
-29,59*
-0,21 a
3,09
-12,01*
T7xT2
44,05
12,67
1,58 c
16,28
4,36
1,43 c
12,84
6,42
2,13 c
T7xT4
54,80
45,29
8,37 c
16,05
3,96
1,38 c
15,16
6,78
1,93 c
* = berbeda nyata berdasar uji t tidak berpasangan pada taraf 5% (significantly different at 5% t test)
a = dominansi negatif tidak sempurna (negative partial dominance) (-1<h<0)
b = dominansi positif tidak sempurna (positive partial dominance) (0<h<1).
c = dominansi berlebih (overdominance) (h>1 atau h<-1).
buah sebesar -6,76%, dan nilai heterosis HPnya berkisar antara -29,59 sampai -13,58%,
sedangkan untuk karakter lingkar buah nilai
heterosis HP berkisar antara -12,42 sampai
-11,46%.
2. Nilai heritabilitas dalam arti luas untuk karakter
bobot, panjang, dan lingkar buah berturut-turut
adalah 0,92 g, 0,91 cm, dan 0,75 cm.
3. Tetua T1 dan T4 dapat digunakan untuk
pembentukan hibrida dengan ukuran bobot,
panjang, dan lingkar buah yang tidak terlalu
besar (konsumsi keluarga kecil).
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada
saudara Yusri Herizal, SP. selaku teknisi yang
telah membantu pelaksanaan penelitian ini.
PUSTAKA
1. Alnopri. 2005. Penampilan dan Evaluasi Heterosis Sifatsifat Bibit pada Kombinasi Sambungan Kopi Arabika. J.
Akta Agrosia. 8(1):25-29.
2. Anonim. 2005. http://www.FAOStat.[21 Januari 2008].
3. Ariyanto, D. dan Subagyo. 2004. Variabilitas Genetik dan
Evaluasi Heterosis pada Persilangan Antargalur dalam
Spesies Ikan Mas. Zuriat. 15(2):118-124.
253
254