Anda di halaman 1dari 3

ASBABUN NUZUL SURAH AL-KAAFIRUN

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum Quraisy berusaha mempengaruhi


Nabi saw. dengan menawarkan kekayaan agar beliau menjadi seorang yang paling
kaya di kota Makkah, dan akan dikawinkan dengan yang beliau kehendaki. Usaha ini
disampaikan dengan berkata: "Inilah yang kami sediakan bagimu hai Muhammad,
dengan syarat agar engkau jangan memaki-maki tuhan kami dan menjelekkannya,
atau sembahlah tuhan-tuhan kami selama setahun." Nabi saw menjawab: "Aku akan
menunggu wahyu dari Tuhanku." Ayat ini (S.109:1-6) turun berkenaan dengan
peristiwa itu sebagai perintah untuk menolak tawaran kaum kafir. Dan turun pula
Surat Az Zumar ayat 64 sebagai perintah untuk menolak ajakan orang-orang bodoh
yang menyembah berhala. (Diriwayatkan oleh at-Thabarani dan Ibnu Abi Hatim
yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum kafir Quraisy berkata kepada Nabi
saw.: "Sekiranya engkau tidak keberatan mengikuti kami (menyembah berhala)
selama setahun, kami akan mengikuti agamamu selama setahun pula." Maka
turunlah Surat Al Kafirun (S.109:1-6).(Diriwayatkan oleh Abdurrazaq yang
bersumber dari Wahb dan Ibnul Mundzir yang bersumber dari Juraij.)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa al-Walid bin al-Mughirah, al-'Ashi bin Wa-il,
al-Aswad bin Muthalib dan Umayyah bin Khalaf bertemu dengan Rasulullah saw dan
berkata: "Hai Muhammad! Mari kita bersama menyembah apa yang kami sembah
dan kami akan menyembah apa yang engkau sembah dan kita bersekutu dalam
segala hal dan engkaulah pemimpin kami." Maka Allah menurunkan ayat ini
(S.109:1-6) (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Sa'id bin Mina.)

Isi kandungan Surah Al Kaafirun yaitu :


1. Penegasan bahwa Tuhan yang disembah oleh Nabi Muhammad SAW
dan umat Islam berbeda dengan tuhan yang disembah orang kafir.
Sedangkan cara peribadahan Nabi Muhammad dan umat Islam yang
hanya berdasarkan keikhlasan dan ketulusan hati dan bersih dari sikap
perilaku syirik terhadap Allah SWT, berbeda dengan cara peribadahan
orang-orang kafir.
2. Penolakan dari Nabi Muhammad SAW dan umat Islam terhadap kaum
kafir untuk mencampuradukan keimanan dan peribadahan yang
diajarkan Islam dengan keimanan dan peribadahan yang diajarkan
agama kaum kafir yang mengandung kemusyrikan.

ASBABUN NUZUL SURAH YUNUS AYAT 40-41

Tidak terdapat asbabun nuzul Surah Yunus ayat 40-41 karena tidak semua wahyu
Allah terdapat asbabun nuzulnya, dan salah satunya yaitu Surah Yunus ayat 40-41.
Dalam tafsir tidak dijelaskan penyebab turunnya ayat tersebut, namun isi
kandungan surah Yunus 40-41 dapat disimpulkan, yaitu :
1. Umat manusia yang hidup setelah diutusnya nabi Muhammad SAW sebagai
Rasul Allah SWT yang terakhir, terbagi menjadi dua golongan, ada golongan
yang beriman terhadap kebenaran kerasulannya dan kitab suci yang
disampaikannya (Al Quran) dan ada pula golongan yang mendustakan
kebenaran kerasulan Muhammad SAW dan tidak beriman kepada Al Quran.
2. Allah SWT maha mengetahui sikap dan perilaku orang-orang yang beriman
yang selama hidupnya di dunia senantiasa bertakwa kepadaNya. Allah SWT
pun maha mengetahui sifat dan perilaku dari orang orang yang tidak beriman
(kafir) yang senantiasa bebuat durhaka terhadap Allah SWT dan banyak
berbuat kerusakan di muka bumi.
3. Dalam menghadapi orang-orang yang tidak beriman kepada al Quran dan
mendustakan kebenaran kerasulan Nabi Muhammad SAW, orang-orang yang
beriman (umat Islam) harus berpendirian yang teguh dan yakin bahwa Nabi
Muhammad betul-betul Rasul Allah yang terakhir. Dan al-Quran merupakan
kitab suci yang berisi firman-firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad SAW, yang harus dijadikan pedoman hidup manusia
ASBABUN NUZUL SURAH AL KAHFI AYAT 29
Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Dhahhak. Hadis yang sama
diketengahkan pula oleh Ibnu Murdawaih melalui sahabat Ibnu Abbas r.a. yang
menceritakan, bahwa Nabi saw. mengucapkan suatu sumpah. Kemudian empat
puluh malam selanjutnya Allah menurunkan firman-Nya, Dan jangan sekali-kali
kamu mengatakan terhadap sesuatu, Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu
besok pagi, kecuali dengan menyebut Insya Allah. (Q.S. Al Kahfi 28-34).
Sahabat Ibnu Abbas r.a. mengatakan, Ayat di atas diturunkan berkenaan dengan
Umayah ibnu Khalaf Al Jumahiy. Demikian itu karena Umayah menganjurkan supaya
Nabi saw. mengerjakan suatu perbuatan yang tidak disukai oleh Nabi sendiri, yaitu
mengusir orang-orang miskin yang menjadi pengikutnya dari sisinya, demi untuk
mendekatkan akan pemimpin-pemimpin Mekah kepada dirinya. Setelah peristiwa
itu, turunlah ayat di atas tadi.
Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Ar Rabi yang menceritakan,
bahwa Nabi saw. pernah bercerita kepada kami bahwa pada suatu hari beliau
bertemu dengan Umayah ibnu Khalaf yang membujuknya, sedangkan Nabi saw.
pada saat itu dalam keadaan tidak memperhatikan apa yang dimaksud oleh
Umayah; maka turunlah ayat di atas tadi. Ibnu Abu Hatim mengetengahkan pula
hadis lain melalui sahabat Abu Hurairah r.a. yang menceritakan, bahwa pada suatu

hari Uyainah ibnu Hishn datang kepada Nabi saw. sedang sahabat Salman berada di
sisinya. Maka Uyainah langsung berkata, Jika kami datang maka singkirkanlah
orang ini, kemudian persilakanlah kami masuk. Maka turunlah Surah Al-Kahfi ayat
29.
Berikut adalah kandungan surah AL Kahfi ayat 29
1. Kebenaran itu datangnya dari Allah SWT, sedangkan yang salah datangnya
dari yang selain Allah SWT.
2. Menusia baik sebagai individu atau kelompok, memiliki kebebasan penuh
untuk menentukan pilihan terhadap agama yang akan dianutnya.
3. Manusia yang memilih agama salah, yakni agama yang tidak berasal dari
Allah SWT dan mengandung unsur mempersekutukan Allah dianggap zalim
sedangkan balasan bagi orang zalim adalah neraka.

Anda mungkin juga menyukai